Sunday, March 10, 2013

Dino Patti Djalal Telanjang Bareng 7 Orang Samoa

Pago Pago - Dubes RI untuk Amerika Serikat Dino Patti Djalal diangkat oleh pemerintah Samoa Amerika sebagaiMatai (Kepala Suku) dengan gelarFolamauga Ma AliI atau pemimpin pelanglang buana dan dicintai oleh rakyatnya. 

Anugerah gelar itu sebagai bentuk pengakuan atas visi dan keberhasilan Dubes dalam meningkatkan hubungan kerjasama antara Indonesia-Samoa Amerika. 

Dubes dinilai telah melakukan berbagai langkah proaktif dalam rangka menindaklanjuti Kemitraan Komprehensif AS-Indonesia melalui intensifikasi hubungan, tidak hanya terfokus pada negara- negara bagian di AS daratan, namun juga teritorial AS di Pasifik, di antaranya Samoa Amerika. 

Ini merupakan kali pertama pemerintah Samoa Amerika menganugerahkan gelar Kepala Suku kepada Dubes negara asing, demikian keterangan pers KBRI Washington melalui Rizal Wirakara kepada detikcom, Minggu (10/3/2013). 

Pemerintahan Samoa Amerika mengakui bahwa Dubes dalam waktu singkat sangat aktif melakukan terobosan, di antaranya dengan memfasilitasi kunjungan gubernur periode sebelumnya Togiola Tulafono ke Jakarta, Manado, dan Bali (2012). 

Adapun hasil konkrit kerjasama Indonesia-Samoa Amerika yang telah dilakukan meliputi pengiriman ahli terumbu karang untuk menjadi narasumber pada US Coral Triangle Initiative di Pago Pago dan mengalokasikan tempat bagi perwira polisi Samoa Amerika untuk mengikuti pendidikan di JCLEC, Semarang. 

Di samping itu juga penjajagan kerjasama ekonomi pembangunan dalam kerangka Provinsi Kembar Sulawesi Utara-Samoa Amerika, kesepakatan pembangunan Youth Center dan lapangan olahraga bola basket yang akan diselesaikan pada 2013. 

Selain itu, pemerintah Indonesia juga akan memberikan beasiswa seni budaya Indonesia (BSBI) dan menyelenggarakan program peningkatan kapasitas di bidang pertanian. 

Pengangkatan dan penganugerahan gelar Kepala Suku kepada Dubes Dino dilakukan langsung oleh Gubernur Lolo Matalasi Moliga di Pago Pago, Samoa Amerika, Jumat waktu setempat atau Sabtu (9/3/2013) WIB. 

Prosesi pengangkatannya diselenggarakan dalam format upacara adat paripurna sakral di Sui Gaula Ole Atubasa, Pago Bay, dipimpin oleh Wakil Gubernur Lemanu Peleti Mauga. 

Keputusan penganugerahan gelar tersebut kepada seseorang dilakukan secara selektif dan memiliki bobot tinggi serta dihormati oleh seluruh lapisan masyarakat Samoa, baik itu Samoa Amerika maupun Samoa Barat. 

Hadir menyaksikan antara lain para Kepala Suku, Ketua Kadin setempat, bankir dan pejabat teras Samoa Amerika, serta senator dari wilayah Manua yang juga merupakan petinggi politik setempat.

Kartu Jakarta Sesat dari Jokowek buat Ahong

sakit :
.
jantung
.
ginjal
.
diabetes
.
lever
.
hepatitis
.
operasi sesar
.
rebonding
.
menicure
.
pedicure
.
ganti oli
.
tune up
.
cetak buku
.
bikin spanduk
.
macet
.
banjir
.
etc etc etc
.
.
silahkan bawa
.
KJS
.
kartu jakarta sesat
.
ke dukun
.
atau
.
paranormal
.
terdekat

KJS Bikin Rakyat Makin Sengsara dan Mati Kaku di RS

VIVAnews - Ana Mudrika (14 tahun) meninggal dunia setelah gagal mendapatkan penanganan yang cepat atas keluhan penyakitnya. Ana diduga telat mendapat perawatan yang tepat sehingga terlalu lemah ketika akan dioperasi.

Ibu Ana, Royatih, bercerita pada Selasa 5 Maret 2013, Ana pulang dari sekolah mengeluh sakit perut. "Dia muntah-muntah," kata Royatih saat ditemuiVIVAnews di kediamannya di Sukapura, Cilincing, Jakarta Utara, Sabtu 9 Maret 2013.

Awalnya Royatih hanya merawat anaknya di rumah. Dia memberi anaknya obat, namun Ana masih tetap muntah. Akhirnya dibawa ke bidan namun pukul 20.30 malam itu, Ana akhirnya dibawa ke Rumah Sakit Firdaus.

"Saya masuk ke ruang IGD. Saya nanya, 'Pak, ini menerima KJS nggak?'. Tapi anak saya sudah diinfus. Saya punyanya KJS," kata Royatih. KJS adalah singkatan dari Kartu Jakarta Sehat.

Perawatnya, kata Royatih, menyatakan tidak menerima KJS. "Di sini yang terima KJS cuma pasien dengan penyalit paru-paru," kata si perawat seperti diutarakan ulang oleh Royatih. 

Namun Royatih akhirnya tetap memasukkan anaknya di RS itu. Ana langsung diinfus. Besoknya, perut Ana mulai kembung. Perawat lalu memasukkan alat dari hidung yang menurut Royatih untuk membuang kotoran. "Katanya ada infeksi di perut, karena makanan kotor," ujar Royatih.

Kamis malam, karena tidak melihat kemajuan, Royatih lalu berinisiatif mencari rumah sakit lain karena RS Firdaus tidak memiliki peralatan memadai untuk melakukan operasi atas anaknya. "Dari rumah sakit, saya dikasih rujukan. Anak ini harus dirawat di ruang bedah atau ICU," kata Royatih.

Malam itu juga Royatih mendatangi RS Islam di Sukapura. Ternyata pihak RS menjawab ruangan ICU penuh.  Royatih lalu ke RS Koja dan dia melihat Instalasi Gawat Darurat RS itu bak terminal. "Banyak pasien," katanya.

Tak putus asa, Royatih menuju RS Mulia Sari. Namun RS ini tak menerima KJS. Perawatnya menyatakan kepada Royatih, ada ruang ICU, namun Ana harus membawa surat rujukan dari puskesmas.

Tengah malam itu, Royatih lalu menuju Rumah Sakit Tugu di Pelabuhan. Problemnya, tak ada kamar kelas III yang kosong untuk pasien KJS. Akhirnya, Royatih kembali ke RS Firdaus.

Akhirnya, setelah mengadu ke sejumlah pihak termasuk istri Ketua RT yang kemudian melapor ke anggota DPRD Jakarta, RS Islam di Sukapura akhirnya menerima Ana di ICU mereka.  "Masuk ke rumah sakit itu (RS Islam), dilihat kondisi anak saya sudah tidak baik. Memang harusnya masuk ICU," kata Royatih.

Dokter penyakit dalam kemudian memutuskan Ana harus dioperasi karena infeksi di pencernaan. "Katanya takut lambungnya pecah. Dilihat dari tempat pipis, warnanya sudah merah," kata Royatih.

Namun, Jumat akan dioperasi, kondisi Ana makin lemah. "Ngomong-nya sudah kacau, sama ayahnya saja nggak kenal. Lalu masuk lagi ke ruang perawatan. Pas masuk ke ruang perawatan, anak saya sudah semakin gerah atau apa," kata Royatih. 

Dan Sabtu pagi, 9 Maret, Ana pun berpulang. "Anak saya nafasnya sudah tersengal-sengal. Semua alat-alat dipasang, dikasih alat bantu, tetap dipompa, tapi tetap tidak tertolong," kata Royatih.
Konsekuensi Program
Seperti diketahui Program Kartu Jakarta Sehat memberikan kesempatan bagi warga miskin maupun yang kaya untuk berobat secara gratis. Akibatnya, pasien di berbagai rumah sakit di Jakarta membludak.
Belum terintegrasinya sistem manajemen antar rumah sakit ikut menambah persoalan. Kisah tragis bayi Dera Nur Anggraini, yang meninggal akibat tidak tertampung di rumah sakit karena ruang  intensif khusus bayi atau Neonatal Intensive Care Unit (NICU) di rumah sakit-rumah sakit DKI Jakarta penuh. Tidak hanya ruang NICU yang penuh, ruang perawatan Intensive Care Unit (ICU) juga ikut penuh.Penuhnya kamar perawatan ICU mengakibatkan pasien-pasien yang sudah menjalani rawat inap juga kesulitan mendapatkan kamar perawatan ICU ketika dibutuhkan. "Saya sudah mencari kamar perawatan ICU tapi hampir semua RS di Jakarta yang dihubungi menyatakan penuh. Padahal kerabat kami harus segera masuk ICU," ujar seorang warga, Rabu, 20 Februari 2013.
Menurut Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, banyak kamar di RS penuh karena dampak dari Kartu Jakarta Sehat.
“Pasien di RS membludak karena masyarakat kini sedikit sakit langsung datang ke RS dan puskesmas,” kata dia.
Ikatan Dokter Indonesia sudah mengkritik
Jokowi
 soal hal tersebut. Namun, Gubernur DKI Jakarta tersebut menanggapi sinis kritikan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) soal membludaknya pasien di RSUD kelas III dan puskesmas setelah ada Kartu Jakarta Sehat (KJS) yang membuat dokter kewalahan.
"Kalau begitu tidak usah ada KJS, biar sakit semuanya di rumah. Mau seperti itu?"
kata Jokowi
 di Balai Kota, Jakarta, Jumat 8 Maret 2012??.
Jokowi
 menuturkan, membludaknya pasien yang berobat ke rumah sakit menandakan bahwa ada antusiasme dari masyarakat untuk berobat. Jokowi
mengaku dengan KJS tersebut permintaan berobat ke RSUD dan puskemas naik dua kali lipat.
"Semua masyarakat ke rumah sakit ke puskesmas akhirnya memang kalau dibilang hampir dua kali lipat kan kapasitas dari yang sebelumnya. Itu memang konsekuensi dari sebuah program," ujarnya. (eh)

Bloggophothamus : Sudahkah Anda Ngeblog Hari Ini

Blogger bukanlah seorang wartawan.  Mesti ada kemiripan. Blogger bukanlah seorang pencari berita yang dilatih khusus untuk mencari berita sebagaimana wartawan profesional.  Blogger dalam menulis juga berbeda dengan wartawan.  Blogger menulis bukan untuk menyodorkan obyektifitas dan keseimbangan berita.  Blogger tidak selalu menganut cara-cara penulisan seorang wartawan.  Blogger juga tidak harus mengetahui kode etik jurnalistik.
Setelah hadirnya internet, setiap orang merasa punya kesempatan sama untuk bisa populer.  Setiap blogger pasti pernah merasa bahwa dirinya menjadi orang terkenal, meski cuma sebentar.  Ini fenomena menarik.  Mungkin itulah sebabnya, pemilik blogger selalu meningkat.  Sebelum nama weblog berubah menjadi blog pada tahun 1997, hanya beberapa orang saja yang punya blog.
Pada tahun 1999 tercatat hanya sebanyak 23 blogger.  Mereka adalah para blogger yang tahu bahasa-bahasa coding html.  Kini jumlah pemilik blog sudah tak terhitung banyaknya.  Apalagi untuk bikin blog tidak perlu pengetahuan komputer tinggi, banyak situs yang menyediakan applikasi untuk bikin blog hanya dengan klik-klik petunjuknya.
Apakah jumlah blog yang jutaan itu akan mempengaruhi peranan mainstream media masa? Para blogger yang digelari juga sebagai citizen journalist apakah akan memberi sumbangan positif bagi mainstream media?  Sebuah pertanyaan menarik untuk diteliti perkembangannya di masa depan.
Namun yang jelas, para blogger bukanlah seorang wartawan profesional.  Mereka bukanlah seorang yang terdidik dan terlatih sebagai seorang wartawan.  Tulisan-tulisan mereka adalah hasil pengolahan berita yang ditulis oleh wartawan profesional.  Para blogger tersebut menambah atau mengurangi dan menjadikan tulisan wartawan profesional tersebut sebagai dasar acuan tulisan-tulisannya.
Para blogger dengan karakteristik pribadinya masing-masing, menyumbangkan opini yang terpolarisasi dari yang moderat hingga ekstrim.  Pandangan-pandangan mereka bisakah menjadi indikator kecenderungan penyimpangan media mainstream dalam menyampaikan berita?
Jadi Terkenal
Laporan berita di mainstream media tidak bisa dengan leluasa dimasuki opini penulis bahkan harus dihindari.  Sementara para blogger dengan bebas bisa melakukan interpretasi sebuah berita berdasar opininya.  Inilah sisi menarik dari sebuah blogger.  Menutup kekurangan dari media mainstream.
Tapi tidak semua blogger bisa dipercaya dan punya pengaruh dalam menggiring opini pembacanya sebagai alternatif sumber berita. Beberapa blogger bisa terkenal karena tulisan-tulisannya yang menyajikan berita atau opini alternatif yang cukup handal.
Para blogger tersebut berhasil menelurkan tulisan-tulisan yang segar, berani, akurat dan up-to-date. Tulisan-tulisan blognya, meski menulis sesuatu yang bersifat keseharian namun tetap punya nilai berita.
Kadang berita-berita keseharian tersebut luput dari mainstream media. Inilah yang dicari para pembaca blog. Membaca sesuatu yang terjadi di balik laporan mainstream media. Blog semacam ini akan mengundang ribuan orang untuk baca.  Bahkan para pemegang keputusan di pemerintahan bisa juga ikut membaca tulisan blog sebagai masukan bermanfaat.
Salah satu contoh seorang blogger yang terkenal mendunia di dunia barat adalah blogger dari Irak bernama “Salam Pax” atau kadang ditulis “Salem Pax” (bukan nama sebenarnya) yang menulis kehidupan sehari-hari di bawah pemerintahan Saddam Hussein.  (Blog Salam Pax: http://dear_raed.blogspot.com.au/)
Ketika pemerintahan Saddam Hussein direvolusi, tulisan-tulisan Salam Pax menarik dunia barat karena menuliskan sesuatu yang luput dari perhatian media mainstream. Bahkan Salam Pax menulis sesuatu secara detail penyergapan tentara Amerika melebihi laporan-laporan media mainstream. Atau bahkan menulis sesuatu yang tidak mungkin wartawan mainstream media bisa mendatangi tempatnya.  Bahkan juga menulis sebuah berita yang luput dari perhatian wartawan media mainstream.
Ketenaran Salam Pax tidak datang begitu saja tanpa proses.  Ia sudah memulai nulis blog pada saat blog belum populer sebagai media alternatif pada tahun 2002. Hanya beberapa gelintir saja yang bisa nulis blog karena diperlukan keakhlian dalam kode-kode html.
Sampai akhirnya blognya ditemukan oleh media barat pada saat invasi yang dipimpin Amerika pada tanggal 20 Maret 2003 kemudian membuatnya terkenal.  Kini sejumlah tawaran menerbitkan blognya sebagai sebuah buku berdatangan dari segala penjuru dunia. (baca tentang siapa Salam Pax disini: http://www.guardian.co.uk/world/2003/may/30/iraq.digitalmedia)
Konsistensi Tulisan
Para blogger menulis di blognya karena terdorong oleh hobi menulis. Jarang sekali karena termotivasi karena kebutuhan akan uang.  Namun memang tidak dipungkiri bahwa para blogger tersebut mencoba kemampuan menulisnya untuk mendapatkan hadiah atau honor uang.  Motivasi karena bukan dorongan finansial itulah yang membedakan dari dunia profesinal seorang wartawan.
Apa yang dicari seorang blogger adalah ketenaran meski sebentar. Atau mungkin juga sebuah perhatian dari pihak-pihak yang menjadi tujuan penulisan blognya.  Beberapa blogger menulis tentang kecurangan yang terjadi di daerahnya, di kantornya, bahkan di sekolahnya. Jika seorang blogger mendapat perhatian dari apa yang dincarnya, makin semangatlah dia untuk menulis meski tanpa insentif finansial dan sepertinya hanya buang-buang waktu.
Tulisan blogger bisa semacam whistle blower yang melaporkan ketidak-jujuran yang terjadi pada sebuah lembaga atau suatu daerah.  Efek dari blogger semacam ini bisa meluas jika apa yang ditulis ternyata kemudian menemukan bukti pembenaran.  Tergantung jenis dan bobot permasalahan yang dikupas.
Keistimewaan blogger adalah rasa ketidak-tergantungan pada siapapun. Hal ini memungkinkan blogger untuk menulis apa adanya dari sisi pribadinya. Kadang tulisan-tulisannya dianggap tidak punya arti apa-apa dari sisi mainstream media.  Namun bukan berarti tidak penting untuk dilirik. Pembaca menemukan hal-hal menarik yang tidak bisa didapatkan dari media mainstream.
Bagaimana mempersiapkan diri untuk menjadi blogger terkenal di masa datang tergantung pada karakter tulisannya. Beberapa blogger menulis sebuah kecenderungan berita yang populer diliput oleh media mainstream tanpa adanya kesegaran titik pandang.  Semacam rangkuman ide dari tulisan-tulisan media mainstream.  Mungkin saja tulisan tersebut bisa membuatnya terkenal, tapi apakah bisa bertahan lama? Meletakkan dasar-dasar kecenderungan berita yang bisa nantinya bisa menjadi perhatian media mainstream adalah bukan pekerjaan mudah.  Tulisan yang bisa menjadi perhatian media mainstream di masa depan itulah yang berkemungkinan seorang blogger bisa jadi terkenal secara substansial. Kasus Salam Pax adalah salah satu contohnya.
Tujuan menulis blog yang secara konsisten dipertahankan bisa juga membuat blogger berkemungkinan untuk sukses dan terkenal. Ada blogger yang secara konsisten menulis tentang dunia masak memasak atau tentang motivasi pribadi misalnya. Blogger melakukan spesialisasi dalam penulisannya membuatnya mudah untuk dikenal dan diidentifikasi.  Ia tidak akan terpengaruh oleh trend-trend tulisan yang ada dan saat itu populer. Karena popularitas yang numpang pada kecenderungan trend yang ada tidak akan bisa bertahan lama.  Begitu trend menghilang dan diganti dengan trend baru, popularitas blog akan ikut tenggelam. Kecuali tulisan itu membahas sisi lain dari kecenderungan popularitas trend yang ada. Sehingga tulisan bersifat lebih umum, mendasar dan secara konseptual luas cakupan bahasannya.
Tulisan blog yang punya konsistensi juga lebih memungkinkan untuk diterbitkan sebagai sebuah buku yang komprehensif.  Buku yang diterbitkan akan punya daya tarik thema yang lebih awet.  Konsistensi tulisan yang memilih thema-thema spesifik akan lebih tahan waktu meski popularitas lebih lambat untuk dicapai. Jika konsistensi pada thema yang spesifik dibarengi dengan riset mendalam, maka  akan membuat blog lebih bermutu dan menarik untuk diikuti. Dengan  demikian memperbesar kemungkinan buku yang akan disusun untuk laku jual dan terkenal.
Benarkah opini penulis ini memberikan tips-tips dan trik yang bisa membuat blogger jadi terkenal? Sebuah pertanyaan yang penulis ingin tahu juga jawabnya. Semoga bermanfaat dan salam kompasiana.*** (HBS)

Rangga Nugraha, saksi mata kecelakaan antara BMW X5 milik Rasyid Amrullah Rajasa dengan Daihatsu Luxio

Jakarta - Rangga Nugraha, saksi mata kecelakaan antara BMW X5 milik Rasyid Amrullah Rajasa dengan Daihatsu Luxio menceritakan kesaksiannya. Dia tahu persis saat kecelakaan terjadi sekitar pukul 06.00 WIB, Selasa (1/1/2012). 

Rangga adalah warga Bogor yang saat kejadian sedang mengemudikan mobil Toyota Avanza tepat di belakang mobil BMW X5 yang dikemudikan Rasyid. Rangga bukan teman Rasyid. Dia mengenal Rasyid saat bersama-sama mengevakuasi para korban. Dia memiliki gambar video sesaat setelah kecelakaan dan telah ditunjukkan kepada detikcom. 

Berikut cerita lengkap Rangga yang diwawancara detikcom, Rabu (2/1/2013). 

Anda saksi mata atau temannya? 

Saya saksi mata, saya di belakang mobilnya, kita kenal karena saat itu saling membantu dan ngobrol. Miris juga lihatnya.

Bagaimana kronologinya?

Dia masuk tol dari tol dalam kota, saya masuk dari Cililitan, waktu masuk di Tol Jagorawi dari Cililitan, jarak mobil Rasyid 100 meter di depan mobil saya. Saya maintain kecepatan 140 km/jam, jadi saya perkirakan kecepatannya juga segitu. Itu di lajur 3, lajur kedua dari kanan.

Terjadinya di KM 03. Itu yang saya agak janggal. Itu kan setelah siang saya baru tahu kalau dia menabrak Luxio. Di TKP soalnya nggak ada Luxio. Saya sempat mengira melindas orang, ternyata ngelindes tas, 2 tas travel gede. Saya ngerem juga, saya menghindar ke kiri, terus banting ke kanan, berhenti di depan mobil Rasyid.

Tidak melihat mobil Luxio?

Awalnya saya pikir itu orang menyeberang, karena nggak ada sama sekali mobil di depan mobil Acid (Rasyid mengenalkan kepada dirinya bernama Acid). Saya lihat sampai di depan Gerbang Tol TMII sampai 2 Km nggak ada. Mobilnya ke mana yang ditabrak. 

Kelempar katanya dari mobil, ada yang teriak-teriak, 'Mana anak saya, mana anak saya'. Saya tanya nyeberang atau gimana, 'nggak saya naik mobil, mobilnya jalan terus Mas'. 

Saya lihat ada 3-4 orang bergelimpangan di jalan. Sekeluarga kayanya, ada anak kecil, ada kakaknya, ada ibu, bapaknya. Saya bantu rescue Harun (57), begitu saya datengin dia isi kepalanya sudah berceceran. Kemudian ditolongin Mbak-mbak baju hijau, sepertinya dia patah.

Bagaimana reaksi Rasyid Amrullah sesaat setelah kecelakaan?

Humble yah, dia turun langsung tarik semua yang ada di tengah jalan, 'Ayo kita ke rumah sakit dulu'. 2 Mobil yang berhenti, yaitu mobil saya dan Terrano hitam. Terrano hitam jalan pelan cuma ngelihat dan cuma nanya. Kita minta tolong hubungin Jasa Marga. 

Rasyid saat itu sendirian?

Rasyid sendirian, dia nggak mabuk kok, cukup sadar. Dia cukup responsible. Dia bilang urusan polisi nanti gue yang tanggung jawab, dia nyelametin dulu.

Ada petugas Jasa Marga dan Ambulans?

Petugas Jasa Marga kemudian datang, cuma 1 mobil. Ambulans belum datang.

Kemudian dievakuasi ke mobil siapa para korban?

Mobil Rasyid nggak bisa jalan, air bag keluar semua, kacanya pecah. Kalau mobil BMW begitu transmisinya langsung berhenti. Kemudian diderek.

Ambulans datang berapa menit setelah kecelakaan?

Ada satu ambulans datang, 30 menit kemudian. Waktu kecelakaan masih sepi banget memang, sekitar 5 mobil saja. Setelah itu baru agak padat. Begitu petugas datang, langsung di-handle, handle-nya cepat, tidak sampai 5 menit. 1 Ambulans dan 1 mobil.

Anda mengevakuasi korban ke rumah sakit mana?

Saya dropping ke RS UKI, sama petugas Jasa Marga. SIM-nya Rasyid saya minta. Jujur untuk gue buat cover biaya korban, karena biasanya di rumah sakit harus ada penjaminnya. Karena petugas Jasa Marga ikut meng-handle, saya balik. 

Betul Anda merekam kecelakaan itu?

Pas ngelihat saya nge-record, ternyata nggak kepencet. Nah saat saya menelepon orang tua saya, ternyata malah kepencet sekitar 2 menit, situasi pada saat itu.

Kebetulan ada pelintas beberapa petugas Polres Jakut, mungkin sedang patroli, Pak Hadi, Pak Utomo dan Pak Jaya, tiba di lokasi, handle sebentar kemudian diserahkan PJR.

Yang jelas turut berduka cita. Rasyid dari awal nggak bilang dia anaknya siapa, posisinya. Kalau lihat plat mobilnya kan sempat rame itu waktu kawinan kakaknya. Akhirnya pas malam itu tahu kalau Rasyid anaknya Hatta Rajasa.

Kalau boleh tahu jenis mobil Anda?

Avanza

Jadi benar tak melihat Luxio?

Bablas saja, keluar Tol TMII 2 km depan nggak ada. Posisinya simpang siur. Saya dengar itu mobil suka di pangkalan omprengan di UKI.

Kondisi balita Raihan waktu itu bagaimana?

Raihan baju dan celananya kena darah, terus sama boneka beruang almarhum, dibuang sama mama saya, takut katanya. Raihan nggak ada luka fisik, waktu itu masih hidup tanpa menunggu petugas saya pegang denyut nadi masih ada, masih nafas. 

Saat itu mau saya bawa, orang Jasa Marga melarang, katanya tunggu ambulans. Memang tunggu ambulans mau berapa lama? Rasyid sama saya marah ini bawa dulu ke rumah sakit.

Setelah dari rumah sakit, saya kembali ke lokasi, Rasyid kelihatan panik, sempat ngobrol sama saya, ngerokok sama saya, tenangkan diri. Saya bilang 'Lo masuk mobil PJR aja'. Mobilnya akhirnya diderek. Saya meluncur (meninggalkan lokasi-Red) itu jam 07.00 WIB.

Kecoa, PKS, FPI dan Hercules

Aaaaaaaaaaaaaaaa…….

kecoaaaaaaaa………………..

Sapu…sapu…mana sapu?
Brukkk…brukk…brukk…
Sandal…sandal…mana sandal?
Plokkkk…plokkkk…plokkkk….
Waaaa….terlanjur kabur, nggak kena…
Peluh mengalir di dahi.  Serangga menjijikkan itu begitu gesit menyelinap di kolong lemari.  Kekasihku masih berdiri diatas kursi.  Memandang kolong lemari yang gelap dan sunyi.  Kalau-kalau monster berantena itu muncul lagi dan merayapi kaki-kaki jenjangnya. Kuambil sandal yang terselip di pojok lemari.
Kecoa itu sudah tiga hari ini mondar-mandir di rumahku.  Di kamar mandi, di dapur, dan  sekarang di kamar tidur.  Tiga hari  kekasihku teriak-teriak setiap kali melihatnya, tiga hari pula aku menjadi ksatria, ksatria yang membebaskannya dari kecoa.
Sayangg…segera panggil tukang basmi kecoa, aku jijik dengan mereka…
Iya, besok pagi aku telpon.  Sekarang sudah malam, tidur sajalah sayang…
…………………………….
Aku berlari secepat mungkin dengan ketiga pasang kakiku.  Menyelinap di balik tumpukan kertas di meja, menghindari pukulan gagang sapu yang tiada henti.
Plakkkk….gagang sapu mengenai tempat berlindungku.Kertas-kertas melayang berhamburan, berserakan. Manusia yang aneh, belum ada setengah jam mereka meletakkan kertas-kertas itu.   Aku berlari secepat mungkin.  Tempat yang kutuju adalah kolong lemari yang terlihat gelap dan sepertinya aman.
Wess…sandal jepit melayang hampir mengenaiku ketika aku berusaha melewatinya.Untungnya saja aku sempat meliukkan antena. Tuhan masih melindungiku.
Manusia itu benar-benar kalap.  Mereka begitu membenciku, dan mengata-ngataiku dengan ucapan-ucapan aneh, sepertinya aku ini cocok untuk umpatan. Aneh, padahal aku cuma sekedar lewat saja.  Tak ada niatan mengganggu mereka.  Apa sebenarnya kesalahanku?  Aku tidaklah pernah mencuri, menipu, mengotori apapun.   Aku hanya makan dari sisa-sisa mereka.  Aku malah membantu  membersihkan rumah bila mereka lalai.  Lantas mengapa mereka berteriak dan terlihat begitu jijik bila melihatku?  Bukankah sayapku begitu indah dan mengkilat bila tertimpa cahaya? Mengapa manusia-manusia itu mengatakanku jorok dan bau? Ahh…begitu mudahnya mereka termakan propaganda penjual alat pengusir kecoa.
Kecoa, siapa sih yang suka dengan kecoa? Nasib kecoa ya memang begini.  Niat baikku tak ada yang mempercayai. Sama saja dengan kambing hitam.
………………………..
Bu, tolong bantu aku mengerjakan PR IPA ya…
Iya, tolong dibaca saja soalnya…
Berikan lima contoh binatang yang menguntungkan bagi manusia !, aku tahu Bu, sapi, kerbau, ayam, kambing dan kupu-kupu.
Sippp…
Lagi Bu, soal nomer dua.  Berikan lima contoh hewan yang merugikan bagi manusia! , ular, tikus, lalat, burung pipit dan kecoa.
Loh, kenapa mereka dibilang merugikan? sebenarnya mereka berguna, ular membantu kita mengurangi hama, tikus lalat dan kecoa membantu kita menunjukkan tempat-tempat kotor agar segera kita bersihkan.
Tapi kata Bu Guru begitu, di buku juga begitu kok Bu, nih lihat sendiri deh bukunya….

Malala Yousafzai : Kandidat Peraih Nobel Perdamaian

Oslo - Masih ingat Malala Yousafzai, remaja Pakistan yang ditembak di kepala oleh Taliban? Setelah diperbolehkan keluar dari rumah sakit karena kesehatannya yang terus membaik, Malala kembali mendapat berkah. Malala masuk nominasi meraih nobel perdamaian.

Malala adalah satu dari 259 nominasi untuk meraih nobel ini. Tahun lalu, jumlah nominasi untuk mendapat penghargaan itu adalah 241 orang.

"Tren ini meningkat, bukan setiap tahun tapi selalu (meningkat)," ujar Kepala Institut Nobel, Geir Lundestad, seperti dilansir ABCnews, Selasa (5/3/2013).

Dari nama-nama itu, mantan Presiden AS Bill Clinton dan Presiden Kolombia, Juan Manuel Santos masuk juga sebagai nominator. Nama tersangka pelaku pembocoran kabel diplomatik rahasia melalui Wikileaks, Bradley Manning, juga menyempil di antara nominator itu.

"Nominasi tahun ini datang dari seluruh dunia, mulai dari nama-nama terkenal, presiden dan perdana menteri serta nama yang tidak terkenal yang bekerja di proyek-proyek kemanusiaan, aktivis hak asasi manusia," lanjut Geir Lundestad.

Malala ditembak di bus sekolahnya oleh seorang militan Taliban pada Oktober 2012 lalu. Serangan tersebut menjadi pemberitaan media internasional karena Malala ditembak sebagai hukuman atas perannya dalam mengkampanyekan pendidikan untuk anak-anak perempuan di negaranya.

Malala Yousafzai kini sedang melanjutkan rehabilitasinya di kediaman sementara keluarganya di Inggris. Selama ini, ABG berumur 15 tahun itu dirawat intensif di rumah sakit Queen Elizabeth Hospital di Birmingham, Inggris tengah.

Sawan Masih Memfitnah Nabi, Gereja-Gereja pun Dibakar

Jakarta - Kondisi di Pakistan memanas. Ribuan warga muslim yang memprotes penghinaan atas nabi Muhammad, membakar rumah-rumah warga kristiani yang ada di kawasan Lahore.

Insiden ini bermula dari aksi protes 3000 warga Pakistan atas penghinaan terhadap nabi Muhammad yang diduga dilakukan oleh Sawan Masih, pemuda kristiani berusia 28 tahun. Masih sendiri telah ditahan oleh pihak kepolisian pada hari Jumat kemarin, atas tuduhan penghinaan. Namun tidak disebutkan secara detil mengenai penghinaan itu.

Namun ternyata penahanan oleh pihak polisi itu belum memuaskan warga muslim di Lahore. Aksi protes dilakukan. Dan berujung pada aksi vandalisme pembakaran rumah dan properti lain.

Seperti dilansir dari AFP, para pengunjuk rasa membakar 100-an rumah, furnitur, dan juga sepeda motor. "Awan tebal membumbung di atas rumah-rumah kecil yang terdiri dari satu atau dua kamar," kata seorang repoter AFP dari lokasi kejadian.

Sementara pihak kepolisian mengatakan rumah yang dibakar tidak sampai 100, hanya sekitar 25. Namun relawan HAM lokal setempat Dr Ahmad Raza menyebut angka yang jauh lebih besar.

"Sedikitnya 160 rumah, 18 toko dan dua gereja kecil dibakar," ujar Raza.

Menteri Hukum untuk Provinsi Punjab Rana Sanaullah mengutuk keras aksi kekerasan ini. "Orang-orang ini melakukan kejahatan serius, tanpa moral, dasar hukum atau dasar agama untuk melakukan tindakan seperti itu," ujarnya dalam wawancara dengan TV nasional Express News.

Penghinaan nabi merupakan isu yang sangat-sangat sensitif di Pakistan yang mana 97 persen penduduknya adalah muslim.

Catatan Kecil si Preman Simpang Anak Buah Hercules yang Digaji 3 Juta per Bulan

sebelumnya maaf, aku bingung harus cerita dari mana, aku bukan penulis yang baik, jadi aku bercerita sebisaku aja.
berawal pada hari selasa beberapa hari yang lalu. aku memutuskan melakukan perjalanan mingguan ke suatu kota tempat aku kuliah, semester ini tinggal selangkah lagi, lulus atau mengundurkan diri (semoga lulus, amin). seharusnya aku berangkat selasa pagi, tapi karena masih kangen rumah, aku putuskan berangkat pada siang harinya.
sekitar jam 1 siang aku berangkat. kurang dari setengah perjalanan, mulai gerimis tapi tidak aku hiraukan. lama-kelamaan hujan deras, aku berteduh di salah satu rumah warga hingga hujan reda. kulanjutkan perjalanan, hujan lagi, berteduh lagi, hujan reda, berangkat lagi, seterusnya sampai ditujuan (tolong jangan tanya berapa kali hujan, berapa kali berteduh, aku tidak menghitung). seharusnya bisa di tempuh 2 atau 3 jam, tapi karena kendala hujan sampai ditujuan sekitar jam 7 malam (hitung sendiri berapa jam perjalanan).
di salah satu tempat aku berteduh di masjid di pinggir jalan. aku tidak sendirian berteduh disana, beberapa orang yang juga melakukan perjalanan senasib dengan aku, salah satunya pasutri dan anak kecil, entah anaknya atau cucunya. perkiraanku anak kecil tersebut berumur 2 atau 3 tahun, intinya sudah bisa jalan. secara sepontan, aku berinteraksi dengan anak kecil tersebut, semacam menggerakkan kedua alis atau memperlihatkan tatapan tajam atau memperlihatkan gigi, intinya menakut-nakuti atau menggoda atau terserahlah istilahnya apa.
anak kecil tersebut tidak memberi respon, hanya melihatku dengan tatapan datar. kutakut-takuti anak kecil tersebut beberapa kali, kupalingkan mukaku, kuhisap rokokku, kutakut-takuti lagi, begitu seterusnya sampai 1 keluarga tersebut memutuskan melanjutkan perjalanan karena mereka lebih beruntung dari pada aku (mereka punya jas hujan). hal uniknya, sebelum 1 keluarga tersebut pergi, di balik jas hujan yang mereka pakai, anak kecil tersebut melambaikan tangannya padaku, semacam ucapan selamat tinggal secara tulus.
lambaian tangan kecil tersebut membuat aku terdiam beberapa detik, tapi kurasakan sangat lama. membuat aku berfikir, “benarkah manusia yang terlahir ke dunia ini dalam keadaan bersih tanpa noda. sampai akhirnya didikan orang tua, lingkungan, pergaulan, sekolah, dan semacamnya menjadi coretan sebagai karakter dan cara berfikir manusia itu sendiri”.
menurutku : ini kebiasaan burukku, sesekali bertemu dengan anak yang berumur belum sekolah TK, aku berinteraksi dengan mereka dan mendapatkan respon yang berbeda-beda. ada yang setelah berinteraksi dengan aku, lalu bersembunyi di balik ibunya sesekali mengintip aku, lalu pergi diatas sepeda motor masih melihat aku. ada juga yang setelah berinteraksi dengan aku, lalu senyum kecil. ada juga yang setelah berinteraksi dengan aku, lalu menunduk. ada juga yang setelah berinteraksi dengan aku, lalu memasang wajah merah. pokoknya macam-macam.
menurutku anak kecil (balita) unik, masih bersih, tulus, entahlah….

Cara Menyingkap Tabir Penulis Anonim yang Gak Kelihatan Alat Kelaminnya

Sering membuka Kompasiana dari ponsel, menyebabkan saya sering disorientasi dengan gender penulis atau komentator. Nama yang digunakan tidak menunjukkan gendernya, demikian pula dengan URL addressnya, sedangkan profile picture (PP)  tak terpampang begitu saja, kecuali kalau saya klik menu profile. Itupun muncul dengan ukuran yang ngga sopan alias kecil banget.
Kalau pun jelas, kadang masih sulit juga menebak dia pria atau wanita, karena PP yang digunakan adalah yang umum. Warna, benda, bentuk, ada juga yang sengaja menggunakan PP lawan gendernya. Tak peduli sudah terverifikasi atau belum, keduanya menyebabkan kebingungan yang sama.
Bagi saya, persoalannya memang sekedar ‘Saya mau menyapa dengan sebutan apa, Mas atau Mbak?’. Namun bagi jombloers, mungkin saja identitas ini bisa menjadi langkah yang harus dilakukan, mendekatinya atau tidak *grin*. Tapi saya juga ingin tahu, kenapa gender harus disamarkan. Ada apa? Ah ya, itu mungkin hanya kekepoan saya saja, karena waktu jaman chatting lewat mIrc, ada saja teman yang mengerjai lawan chattingnya dengan pura-pura menjadi wanita, dan jarang yang sebaliknya.
Saya sendiri pernah nekat bertanya pada penulis atau komentator, Anda ini pria atau wanita? Ada yang legowo menjawab, atau langsung membetulkan kalau saya salah tebak. Tapi ada juga yang membiarkan ‘Menurut mbak, saya pria atau wanita? Ya, biarlah seperti itu.’ Hadeh, playing with me, uh?
Tapi lama-lama ketahuan juga, kalau kita telaten memperhatikan ciri penulisannya. Entah setuju atau tidak, akun pria biasanya menulis dengan lebih singkat, padat, kosakatanya lebih spesifik, bahasannya juga lebih berat. Sedang akun wanita kebanyakan curhat, kosakata lebih sederhana, lebih panjang dan lebih akrab. Nah, mungkin Anda punya pendapat yang berbeda?
Mungkin membaca artikel ini akun yang ngga jelas itu akan membatin,
‘Mau tahu aja…atau mau tahu banget?’
Hehehe…..

Windows Masih Menjadi Raja di Jagat Komputer dan Linux Tetep yang Paling Nyinyir Kayak Amin Rais

NEW YORK - Kabar akan dihentikannya sistem operasi Windows XP tidaklah benar, alias berita bohong atau Hoax. Microsoft, perusahaan pengembang sistem operasi Windows ini, membantah kabar burung tersebut. 

Dilansir softpedia, Jumat, (1/3/2013), tidak mungkin Microsoft akan menghentikan Windows XP, apalagi bila melihat data terbaru yang dirilis oleh Net Applications bulan Febuari 2013 lalu bahwa Windows XP menduduki peringkat kedua terpopuler di dunia dengan 38,99 persen.

Peringkat pertama diduduki oleh Windows 7 dengan 44,55 persen. Sementara itu Windows Vista menduduki peringkat ketiga dengan 5,17 persen.

Lain halnya dengan Mac OS X 10.8 yang hanya menduduki peringkat kelima dengan 2,61 persen dan Linux di posisi delapan dengan 1,21 persen.

Rumor Windos XP Pensiun Meresahkan
Sebelumnya, informasi akan dihentikannya sistem operasi (OS) Microsoft, Windows XP, beredar luas.  Waktu itu, kabar menyebutkan bahwa secara resmi Windows XP akan pensiun April 2014. 

Akibat dari pemberitaan tersebut, tidak hanya perusahaan, bahkan masyarakat dan juga perusahaan resah dengan informasi akan pensiunnya Windows XP.  Dilansir dari Softpedia, hal itu diketahui berdasarkan survei yang dilakukan sebuah perusahaan Inggris, Avanade, dengan melibatkan 200 Direktur IT dan Chief Information Officer (CIO). 

Dari survei itu terungkap, 80 persen responden mengaku bahwa "kematian" Windows XP akan membuat beberapa aplikasi tidak didukung dan rentan.

Indie Books Lovers is Terlalu Mainstream, Mas Brooh.....

Bagaimana dengan dunia buku? Sebenarnya dunia buku indie sudah sangat lama berkembang dan dipakai banyak orang. Hanya saja, di Indonesia hal ini belum sepopular seperti film atau musik. Di banyak negara, praktik self publishing atau penerbitan buku secara indie berkembang cukup pesat. Milis self publishing semakin dipenuhi oleh anggota baru setiap harinya. Makin banyak penulis baru muncul dan makin beragam pula jenis buku yang meluncur ke pasar.
Di dalam negeri, beberapa penulis menerbitkan bukunya secara mandiri. Banyak alasan mengapa mereka memilih menjauh dari penerbit konvensional dan memilih menerbitkan buku sendiri. Ada yang beralasan bahwa penerbit konvensional cerewet dan mau menang sendiri dengan menekan royalti penulis pemula hingga 10%. Ada juga penulis yang memiliki keyakinan berbeda dengan penerbit. Penerbit tidak percaya bahwa buku sang penulis marketable, sementara sang penulis sangat yakin bukunya bakal best seller. Karena itu, ada penulis yang bertekad menerbitkan sendiri bukunya baik karena sudah tidak sepaham dengan penerbit konvensional, atau ada pula yang mengambil tekad tersebut karena memang mau demikian bukunya diterbitkan.
Ada baiknya kita melihat dulu dan memahami, apa dan bagaimana sesungguhnya self publish tersebut. Setidaknya pada bagian apa saja yang harus dilewati, baik penerbitan secara konvensional atau penerbit mandiri yang akrab disebut self publish.
Penerbitan buku secara mandiri atau self publish (saya lebih senang menyebutnya indie), memberi titik terang dalam dunia perbukuan di dunia dan Indonesia.
Sejak mesin Xerox ditemukan pada tahun 1970-an, otomatis produksi barang cetakan menjadi semakin gampang. Sejak itulah teknologi Print On demand mulai berkembang pesat. Di Indonesia sendiri, sistem ini mulai popular sejak sepuluh tahun belakangan ini. Sejak sistem ini mulai dikenal luas, dunia penerbitan dan perbukuan seolah mengalami sebuah kemajuan yang pesat. Pola sentralisasi produksi perbukuan tidak hanya didominasi oleh penerbit saja. Belakangan kontrolnya mulai dipegang penulis, beberapa penerbit kecil dan beberapa penerbit penyedia layanan jasa ini.
Ada banyak miss-persepsi tentang buku indie atau self publish. Self publish adalah ban serep, begitulah anggapan banyak orang. Sistem ini dipakai jika (1) sebuah naskah ditolak penerbit besar, atau (2) sebagai batu loncatan membangun nama sebelum dilirik penerbit besar, atau juga (3) jalan pintas menerbitkan karya. Kesimpulan ini saya dapatkan dari beberapa penulis yang secara jujur mengakui hal tersebut.
Setidaknya, saya menangkap ada praktik atau asumsi bahwa penerbit major konvensional itu punya standar yang luas dan ketat dalam menerbitkan dan menerima naskah, sementara penerbit indie tidak. “Kalian hanya cukup punya tulisan, duit, dan bukumu akan terbit.” Memang benar seperti itu di satu hal. Tapi ada banyak hal yang tak disadari oleh banyak penulis, bahwa selain hanya ditulis, dicetak dan dipasarkan, buku punya banyak sekali prosedur. Sebab ketika ada beberapa sesi yang dilompati, buku menjadi seolah sebuah barang produksi biasa. Seperti buah-buahan. Selesai berbuah, langsung dipetik dan dimakan. Tidak dipikirkan untuk dicuci, diolah dan dikreasikan agar rasanya lebih enak dan bisa dinikmati lebih.
Beberapa hal yang perlu dipersiapakan dalam penerbitan sebuah buku:
1. Penyuntingan/Editing
Bagian terpenting dari sebuah buku pasca selesai menulis bagi saya adalah editing atau penyuntingan. Tentu saja editing di sini tidak semata-mata hanya pengecekan tanda baca dan pembenaran ejaan saja. Tapi editing menyangkut banyak sekali hal.
Banyak orang beranggapan mengedit naskah hanyalah sebuah upaya membenarkan ejaan. Anggapan ini sangat keliru. Sebab mengedit naskah bukan hanya semata membenarkan, tapi juga mengoreksi secara utuh sebuah tulisan. Menjadikan tulisan itu sebisa mungkin menjadi tulisan sempurna yang tak bisa lagi direcoki dengan pertanyaan-pertanyaan seperti; emang iya? Masa sih? Ngaco nih buku! dan lain sebagainya. Beberapa hal penting dalam penyuntingan buku setidaknya termaktub dalam poin-poin sebagai berikut:
a. Restrukturisasi kalimat yang kacau,
b. Koherensi kalimat dan pengecekan logika bahasa,
c. Pemantapan gagasan, 
d. Pengaturan plot, penempatan ulang ide secara rapi dan tertata,
e. Pengecekan fakta,
f. Pengecekan catatan referensi,
g. Dll.
Dalam beberapa kasus, terutama dalam skala penerbitan besar, seorang editor bahkan merancang juga konsep, ukuran buku, sudut pandang penulisan, pemilihan font, rencana cover dan rencana distribusi serta pemasaran. Juga termasuk pembangunan isu serta koordinasi timbal balik antara penulis dan penerbitnya. Pada bagian  inilah, peran penting seorang editor bisa kita lihat. Setelah editing, maka proses lain berikutnya bisa dilanjutkan; layout, cover, proof, cetak, promosi, dan distribusi.
2. Penyelarasan Aksara/Proof Reading
Penyelaras aksara atau biasa disebut proof reading adalah tahap lanjutan dari editing buku. Ibarat mengecat sebuah motor atau mobil, bagian ini adalah bagian penghalusan, clearing, sehingga hasilnya makin mengilap, tidak ada bagian cat yang tak rata dan sebagainya. 
Dalam penyuntingan, proof reading mengoreksi ulang hasil seorang editor. Mengecek kembali ejaan yang masih keliru, penulisan catatan kaki, hypenation atau pemenggalan kalimat, dan beberapa hal yang terlihat sepele lainnya. Posisi ini sangat vital, sebab seorang editor tentu tak luput dari kesalahan lain yang ia kerjakan. Proof reading menekan kemungkinan kesalahan yang tak diharapkan.
Seorang proof reader bahkan kadang membaca secara terbalik kalimat-kalimat dalam sebuah naskah buku agar ia bisa benar-benar konsentrasi memeriksanya kata per kata.
3. Tata Letak/Layout
Tata letak menyangkut bagaimana sebuah buku dirancang isinya, ukuran font, mau rata kiri kanan atau rata kiri saja, format quote, dan lain sebagainya. Dalam proses ini jugalah sebuah tulisan dirancang semenarik mungkin tanpa mengabaikan bagaimana konsep isi. Tata letak juga memasukkan gambar, foto, ilustrasi dan tabel untuk mendukung beberapa fakta sebuah buku. Tugas layouter atau setter adalah menjadikan buku nyaman untuk dilihat dan dibaca. 
4. Pembuatan Sampul/Cover
Please Judge a Book with It’s Cover! Buku dengan cover yang asal-asalan adalah buku yang dibuat tidak sepenuh hati dan tidak serius. Sebuah cover harus dirancang sebagus mungkin, proporsi warna yang pas, perwakilan sebuah gagasan besar, juga sebagai ciri khas seorang penulis atau sebuah penerbitan. Cover bisa dibuat manual dengan skets, lukisan atau dengan software grafis seperti corel draw, photoshop atau adobe ilustrator.
5. Cetak
Tahap berikutnya adalah menyetak buku. Tahap ini jangan dianggap sepele. Pada tahap inilah sebuah penerbitan atau seorang publisher buku indie harus bergerilya mencari partner yang pas dan seimbang. Sebuah buku yang disusun dengan bagus kan tidak mungkin bagus jika eksekusi akhirnya tidak maksimal. Pilihan jenis kertas, cover, laminasi dan penjilidan yang rapi akan membuat prestise sebuah buku juga akan naik.
6. Distribusi dan Promosi
Takdir buku berikutnya setelah diterbitkan adalah dihadirkan ke pembaca. Maka setelah buku itu diterbitkan, menghadirkannya untuk dibaca orang lain adalah langkah yang harus segera diambil. Tentu saja hukum ini berlaku bagi semua jenis buku, kecuali memang buku yang dibuat hanya untuk koleksi pribadi, seperti buku foto atau diary yang diniatkan untuk kalangan sendiri atau terbatas.
Banyak orang yang ragu, ketika menempuh jalan indie. Mereka menganggap buku indie adalah buku tidak layak, atau buku yang belum memenuhi kriteria untuk dipasarkan. Siapa bilang? Selama semua proses produksinya dilewati dengan lengkap, baik edit, proof, cover yang bagus dan layout yang menarik, buku indie tidak ada bedanya dengan buku konvensional lainnya.
Nah, lalu bagaimana mendistribusikan buku terbitan kita sendiri? Gampang! Teknologi sudah berkembang sangat pesat. Di negara-negara maju, penjualan buku bahkan sudah bisa melalui email atau perangkat seluler, toko buku online makin bertebaran, pembeli hanya tinggal kirim email atu sms, dan buku akan segera dikirimkan. Bahkan kalau membeli ebook, ebook akan dikirim ke email atau ponsel pembeli, tinggal download dan baca. Canggih! Beberapa penerbit luar menjual buku dalam dua versi, terserah mau beli buku versi ebook atau versi print. Kita hanya tinggal telepon dan pesan, maka buku akan segera di tangan.
Perkembangan situs-situs jejaring sosial, seperti facebook, twitter dan lain sebagainya, memberi ruang untuk para penulis indie untuk memasarkan sendiri bukunya. Tidak perlu melalui distributor dengan diskon yang super besar (sampai 60%). Anda hanya cukup memajang foto buku Anda, harganya berapa, sistem pembayaran, selesailah sudah. Tinggal promosi dan menunggu sms atau telepon, atau email Anda didatangi oleh calon pembaca. Simpel sekali!
Selain itu Anda juga bisa membuatkan blog buku Anda. Banyak penyedia blog gratis, blogger, tumblr dan wordpress adalah yang paling popular. Jika Anda ingin lebi

Inem Pembantu Seksi

ting tong..... ting tong..... ting tong.....
Roy kedatangan tamu. cuma Rasyid ternyata, anak orang kaya yang segala apa saja dia punya. kalau saja PSSI dijual, pastilah dibelinya dengan kontan ngga pake kredit.
Rasyid pun masuk dan duduk bak pangeran dari gurun pasir parangtritis.
"biii..... tolong bikinin kopi dua yaaa..... buat den Rasyid"
suara Roy majikannya tak terlalu keras tapi bibi bisa menangkap permintaan itu. bibi sudah tahu kopi kesukaan Rasyid, gula dua sendok teh, kopi satu sendok teh munjung.
Roy melihat apa yang disandang Rasyid. tablet baru lagi nih.
"beli di JICC senayan, ada pameran gadget dan nawarin special offer. langsung gue beli", Roy cuma manggut-manggut dengerin penjelasan Rasyid.
"katanya klien kita udah kirim desain cover novelnya ya?"
belum sempat Rasyid menjawab pertanyaan Roy, bibi datang membawa dua gelas kopi.
"silahkan, den Rasyid"
"makasih ya, bi..... eh, bentar dulu, bi. bisa pake ini, gak?", Rasyid nyodorin tablet barunya. dan bibi cuma geleng dan menjauh.
"dasar bibi. bego amat sih. gaptek loe, bi"
"udah didonlot filenya? katanya ada perbaikan"
"udahan. tapi gue gak bisa edit filenya. pake Ai CS6 sih"
"gitu ya..... hmmmmm"
Roy melirik ke bibi yang ada di ruang tengah.
"biii..... tolong flasdisk dan laptop saya bawa kemari"
bibi pun ke ruang tengah mengambil barang yang diminta majikannya.
"ini, tuan"
Roy mengambil tablet di tangan Rasyid dan diserahkan ke bibi.
"tolong dicopy data di tablet lalu masukkan ke laptop. bibi buka filenya dan tolong direvisi sesuai isi emailnya ya, bi"
bibi mengangguk dan duduk di meja dekat pintu tengah.
"bibi kamu bisa Ai, ya??"
Roy hanya mengangguk.
"kalau gue lagi di luar, bibi standby di dapur dan laptop dibiarkan menyala dan online. gue tinggal telpon apa yang gue butuhin. bibi bisa diandalkan kok"
Rasyid cuma melongo sambil melirik ke bibi yang lagi asyik ngetik pake laptop. tapi duduknya tetap bersimpuh ala pembantu. Rasyid menelan ludah dan mulutnya terasa kering. kopi pun langsung diteguk sampai habis.
"tambah kopinya, den Rasyid?"
Rasyid hanya mengangguk pelan, sepelan adegan slow motion.