Thursday, May 28, 2015

wallpaper for GOOGLE I/O 2015

BORN OF ANDROID M on THE EARTH

Google I/O 2015 starts tomorrow, and, like last year, we’ve got an exciting lineup of design-focused content for both developers and designers to experience in-person and online. Just a year ago, we announced material design - a system for cross-platform visual, motion, and interaction design. This year at I/O, we’ll see how material has been adopted and implemented by the community, and our approach on design across our platforms.

Sessions
At 4PM PDT on Thursday, May 28, join Matias Duarte’s “Material Now” session to recap where we’ve been and get a sneak peek of where we’re going with design at Google. We’ll be recognizing some of the phenomenal material design work from across the community, so definitely tune in if you’re an Android developer or designer. For more details, check Matias’ post on Google+.

The session will be live streamed so you can follow along in real-time even if you’re not at Moscone. Recordings will also be available shortly after on the I/O website.

Add Design Sessions to your I/O schedule

Design Sandbox
We’ve dedicated an entire section of Moscone West to design-related programming, including one-on-one and group UX reviews with members of the material design team. Appointments will be on a first-come, first-serve basis, but we'll also have Google designers on hand for more casual questions.

Add Material Design Reviews to your I/O schedule

Sandbox Talks
Google designers and engineers will host several deep-dive, 20 minute tech talks in a breakout area within the Design Sandbox on Level 2. The space has been designed to facilitate conversation and discussion with small audiences, so come prepared with questions! We’ll be covering a range of topics such as cross-platform and responsive design, designing for platforms like Google Cast and Android Auto, and how to adapt material design to your brand. As an added bonus, most Sandbox Talks will take place twice throughout the conference giving you more flexibility to adjust your schedule.

Add Design Sandbox Talks to your I/O schedule

Explore the full Google I/O schedule here.

Be sure to follow +GoogleDesign and @GoogleDesign, where we’ll be posting design-related announcements throughout the conference. You can also follow and join the general conversation about I/O at #io15. See you tomorrow!

Friday, May 22, 2015

MODDING WhatsApp

How to make a WhatsApp MOD in steps -.
.
Made by Tycho Regter 
.
.
Step 1.
At first you need to copy the apktool map (its in the tutorial ZIP) to the C: drive so go back to C:\ in your computer and paste the apktool file 
.
Step 2.
Download the newest WhatsApp apk from whatsapps.com/android or from apkmirror 
.
Step 3.
Copy that apk to the apktool folder in the C drive and rename it to whatsapps.apk (yes this is important) 
.
Step 4.
Go to the apktool folder and hold shift while clicking the right mouse button 
.
Step 5.
Now you see a window, you have to click on open command prompt here
.
Step 6.
now typ the next command: apktool if whatsapp.apk 
.
Step 7.
When done typ this command: apktool d whatsapp.apk 
.
Step 8.
When done you have a folder in the apk folder called whatsapp this is your decompiled apk  
.
Step 9.
If you want to change the color you have to change the color.xml this xml is in res/values 
.
You need a tool to edit this files, I use notepad++, this is the best one. 
.
You can change the overall color if you search for: primary this is the most used color, you have to change the color with a hex code this is #ff?????? you have to change the questionmarks to the color you want (6 characters) and you have to change primary_dark for the statusbar color (you have to make this 2 tints darker than primary if you follow material design guide lines) 
.
If you want to change the accent color (the color of the send/mic button and some other stuff) you have to search for accent and you have to change that color code also you have to change accent_light and accent_dark to the same color 
.
After you've done this you have to save the files  you can find some more (difficult) changeable things at the bottom  .
Step 10.
now its time to recompile You have to go back to the apktool folder and open commands again (shift and right click, open command prompt) and this time you have to type: apktool b whatsapp  wait till its done 
.
Step 11.
after this is done you have to go to whatsapp/dist and copy the files in there, Ive added the files in the zip too (in dist)
.
Now double click sign my mod and it creates a apk called whatsapp_tutorial_by_tycho you can rename this file and copy it to your phone, now you done 
.
I hope you guys can make a nice mod, please share your mod in the WhatsApp MODs community so I can see your work too. 
.
-Tycho Regter
.
.
.
Some extra edit options: 
Ive added a map called emojis to the tutorial zip you can choose the type of emojis you want, Twitter or Google and open the folders and copy all emojis to whatsapp/res/drawable-hdpi 
.
If you want to change a icon you just have to search the png and change it to an other one (mostly in drawable-hdpi) dont forget to change the other sizes in drawable-xhdpi and drawable-xxhdpi  If you want to change the quick contact screen color you have to search for quick_contact and edit all 3 files (its the first hex color in the file) 
.
If you have any other quistion about changing anything you can ask in my community, most of the time I will answere it.
.
.
.

Wednesday, May 20, 2015

Sony Xperia T2 Ultra dual D5322

Sony Xperia T2 Ultra dual D5322 masuk dalam jajaran ponsel bongsor keluaran Sony. Dengan layar seluas 6 inci smartphone ini sangat cocok bagi para pencinta dunia hiburan, bermain game dan menonton video. Terlebih lagi kualitas layarnya yang bagus dengan adanya teknologi Triluminos Display dan Sony Mobile Bravia Engine 2.

Bukan cuma bagian layar dan body bongsor yang diunggulkan dalam T2 Ultra Dual. Phablet ini sudah menggunakan prosesor quad core 1.4 GHz dengan chipset dari Qualcomm seri MSM8928 alias Snapdragon 400. Urusan grafis dibebankan pada GPU Adreno 305. Sementara untuk sistem operasinya masih menggunakan Android Jelly Bean.

Dari kata Dual yang disandang ponsel ini, kita sudah bisa menebak bahwa ponsel ini memiliki kemampuan membaca dua kartu SIM dalam satu perangkat alias mode Dual SIM. Jenis SIM card yang digunakan adalah ukuran micro-SIM (lebih kecil dari SIM card biasa). Namun tidak seperti Xperia Z Ultra, smartphone ini tidak dilengkapi dengan sertifikat tahan air dan debu.

Harga Sony Xperia T2 Ultra dual D5322

Sony Xperia T2 Ultra Dual merupakan smartphone yang diluncurkan untuk membidik segmen pasar menengah. Kelasnya berada satu tingkat di bawah Z Ultra. Meski tidak mengantongi sertifikat sebagai ponsel tahan air dan debu, T2 Ultra dual masih punya senjata andalan untuk memikat calon konsumen, yaitu kemampuannya untuk membaca dua SIM card.

Saat ini, Sony Xperia T2 Ultra dual dibanderol dengan harga Rp 3,300,000 sementara untuk harga secondnya bisa didapat dengan merogoh kocek sekitar Rp 2,900,000. Harga tersebut masih dibawah Sony Xperia C3 Dual yang dibanderol dengan harga Rp 3.8 jutaan. Namun lebih mahal dari Sony Xperia M2 Dual yang dijual dengan harga Rp 2.9 jutaan.

Pada rentang harga tersebut, T2 Ultra Dual harus siap bersaing dengan beberapa kompetitor yang juga dibekali segudang fitur dan spesifikasi mentereng. Belum lagi beberapa nama besar ikut bermain di rentang harga tersebut. Mereka yang harus berduel diantaranya adalah Samsung Galaxy Mega 5.8, Apple iPhone 4 versi 8GB, Acer Liquid Jade yang baru-baru ini meluncur ke pasaran, LG G3 Beat, hingga Oppo Find 5 Mini yang masih banyak diminati. Selain itu masih ada Samsung Galaxy Grand 2, Lenovo S850 dan Asus Zenfone 6.

Harga Sony Xperia T2 Ultra dual dibanderol Rp 3,4 jutaan, tersedia dalam 3 pilihan warna (silver, hitam dan ungu)

Review Sony Xperia T2 Ultra Dual

Informasi mengenai harga Sony Xperia T2 Ultra Dual sudah kita dapatkan. Sekarang, saatnya beralih untuk mengetahui lebih dalam mengenai spesifikasi dan fitur serta kinerja dari ponsel ini. Oleh karena itu, disini kami akan memberikan sedikit review mengenai T2 Ultra Dual.

Sony Xperia T2 Ultra Dual hadir dalam balutan desain omni balance khas Xperia besutan sony Mobile pasca berpisah dengan Ericsson. Ponsel ini terbilang simpel, tidak memenuhi tubuhnya dengan tombol-tombol. Tercatat, hanya ada beberapa tombol fisik yang benar-benar penting seperti tombol power, volume dan kamera yang berada di ruas kanan body.

Namun sayang, meski disebut-sebut sebagai pengganti Xperia Z Ultra, beberapa spesifikasi yang terdapat pada ponsel tersebut tidak ditemukan di ponsel ini. Misalnya body belakang berlapis kaca dan kemampuannya sebagai ponsel tahan banting yang bersertifikat IP68 tidak ditemukan pada phablet ini.

Rasio ukuran layar terhadap body T2 Ultra Dual terbilang besar sehingga hanya menyisakan sedikit margin pada bagian atas, bawah dan kedua sisinya. Hal ini cukup wajar mengingat ponsel ini merupakan sebuah phablet dengan layar 6 inci. Layar dengan jenis IPS LCD kapasitif tersebut dibekali dengan teknologi Triluminos Display dan Sony Mobile Bravia Engine 2. Layar ponsel Sony Xperia T2 Ultra dual sudah memiliki resolusi High Definition (720 x 1280 pixels) dengan kerapatan layar sebesar 245 ppi.

Layarnya yang cukup lapang sangat menguntungkan bagi anda yang gemar bermain game dan untuk memutar koleksi film. Sony Mobile Bravia Engine 2 dapat menungkatkan kualitas gambar secara otomatis saat layar ponsel mulai menampilkan gambar dan video. Sementara itu, karakter warna panel IPS dipadukan dengan teknologi Triluminos Display mampu menyajikan warna yang lebih natural sehingga sangat nyaman dipandang mata.

Dari segi antarmukanya, T2 Ultra dual masih memegang ciri khas Xperia dengan Timescape UI. Jika anda pernah memegang Xperia Z1 Compact, tentu tidak akan asing karena keduanya sangatlah mirip. Ada 8 pilihan widget yang bisa dipasang pada panel lockscreen. Satu panel tambahan yang berada di panel paling kiri akan membawa Anda langsung ke menu kamera.

Ada beberapa hal yang menarik di sini. Salah satunya adalah akses mudah ke menu notifokasi. Jika pada ponsel lain kita harus menyeret sisi atas layar ke bawah untuk melihat berbagai notifikasi, pada Sony Xperia T2 Ultra dual Anda hanya perlu menekan dua kali tombol home. Ini sangat memudahkan mengingat layar ponsel yang cukup luas.

Berbekal layar 6 inci dan resolusi HD, Xperia T2 Ultra dual sangat cocok digunakan untuk bermain game dan memutar video.

Bermain di kelas menengah, phablet ini dibekali dengan berbagai spesifikasi mumpuni yang cukup tangguh untuk ukuran kelas menengah. Walaupun sudah menggunakan prosesor quad core, namun kecepatannya belum bisa menandingi smartphone di kelas flagship. Sony Xperia T2 Ultra dual mengusung Android Jelly Bean sebagai sistem operasinya.

Membawa chipset Qualcomm MSM8928 Snapdragon 400 disertai dengan GPU Adreno 305 belum mampu mendongkrak performa ponsel ini untuk bersaing dengan kompetitor yang mengujsung layar setara. Saat dilakukan pengujian menggunakan aplikasi Antutu, T2 Ultra dual mendapatkan skor 19283. Sedangkan ketika diuji dengan menggunakan Quadrant Standard, skor yang didapat adalah 9500. Skor tersebut masih jauh di bawah Xperia Z Ultra. Bahkan masih berada di bawah Sony Xperia Z1 dan Z1 Compact, serta Samsung Galaxy note 3.

Perbandingan Hasil Benchmark Sony Xperia T2 Ultra dual

Tipe Ponsel Skor Quadrant Skor Antutu
Sony Xperia T2 Ultra dual 9500 19283
Sony Xperia Z Ultra HSPA+ (C6802) 18862 29588
Sony Xperia Z1 20506 34466
Sony Xperia Z1 Compact 20417 34579
Samsung Galaxy Note 3 19856 35126
Samsung Galaxy Mega 6.8 7034 13875
Oppo N1 8913 26588

Kapasitas memori yang disediakan oleh phablet ini juga tergolong kecil. Dari total 8GB memori internal yang dibawa oleh Sony Xperia T2 Ultra dual, hanya 4GB yang bisa digunakan oleh pengguna untuk media penyimpanan. Setengahnya lagi dipakai oleh sistem. Namun, hal ini bisa diatasi dengan memanfaatkan slot memori eksternal yang sanggup menampujng hingga kapasitas 32Gb.

Beruntung, kapasitas baterai yang digunakan sudah cukup besar, yaitu 3000 mAh dengan tipe Lithium ion. Untuk memastikan bahwa ponsel ini sanggup berjalan dengan lancar saat digunakan untuk bermain game HD, membuka aplikasi yang berat, menjelajah internet hingga menjalankan multitasking, Sony membekali T2 Ultra dual dengan RAM 1GB. Memang tergolong standar, namun masih bisa diandalkan.

Untuk kamera, kemampuannya terbilang standar seperti ponsel-ponsel Sony Xperia kelas menengah lainnya. Kamera utamanya, dibekali lensa dengan kekuatan 13 MP yang dibekali dengan LED flash dan fitur autofocus. Kamera tersebut mampu merekam video dengan kualitas 1080p@30fps. Sementara kamera depannya hanya 1.1 MP saja.

Untungnya, kamera Xperia T2 Ultra dual telah dibekali dengan beragam mode pemotretan yang sangat membantu dalam menghasilkan gambar yang sesuai dengan keinginan pengguna. Diantaranya ada Background defocus, Potrait retouch, Evernote, Superior auto, Manual, Social live, timeshift burst, AR effect, Picture effect, Sweep panorama dan lain sebagainya.

Dengan mode Background defocus, Anda bisa membuat foto dengan efek blur di belakang objek utama. Sementara dengan mode Potrait retouch Anda bisa memberi efek make up pada potret diri sendiri. Efek tersebut bisa langsung dilihat pada viewfinder meskipun masih ada jeda antara kondisi nyata dan hasil yang ditampilkan.

Sony Xperia T2 Ultra dual D5322

T2 Ultra Dual memang memiliki kemampuan dual SIM card. Artinya, bisa membaca 2 buah kartu SIM dalam satu handphone. Namun sayangnya, Sony tidak mempertahankan dukungan untuk jaringan 4G LTE seperti pada versi single SIM. Otomatis, untuk terhubung dengan internet hanya memanfaat jaringan 3G HSDPA untuk kecepatan maksimal. Solusi alternatif adalah menggunakan jaringan WI-Fi agar mendapatkan akses yang cepat.

Untuk sarana bertukar data dengan perangkat lain, apa yang dimiliki oleh Xperia T2 Ultra sepertinya sudah cukup lengkap. Mulai dari bluetooth, kabel data microUSB, TV out dan NFC. Ada juga fitur Throw yang memungkinkan kita memutar kontent yang ada pada perangkat lain. Sementara fitur Dualshock wireless controller memungkinkan kita untuk menghubungkan ponsel dengan kontroler konsol PS3/PS4.

Spesifikasi Sony Xperia T2 Ultra dual D5322

Jaringan 2G GSM 850 / 900 / 1800 / 1900 - SIM 1 & SIM 2
Jaringan 3G HSDPA 850 / 900 / 1900 / 2100 - SIM 1
Tipe Layar IPS LCD capacitive touchscreen, 16M colors
Ukuran Layar 720 x 1280 pixels, 6.0 inches (~245 ppi pixel density), TRILUMINOS™ Display, Mobile BRAVIA Engine 2
Ukuran/Berat 165.2 x 83.8 x 7.7 mm / 171.8 gram
Memori Internal 8 GB, 1 GB RAM, MicroSD up to 32 GB
Data 2G EDGE Up to 296 kbps, GPRS Up to 107 kbps
Data 3G HSDPA, 42 Mbps; HSUPA, 5.76 Mbps
WLAN Wi-Fi 802.11 a/b/g/n, dual-band, Wi-Fi Direct, DLNA, Wi-Fi hotspot
Konektifitas Bluetooth v4.0 with A2DP, MicroUSB v2.0 (MHL), NFC
Kamera Belakang 13 MP, 4128 x 3096 pixels, autofocus, LED flash, Video Record 1080p@30fps
Kamera Depan 1.1 MP, Video call, Video chat
OS Android OS, v4.3 (Jelly Bean)
Prosesor Quad-core 1.4 GHz Cortex-A7
Chipset Qualcomm MSM8928 Snapdragon 400
Grafis GPU Adreno 305
Multiple SIM Dual SIM (Micro-SIM)
Video Player Xvid/MP4/H.263/H.264 player
MP3 Player MP3/eAAC+/WMA/WAV/Flac player
Fitur Tambahan Java MIDP emulator, ANT+ support - SNS integration, TV-out (via MHL A/V link), Active noise cancellation with dedicated mic, Box (50 GB lifetime cloud storage), Document viewer, Photo viewer/editor, Voice memo/dial, Predictive text input
Baterai Tipe Li-Ion 3000 mAh battery
Talk Time Up to 16 h (2G) / Up to 30 h (3G)
Standby Up to 1120 h (2G) / Up to 1093 h (3G)
Harga Rp. 3,200,000 (baru) / Rp. 2,650,000 (bekas)

Kelebihan dan Kekurangan Sony Xperia T2 Ultra dual

Awalnya, banyak orang berfikir bahwa Sony Xperia T2 Ultra dual akan menggantikan posisi Xperia Z Ultra. Namun ternyata, phablet ini justru membidik segmen pasar di bawahnya. Fitur dan spesifikasi yang dibawa pun masih berada satu tingkat di bawah Z Ultra. Dan berikut ini merupakan kelebihan dan kekurangan dari phablet dual SIM tersebut:

Kelebihan Xperia T2 Ultra dual (+)
Layar HD 6 inci dengan teknologi Triluminos display dan Sony Bravia
Desain elegan dan cukup tipis
Kamera utama kaya fitur pemotretan yang sangat membantu penggunanya
Kapasitas baterai yang digunakan cukup besar
Sudah membawa fitur dual SIM card

Kekurangan Xperia T2 Ultra dual (-)
Kapasitas memori penyimpanan internal kecil
Performa kamera depannya kurang bagus
Tidak mendukung jaringan data 4G LTE seperti versi single SIM

Secara keseluruhan, performa Sony Xperia T2 Ultra dual memang tidak mengecewakan. Dukungan prosesor quad core dengan chipset snapdragon 400 tidak bisa dianggap sepele. Belum lagi performa layar yang bagus dengan kemampuan dual SIM serta kamera yang kaya fitur. Daya tahan baterainya juga bisa diacungi jempol. Namun, untuk bersaing dengan ponsel-ponsel di segmen kelas atas? Masih belum!

bunga terarai tujuh pucuk, mahalnya beras lokal dan BERAS PLASTIK PDI-P PKC

kujang buitenzorg

Tuesday, May 19, 2015

9 tabs on the sky.......

pengamen biola terminal Blok M

Jokowi dan Pak RUHUT SITOMPUL

Apabila benar-benar nantinya Jokowi jadi presiden negara justru dalam keadaan bahaya bahkan hancur karena Jokowi lahir dari pencitraan (TribunNews, 27/8). Ya, begitulah apa yang dikatakan oleh Ruhut Sitompul. Luar biasa!

Pernyataan yang bersifat insinuatif dan underestimate ini tentu saja mengundang badai komen. Tak pelak lagi, artikel yang memuat pernyataan politikus Partai Demokrat ini dibombardir komen-komen yang tak kalah pedas. Saya mencoba menghitung jumlah komen dan memilahnya menjadi 3 kategori: mendukung Ruhut, netral, menentang Ruhut.

Penghitungan yang saya lakukan berhenti pada jumlah 1100 komen yang masuk. Sebetulnya masih banyak komen yang belum saya hitung. Saya malas melanjutkan karena nadanya hampir sama, yaitu hujatan kepada Ruhut. Tidak tanggung-tanggung, dari 1100 orang yang memberikan komen, 2 mendukung Ruhut, 1 netral, dan 1097 menentang Ruhut. Dengan kata lain pernyataan Ruhut ditentang oleh 99% komentator.Dua komen yang mendukung Ruhut alasannya relatif sama, yaitu Jokowi diragukan sikap nasionalismenya karena membiarkan penonton konser Metallica mencorat-coret bendera Merah-Putih. Satu komen yang bersifat netral menyatakan, “Gak ada lu, gak rame.” Sedangkan sisanya yang menentang Ruhut komennya berisi sanggahan, cacian, makian, dan ancaman.

Mari kita telusur pernyataan itu dari sisi komunikasi politik. Ruhut adalah seorang anggota DPR, seorang politikus. Untuk menjadi seorang politikus seseorang memerlukan kecakapan komunikasi politik. Dengan komunikasi politik, seorang politikus akan mampu mengartikulasikan kepentingan konstituen yang diwakilinya kepada pihak-pihak terkait dengan efektif. Tujuannya adalah memperjuangkan visi politiknya agar konstituen semakin percaya dan merasa cocok pada pilihan partai politiknya yang sekarang.

Komunikasi politik tak terlepas dari fatsoen politik. Etika, tata-krama, atau sopan santun berbicara dilandasi oleh etika, tata-krama, atau sopan santun berpolitik. Fatsoen politik adalah norma etik yang seharusnya digunakan sebagai pedoman ketika orang berpolitik. Lalu apa kaitan pernyataan oleh Ruhut itu, “Negara Akan Hancur Bila Dipimpin Jokowi,” dengan komunikasi politik?

Dengan gaya bahasa politik seperti itu, mungkin Ruhut ingin mengatakan maksudnya bahwa ia mengajak kepada publik untuk memilih seseorang yang bukan Jokowi untuk menjadi calon pemimpin negara ini, seorang calon Presiden. Dan, calon Presiden yang diinginkan Ruhut (mungkin juga yang diinginkan partainya) kalah populer dibandingkan Jokowi. Survei-survei mengenai calon Presiden selalu dimenangkan oleh Jokowi. Ruhut menjadi cemas terhadap popularitas Jokowi mengalahkan calon yang diusungnya. Ia mencari berbagai cara untuk merebut simpati publik yang selama ini diberikan kepada Jokowi.

Sampai di situ masih sah-sah saja. Politik juga ilmu memainkan persepsi-persepsi. Mengubah dari satu pilihan ke pilihan lain oleh publik dengan memainkan persepsi melalui komunikasi politik. Masalahnya adalah pernyataan Ruhut melanggar fatsoen politik, dengan merendahkan politikus lain (underestimate) melalui sindirian (insinuasi).

Bukan saja Ruhut melakukan sindirian dan merendahkan kapasitas Jokowi, melainkan Ruhut juga melancarkan aksi provokatif. Hal ini tidak mengandung unsur edukatif yang mestinya ditunjukkan oleh anggota DPR yang menyandang status yang terhormat. Ruhut semakin membuat gaduh atmosfer politik yang ingar-bingar. Lalu peran sebagai tokoh panutannya di mana?

Dikatakan lebih lanjut oleh Ruhut bahwa Jokowi bukan dari latar belakang militer sehingga mempermudah kehancuran negara bila Jokowi menjadi pemimpinnya. Ruhut mungkin kurang cermat bahwa negara hancur atau tidak bukan karena dari latar belakang militernya. Artinya variabel militer tidak berkorelasi dengan maju-mundurnya suatu negara. SBY dari kalangan militer dan sekarang ini negara yang dipimpinnya sedang merosot kinerjanya dan SBY tidak mencerminkan ketegasan dan kekuatannya ketika dituntut rakyat untuk menegakkan hukum.

Bagi saya, pemimpin satu dekade ke depan cukup punya ketegasan menegakkan hukum dan anti-korupsi. Rakyat akan senang bila ketegasan militer dijalankan untuk menegakkan hukum dan memberantas korupsi. Rakyat akan senang bila ketegasan militer ada pada pemimpin meskipun ia sendiri bukan militer. Cukup itu saja untuk periode 5 tahun ke depan. Ini dikarenakan banyaknya pelanggaran hukum tidak diatasi dengan tegas dan keras. Selanjutnya beberapa periode jabatan Presiden ke depannya lagi, baru ditambahkan kemampuan lain yang sejalan dengan tugas-tugas pemimpin.

Dari konteks itu, memang sungguh ngawur dan tidak berdasarkan logika pernyataan Ruhut tersebut. Saya kira publik berharap, para politikus hendaknya tetap memiliki integritas sebagai pelaku utama praktik politik dalam berkomunikasi selalu berlandaskan fatsoen politik di setiap tindakan dan pernyataannya. Sehingga, dunia politik menjadi dunia yang sejuk namun efektif dalam memperjuangkan visi politiknya masing-masing politik dan konstituennya.