Saturday, July 9, 2011

Row 30

Icelandic Phallological Museum


Iseng-iseng saya jalan-jalan ke Museum Mr. P di Islandia. Koleksinya banyak banget, berasal dari seluruh dunia, aneka suku, aneka profesi, aneka warna dan aneka rasa. Ruang museum dibangun lima lantai sesuai kategori Mr. P. Di tiap lantai ada sekat seperti diorama di Monas.

Lantai 1 adalah koleksi masa lalu, kurang menarik, tak ada pengunjung. Lantai 2 koleksi para pemimpin dunia, pejabat, psikopat, preman dan para hakim, sepi pengunjung, hanya satu dua orang saja yang ada di situ, diorama koleksinya kecil-kecil sesuai ukuran Mr. P, seperti melinjo ukurannya sih. Lantai 3 koleksi para artis, penyanyi, atlit, reporter, penulis dan supir, di sini lumayan ramai pengunjung. Lantai 4 masih kosong semua dioramanya, karena ini didedikasikan buat orang-orang yg berjasa di bumi ini, dan mereka masih hidup semua, masa sih harus dipotong anunya.

Nah tiba di lantai 5. Koleksi dengan kategori asal negara. Lantai ini agak luas dan lapang ruang terbukanya, mirip Perpustakaan Pusat New York, dalam ruangan ada tingkat-tingkatnya lagi, karena banyak koleksinya. Negara-negara Afrika dan kawasan Arab paling ramai pengunjung, dari benua Asia paling sepi pengunjung kecuali diorama dari Indonesia yang dibuat agak khusus ukurannya. Untuk melihat saja harus antri ambil nomor segala di lantai 1 lobi museum.

Karena dilarang membawa kamera, HP dan alat rekam gambar lainnya maka ilustrasinya sulit dijelaskan. Kalau boleh dibilang Mr. P asal Indonesia ini besar pasak daripada tiang, besar ukurannya daripada badan si pemiliknya katanya. Malah ada pengunjung bilang ini museum apa kebun binatang, kok anaconda ditaruh di sini.

Bisik-bisik pengunjung yang mayoritas kaum hawa sih, ukuran ini sudah agak menyusut, karena si empunya Mr. P adalah sang koruptor ngetop. Jadi untuk ukuran Mr. P aja pake dikorupsi segala.