Tuesday, May 14, 2019

SULE


AHOK NYUNGSEP IBUKOTA PINDAH


FADLI ZON vs 354 CURUT MENCRET


HP dosen calculus masih mulus ampe sekarang


BELA MEMBABI BUTA, BUKAN SOAL BENAR SALAH LAGI


COWOK MATRAS, JENDERAL !!! MATI RASA.....

Dulu, aku selalu meyakini bahwa mimpi hanyalah kembang tidur, tanpa aku tahu apa maksud "kembang tidur" itu.
Semakin bertambah usia dan berbagai pengalaman, kemudian aku paham bahwa terkadang mimpi adalah penanda dari suatu peristiwa dalam hidup kita.
Aku bahkan mengalami mimpi menahun, yang sering kali datang setiap perasaan dan diri sedang terpuruk. Datang ke suatu bukit dengan pemandangan menghijau, angin semilir, suasana yang tenang, entah dimana. Aku duduk di di atas bukitnya, dan selalu seseorang datang menghiburku, memelukku, laki-laki entah pula siapa karena setiap memandang wajahnya aku tak pernah merasa kenal, namun selalu nyaman.
Dan dia selalu bilang : "yang sabar, semua harus dilewati".

Beberapa hari lalu, aku bermimpi lagi. Kali ini beda, agak mengejutkan. Aku melihat kematianku sendiri.
Begini situasi di mimpiku :
Kami sedang merayakan syukuran atas rumah baru kami di daerah Canggu, Bali. Sebuah rumah modern style minimalis berhadapan dengan pantai. Bercat abu-abu putih dengan banyak pohon-pohon rimbun di halamannya. Yang menyenangkan adalah syukuran ini sekalian dengan perayaan ulang tahunku di akhir April, acara itu sepertinya beberapa hari di awal Mei.
Gembira, ada beberapa kawan sekelas SMA dia yang datang dan kawan-kawan grup SMP ku juga, kami berbaur, bercanda. Ketika aku sedang menata hidangan, dia datang menghampiri ku, memeluk dari belakang, :
"Suka pestanya?"
"Suka sekali, makasih banyak ya, semuanya" kata ku.
" Eh ini pegang ya dompetku, siapa tahu nanti ada yang perlu dibeli nanti, " dia berucap sambil mengangsurkan dompet kulit coklat ke tanganku.


Kemudian kami bergabung dengan teman-teman kami kembali, ahh sungguh menyenangkan hari itu.
Tiba-tiba suasana gembira terhenti, ada teriakan dari salah satu staff rumah :
"Pak, Pak....... Ibu ...sudah ga ada"

Situasi chaos, kulihat teman-temanku dan teman-temannya berlarian menuju satu ruangan, aku pun segera kesana, dan aku ingin teriak ketika yang kulihat adalah : aku yang terbaring di lantai kemudian dia menggendongku, memelukku menciumi seluruh wajahku sambil terisak :
"Na, Na bangun,, bangun,, jangan pergi, jangan gini please"

Dan aku, tak pernah bisa menyentuhnya, ingin kukatakan aku tak mengapa tapi tak ada suara ku yang terucap.
Adalah menyesakkan melihat orang-orang menangisi kita, hei hei,, aku disini, berulang kali aku melambai, tak ada yang melihatku.
Yang masih kugenggam adalah .. dompet kulit coklat, kubuka isinya, ada beberapa kartu ATM dan kartu kredit dan identitas diri.
Kubaca nama yang tertera disana, namanya, bukan namamu.
Jadi aku hidup dengannya?


Dia menggendongku, membawaku masuk ke mobil, kudengar beberapa kawan berseru :
"mobil siap, kita ke RS ya "

AKu bisa merasakan laju mobil dengan aku di pangkuannya, dia yang tak henti menangis, berusaha agar aku terbangun.
Sedih sekali rasanya melihat semua ini. Tak lama, aku melihat pemandangan aneh di luar mobil, kami melewati sebuah taman, dan.. aku lihat diriku disana, berdiri dituntun seorang nenek yang tersenyum.
Aku memakai kebaya putih dan kain motif warna marun. Pakaian yang sama dikenakan oleh nenek tersebut.
Aku berteriak histeris :
"Itu siapa menyerupai aku? "

Tapi tak ada yang mendengarku. Berusaha kuguncang badannya tak bergeming, berteriak ke temanku yang sedang menyetir pun hasilnya sama.
Akhirnya aku tahu, mereka tak melihatku.
Inikah namanya mati?
Aku tak siap
Aku tak ingin
Aku masih ingin bersamamu....

INGAT !!! 22 MEI : MAN IN BLACK


INGAT !!! 22 MEI : BLACK HEADBAND


INGAT !!! 22 MEI : BLACK PIZZA


5000 !! bukan 1000 !!!! tarif minimum SUMBANGAN, PENGEMIS, PENGAMEN, PARKIR, TOILET, PAK OGAH, TIPS OJOL, NASI PUTIH, ANGKOT, KOREK KUPING, TISSUE


2024 : PKS vs koalisi 13 partai

Jika fakta akhirnya menunjukkan Prabowo harus kembali tumbang menghadapi Jokowi di Pilpres 2019, maka pihak yang paling layak disalahkan adalah Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Alasannya, PKS sejak awal tidak pernah menunjukkan keseriusan mendukung Prabowo. Lihat saja, diawal proses koalisi ia telah membuat Prabowo pusing tujuh keliling dengan sembilan draft nama cawapres yang diusulkan. Dalam perjalanannya, ketika Prabowo telah menentukan pilihan memilih Sandiga Uno, PKS malah melipir entah kemana. PKS hanya memanfaatkan elektoral Prabowo dan malah asik memainkan isu penghapusan pajak motor ketimbang menjabarkan visi misi Prabowo kepada konstituen. Mungkin ketidak seriusan PKS dalam mengkampanyekan Prabowo-Sandi dan hanya mengambil keuntungan elektoral semata, diakibatkan karena PKS termakan isu yang dilontarkan Allan Nairn. Allan Nairn seorang jurnalis investigasi asal Amerika Serikat membuka sebuah laporan dimana telah terjadi rapat tertutup di kediaman Prabowo Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada 21 Desember 2018. Dalam laporan Allan Nairn tersebut dipaparkan sejumlah skenario apabila nantinya Prabowo memenangi Pilpres 2019. Salah satu skenario itu adalah melemahkan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Termakan isu dan merasa sakit hati, PKS mengerahkan buzzer-buzernya untuk menguatkan isu politik identitas di masa kampanye. Isu politik identitas itu pun dilekatkan kepada Prabowo dan PKS. Dengan demikian PKS mendapatkan keuntungan elektoral dari pemilih islam konservatif dan Prabowo kehilangan suara dari kelompok islam moderat dan kelompok minoritas. Suara dan dukungan kepada Prabowo yang menurun akibat gaya politik PKS tercatat dalam survei LSI Denny JA. Dalam hasil survei tersebut, Prabowo-Sandi pada Agustus 2018 mendapatkan dukungan dari kelompok minoritas sebesar 43,6 persen. Sementara itu pada bulan Januari dukungan dari kelompok minoritas kepada Prabowo Sandi menurun drastis hingga 4,7 persen. Dari kelompok minoritas ini saja, Prabowo telah kehilang lebih 10 juta suara dukungan pada bulan Januari 2019. Entah berapa puluh juta juga suara dari kelompok islam moderat yang melenggang meninggalkan Prabowo. Hati yang terlanjur terbakar amarah tidak membuat PKS berhenti disitu saja dalam menggembosi suara Prabowo. Konon, kampanye akbar Prabowo yang mengunakan format sholat subuh bersama di SUGBK juga diinisiasi oleh PKS. Ditambah, gerakan subuh nasional sebelum pencoblosan membuat pemilih minoritas ketakutan dan meyakini Prabowo bukanlah pemimpin yang cocok menjaga kebhinekaan di bumi nusantara. Dari hasil quick count Pileg 2019, PKS merupakan partai yang mendapatkan keuntungan paling besar dalam koalisi 02. PKS yang awalnya diprediksi hanya akan memperoleh suara nasional sebesar 4,5 persen terdongkrak dengan isu politik identitas menjadi 8,62 persen. Sementara itu, Gerindra yang menjadi partai pengusung utama Prabowo malah mengalami penurunan drastis. Dengan hasil ini PKS berpesta dan Prabowo nelangsa karena kenyataan tidak sesuai dengan kenyataan yang diraih partainya. Pengkhianatan PKS pun berlanjut pasca usai menikmati pesta atas hasil quick count Pileg 2019. Dikabarkan PKS bertemu dengan utusan petahana secara diam-diam. Tak heran, PKS terkesan mengambil langkah aman dan mengambil sikap akan menghargai keputusan jika nantinya Jokowi yang ditetapkan menjadi presiden terpilih. Masih layakkah PKS dikatakan partai umat, jika semua tindak tanduknya malah mengkhinati kehendak rakyat. Sejarah akan mencatat, kelemahan hati partai umat malah menjerumuskannya kepada lubang pengkhianatan.

puan for presiden 2024

Pengumuman tentang siapa saja anggota DPR yang lolos dalam Pileg 2019 memang nasih akan diumumkan secara resmi oleh KPU pada 22 Mei mendatang, kendati demikian, sudah ada banyak nama yang hampir dipastikan lolos ke Senayan. Politisi sekaligus “putri mahkota” PDIP Puan Maharani menjadi satu dari sekian banyak politisi yang dipastikan lolos ke Senayan tersebut.  Tak hanya lolos ke Senayan sebagai anggota DPR, sosok yang sekarang masih menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan tersebut juga berpeluang besar menjadi Ketua DPR. Berdasarkan Undang-undang Nomor 2 Tahun 2018 tentang Perubahan Kedua Atas UU Nomor 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (MD3), jabatan Ketua DPR memang diamanatkan untuk dijabat oleh anggota DPR yang berasal dari partai pemenang pemilu. Puan tentu saja sangat berpeluang, sebab per hari ini, berdasarkan hasil real count KPU, PDIP masih memimpin menjadi parati dengan perolehan suara terbanyak, yakni 20 persen. Unggul jauh dari partai dengan perolehan suara terbanyak kedua, Golkar, yang mengumpulkan 13 persen suara. Tak hanya “didukung” oleh Undang-undang, Puan juga didukung oleh banyak petinggi partai untuk menjadi ketua DPR. Sekjen NasDem Johnny G Plate, misalnya, mengatakan bahwa Puan sangat layak dan punya kapasitas untuk menjadi seorang Ketua DPR. Ia mendukung jika memang kelak PDIP mengajukan Puan sebagai Ketua DPR. “Siapapun yang dicalonkan PDIP pasti kami dukung. Salah satu tokoh yang memang mumpuni PDIP adalah Ibu Puan, yang juga memperoleh suara terbesar di Indonesia dalam pileg kali ini,” ujar Johnny. Senada dengan Johnny, Ketua Umum PKB Muhaimin “Cak Imin” Iskandar juga punya pendapat yang sama. Dirinya mendukung jika Puan diajukan sebagai Ketua DPR. “Mbak Puan sangat layak jadi Ketua DPR dan Mbak Puan mungkin akan membuka sejarah perempuan pertama yang menjadi ketua DPR RI dalam sejarah,” ujar Muhaimin. Wah, naga-naganya, Mbak “Putri mahkota” ini benar-benar bakal menjadi Ketua DPR nih. Buat para pendukung kubu 02, hal tersebut tentu menjadi hal yang sangat menyebalkan, sudahlah Jokowi hampir dipastikan terpilih jadi Presiden, Eh, masih ditambah dengan Puan yang juga bakal berpeluang besar jadi Ketua DPR. Berat nian rasanya jadi hatersnya Jokowi merangkap “Anti Puan-Puan Club”.