Thursday, March 21, 2013

MEGA - jokowi : EM-JE for President 2014

JAKARTA - Jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014, beberapa partai politik (parpol) besar belum juga mengumumkan siapa yang akan diusungnya. Hanya, Partai Golkar saja yang sudah menetapkan Aburizal Bakrie sebagai calon presiden (capres).
 
Menurut Direktur Eksekutif SUN Institute, Andriyanto, PDI Perjuangan pada Pilpres 2014 mendatang, diperkirakan akan tetap mengusung ketua umumnya Megawati Soekarno Putri sebagai capres.
 
"Mengacu pada perpolitikan, dan melihat realita politik. PDI Perjuangan tetap mengusung Megawati pada last minute, fakta politiknya begitu," ujar Andri saat diskusi publik "Mencari Presiden 2014" di kantor SUN Institute, di Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (21/3/2013).
 
Dikatakannya, pendamping Megawati kemungkinan besar jatuh kepada Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi). Alasannya, mantan Wali Kota Solo ini dapat meningkatkan elektabilitas mantan Presiden RI ke-5.
 
"Jokowi sebagai figur alternatif, sehingga masih memunculkan figur-figur yang lama," pungkasnya.
(cns)

Alengka Kobong, Raja Ngongong

Istana Presiden Kebakaran atau Dibakar?
.
OPINI
.

 | Kamis, 21 Maret 2013 | 19:11 WIB 
.
Dibaca: *232 *   Komentar: *0*   0 bermanfaat
.
Melihat Liputan 6 SCTV sekitar pukul 18.15 tadi lumayan membuat saya terkejut. Headline tayangan itu menuliskan bahwa kebakaran telah terjadi di kawasan Istana Presiden, Jakarta, persis saat bubaran jam pulang kantor.

Menurut berita itu diinformasikan kalau kobaran api berasal dari lantai tiga kantor Setneg yang letaknya di belakang istana. Mobil pemadam kebakaran dari sekitar lokasi sudah dikerahkan, namun hingga artikel ini dibuat, api belum padam karena tiupan angin kencang.

Kebakaran itu bersamaan dengan rapat kabinet terbatas yang akhirnya dihentikan. Rencananya Presiden SBY beserta ibu Ani Yudhoyono akan memantau langsung ke area.

Seperti biasa, issue sabotase dan kudeta berhembus di berbagai situs online. Mari kita tunggu saja kebenarannya. Mudah-mudahan pula ini bukan murkanya Tuhan. Eh...

Yusril Ihza Mahendra for President 2014

Berdikari

Andaikan Kompas Membuang Kompasiana
.
OPINI
.

 | Kamis, 21 Maret 2013 | 19:44 WIB 
.
Dibaca: *51 *   Komentar: *0*   0 bermanfaat
.
Dalam sebuah percakapan di jejaring sosial Facebook dengan teman di dunia maya itu, Pepih Nugraha, tadi sore, saya mencoba curhat terkait selama tiga minggu ini mengalami GANGGUAN ketika membuka dashboard, profil, dan freez. Sementara Pepih Nugraha sendiri mengaku lancar-lancar saja dengan blog keroyokan ini. Lalu mengapa saya tidak?

Itulah masalahnya. Kata Pepih tidak hanya saya saja yang bernasib sial. Banyak juga rekan Kompasianer yang mengalami hal  sama. Terganggu oleh gangguan para petugas IT yang sedang melakukan perbaikan di 'dapur' Kompasiana ini.

Saya cuma bisa mengurut dada. Mengapa yang mengalami gangguan itu seperti dipilah dan dipilih-pilih? Aneh.

Mungkin Pepih mampu menebak adanya selaksa tanda-tanya di benak saya. Dan beliau mencoba untuk menghibur saya.

"Andaikan pemilik Kompasiana ini membuangnya, akan saya ambil, Kang!" tulisnya di percakapan itu.

"Iyalah....  Amiiin... Saya do'akan supaya jadi kenyataan... Hehehe..." sahut saya.

Terus terang. Dengan kelakar itu kepala saya agak ringan juga dibuatnya. Lalu dengan berbagai cara saya mencoba untuk memposting tulisan ini. Apa bisa dipublish atawa tidak?

Bagaimanapun saya selalu berdo'a -- seperti dianjurkan rekan kompasianer Muhammad Armand dari Makassar, semoga Kompasiana segera pulih kembali seperti sediakala. ***

Robohnya Rumah Tuhan Bisa Membuat Kuat Iman?

Maka Robolah Gedung Gereja HKBP Setu - Bekasi
.
REP
.
 | Kamis, 21 Maret 2013 | 19:29 WIB 
.
Dibaca: *108 *   Komentar: *1*   0 bermanfaat
.
Kali ini, ku tak mau urut waktu dan kembali ke kronologis sebelumnya, karena terlalu panjang. Ketika warga jemaat Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) ingin membangun Gedung Gereja di Jalan MT Haryono Gang Wiryo, Rt 05/02 Desa Taman Sari, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi, mereka telah melakukan pendekatan dengan warga setempat.
Hasilnya adalah hampir 100 KK warga sekitar, yang memang sepi penduduk, menyetujui pendirian atau didirikan Gedung Gereja HKBP di tempat tersebut. Berdasarkah persetujuan tersebut, panitia pembangunan mengajukan surat-surat rekomendasi, dari tingkat Kelurahan, Kecamatan, dan seterusnya (dan selanjutnya ke Kabupaten, dalam rangka penerbitan IMB); hal tersebut dilakukan Nopember 2011.
Sambil proses pengurusan surat-surat, dan sesui dengan kesepakatan dengan aparat  terkait, panitia pembangunan Gedung Gereja, membangun (secara bertahap) gedung darurat agar bisa digunakan beribadah.
/p>
Namun apa yang terjadi, pengajuan surat dengan resmi tersebut, dibalas dengan penolakan dan permintaan penghentian pembangunan karena tak sesuai Perber 2 Manteri. Mereka juga dipersilakan mengurus izin sesuai Perber.

Atas dasar surat penolakan tersebut, pengurus gereja melakukan pendekatan ulang kepada warga sekitar gereja, hasilnya adalah mereka mendapat 89 surat surat pernyataan tak keberatan (adanya gedung gereja di lingkungan mereka) disertai foto dan tandatangan.

Akan tetapi, pengajuan surat tersebut, juga tak mendapat balasan; justru yang terjadi adalah rombongan orams atas nama agama, selau membut demo dan protes adanya pendirian gedung gereja tersebut, (mereka bukan warga setempat, melainkan dari luar lingkungan atau lokasi rencan pembangunan gedung gereja).
Para penolakan tersebut melakukan demo, protes, dan juga tekanan ke aparat Desa dan Kecamatan; dan karena alasan demo-penolakan itulah,  maka Muspika Tingkat Kecamatan, mengadakan rapat (sambil adanya kumpulan masa atas nama agama menunggu sambil demo di luar ruang rapat), yang hasilnya adalah menolak pendirian gereja.
Keputusan dari Kecamatan, diteruskan ke Pemda Kabupaten Bekasi; dan selanjutnya Pemda melakukan penyegelan Kamis, 7 Maret 2013 karena gedung tersebut melanggar Perda Nomor 7 Tahun 1996 tentang Izin Mendirikan Bangunan Pasal 8 Ayat 1 huruf C.

Nah, selanjutnya  hari ini, 21 Maret 2013, Gedung Gereja tersebut, menjadi seperti dalam foto di bawah.

Bangau Kertas

“Hayooo.. kamu ngapain sembunyi di sini…!! Hehehe… kaget ya…? Kamu pasti lagi nguping pembicaraan orang-orang ya..? hayo…” gadis kecil yang ceria itu mulai nyerocos di bawah meja resepsionis rumah sakit itu.

"Ini aku bawakan lagi kertas-kertas origami... yuk kita buat lagi burung-burung kertasnya..."

Entah sejak kapan kedua bocah kecil itu setiap kali bertemu selalu membuat puluhan burung-burung kertas. Ocehan dari si gadis kecil waktu itu bahwa setiap kali mereka berhasil menyelesaikan satu burung kertas, maka usia mereka akan bertambah panjang satu hari.

Sambil terus tangan-tangan mungil mereka melipat kertas-kertas origami gadis itu dengan cerewetnya kerap bercerita, “.. kamu tau gak? Hari ini aku akan beli es krim.. setelah mama selesai dari pengobatannya… Ah.. andai saja aku kamu bisa ikut.. pasti menyenangkan… Aku suka rasa strawberry….

Eh.., Itu Mama!” gadis itu beranjak, berbalik dan berlari menuju seorang wanita.

“Maaaa, kita jadi beli es krim kan? Kok Mama pucat sekali? Tadi sakit ya diobatinnya? Kalo Mama pengen langsung pulang, gak apa-apa kok… Mama mau bobo aja? Aku udah bisa buat teh sendiri untuk mama…” kini ibunda si kecil yang jadi sasaran cerocosannya.

Ibu sang gadis kecil hanya tersenyum sebentar menatap anaknya, lalu rautnya kembali menunjukkan paras yang kesakitan.

Gadis kecil itu sedikit berjinjit untuk berbisik ke arah ibunya…, “Ma… aku mau botak seperti mama… boleh gak? Soalnya aku mau cantik seperti Mama…”

Dua pasang langkah kaki itu menjauh di lorong lantai rumah sakit... meninggalkan bocah lelaki yang rambutnya semakin rontok dan menunggu untuk cuci darah rutinnya hari ini.

Sepuluh buah burung-burung kertas origami di tangannya memberikan harapan akan 10 hari lagi usianya bertambah panjang....

Dalam hatinya ia berharap sebelum sepuluh hari, gadis kecil sahabatnya itu akan kembali membawa kertas origami untuk bersama-sama mereka membuat puluhan burung kertas baru. Untuk menghiasi jendela kamar perawatannya di rumah sakit ini, sekedar untuk menunjukkan bahwa ia tak pernah lelah akan harapan....

***

*Untuk Bunda Pipiet Senja, kompasianer, penulis, novelis, yang kabarnya sedang terbaring sakit.Untuk semua kompasianer yang saat ini sedang sakit atau menghadapi ujian kehidupan yang berat... "jangan pernah lelah akan harapan..." selalu akan ada sinar mentari dan pelangi sesudah badai...

Dan untuk Kompasiana juga yang saat ini sedang "sakit"... semoga cepat pulih...Salam hangat semuanya
(ES)

PSSI dan Koreng

Borok Lama di Tubuh PSSI
.
OPINI
.
 | Kamis, 21 Maret 2013 | 14:37 WIB 
.
Dibaca: *1627 *   Komentar: *25*   0 bermanfaat
.
Duet pelatih Rahmad Darmawan (RD) dan Jacksen F Tiago (JT) akhirnya dipercaya untuk menukangi timnas Indonesia dalam laga versus Arab Saudi pada Sabtu. 23 Maret 2013, di stadion Gelora Bung Karno, Jakarta.

Namun, penunjukkan RD dan JT sebagai pelatih timnas masih menyisakan banyak masalah. Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin, mengaku tak tahu menahu soal penunjukkan tersebut. Ketika dimintai konfirmasi oleh wartawan, Djohar hanya berujar akan menyakan masalah itu kepada Badan Tim Nasional (BTN).

Usut punya usut, ternyata Djohar tak pernah diajak bicara soal pergantian pelatih timnas, dari Luis Manuel Blanco kepada RD dan JT. Penunjukkan RD dan JT sendiri diketahui dilakukan secara sepihak oleh Wakil Ketua Umum PSSI, La Nyalla Mattalitti, sesaat pasca KLB PSSI pada tanggal 17 Maret 2013 usai digelar.

Berbicara soal pelatih, maka PSSI diibaratkan bak radio rusak yang selalu memutar lagu lama. Lagu lama itu berulang dan berulang diputar hingga menyisakan gulungan pita kaset rusak. Jika diibaratkan dengan cacat, maka persoalan pelatih timnas adalah borok dan bukan sekedar luka, yang telah melebar dan membusuk di tubuh PSSI.

Mungkin kita bisa menunjuk persoalan Nil Maizar sebagai contoh dari borok PSSI yang terdekat. Publik dikejutkan dengan pernyataan Djohar yang mengangkat Blanco sebagai pelatih timnas. Padahal Nil beserta pasukkannya belum lagi pulang pasca "bertempur" nun jauh di Irak.

Pasca Blanco resmi ditunjuk untuk menukangi timnas, nasib Nil justru tak kunjung resmi. Ia bak habis manis sepah dibuang. Hingga tulisan ini dipublish, nasib Nil masih juga digantung. SK pemecatannya belum juga keluar. Apalagi berbicara mengenai hak-hak-nya sebagai pelatih, maka bak jauh panggang dari api.

Belum usai borok soal Nil Maizar, kini,borok yang sama menghampiri sosok Blanco. Nasibnya pun tak tentu arah. Tiba-tiba saja ia tercatat sebagai pelatih tersingkat di dunia yang menukkangi tim sebuah negara. Usia kepelatihannya di Indonesia bahkan tak mencapai 2 minggu seperti diketahui, Blanco digantikan oleh duet RD dan JT.

Blanco bukanlah Nil. Ia mengancam akan membawa kasus dirinya ke hadapan FIFA. Bagai tersengat listrik, kubu PSSI akhirnya angkat bicara. Melalui Toni Apriliani, diketahui bahwa RD dan JT ternyata hanya ditunjuk melatih untuk satu pertandingan, yakni versus Arab Saudi. Selanjutnya PSSI kembali akan dilatih oleh Blanco.

Inilah borok serta lagu lama PSSI sedari dahulu. KLB PSSI ternyata tak cukup mampu menanamkan arti kata dari profesionalisme. Persolan kontrak dan hak-hak pelatih timnas kerap terabaikan begitu saja. Padahal dari sana lah publik bisa melihat sejauh mana profesionalisme itu dijalankan di sebuah organisasi.

Khusus kasus Blanco bahkan terkesan janggal. Di mana dirinya hanya "disishkan" untuk satu pertandingan demi menjaga suasana kondusif pasca pemecatan 14 pemain ISL oleh dirinya. Sehingga jangan salahkan publik bila melihatnya sebagai peng-anak-emasan pemain ketimbang pelatih.

Kiranya jika kasus ini terus dan menurus terulang kembali, maka jelas ada sesuatu yang salah di tubuh organisasi "bal-balan" Indonesia . Publik pecinta sepak bola jangan pernah berharap akan hadirnya prestasi yang menjadi kebanggaan bangsa, bila segelintir orang di republik ini tak mengerti jua makna dari kata "profesionalisme".

Semoga kasus Nil dan Blanco ini menjadi pelajaran bagi PSSI ke depannya, agar lebih menghormati hak-hak individu yang terikat kontrak dengan PSSI dan semoga ini menjadi yang terakhir kalinya seorang pelarih merasa dicampakkan begitu saja tanpa ada komunikasi dan dialog yang terarah.

Salam neraka!

Selamat menikmati hidangan.

Ditulis sebagai tanggapan atas polemik Lusi Manuel Blanco.

Gerakan Kudeta 25 Maret : Gerdumar Gemeruduk Grepe-Grepe

Ada Isu Kudeta 25 Maret, Toh?
.
OPINI
.
 | Kamis, 21 Maret 2013 | 06:56 WIB Dibaca: *388 *   Komentar: *2*   0 bermanfaat
.
Wow, ada isu kudeta toh terhadap pemerintahan SBY. Gaduh lagi dong kalau benar terjadi, udah tenang-tenang negeri ini.

Politik-politik itu adanya cuman saling menghujat, saling menjatuhkan, saling mencungkil, saling menyalahkan semua menyatakan paling baik, paling benar, dan paling pintar.

Kapan yaa, semua para pelaku politik saling merapatkan barisan, bergandengan tangan, saling bekerja sama dan saling mendukung untuk menciptakan Indonesia yang lebih baik.

Kegaduhan politik hanya akan menghancurkan sendi-sendi kehidupan yg lainnya, pengusaha tidak bisa berusaha dengan tenang, pedagang tidak bisa berdagang dengan damai, anak-anak tidak bisa bersekolah dengan aman.

Tahun 2013 ini adalah tahun politik bukan berarti tahun kegaduhan politikan? Bisa kan berpolitik dengan santun, dengan damai, tanpa mengganggu kehidupan yang lainnya.

Menanggapi adanya isu aksi kudeta yang akan dilancarkan pada 25 Maret, Presiden SBY mengatakan Indonesia merupakan negara demokrasi, yang rakyatnya bebas berekspresi menyampaikan pendapat. "Silahkan kalau itu masih dalam kerangka demokrasi, tetapi kalau lebih dari itu, karena beritanya seram-seram, negara punya sistem, punya aturan bagaimana mencegah tindakan-tindakan yang tidak sepatutnya. Saya tidak khawatir, negeri ini ada aturannya," kata Presiden SBY yang dikatakan  "SBY & Keluarga Bicara" di SCTV, Rabu (20/3) malam. Presiden SBY antara lain mengatakan bahwa dirinya telah mendengar akan adanya penggulingan dirinya yang menurut rencana akan dilakukan pada 25 Maret 2013.

Ibas Dilibas Yulianis

Ibas Laporkan Yulianis ke Polisi, Langkah Berani Penuh Risiko
.
OPINI
.
 | Kamis, 21 Maret 2013 | 06:48 WIB Dibaca: *516 *   Komentar: *10*   0 bermanfaat
.
Ibas melaporkan Yulianis ke Polri terkait tudingan Yulianis kepada Ibas (20/03/2013). Patut diacungi jempol langkah Ibas Yudhoyono melaporkan Yulianis yang menuduhnya menerima uang US$ 200.000 terkait Kongres Partai Demokrat di Bandung 2010. Langkah ini patut diapresiasi dan dapat dijadikan contoh untuk meluruskan sesuatu sebelum semuanya terlambat. Ibas memiliki kepentingan amat sangat dengan citranya. Pencitraan Ibas dan Partai Demokrat hancur akibat berbagai macam tudingan. Apa sebab Ibas melaporkan Yulianis ke polisi?

Pertama, Ibas merasa tidak menerima uang tersebut dan itu menjurus ke fitnah. Ini yang diyakini 1000% oleh Ibas seperti dalam berbagai pernyataannya. Ini untuk mendukung langkah melawan media yang telanjur memberitakannya. Meskipun langkah ini mengandung risiko karena Yulianis memiliki bukti-bukti aliran dana untuk Kongres Partai Demokrat 2010.

Kedua, Ibas hendak membersihkan dan melawan berita tersebut dengan berpayung pada hukum. Suatu langkah tepat karena Yulianis menyampaikan hal tuduhan terhadap Ibas dalam ranah hukum. Jadi hukum dilawan hukum. Langkah yang benar. Kenapa? Jika Ibas mendiamkan saja tuduhan Yulianis, maka yang akan terjadi adalah publik memersepsikan bahwa tuduhan Yulianis benar seperti pada kasus-kasus lain terhadap Anas, Angie, Andi yang dituduhkan oleh M. Nazaruddin. Ibas melakukan perlawanan sebelum masalah dan persepsi publik semakin besar.

Ketiga, Ibas melakukan hal ini pada saat masih memiliki kekuasaan Papa SBY masih di tampuk kekuasaan. Jika Ibas tak menyelesaikan masalah hukum ini sekarang, khusus kasus korupsi, KPK akan menggeret Ibas pada saat kekuasaan SBY sudah tidak berkuasa.

Apalagi SBY terlambat merangkul semua kelompok sumber kekuatan masyarakat dan negara seperti mantan jenderal, ormas-ormas semua agama. SBY selama ini cenderung hanya membesarkan keluarga besar Partai Demokrat - itupun dengan stengah hati dan tidak menyeluruh untuk semua kader PD. Ibas menyadari SBY dan Keluarga Cikeas akan mengalami masalah jika semua masalah hukum tidak diselesaikan sebelum SBY good bye dan beristirahat dengan tenang di rumah peristirahatannya.

Keempat, Ibas melapor ke Yulianis karena Ibas ingin menghindari kriminalisasi terhadap dirinya yang disebabkan oleh trial by press yang dialami oleh Anas Urbaningrum. Penetapan Anas Urbaningrum adalah akibat antara lain bentukan opini oleh media dan intervensi SBY atas KPK. Ibas ingin menghindari kejadian seperti Anas yang tidak mengambil langkah hukum untuk melawan tudingan M. Nazaruddin. Ibas mengambil langkah melawan pernyataan Yulianis.

Kini tinggal ditunggu apa yang akan terjadi dan bagaimana Ibas dan Yulianis saling membuktikan kebenaran masing-masing.

Nyepi

Mengapa Tahun Baru Saka Dirayakan Pada Bulan ke-10?
.
.REP.
.
 | Rabu, 20 Maret 2013 | 20:05 WIB Dibaca: *101 *   Komentar: *0*   0 bermanfaat
.
Di Indonesia, perhitungan tahun Saka telah dikenal sejak jaman dahulu. "dibawa oleh seorang pendeta bangsa Saka yang bergelar Aji Saka dari Kshatrapa Gujarat (India) yang mendarat di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, pada tahun 456 Masehi" (seperti dikutip dari blog Den Carik). Menurut Ketut Wiana, Pemberlakuan penghitungan dengan tahun Saka untuk kali pertama digunakan di India atas kesepakatan Raja Kaniska I dari dinasti Kushana dan suku bangsa Yuehchi Pada tahun 79 Masehi. Secara sejarah, pemberlakuan kalender saka tersebut merupakan tonggak penanda bagi usainya permusuhan antar suku bangsa di India.
Seperti yang kita ketahui, di Indonesia dalam merayakan pergantian tahun baru Saka, dirayakan dengan cara yang unik. Tidak seperti perayaan tahun baru Masehi. Tahun Baru Saka di Bali dimulai dengan menyepi. Tidak ada aktivitas seperti biasa. Semua kegiatan ditiadakan, termasuk pelayanan umum, seperti Bandar Udara Internasional pun tutup. Nyepi diperingati pada tanggal 1 bulan ke-10 (Penanggal apisan, sasih kedasa/Wesakhamasa). Yang menjadi pertanyaan, mengapa tahun baru Saka dirayakan pada bulan ke-10 (Wesakhamasa), mengapa tidak pada bulan pertama (Srawanamasa)?.
Mengenai pertanyaan tersebut yang ditanyakan oleh seseorang pada sebuah diskusi, saya memberikan jawaban asumsi, bahwa perayaan tahun baru Saka dirayakan dengan Nyepi karena peringatan Tahun baru Saka untuk merayakan keberhasilan suku Saka menyatukan suku-suku yang bertikai. Tak puas dengan asumsi sendiri, saya mencoba menelusuri di Internet. Ada beberapa pendapat yang memiliki kesamaan atas asumsi saya.
Anom Sastrawan menuliskan dalam blog Radheya Suta, ia menyebutkan; pada sekitar tahun 70-an Masehi, India tidak pernah lepas dari konflik dan perang antara Suku Saka, Pahiava, Yueh Chi, Yavana dan Malaya. Perang tidak ada habisnya, sampai akhirnya Suku Saka memenangkan pertikaian di bawah kepemimpinan raja Kaniskha I. Sejak itu, diberlakukan sistem penanggalan Saka sebagai penanggalan resmi yang berlaku di wilayah itu, yaitu tanggal 1 (sehari setelah bulan mati kesembilan) bulan 1 (Caitramasa) tahun Saka. Sistem ini diterima oleh semua suku yang dulu bertikai. Menurut versi ini, hari pertama tahun Saka adalah hari perdamaian, kerukunan, kebersamaan, juga kebangkitan dan pembaharuan. Disebut hari perdamaian karena pada hari itu, semua suku menghentikan pertikaian. Sementara disebut sebagai hari kebangkitan dan pembaharuan, karena sejak hari itu semua aspek kehidupan beragama dan bermasyarakat di India ditata ulang supaya tidak ada lagi konflik antar kepercayaan dan keyakinan. Dari sini dapat diketahui bahwa peringatan pergantian tarikh saka adalah hari keberhasilan kepemimpinan Raja Kaniskha I menyatukan bangsa yang tadinya bertikai dengan paham keagamaan yang saling berbeda. Sejak tahun 78 Masehi itulah ditetapkan adanya tarikh atau perhitungan tahun Saka, yang satu tahunnya juga sama-sama memiliki 12 bulan dan bulan pertamanya disebut Caitramasa, bersamaan dengan bulan Maret tarikh Masehi dan Sasih Kesanga dalam tarikh Jawa dan Bali di Indonesia. Sejak itu pula kehidupan bernegara, bermasyarakat dan beragama di India ditata ulang. Oleh karena itu peringatan Tahun Baru Saka bermakna sebagai hari kebangkitan, hari pembaharuan, hari kebersamaan (persatuan dan kesatuan), hari toleransi, hari kedamaian sekaligus hari kerukunan nasional. Keberhasilan ini disebar-luaskan keseluruh daratan India dan Asia lainnya bahkan sampal ke Dwipantara (Indonesia).
Penjelasan tersebut tampak membingungkan, karena perayaan tahun baru Saka (Nyepi) tidak pada bulan Cetramasa (kesanga/bulan kesembilan) melainkan pada tanggal 1 bulan ke-10 (Wesakhamasa) atau di Jawa dan Bali disebut sebagai penanggal apisan, sasih kadasa. Yang dirayakan pada bulan kesembilan/Cetramasa adalah Tawur Agung dan Melasti.
Ada pula asumsi lain, mengapa Nyepi/tahun baru saka dirayakan pada bulan ke-10. Drs Wayan Wirta menyebutkan (seperti dikutip dari situs sumut.kemenag.go.id), Pergantian tahun berlangsung pada tilem ke Sanga (bulan ke sembilan). Mengapa pergantian tahun Saka terjadi pada bulan ke Sanga (bulan ke sembilan)? Secara filosofis, angka sembilan adalah angka terbesar dalam system bilangan, sedangkan angka sepuluh (10) adalah pengulangan dari angka satu dan nol. Itulah makanya nyepi jatuh pada tanggal 1 sasih ke desa (bulan ke sepuluh). Selain beberapa asumsi diatas, dalam diskusi di HDNet dinyatakan, setelah kegiatan melasti, selanjutnya tibalah Tilem atau dalam Veda disebut Amavashya. Amavashya adalah hari yang sejak jaman dahulu kala diperuntukkan untuk melaksanakan persembahan yang disebut Tarpanam. Tarpana berarti memberi kesejukan, kelegaan, atau kesenangan. Tarpanam terutama memang dipersembahkan kepada Pitri, roh nenek moyang yang telah mendahului kita. Namun sesungguhnya Tarpanam adalah persembahan kepada setiap jiwa yang memiliki hubungan karma dengan kita, dan itu berarti semua bentuk kehidupan dari yang paling rendah sampai yang paling tinggi, yang tanpanya kita tak mampu hidup dengan baik di dunia ini.
Dari pernyataan itu, saya berkesimpulan bahwa perayaan Nyepi tersebut mengimplementasikan ajaran Veda, yaitu dengan melaksanakan ritul Tarpana atau lebih umum dikenal dengan upacara Sraddha seperti disebutkan didalam Manawa Dharmasastra. Tarpana dalam bahasa local disebut medara yang berasal dari katamedaar/makan. Dalam hal ini medara bertujuan untuk mempersembahkan sesajen kepada leluhur. Medara ini dilaksanakan sehari sebelum Nyepi. Selain Medara juga dilakukan Mecaru untuk para Bhuta.
Dari uraian keseluruhan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa perayaan tahun baru saka diperingati pada tanggal 1 bulan ke sepuluh, pertama; untuk memperingati keberhasilan suku Saka menyatukan suku-suku yang berkonflik, dibawah kepemimpinan raja Kaniskha I. Kedua, pergantian bulan kesanga (kesembilan) ke bulan kadasa (ke sepuluh), dianggap sebagai pergantian bulan keramat. Dan ketiga, karena pada bulan kesembilan panglong 15 dianggap hari baik memuja leluhur sehingga dilakukan upacara tarpana yang merupakan bagian dari upacara Sraddha (di Jawa disebut Nyadran, di Bali disebut Medara), kemudian hari berikutnya (pananggal 1 wesakhamasa) diperingati dengan hari tanpa aktivitas "Nyepi", dengan dilaksanakannya catur brata penyepian.

Tahlilan Yuuk.... Yahudi pun Mati Juga Akhirnya

Tulisan ini menyambung pertanyaan dari kompasiana tentang bagaimana seorang Yahudi jika meninggal.  Di dalam komunitas Yahudi, jika seorang Yahudi meninggal langsung di kuburkan, tak boleh melebihi 24 jam, kecuali hari perayaan utama untuk komunitas Yahudi seperti : ketika Shabbat (yang di mulai hari Jumat setelah matahari terbenam dan berakhir  pada Sabtu , 1 jam setelah matahari terbenam) , Rosh Hashana, Yom Kippur, Sukkot (2 hari sukkot pertama dan 2 hari terakhir Sukkot, perayaan Sukkot 7 hari) , Shemini  Atzeret, Pesach ( 2 hari pesach pertama dan 2 hari pesach terakhir untuk Pesach perayaan 7 hari) , dan Shavuot. Untuk Hari yang saya sebutkan penguburan akan di laksanakan setelah hari perayaan selesai. Sepanjang +_ 10 tahun dengan komunitas Yahudi Orthodox Lubatvich, saya tak mendengar ataupun menghadiri  dalam komunitas Yahudi yang meninggal pada hari yang saya tulis, umumnya sama hari penguburan

Sebelum kematian terjadi, biasanya Yahudi yang menuju kematian akan melakukan doa untuk minta maaf terhadap Yang Kuasa, jika yang bersangkutan dalam kondisi sakit parah dan tidak sadar, hal ini dapat di lakukan oleh keluarganya, memohon maaf kepada yang Kuasa, umumnya akan ada Rabbi yang membimbing untuk hal ini.

Didalam hukum Yahudi tubuh yang meninggal haruslah komplit, karena itu jika sebelumnya terjadi amputasi, sebaiknya bagian yang di amputasi di simpan dan nantinya di kuburkan bersama lainnya. Begitu juga untuk otopsi, hanya di lakukan jika kondisi benar-benar perlu yang berhubungan dengan hukum. Hukum Yahudi juga melarang jenazah untuk di bakar ataupun di Balsem. Semua jenazah akan kembali ke tanah.

Seperti bayi yang baru lahir dicuci dan berpakaian saat mereka memasuki dunia, begitu juga orang mati karena mereka meninggalkan dunia ini. Tradisional mencuci dan berpakaian almarhum dilakukan untuk martabat dan penghormatan . Sesuai dengan hukum tradisional Yahudi, mempersiapkan para pria, sementara wanita mempersiapkan wanita.  Almarhum dalam pakaian pemakaman sederhana putih, yang disebut tachrichim. Pria di tambah dengan tallit mereka (selendang doa), yang telah diubah dengan menghapus salah satu dari pinggiran, dan pinggiran ini simbolis ditempatkan di bawah kepala dan pada orang yang meninggal, dan pecahan-pecahan tembikar yang ditempatkan di atas mata. Doa meminta pengampunan dari almarhum dan damai untuk almarhum terus di lantunkan dalam ayat-ayat suci. Kain Kafan - pakaian putih tradisional, sebaiknya terbuat dari linen, meliputi: topi, kemeja, celana, jaket, ikat pinggang dan lembaran pembungkus, dan untuk seorang pria dan Tallis (doa selendang). Tachrichim ini mengingatkan pada pakaian yang Kohanim (Imam Besar) mengenakan ketika mereka memasuki Candi Agung pada Yom Kippur (Hari Penebusan). Beberapa orang yang dimakamkan di Kittel, jubah linen sederhana, mereka mungkin telah dikenakan pada pernikahan mereka, saat Seders pada Paskah dan selama Yom Kippur. Kain kafan tidak memiliki saku, yang melambangkan ketidakmampuan kita untuk membawa serta semua harta benda dalam perjalanan ini.

Sekitar lima puluh tahun setelah penghancuran Bait Suci kedua cara berpakaian bagi jenazah di lakukan seperti yang saya tulis. Sebelum itu, orang-orang Yahudi dimakamkan di pakaian yang mereka kenakan selama hidup. Seiring berjalannya waktu pada, pakaian orang mati menjadi lebih rumit dan boros. Ini menjadi sulit bagi orang-orang Yahudi miskin untuk menunjukkan rasa hormat  kepada mereka yang meninggal karena biaya besar untuk memberikan pakaian kepada Jenazah. Tradisi kain kafan sederhana diadaptasi untuk orang kaya dan miskin, menunjukkan bahwa semua manusia adalah sama di hadapan Allah.  Dalam Yahudi, peti mati harus dibuat sepenuhnya dari kayu, dengan lubang di bagian bawah. Seperti tachrichim (kain kafan), harus sederhana dan tanpa hiasan. Peti mati kayu membantu dengan proses ini di alam organik, dan hancur dari waktu ke waktu. Peti mati logam tidak diizinkan oleh hukum Yahudi karena logam adalah tanda perang.

Jenazah akan di kuburkan pada kuburan yang di peruntukkan komunitas Yahudi. Untuk bisa di kuburkan di komunitas Yahudi , merupakan pengganut Yahudi yang di akui dalam komunitas Yahudi. Ada rumor yang mengatakan jika aseorang Yahudi memiliki tatto tak boleh di kubur di pemakaman Yahudi, itu tidak benar sekali, banyak korban Holocaust yang memiliki tatto nomer, dari Nazi. Sepanjang bisa membuktikan yang bersangkutan Yahudi tentu saja Jenazah akan di kubur di pemakaman Yahudi, namun jika tak bisa membuktikan sebagai Yahudi tentu saja, tak akan bisa di makamkan di pemakaman Yahudi. Untuk Yahudi orthodok dimana Yahudi keturunan Ibu, jika darah Yahudi dari ayah dan ibu tidak, tak akan di terima dalam pemakaman Yahudi orthodox, kecuali yang bersangkutan telah melaksanakan convert.
.
Untuk keluarga yang di tinggal selama 7 hari akan melakukan duduk Shiva, dimana tidak melakukan kegiatan lain kecuali menerima tamu yang turut berduka cita. Tamu yang datang biasanya sambil membawa bantuan, berupa makanan untuk yang berduka cita tak perlu keluar rumah. Pertanda keluarga berduka cita saat ini memakai pita hitam di lengan tangan kanan ataupun kantong baju yang di sobek.  Tanda maupun kantong baju sobek tak di pakai ketika Shabbat. Adapun yang termasuk berduka cita adalah keluarga sekandung , orang tua dan anak-anak. Jika itu mertua,ipar-ipar ataupun anak yang bukan sekandung bukanlah termasuk keluarga yang perlu duduk Shiva ini.  Tugas dari keluarga pria sepanjang 1 tahun akan membacakan doa khusus yang di namakan doa Kaddish. Umumnya sepanjang 1 tahun akan melakukan sembahyang di Shinagog pada waktu pagi hari, begitu juga pada hari Shabbat maupun hari perayaan agama Yahudi.

Dalam komunitas Yahudi orthodox jika ada yang meninggal dunia tidak akan memakai bunga.  Untuk Yahudi Orthodox bunga adalah suka cita, sedangkan orang meninggal adalah bersedih dan berduka. Karena itu jika kebetulan tinggal di negara maju, dimana komunitas Yahudi lumayan besar, dan punya kenalan Yahudi sebaiknya jika ada yang meninggal dunia , jangan mengirimkan bunga, karena artinya akan lain di terima bagi keluarga yang di tinggalkan.

Sumpah Pocong dalam KUHP

Jakarta - Komisi III DPR akan segera membahas revisi UU KUHP. Komisi III membuka peluang sumpah pocong diatur di salah satu pasal KUHP.

"Bisa dimasukkan. Itu artinya dimasukkan dalam penghormatan atau perjanjian adat," kata Wakil Ketua Komisi III DPR, Tjatur Sapto Edy, saat berbincang, Kamis (21/3/2013).

Bahkan melanggar sumpah pocong juga bisa dikenakan sanksi. Sanksi juga bisa diatur di KUHP.

"Kalau diatur di KUHP itu bisa diberi sanksi. Kalau melanggar ada sanksinya," katanya.

Akan banyak pasal-pasal aturan baru di KUHP. Komisi III sudah menerima draf usulan dari pemerintah dan sedang melakukan pengkajian.

"Kita akan menjadikan Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum kita sendiri. Yang jelas kalau nilai-nilai itu berasal dari norma Pancasila dan norma kita sendiri kita akan atur," tandasnya.

Hal tersebut tertuang dalam Rancangan KUHP pasal 2 ayat 1 yang menyebutkan ketentuan yang dimaksud dalam Pasal 1 ayat 1 tidak mengurangi berlakunya hukum yang hidup dalam masyarakat yang menentukan bahwa seseorang patut dipidana walaupun perbuatan tersebut tidak diatur dalam peraturan perundang-undangan.

Dalam Pasal 756 ayat 1 Rancangan KUHP tersebut ditegaskan setiap orang yang melakukan perbuatan yang menurut hukum yang tidak tertulis dinyatakan sebagai perbuatan yang dilarang dan diancam dengan sanksi pidana adalah tindak pidana.

Pencurian Paten di Tubuh Produk Apple

Jakarta - InterTrust Technologies, perusahaan pengembangan teknologi yang memiliki sekitar 150 paten terkemuka, siap melayangkan gugatannya terhadap Apple atas sejumlah pelanggaran di semua produknya.

Menurut InterTrust, Apple setidaknya melanggar 15 paten milik perusahaan tersebut di produk iPhone, iPad, Apple TV dan MacBook. Selain iPhone dan iPad, jarang sekali lini Apple TV serta komputer jinjing digugat oleh sebuah perusahaan.

"Apple membuat produk yang hebat, tapi sayang mereka menggunakan penemuan InterTrust," kata Talal Shamoon, CEO InterTrust dalam sebuah pernyataan tertulis, yangdetikINET kutip dari Apple Insider, Kamis (21/3/2013).

"Paten kami merupakan dasar keamanan Internet modern dan komputasi yang terpercaya, dan hasil penelitian internal tiap tahunnya. Kami merasa menyesal bahwa kita dipaksa untuk mencari bantuan pengadilan untuk menyelesaikan masalah ini," tambahnya.

Dalam mengajukan gugatan ini, InterTrust didukung oleh Sony dan Royal Philips Electronics, yang masing-masing memegang saham 49,5% di perusahaan tersebut. Sementara itu menurut The Wall Street Journal, Apple menolak berkomentar tentang perkara tersebut.

Menurut situs Wikipedia, perusahaan ini menggambarkan dirinya sebagai seorang penemu, developer, dan memberi lisensi perangkat lunak, teknologi, dan kekayaan intelektual untuk manajemen hak digital (DRM) dan komputasi.

Suspended Toko Gunung Agung

VIVAnews - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan saham PT Toko Gunung Agung Tbk pada perdagangan hari ini, Kamis 21 Maret 2013. Suspensi atas saham Toko Gunung Agung itu dilakukan karena peningkatan harga kumulatif.

"Harga saham Toko Gunung Agung naik Rp440 (141,94 persen)," kata Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Irvan Susandy, dalam penjelasan tertulis bursa, Kamis.

Menurut BEI, harga saham Toko Gunung Agung melonjak dari Rp310 pada penutupan transaksi 14 Maret 2013 menjadi Rp750 pada 20 Maret 2013. "Suspensi dilakukan di pasar reguler dan tunai dalam rangka cooling down," ujarnya.

Pengenaan suspensi itu untuk memberikan waktu memadai bagi pelaku pasar guna mempertimbangkan keputusan investasinya pada saham berkode TKGA itu. Pelaku pasar juga diharapkan untuk memperhatikan keterbukaan informasi dari perseroan.

Peringatan Smartfren
Sementara itu, BEI melalui penjelasan tertulis yang ditandatangani Kepala Divisi Penilaian Perusahaan Surat Utang BEI, Saptono Adi Junarso, juga memberikan sanksi peringatan tertulis pertama kepada PT Smartfren Telecom Tbk (FREN). 

Sanksi itu, menurut Saptono, terkait keterlambatan pembayaran biaya pencatatan tahunan obligasi I Mobile-8 Telecom tahun 2007.
Selanjutnya, BEI dapat mengenakan sanksi peringatan tertulis kedua beserta denda, jika dalam waktu 15 hari bursa sejak tanggal peringatan tertulis pertama, emiten tetap tidak memenuhi kewajibannya.
Hingga pukul 10.31 WIB hari ini, harga saham berkode FREN itu ditransaksikan stagnan di level Rp97 per unit.
© VIVA.co.id

Dinasti Syailendra Abad XXI Abadi Sepanjang Masa

Isu tentang politik dinasti masih menjadi perdebatan rumit dalam pembahasan Rancangan undang-undang (RUU) Pilkada. Pasalnya, sangat sulit merumuskan formula regulasi terhadap pembatasan politik kerabat ini. Ada kontradiksi yang mengitari regulasi politik dinasti. Di satu sisi, politik dinasti dianggap berpotensi menciptakan kepemimpinan kroni dan nepotis. Di sisi lain, regulasi ini juga akan membatasi hak politik warga Negara untuk dipilih dalam demokrasi.

Fenomena kepala daerah yang “mewariskan” jabatan kepada para kerabatnya, merupakan fenomena yang semakin menjamur dalam konstelasi politik di negeri ini. Di beberapa daerah, banyak para Bupati dan kepala daerah yang ketika masa jabatannya habis dan tidak bisa mencalonkan lagi, maka mereka menggunakan kekuatan incumbent-nya untuk mengorbitkan para kerabat dan keluarganya. Hal ini, lambat laun menjadi sebuah kecenderungan umum, yang sedikit banyak mempengaruhi sistem politik.
 
Sesungguhnya, politik dinasti ini lahir dari kecenderungan liberalisme politik yang menjadi efek demokrasi. Artinya, ketika demokrasi meniscayakan adanya kebebasan individu untuk mendapatkan hak politiknya sebagai pemimpin, maka siapapun dia, mendapatkan hak yang sama. Dan inilah yang kemudian menyuburkan politik dinasti. Di samping karena kedekatan dengan posisi petahana yang disandang kerabatnya, alasan kapital yang kuat juga mendukung kecenderungan ini. sehingga tak heran jika politik dinasti ini tidak hanya berbentu vertikal, tapi juga horisantal. Disebut vertikal bila garis dinasti ini “diwariskan” dalam periode yang berbeda, pada jabatan yang sama. Sedangkan horizontal jika kroni dinasti ini menyebarkan cengkraman guritanya kepada daerah lain. Secara demokrasi, barangkali hal ini sesuatu yang sah dan wajar. Namun jika politik dinasti ini jatuh pada pihak yang tidak profesional dan kompeten, maka hanya akan menjadi petaka dalam demokrasi.

Persoalan selanjutnya, bisakah politik dinasti ini dibatasi? Pertanyaan tersebut barangkali yang menjadi isu utama dalam pembahasan RUU Pilkada yang akhir-akhir ini sedang dibahas. Ada beberapa argumentasi tentang pembendungan politik dinasti ini. Misalnya dengan memberikan masa sela atau durasi selama satu kali periode. Imcumbent hanya boleh mencalonkan anggota keluarganya pasca masa jabatannya selesai, setelah satu kali periode yang telah diselingi oleh pejabat lainnya. Namun argument ini juga mendapat kritikan yang tajam, karena dianggap mengekang hak warga Negara untuk berpolitik.

Profesionalisme Politik

Salah satu anomali demokrasi adalah bahwa demokrasi memiliki watak yang bebas. Kelayakan jabatan politik jika dipandang dari sudut pandang demokrasi, itu diukur dari seberapa besar pemilih yang memilihnya, bukan karena kompetensi atau profesionalitasnya. Hal inilah yang kemudian menjadi persoalan. Ketika demokrasi memberi kesempatan ‘dinasti” untuk berperan dalam ranah politik, maka profesionalime menjadi luntur. 
Politik dinasti yang menggurita, semakin memungkinkan anggota dinasti tersebut untuk berkuasa, dengan satu alasan: jaringan politik. Sampai derajat ini, profesionalisme kemudian menjadi persoalan yang tampak lain dalam politik. Dengan serta merta, lahirlah para penguasa dan politisi karbitan, yang mereka memperoleh kekuasaan karena warisan. 

Selanjutnya, politik dinasti akan menemukan relevansinya ketika dimainkan oleh orang-orang yang profesional dan mempunyai integritas yang tinggi. Memang hal ini bukanlah sesuatu yang mustahil, namun ini tampaknya sangat sulit. Sehingga profesionalisme politik menjadi tawaran dalam kecenderungan politik dinasti yang semakin menggurita.

Adalah Sayyidina Umar bin Khattab RA yang sangat berhati hati menjaga politik dinasti ini. Konon, ketika para sahabat mengusulkan putranya, Abdullah bin Umar menjadi gubernur di salah satu daerah, maka dengan tegas sang Amirul Mukminin ini menyatakan, “cukup satu Umar yang jadi pemimpin”. Padahal, pada saat itu para sahabat menganggap Abdullah bin Umar merupakan figur yang paling cakap dan layak untuk menjadi gubernur. Sangat kontras dengan keadaan zaman sekarang. Setiap pemimpin, mengorbitkan kerabatnya untuk menjadi pemimpin berikutnya, atau menjadi pemimpin dalam kekuasaan lainnya. 

Muhamad Mustaqim, M.M., M.Pd.I
Dosen STAIN Kudus, aktif di kajian sosial pada "The Conge Institute"

Jokowi, PDIP, Mega dan Ganjil-Genap

Jokowi dan Intervensi PDIP di Ganjil-Genap?
.
OPINI
.
 | Kamis, 21 Maret 2013 | 08:36 WIB 
.
Dibaca: *206 *   Komentar: *0*   0 bermanfaat
.
Masalah kemacetan di Jakarta memang akut, sudah berganti Gubernur tapi tetap saja masalah itu tidak terselesaikan, dan Jakarta kini dengan Gubernurnya yang baru; jokowi, mencoba menggunakan system genap dan ganjil, tapi sayang saat ini rencana itu masih saja tarik ulur.

Berbagai pro dan kontra berseliweran di tengah-tengah masyarakat Jakarta, saat ini rakyat Jakarta sedang menanti, apakah system yang akan digunakan oleh Jokowi akan menjadi solusi atas masalah kemacetan di Jakarta.

Bagi saya, jika Jokowi mampu menyelesaikan kemacetan itu, maka citranya untuk digadang sebagai R1 akan semakin kuat, bahkan rakyat akan menghianati persepsi mereka dan melupakan bahwa Jokowi berjanji akan tetap menjadi Gubernur hingga akhir jabatan.

Rakyat akan meminta Jokowi untuk maju, dan menyimpangkan persepsi mereka bahwa pejabat harus memenuhi janjinya, bagi mereka Jokowi adalah pengecualian, tidak masalah Jokowi melanggar janjinya sendiri, demi harapan bangsa di masa mendatang.

Tapi jika rencana itu semakin tarik-ulur dan ketika diimplementasikan ternyata tidak mampu menyelesaikan masalah Jakarta, maka ini adalah awal ketidakpercayaan rakyat terhadap Jokowi, pamor Jokowi akan turun.

Tapi yang jadi pertanyaan saya adalah, kenapa terjadi tarik-ulur yang lama, dalam pikiran saya ketika Jokowi mampu menyelesaikan masalah Jakarta, maka secara otomatis suara rakyat kepada PDIP akan naik, tapi jika sebaliknya itu akan turun.

Itu setidaknya tafsiran pemilukada di Jawa Barat, dimana Rieke-Teten menurut hasil survey, hanya diurutan ke tiga, tapi ketiga pengghitungan di hari H, suaranya menjadi kedua, setidaknya itu ada peran Jokowi di sana.

Pertanyaan saya, apakah tarik-ulur itu ada intervensi dari PDIP agar system itu tidak dilakukan secara cepat, sebab mungkin ada kekhawatiran, ketika itu tidak mampu menyelesaikan masalah Jakarta, itu akan berakibat buruk bagi suara PDIP di pemilu mendatang, ini adalah taruhan bagi mereka.

PDIP ingin pamor Jokowi di tengah-tengah masyarakat semakin kuat, sebab itu menguntungkan PDIP. Sebaliknya ketika Jokowi gagal memperbaiki kemacetan di Jakarta, itu akan berdampak negative pada PDIP, sebab ketika pamor Jokowi turun, pula demikian akan berpengaruh kuat kepada suara PDIP.

Tapi semoga saja tarik ulur itu tidak berlanjut hingga tahun depan, demi keuntungan PDIP di pemilu, sebab kini Jokowi milik rakyat Jakarta dan merupakan harapan bangsa, bukan lagi milik dan budak kepentingan PDIP.

Mbelink

Tangan Nakal Armand
.
OPINI
.
 | Kamis, 21 Maret 2013 | 05:43 WIB 
.
Dibaca: *228 *   Komentar: *3*   0 bermanfaat
.
Sore itu Armand dan Anita pergi bersama dengan teman-teman kantor lainnya untuk menghadiri sebuah acara. Rupanya mobil kantor tidak cukup besar untuk menampung semua orang. Terpaksa kursi bagian tengah diisi oleh 4 orang termasuk Armand dan Anita serta 2 orang lainnya. Armand sengaja masuk ke mobil setelah Anita dengan harapan dia bisa duduk di sebelah Anita. Armand tidak rela bila Anita duduk bersebelahan dengan rekan pria lainnya. Yah begitulah. Kadang pria memang egois.

Sepanjang perjalan semua tampak biasa-biasa saja. Semua orang mengobrol dengan santai membicarakan konsep acara dan pernak-perniknya. Armand yang duduk di sebelah Anita rupanya nakal juga. Karena tempat yang sempit, sikut Anita menumpang pada paha Armand, sehingga tangan Armand persis dapat menjangkau sikut Anita.

Awalnya jari Armand hanya mengelus sikut Anita. Anita merespon ulah nakal Armand dengan menyenggolkan sikutnya. Armand bertambah gemes. Dicengkramnya dengan lembut sikut Anita tanpa sepengetahuan teman-teman yang satu mobil dengan mereka.

Saat pulang dari Acara, Armand sengaja tidak mau duduk di depan. Dia tidak mau melewatkan diri duduk bersama Anita. Kebetulan salah seorang penumpang pindah ke mobil lainnya, sehingga posisi tempat duduk di tengah menjadi hanya berisi Armand, Anita dan seorang rekan kerja lainnya.

Hari menjelang gelap. Di dalam mobil juga tampak remang-remang. Tiba-tiba sebuah cubitan mendarat di paha Armand. Rupanya tangan kiri Anita yang berada di sebelahnya melancarkan serangan gemesnya. Seketika Armandpun menurunkan tangannya untuk memegang tangan Anita.

Mendapatkan serangan, tangan Anita mengelak dan balas mencubit tangan Armand. Armand tidak mau tunduk begitu saja sehingga dia mencoba menangkap tangan Anita. "Kena kau...," kata Armand dalam hati. Digenggam dan diremasnya tangan Anita dengan lembut. Rupanya Anita juga menikmati genggaman dan remasan tangan Armand, terjadilah saling meremas dan mengelus jari tangan di antara Armand dan Anita.

Sesekali Anita melihat ke belakang dan ke samping, karena takut ulah nakal mereka terlihat oleh penumpang lainnya. Namun suasana gelap dan posisi tangan yang tertutup oleh tas tangan Anita, membuat sentuhan mesra tangan mereka berlangsung cukup lama. "Entah mengapa hanya remasan tangan saja rasanya begitu nyaman dan indah," pikir Armand sambil melirik ke Anita.

Semua berakhir saat mobil mendekati pintu gerbang kantor mereka. Cubitan gemes Anita di tangan Armand menutup kegiatan mereka sore itu.

FPI, HKBP dan IMB

CIAMIS - Ratusan Massa Front Pembela Islam (FPI) yang tergabung dalam Forum Mubaligh Ciamis (Formuci) kembali mendatangi Gedung DPRD Ciamis, Rabu (20/3/2013). Mereka menyisir satu-persatu ruangan di Gedung DPRD Ciamis termasuk mendatangi ruangan Wakil Ketua DPRD Ciamis Gandjar M Yusuf.
 
 
Kedatangan mereka, untuk mempertanyakan tindak lanjut tuntutan mereka soal pengusutan tindakan amoral yang dilakukan sejumlah pejabat Ciamis, termasuk pimpinan DPRD, Sekda dan Bupati Ciamis.
 
“Tujuan kami ke sini untuk mengklarifikasi tentang apa yang sedang diperbincangkan masyarakat Ciamis soal bupati dan anggota dewan berikut Sekda yang melakukan karoake bersama-sama di salah satu cafe di Tasikmalaya,” kata Wawan.
 
Wawan menyebutkan, kedatanganya untuk menanyakan apakah foto yang dimilikinya dalam telfon genggamnya merupakan saudara Gandjar atau bukan. “Kami mendapatkan foto ini dari saksi, foto wanita ini diduga merupakan wanita yang dimasukan ke dalam mobil dinas Wakil Ketua Dewan Gandjar, yang sebelumnya diakui sebagai saudaranya,” terang Wawan.
 
Mendapat pertanyaan massa, Ganjar M Yusuf tidak mengakuinya. Gandjar menegaskan tidak pernah membawa gadis yang ada di dalam foto tersebut. Suasana sempat memanas, karena massa aksi terus menuntut agar Ganjar mengakui semua perbuatanya. Massa juga menunjukan rekaman pengakuan wanita yang telah dibawa oleh Gandjar dengan mobil dinasnya.
 
“Kami telah melakukan investigasi kedua wanita yang diduga dibawa oleh saudara Ganjar, dalam rekaman meraka mengaku pernah bermain dengan pejabat diantaranya Ganjar dan Bupati Engkon. Untuk itu, kami menuntut BK DPRD segera menyelesaikan kasus ini,” jelasnya.
 
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Ciamis, Ganjar M Yusuf bersikukuh membantah telah membawa ABG ke mobil dinasnya. Menurut Gandjar, yang dibawa ke dalam mobil dinasnya pada saat itu adalah anak dan keponakannya, dia mengaku tidak pernah melakukan karoke seperti yang dituduhkan.
 
“Yang dibawa ke dalam mobil dinas itu adalah anak saya dan keponkan saya bukan orang lain. Kebetulan sedang bareng, saya membawa mereka ke tempat pertemuan dengan bupati, dan sejumlah anggota DPRD lain seperti Dida, Martin berikut Sekda. Silahkan BK bekerja, kami menunggu panggilan BK,” pungkasnya.
(Ujang Marmuksinudin/Koran SI) (hol)

HKBP, IMB dan XXX Faktor

BEKASI - Beredar kabar sebuah bangunan permanen yang difungsikan sebagai tempat ibadah jemaat Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) di Jalan MT Haryono, Gang Wiryo RT 05/02, Desa Tamansari, Kecamatan Setu akan dieksekusi pihak Pemerintah Kabupaten Bekasi karena diketahui tidak memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB).  
 
Kepala Satpol PP Kabupaten Bekasi, Dikdik J Astra membenarkan rencana perubuhan bangunan tersebut. "Tadi pagi kita sudah siaran pers dengan media bahwa akan melakukan pembongkaran gedung setinggi lima meter yang difungsikan sebagai gereja oleh sejumlah orang," katanya saat dihubungi melalui sambungan telefon, Rabu (20/03/2013).
 
Rencananya, pembongkaran akan dilakukan Kamis, (21/03) besok pagi sekitar pukul 09.00 dengan melibatkan unsur keamanan setempat seperti, Polresta Bekasi Kabupaten dan Kodim setempat serta 356 anggota dari Satpol Pamung Praja (PP).
 
Menurutnya, eksekusi bangunan tersebut berdasarkan Surat Keputusan Bupati Bekasi dengan nomor: 300/1171/Tib. "Kami hanya menjalankan perintah Bupati karena bangunan tersebut melanggar Perda mendirikan bangunan atau tidak ada izin,” jelasnya.
 
Sebelumnya, dijelaskan oleh Dikdik, eksekusi bangunan merupakan puncak dari sikap pemerintah daerah terkait bangunan tidak berizin. Pemerintah daerah sendiri sebelumnya sudah memberikan surat teguran hingga peringatan, namun tidak juga diindahkan oleh pemilik bangunan tersebut.
 
“Sudah sesuai prosedur, seperti melayangkan surat peringatan dengan rentang waktu yang berbeda. Kemudian diberikan juga surat peringatan untuk membongkar sendiri bangunannya, tapi tetap saja tidak dilakukan,” ungkapnya.
 
Sementara, Kepala Bidang Penegakan Perda Satpol PP Kabupaten Bekasi, Agus Dahlan menambahkan, sebelumnya pemerintah daerah telah melakukan penyegelan bangunan tersebut pada tanggal 7 Maret lalu. Penyegelan dilakukan lantaran surat peringatan dan teguran tidak dilaksanakan, namun aktivitas ibadah tetap dilakukan.
 
“Kami tidak melarang untuk melaksanakan ibadah, yang kami tertibkan itu bangunannya yang tidak berizin. Jadi, setelah bangunan dieksekusi, silakan saja untuk melakukan ibadah seperti biasanya,” ungkapnya.
 
Sebelumnya juga, warga Setu menolak dengan adanya pembangunan gedung yang disinyalir sebagai tempat ibadah jemaat HKBP. Pasalnya, pendirian bangunan tersebut belum memiliki izin dari pemerintah daerah, FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) dan warga setempat.
 
Pemerintah daerah telah melayangkan surat teguran hingga peringatan namun juga tidak diindahkan. Pembangunan terus berlanjut hingga akhirnya bangunan yang kini sudah setinggi lima meter itu disegel.
 
Saat dilakukan penyegelan, pemerintah daerah juga melayangkan surat yang berisi tiga poin, di antaranya membongkar sendiri bangunan tersebut namun tidak dilakukan. Dan hari ini, eksekusi bangunan pun dilakukan sesuai dengan tenggat waktu yang diberikan.

JK dan Kudeta SBY

Jakarta - Badan Intelijen Negara (BIN) menyebut pada 25 Maret mendatang akan ada aksi yang mencoba menurunkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Namun, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla menegaskan bawa tidak ada kudeta yang dilakukan sipil.

"Kalau bicara kudeta, tidak ada kudeta yang dilakukan sipil," ujar Jusuf Kalla.

Hal ini dikatakannya usai berbicara pada kongres Himpunan Design Interior Indonesia (HDII) di Hotel GrandKemang, Kemang Raya, Jakarta Selatan, Rabu (20/3/2013).

Menurut pasangan SBY dalam Kabinet Indonesia Bersatu I ini, berdasarkan pengalaman sejarah, seringkali kudeta malah dilakukan oleh pihak militer. Contohnya adalah G20S/PKI.

Di dalam konteks terkini, tidak mungkin TNI melakukan tindakan demikian. "Jadi tidak mungkin, apalagi Kasad Jenderal Pramono Edy adiknya Bu Ani, jadi tidak mungkin," kata JK.

Maka berlebihan penilaian BIN bahwa akan ada aksi kudeta terhadap pemerintahan yang sah. Meski pasca reformasi, demonstrasi marak terjadi di Indonesia.

"Jadi SBY tidak perlu takutlah. Siapa sih yang mau nurunin? Kekuatan apa sih?Ndak ada lah itu," kata JK.

JK dan Kudeta SBY

Jakarta - Badan Intelijen Negara (BIN) menyebut pada 25 Maret mendatang akan ada aksi yang mencoba menurunkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Namun, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla menegaskan bawa tidak ada kudeta yang dilakukan sipil.

"Kalau bicara kudeta, tidak ada kudeta yang dilakukan sipil," ujar Jusuf Kalla.

Hal ini dikatakannya usai berbicara pada kongres Himpunan Design Interior Indonesia (HDII) di Hotel GrandKemang, Kemang Raya, Jakarta Selatan, Rabu (20/3/2013).

Menurut pasangan SBY dalam Kabinet Indonesia Bersatu I ini, berdasarkan pengalaman sejarah, seringkali kudeta malah dilakukan oleh pihak militer. Contohnya adalah G20S/PKI.

Di dalam konteks terkini, tidak mungkin TNI melakukan tindakan demikian. "Jadi tidak mungkin, apalagi Kasad Jenderal Pramono Edy adiknya Bu Ani, jadi tidak mungkin," kata JK.

Maka berlebihan penilaian BIN bahwa akan ada aksi kudeta terhadap pemerintahan yang sah. Meski pasca reformasi, demonstrasi marak terjadi di Indonesia.

"Jadi SBY tidak perlu takutlah. Siapa sih yang mau nurunin? Kekuatan apa sih?Ndak ada lah itu," kata JK.