Friday, March 1, 2013

Satu Juta Suara untuk Oneng dari Aher

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim advokasi dan hukum PDI Perjuangan menemukan bukti terkait banyaknya kecurangan dalam pelaksanaan pemilihan gubernur Jawa Barat yang digelar Minggu (24/2/2013) yang lalu. Bahkan diyakini ada 1.000.311 suara yang dimanipulasi.

Berdasarkan penghitungan cepat dari tim kampanye pasangan Rieke Dyah Pitaloka- Teten Masduki (PATEN) ditemukan hasil penghitungan yang berbeda dibanding penghitungan quick count beberapa lembaga survei lain. Tim kampanye PATEN mencatat ada selisih 1.302 suara untuk kemenangan Rieke.
Hal itu disampaikan Ketua Tim Pemenangan pasangan Rieke Diah Pitaloka-Teten Masduki, Tubagus Hasanuddin, Jum'at (1/3/2013) di Kantor DPP PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan. "Ada upaya yang dilakukan KPU secara langsung dan tidak langsung merugikan pihak kami," tegas Hasanuddin. 

Pada bagian lain, Hasanuddin mengungkapkan, kecurangan-kecurangan yang ditemukan antara lain, tidak tersedianya tempat pemungutan suara di rumah sakit maupun pabrik. Ditemukan pula adalah adanya surat undangan yang dapat difotokopi. Padahal, surat undangan tersebut seharusnya telah dicetak sesuai jumlah DPT (daftar pemilih tetap). 

Dugaan kecurangan lainnya yakni adanya pembohongan di beberapa KPUD tingkat Kota dan Kabupaten. KPUD menyatakan proses real count telah selesai dan dibawa ke Bandung, namun setelah dicek ternyata proses penghitungan masih berlangsung. 

Proses rekapitulasi penghitungan suara di KPUD Jabar pun dalam beberapa hari terakhir tidak ada peningkatan dalam jumlah suara yang masuk. "Tidak ada pengelolaan dan pengawasan yang benar terhadap prosesreal count tentu akan memungkinkan terjadi kecurangan," ujar Hasanuddin.

Kini, tim kampanye PATEN sedang mengumpulkan bukti kecurangan lainnya, untuk segera membawa gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK).

LOE PAH ENDOG NE SAH

Sujiwo Tejo. Siapa yang tak kenal dengan “DalangEdan” yang satu ini. Seniman eksentrik sekaligus wartawan senior asal Jember lulusan ITB yang selalu menuturkan sudut pandangnya terhadap berbagai polemik bangsa Indonesia dengan caranya yang terkesan nyeleneh, tapi menohok. Bahkan, ketika menjadi dalang dalam pertunjukan wayang, dia kerap kali membawakan cerita yang dibuatnya sendiri. Cerita-ceritanya dibuat berdasarkan keadaan sosial yang sedang hangat diperbincangkan di negeri ini. Begitu pula dengan tulisan-tulisannya yang masih bisa dibaca di beberapa media Nasional.
Tak berbeda dengan tulisan-tulisan Jiwo yang lain, dalam buku terbarunya yang berjudul Lupa Indonesa terbitan Bentang Pustaka, Jiwo masih saja memberikan kritik secara terbuka dengan bahasa humor satir sampai sarkartis tentang korupsi hingga perilaku pejabat negeri ini. Kritikan yang diceritakan dengan gaya bahasa yang lugas dan penuh sindiran ini ternyata dapat menghasilkan karya yang layak untuk dinikmati dan direnungi. Ia juga menuliskan beragam kisah tentang orang-orang yang menurutnya telah melupakan identitas mereka sebagai bangsa Indonesia. Bahkan, Dahlan Iskan, dalam pengantar buku ini mengatakan bahwa tulisan Jiwo memang kurang ajar. Meski terkesan ngawur, berbagai pemikirannya itu terbilang sesuai dengan kondisi bangsa Indonesia.
Kemampuan Jiwo dalam mengkritisi segala persoalan sosial dan politik yang sedang terjadi dengan bungkus humor yang sarkartis namun cerdas, tak bisa disepelekan begitu saja. Di tulisan dan cerita wayangnya, segala masalah bangsa ini ditelanjangi habis-habisan, disuguhkan dalam bentuk humor cerdas yang menggelitik rasa ingin tahu siapa saja. Tak hanya itu, sindiran-sindirannya juga mampu membuka mata dan pikiran masyarakat tentang apa yang terjadi di negeri ini. Dan tentu saja semua itu dilakukannya tanpa ada rasa bersalah atau takut ke berbagai pihak yang “tertusuk” kritiknya.
Buku setebal 218 halaman ini merupakan kumpulan tulisan Sujiwo Tejo bertajuk “Wayang Durangpo” yang terbit setiap hari Minggu di harian Jawa Pos. “Durangpo” adalah akronim dari “Nglindur Bareng Ponokawan”. Nglindur (bahasa Jawa) artinya mengigau. Sedangkan Ponokawan adalah para abdi raja dalam cerita pewayangan, yang terdiri dari: Semar, Gareng, Petruk, Bagong, Togog, Mbilung, Cangik dan Limbuk. Dalam pengantar buku ini, Sujiwo Tejo menyebutkan bahwa saat mengingau, apa saja menjadi tak mustahil terkatakan. Karena, saat seseorang mengigau yang diomongkan memang sekena-kenanya, tak ada yang salah, tak berpedoman, juga tanpa aturan dan batasan. Melalui para Ponokawan inilah Sujiwo mencoba membedah berbagai persoalan dalam alur cerita wayang khas miliknya.
Dalam buku yang terbagi atas 6 tema besar (Cinta Tanah Air, Dasar Manusia, Lupa-Lupa Ingat, Fulus Oh Fulus, Kecanduan Berharap dan Negeri Mimpi) ini Jiwo memaparkan pikiran-pikiran ngawurnya yang ternyata menggunah nurani. Sebut saja ketika Jiwo membuat cerita tentang banyaknya pejabat bejat ketika menjabat dalam Lakone Hanoman Ambasador (hlm 42-48). Lewat tiga tokoh utama dalam pewayangan, yakni Hanoman, Limbuk, dan Cangik, Jiwo berhasil menampilkan alur cerita yang sepertinya nyeleneh tapi sangkil. Melalui cerita versi pewayangan itu, Jiwo dengan lepas dan tanpa takut menyampaikan sumpah serapahnya terhadap pejabat korup yang memandang sebuah jabatan sebagai kondisi yang menguntungkan bagi dirinya sendiri, bukan sebagai bentuk pengabdian kepada rakyatnya.
Cerita ini ternyata tak hanya memberikan kritikan yang dibumbui humor satir, namun juga bisa dijumpai berbagai mutiara kearifan yang bersumber dari nilai filosofi kehidupan. Contohnya dalam deskripsi tokoh Hanoman. Meskipun Hanoman itu berwujud monyet, namun hatinya tak ubahnya dengan hati manusia. Jadi, “kemanusiaan” seseorang tak tergantung bagaimana wujudnya, namun tergantung esensinya. Sesuatu yang tak berwujud manusia bisa saja disebut manusia karena punya esensi “kemanusiaan” seperti Hanoman itu.
Bukan hanya filosofi kehidupan, tulisan-tulisan Jiwo di buku ini juga menyiratkan tentang nilai-nilai agama. Contohnya pada lakon Lupa Endonesia (2-7), dalam dialog antara Dewi Sariwati dengan Gareng (suaminya), sang Dewi bertutur, “Ibadah sembahyang itu tidak untuk dipamer-pamerkan, yang penting niatnya”. Kemudian Gareng mengatakan bahwa, “Intinya, bagaimana sembahyang itu bisa mendorong seluruh hatimu untuk menolong orang lain. Itulah inti pergi ke masjid, gereja, vihara, kuil, dan sebagainya. Kalau sebagian besar warga sembahyangnya bener, artinya bergairah bantu-membantu, jutaan penganggur itu akan dapat ojir untuk membuka lapangan kerja sendiri”. Disini Jiwo mencoba menanamkan bahwa jika masyarakat sembahyangnya benar maka perilakunya juga ikut benar. Begitu juga sebaliknya.
Terlepas dari kekurangan yang ada, seperti pemberian judul setiap cerita dalam bukunya yang terkesan dipaksakan, Jiwo telah berhasil menanamkan pemikiran-pemikirannya tentang persoalan yang dialami bangsa ini dan bagaimana cara kita menyingkapinya. Bukan dengan apatis dan melupakan segala permasalahan bangsa, tetapi setidaknya berani mempertanyakan berbagai peristiwa tak pantas yang anehnya dianggap wajar oleh banyak orang.

Con Los Teroritas!

Jakarta - Sudah melihat video Harlem Shake yang sedang booming? Penasaran ingin membuatnya? Tenang tak perlu peralatan kamera 'berat-berat, cukup keluarkan saja smartphone Anda.

Ya, sejak video berdurasi 30 detik itu meledak secara viral di dunia maya, semakin banyak saja aplikasi untuk membuat video goyang Harlem tersebut. Aplikasi ini beredar baik di App Store dan Google Play.

Dari beberapa aplikasi yang beredar, aplikasi bernama Harlem Shake Video Creator bisa dicoba untuk handset Android Anda.

Dikutip detikINET dari Mashable, Jumat (1/3/2013), aplikasi ini akan membimbing pengguna. Misalnya langkah pertama, pengguna diminta untuk merekam aksinya sendiri dalam 15 detik. Kemudian, 15 detik berikut adalah adegan aksi beramai-ramai.

Tak perlu risau ketinggalan atau tidak pas dalam gerakan, karena aplikasi ini akan memberikan countdown timerdan lagu Harlem Shake sebagai pengiringnya.

Nah, bila Anda pengguna iOS, salah satu aplikasi yang layak di-download adalah The Harlem Shake. Fungsinya tak jauh berbeda dengan aplikasi yang ada di Android.

Jadi, nyalakan smartphone Anda dan mulai merekam. Con Los Teroritas!

Sulu dan Sabah Alami, Tanpa Bahan Pengawet ataupun Mesin Pengatur Hits

KUALA LUMPUR - Perdana Menteri Malaysia Najib Razak memaksa pengikut Sultan Sulu keluar dari wilayah Sabah. Seperti diketahui, aparat keamanan Malaysia sudah melepaskan tembakan ke para warga Filipina itu. 

"Kelompok itu (loyalis Sulu) harus sadar bahwa mereka melakukan pelanggaran serius. Saya harap mereka menerima tawaran ini dan meninggalkan tempat ini dengan damai, secepatnya," ujar Najib, seperti dikutip The Star, Jumat (1/3/2013). 

Seperti diketahui, Malaysia mencoba mengatasi masalah ini dengan cukup hati-hati. Negeri Jiran itu juga mengupayakan tindakan untuk mencegah terjadinya pertumpahan darah.

Namun pada hari ini aparat keamanan Malaysia dan kelompok bersenjata loyalis Sultan SUlu dikabarkan terlibat dalam baku tembak. Kesultanan Sulu mengklaim, Malaysia melepaskan tembakan terlebih dulu dan menewaskan beberapa orang warganya.

Filipina sudah jauh-jauh hari memperingatkan Kesultanan Sulu agar tidak mencari masalah dengan mendatangi Sabah. Pemerintah Malaysia juga sudah memberikan tenggat waktu bagi warga-warga Filipina itu untuk meninggalkan Sabah.

Sultan Jamalul Kiram III tetap menolak tawaran Malaysia dan negaranya. Para loyalisnya tetap menduduki wilayah tersebut hingga melewati batas waktu yang ditentukan. 

Putra Mahkota Sulu Raja Muda Agbimuddin Kiram juga berkeras diri menetap di Sabah. Menurutnya, pulang ke tanah airnya merupakan tindakan yang sangat memalukan baginya dan Kesultanan Sulu.

Agbimuddin Kiram mengatakan, sekira 275 pengikut Sultan Sulu kini menduduki Desa Tanduo. Namun Kiram menolak menjelaskan, berapa pengikutnya yang membawa senjata. (AUL)

Oneng Gugat Cerai ke MK

VIVAnews - Calon Gubernur dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Rieke Diah Pitaloka menolak hasil dari Pemilihan Gubernur Jawa Barat (Pilgub Jabar) nanti karena dinilai banyak kecurangan. Rieke pun siap membawa persoalan tersebut ke jalur hukum yaitu Mahkamah Konstitusi (MK).

"Gusti Allah ora sare. Tinggal rakyatnya mau bergerak atau tidak," kata Rieke dalam konferensi pers di kantor PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat 1 Maret 2013.

Rieke mengatakan dia bertanggung jawab kepada para konstituennya yang juga memperjuangkan perubahan. Oleh karena itu, dia menginstruksikan kepada seluruh elemen dan struktur partai untuk tidak akan menandatangani hasil rekapitulasi KPU.

"Suara kami sah tidak ada intimidasi dan uang. Pilkada Jabar bukan hanya menang kalah karena ini pertarungan ideologis," ujarnya.

Rieke melanjutkan bahwa tim hukum dan advokasi PDIP akan segera bergerak. Kemudian, seluruh pengurus dan kader yang berada di struktur partai dari DPD, DPC, PAC, ranting, dan seluruh relawan akan melakukan siara pers di berbagai daerah.

"Kalau saya teman-teman tahu. Di DPR saya terbiasa untuk terus berjuang. Perjuangan untuk hal-hal seperti ini tentu tidak akan berhenti," ucapnya.

Meski belum ada hasil resmi pemilihan, sejumlah lembaga survei mengeluarkan quick count yang memperlihatkan calon nomor urut 4Ahmad Heryawan
-Deddy Mizwar menang satu putaran karena memperoleh suara di atas 30 persen. Sementara hasil penghitungan riil baru selesai dan diumumkan pada Minggu 3 Maret nanti.

Teman ke 10.000 Dapat Kondom Cantik

Sebagian besar pembaca pasti  sudah mengenal jejaring sosial sejak era Friendster atau malah sejak Sixdegrees, hehe… Nah kalo begitu tidak perlu lagi ya kita bahas apa itu jejaring sosial.
Di Indonesia, Friendster menjadi jejaring sosial yang paling digandrungi masyarakat di era tahun 2000-an awal , saya masih ingat ketika masa-masa sekolah menengah pertama dulu, pasti teman-teman sepulang sekolah langsung pergi ke warnet buat buka friendster, terus add/approve friend, bertukar testimonial dengan teman yang lain, atau buat gonta-ganti tampilan profilnya supaya bisa keliatan keren.
Lain dulu lain sekarang, Facebook mendominasi dengan jumlah pengguna lebih dari 800 juta di seluruh dunia.  Meninggalkan jauh Friendster, si pemain lama yang akhirnya menyerah dengan jejaring sosialnya, dan kini beralih menjadi situs permainan.
Setelah beberapa tahun Facebook berjaya, muncul lagi Twitter, yang hadir dengan fitur yang sederhana, namun tidak kalah mendapatkan banyak penggemar. Lebih dari 200 juta pengguna di dunia memiliki akun Twitter, dan ratusan juta tweet (pesan) dikirim setiap harinya.
Masyarakat Indonesia sendiri masuk ke dalam 5 besar negara dengan jumlah pengguna terbanyak pada jejaring sosial tersebut.
Perkembangan jejaring sosial sepertinya masih akan terus berlangsung, bisa kita lihat banyak bermunculuan berbagai jejaring sosial lainnya, dan tema yang diusung pun beragam, ada Instagram dengan tema photo sharing, Tumblr dengan tema blogging, atau Foursquare yang merupakan jejaring sosial berbasis lokasi, dan masih banyak lagi.
Sayangnya belum ada jejaring sosial buatan Indonesia yang benar-benar diminati masyarakat, entah karena kurangnya publikasi atau faktor lainnya.
Bicara soal publikasi, di Indonesia sepertinya memang masih sulit untuk mempublikasikan karya yang kita  buat untuk bisa dikenal dan dinikmati masyarakat Indonesia atau malah bisa sampai ke luar negeri. Coba apa yang terpikir saat kita ingin mempromosikan hasil karya seperti artikel, cerpen, puisi, buku, berbagai macam karya desain grafis,  komik, film, lagu, foto, tarian, game, perangkat lunak,  perangkat teknologi, dan berbagai jenis karya lainnya. Atau pertanyaannya bisa dibalik jadi, coba sebutkan satu tempat dimana  kita bisa menemukan semua hasil karya tersebut? Apakah ada yang menemukan jawabannya? Rasanya agak sulit ya.

Oneng TS : Inilah Money Politics Aher

JAKARTA - Tim pemenangan Rieke Diah Pitaloka-Teten Masduki (Paten) mengklaim menemukan sejumlah indikasi kecurangan pada pemilihan gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat.
 
Calon Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, seperti diklaim Paten, berkeliling ke sejumlah daerah dan menjanjikan memberikan bantuan. Tak lama kemudian, dana dicairkan. Padahal Heryawan pernah menyatakan bantuan belum dicairkan.
 
Di sisi lain, indikasi kecurangan itu terlihat lewat adanya dugaan money politics hingga pengarahan untuk memilih pasangan Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar di Rumah Sakit Umum Daerah Cirebon.
 
"Sejauh ini ada tahapan proses yang tengah kami dalami dan sekarang ini justru muncul bukti-bukti adanya dugaan pelanggaran dan kecurangan yang dilakukan oleh pasangan Aher-Demiz," kata Sekretaris Tim Pemenangan Paten Abdy Yuhana, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (28/2/2013).
 
Dugaan kecurangan berupa money politics, kata Abdy, tercermin dari pemanfaatan dana APBD. Dana rakyat yang ditaksir mencapai angka Rp4,5 miliar itu digelontorkan secara besar-besaran sepanjang Februari. Bentuknya, kata dia, lewat bantuan desa yang diberikan kepada 45 desa di wilayah Jabar.
 
"Setiap desa diberikan bantuan Rp 100 juta. Daerah-daerah yang menerima bantuan itu diantaranya tersebar di Tasik, Cianjur, Banjar, Ciamis sampai Cirebon," urainya.
 
Selain bantuan desa, Abdy menemukan pula fakta dugaan kecurangan lewat bantuan yang diberikan kepada pesantren maupun kelompok tani. Bantuan tersebut berbentuk dana hibah. "Peningkatannya mencapai lebih 100 persen. Jika sebelumnya hanya ada Rp1,4 triliun maka jelang pencoblosan ini dana hibah yang diberikan itu mencapai sekitar Rp4 triliun. Data-data itu sudah kami peroleh,” akunya.
 
Hal lainnya lagi, kata Abdy, adanya dugaan mengarahkan para pasien di RSUD untuk memilih pasangan nomor 4 tersebut. Temuan itu didapat di RSUD di Cirebon. Ia mengatakan temuan ini sangat disesalkan dalam upaya mewujudkan pemilu yang jujur dan adil.
 
Bahkan Abdy juga mencontohkan bagaimana sikap Panwaslu yang sangat reaktif saat tim Paten memboyong Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, terlibat dalam proses kampanya. "Kecurangan-kecurangan serta adanya sikap yang tak netral dari pihak panwas sungguh kami sesalkan. Karena seperti dalam hal Jokowi kemarin, Panwas sebenarnya tidak berhak menghukum tetapi (yang lebih pas) seharusnya adalah KPUD," tuturnya.
 
Dengan adanya temuan di lapangan ini, Abdy akan terus memantau penghitungan surat suara hingga 3 Maret mendatang. Ia juga tetap yakin bahwa pemilukada Jabar ini akan berlangsung sampai dua putaran. "Sejauh ini data surat suara C-1 masih belum 100 persen. Tapi kami cukup yakin bahwa pemilu ini akan ada dua putaran antara tim Aher dan Paten," tandasnya.