Wednesday, June 15, 2011

Bagaimana posisi Anda saat tidur?

Dikutip langsung dari Notes Ghalibia Arlita on Tuesday, May 31, 2011 at 4:24 pm (belum sempat confirm, soalnya sudah deadline nih)


Bagaimana posisi Anda saat tidur? Sebuah survey dari Inggris menyelidiki 1000 orang dan menunjukkan adanya hubungan antara gaya tidur dengan kepribadian seseorang. 

Jadi, apa gaya Anda?

Gaya meringkuk
Ini adalah posisi paling umum terutama di antara para wanita. Mereka yang tidur dengan posisi ini dikenal berkepribadian tangguh tapi tetap peka terhadap sekitar. Mereka mungkin terlihat pemalu tapi mudah akrab.

Gaya menyamping 
Jika Anda tidur menyamping dengan kedua tangan di samping tubuh, Anda adalah orang yang pandai bergaul, mudah mempercayai orang, bahkan kadang mudah ditipu. Sekitar 15% orang tidur dengan gaya ini. 

Gaya peminta 
Sepertiga orang tidur menyamping dengan kedua tangan diletakkan di depan tubuh. Mereka dikenal berpikiran terbuka namun agak sinis, pencuriga dan keras kepala dalam pengambilan keputusan. 

Gaya prajurit 
Orang yang tidur dengan gaya ini tidur terlentang dengan lengan rapat disamping tubuh. Mereka disebut bersifat pendiam, tertutup, dan menetapkan standard tinggi untuk diri dan rekan. Mereka juga lebih sering mendengkur, yang membuat mereka mendapat tidur berkualitas lebih sedikit. 

Gaya terjun bebas 
Sebagian kecil orang tidur tengkurap, dengan bagian perut dibawah dan lengan di bawah atau memeluk bantal. Sedangkan kepala akan menghadap ke salah satu sisi. Orang dengan posisi tidur ini dikenal blak-blakan, supel, dan tidak suka dikritik. 

Gaya bintang laut 
Jenis gaya tidur yang terakhir adalah terlentang, dengan tangan di dekat kepala. Mereka dengan gaya tidur ini biasanya adalah pendengar yang baik, suka menolong dan tidak nyaman menjadi pusat perhatian. Mereka juga sering mendengkur dan kurang mendapat tidur berkualitas.

99 cara untuk meningkatkan ataupun menguatkan iman kita

Bagai sebilah belati, biarkan ia tergolek di sudut lemari berhari, berbulan, bertahun lamanya, TUMPUL. Ia perlu dirawat, diasah, diminyaki, diletakkan di tempat yang baik. Begitulah IMAN kita.

Iman manusia bagaikan ombak dilautan lepas, kadang pasang tinggi terkadang juga surut. Saat kita sedang berada di tempat-tempat ibadah seperti masjid, musholah, langgar, surau, ataupun mimbar-mimbar keagamaan maka iman kita akan terangkat naik dan seakan-akan diri kita dekat dengan sang khalik, Allah SWT. Namun, apabila kita sedang berada diluar, terkadang iman kita terkikis oleh keindahan dunia yang fana ini, dan bahkan mungkin terkadang kita melupakan kehadiran-NYA (na’udzubillahimindzalik). Maka, kita sebagai makhluk yang dibekali oleh Allah dengan akal fikiran, hendaknya kita mampu menjaga keteguhan iman kita.

Berikut ini ada 99 cara untuk meningkatkan ataupun menguatkan iman kita, cara-caranya adalah sebagai berikut :

01. Bersyukur apabila mendapat nikmat; 02. Sabar apabila mendapat kesulitan; 03. Tawakal apabila mempunyai rencana/program; 04. Ikhlas dalam segala amal perbuatan; 05. Jangan membiarkan hati larut dalam kesedihan; 06. Jangan menyesal atas sesuatu kegagalan; 07. Jangan putus asa dalam menghadapi kesulitan;

08. Jangan usil dengan kekayaan orang; 09. Jangan hasad dan iri atas kesuksessan orang; 10. Jangan sombong kalau memperoleh kesuksessan; 11. Jangan tamak kepada harta; 12. Jangan terlalu ambitious akan sesuatu kedudukan; 13. Jangan hancur karena kezaliman; 14. Jangan goyah karena fitnah; 15. Jangan berkeinginan terlalu tinggi yang melebihi kemampuan diri. 16. Jangan campuri harta dengan harta yang haram; 17. Jangan sakiti ayah dan ibu; 18. Jangan usir orang yang meminta-minta; 19. Jangan sakiti anak yatim; 20. Jauhkan diri dari dosa-dosa yang besar;

21. Jangan membiasakan diri melakukan dosa-dosa kecil; 22. Banyak berkunjung ke rumah Allah (masjid); 23. Lakukan shalat dengan ikhlas dan khusyu; 24. Lakukan shalat fardhu di awal waktu, berjamaah di masjid; 25. Biasakan shalat malam; 26. Perbanyak dzikir dan do’a kepada Allah; 27. Lakukan puasa wajib dan puasa sunat; 28. Sayangi dan santuni fakir miskin; 29. Jangan ada rasa takut kecuali hanya kepada Allah; 30. Jangan marah berlebih-lebihan; 31. Cintailah seseorang dengan tidak berlebih-lebihan; 32. Bersatulah karena Allah dan berpisahlah karena Allah; 33. Berlatihlah konsentrasi pikiran; 34. Penuhi janji apabila telah diikrarkan dan mintalah maaf apabila karena sesuatu sebab tidak dapat dipenuhi; 35. Jangan mempunyai musuh, kecuali dengan iblis/syaitan; 36. Jangan percaya ramalan manusia; 37. Jangan terlampau takut miskin; 38. Hormatilah setiap orang; 39. Jangan terlampau takut kepada manusia; 40. Jangan sombong, takabur dan besar kepala; 41. Berlakulah adil dalam segala urusan;

42. Biasakan istighfar dan taubat kepada Allah; 43. Bersihkan rumah dari patung-patung berhala; 44. Hiasi rumah dengan bacaan Al-Quran; 45. Perbanyak silaturrahim; 46. Tutup aurat sesuai dengan petunjuk Islam; 47. Bicaralah secukupnya; 48. Beristeri/bersuami kalau sudah siap segala-galanya; 49. Hargai waktu, disiplin waktu dan manfaatkan waktu; 50. Biasakan hidup bersih, tertib dan teratur; 51. Jauhkan diri dari penyakit-penyakit bathin; 52. Sediakan waktu untuk santai dengan keluarga; 53. Makanlah secukupnya tidak kekurangan dan tidak berlebihan; 54. Hormatilah kepada guru dan ulama; 55. Sering-sering bershalawat kepada nabi; 56. Cintai keluarga Nabi saw;
57. Jangan terlalu banyak hutang; 58. Jangan terlampau mudah berjanji; 59. Selalu ingat akan saat kematian dan sedar bahawa kehidupan dunia adalah kehidupan sementara; 60. Jauhkan diri dari perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat seperti mengobrol yang tidak berguna; 61. Bergaul lah dengan orang-orang soleh; 62. Sering bangun di penghujung malam, berdoa dan beristighfar; 63. Lakukan ibadah haji dan umrah apabila sudah mampu; 64. Maafkan orang lain yang berbuat salah kepada kita; 65. Jangan dendam dan jangan ada keinginan membalas kejahatan dengan kejahatan lagi; 66. Jangan membenci seseorang karena pahaman dan pendiriannya; 67. Jangan benci kepada orang yang membenci kita;

68. Berlatih untuk berterus terang dalam menentukan sesuatu pilihan; 69. Ringankan beban orang lain dan tolonglah mereka yang mendapatkan kesulitan; 70. Jangan melukai hati orang lain; 71. Jangan membiasakan berkata dusta; 72. Berlakulah adil, walaupun kita sendiri akan mendapatkan kerugian; 73. Jagalah amanah dengan penuh tanggung jawab; 74. Laksanakan segala tugas dengan penuh keikhlasan dan kesungguhan; 75. Hormati orang lain yang lebih tua dari kita; 76. Jangan membuka aib orang lain; 77. Lihatlah orang yang lebih miskin daripada kita, lihat pula orang lihat pula orang yang lebih berprestasi dari kita; 78. Ambilah pelajaran dari pengalaman orang-orang arif dan bijaksana; 79. Sediakan waktu untuk merenung apa-apa yang sudah dilakukan; 80. Jangan sedih karena miskin dan jangan sombong karena kaya; 81. Jadilah manusia yang selalu bermanfaat untuk agama,bangsa dan negara; 82. Kenali kekurangan diri dan kenali pula kelebihan orang lain; 83. Jangan membuat orang lain menderita dan sengsara; 84. Berkatalah yang baik-baik atau tidak berkata apa-apa; 85. Hargai prestasi dan pemberian orang; 86. Jangan habiskan waktu untuk sekedar hiburan dan kesenangan; 87. Akrablah dengan setiap orang, walaupun yang bersangkutan tidak menyenangkan; 88. Sediakan waktu untuk berolahraga yang sesuai dengan norma-norma agama dan kondisi diri kita; 89. Jangan berbuat sesuatu yang menyebabkan fisikal atau mental kita menjadi terganggu; 90. Ikutilah nasihat orang-orang yang arif dan bijaksana; 91. Pandai-pandailah untuk melupakan kesalahan orang dan pandai-pandailah untuk melupakan jasa kita; 92. Jangan berbuat sesuatu yang menyebabkan orang lain terganggu dan jangan berkata sesuatu yang dapat menyebabkan orang lain terhina; 93. Jangan cepat percaya kepada berita jelek yang menyangkut teman kita sebelum dipastikan kebenarannya; 94. Jangan menunda-nunda pelaksanaan tugas dan kewajiban; 95. Sambutlah huluran tangan setiap orang dengan penuh keakraban dan keramahan dan tidak berlebihan; 96. Jangan memforsir diri untuk melakukan sesuatu yang diluar kemampuan diri; 97. Waspadalah akan setiap ujian, cobaan, godaan dan tentangan. Jangan lari dari kenyataan kehidupan; 98. Yakinlah bahwa setiap kebajikan akan melahirkan kebaikan dan setiap kejahatan akan melahirkan kerusakan; 99. Jangan sukses di atas penderitaan orang dan jangan kaya dengan kemiskinkan.

Semoga dengan mengamalkan 99 cara di atas, atau paling tidak dengan kita mengamalkan sebagian cara di atas, kita akan selalu mendapati iman yang kuat dalam diri kita. Serta semoga kita senantiasa diberkati Allah dengan nikmat Iman dan Islam.

Amiiieeen….

Kisah Sepotong Kunci dan Batang Besi

Sebuah gembok dengan kokoh mengunci pintu pagar. Sebatang tongkat besi yang gagah perkasa mengerahkan seluruh tenaganya, tetapi tetap saja tak mampu membuka gembok itu. Datanglah sebuah kunci yang kecil. Dengan ringan kunci kecil itu berputar, satu suara ‘klik’ dan terbukalah gembok itu.

Batang besi tak habis pikir bertanya, “ Mengapa aku yang setengah mati mengerahkan tenaga tak bisa membukannya, tetapi kamu yang kecil dengan mudahnya berhasil ?”. Kunci menjawab,”Itu karena aku memahami isi hatinya.”

Hati setiap manusia ibaratnya pintu yang tergembok, batangan besi yang paling kokoh pun tak bisa membukanya. Perhatian dan kasih sayang akan merubah kita menjadi sebuah kunci kecil yang akan dapat memahami dan membuka pintu hati orang lain.

Setapak demi Setapak

Aku menyusuri jl, setapak demi setapak…hny u/ mencari jwban atas smua pertanyaanku. Aku menyusuri jlnan,walau hrs terseret tp tak kan pernah terhenti hny krn cemooh tak berarti.

Aku menyusuri jlnan, walau tertatih tp ku tau smua akan terlalui dg sempurna.Walau jl ini spt tak berujung, namun ku yakin pasti akan sampai jg di tempat yg kuinginkan.

Saat ini aku tak mendengar kata-kata lain, tak mendengar bisikan apapun….yg ku tahu, aku harus ttp berjln & berjl lg & aku pasti akan jd pemenangnya.

Tak peduli brp lama, krn kemenangan bukan hanya milik dia yg tercepat tp jg milik dia yg mampu bertahan sampai akhir.

Fotoku di atas Meja Tuhan

Seorang artis pencandu obat-obatan dan divonis oleh dokter bahwa dia terkena virus HIV, namun dosa-dosa yang telah diperbuat sang artis ini telah membutakannya sehingga dia merasa sangat putus asa. 

"Aku berdosa', katanya. 

Sekarang aku tersiksa dan tidak ada lagi yang bisa aku perbuat untuk memperbaikinya. Aku akan masuk neraka. "Temannya ini melihat ada sebuah potret gadis kecil yang cantik dan lucu dengan figura indah di atas meja kecil di samping tempat tidur sang artis. Lalu dia bertanya,"Foto siapa ini?" 

Mendengar pertanyaan itu, si artis bangkit semangatnya dan menjawab dengan antusias, " Itu putriku. Dia adalah mutiara hidupku. Satu-satunya yang terindah yang aku miliki."

"Apakah kamu masih menyayanginya?", tanya sang teman."Tentu saja," jawab sang artis. "Aku akan melakukan apapun demi dia. Mengapa kamu bertanya seperti ini?"

"Saya ingin kamu tahu bahwa Dia juga punya foto dirimu di atas mejanya." Sang artis tersentak. Sudah lama ia tidak mendengar kata Dia dan bahkan tidak pernah mengucapkannya. Saudara, mengapa kita sering menghakimi diri kita sendiri dengan tuduhan-tuduhan yang kejam, dengan pikiran-pikiran yang jelek? Kalau kita saja mengahkimi diri sendiri seperti itu, bagaimana dengan orang lain? Apakah kita lupa, bahwa kita ini milik kepunyaan Dia?  Kita sangat sangat dikasihi-Nya.

Seburuk apapun kesalahan dan pelanggaran kita, Dia mau mengampuninya. Kasih-Nya menutupi semuanya. Dia bukan hanya mempunyai foto diri kita, tapi juga keseluruhan hidup kita. Kita harus bersyukur karena kita terpahat ditanganNya.

Syukur : Kisah Sekeping Koin Penyok

Koin Penyok

Seorang lelaki berjalan tak tentu arah dgn rasa putus asa. Kondisi finansial keluarganya morat-marit. Saat menyusuri jalanan sepi, kakinya terantuk sesuatu. Ia membungkuk dan menggerutu kecewa. “Uh, hanya sebuah koin kuno yg sudah penyok.” Meskipun begitu ia membawa koin itu ke bank.
“Sebaiknya koin in dibawa ke kolektor uang kuno,” kata teller itu memberi saran. Lelaki itu membawa koinnya ke kolektor. Beruntung sekali, koinnya dihargai 30 ribu.
Lelaki itu begitu senang. Saat lewat toko perkakas, dilihatnya beberapa lembar kayu obral. Dia pun membeli kayu seharga 30 ribu utk membuat rak buat istrinya. Dia memanggul kayu tersebut dan beranjak pulang.
Di tengah perjalanan dia melewati bengkel pembuat mebel. Mata pemilik bengkel sudah terlatih melihat kayu bermutu yg dipanggul lelaki itu.
Dia menawarkan lemari 100 ribu utk menukar kayu itu. Setelah setuju, dia meminjam gerobak utk membawa pulang lemari itu.
Di tengah perjalanan dia melewati perumahan baru. Seorang wanita melihat lemari yg indah itu dan menawarnya 200 ribu.
Lelaki itu ragu-ragu. Si wanita menaikkan tawarannya menjadi 250 ribu. Lelaki itupun setuju dan mengembalikan gerobaknya.
Saat sampai di pintu desa, dia ingin memastikan uangnya. Ia merogoh sakunya dan menghitung lembaran bernilai 250 ribu. Tiba-tiba seorang perampok keluar dari semak-semak, mengacungkan belati, merampas uang itu, lalu kabur.
Istrinya kebetulan melihat dan berlari mendekati suaminya seraya bertanya, “Apa yg terjadi?
Engkau baik saja kan? Apa yg diambil oleh perampok tadi?”
Lelaki itu mengangkat bahunya dan berkata, “Oh, bukan apa-apa. Hanya sebuah koin penyok yang kutemukan tadi pagi”. 
Demikianlah Tuhan mengatur hak-hak kita.... Bila kita sadar kita tak pernah benar2 memiliki apapun, kenapa saat kehilangan kita harus tenggelam dalam kepedihan yang berlebihan? 
Bersyukurlah selalu.

Tan Si Kwang 2

SalahKu atau SalahMu ???

Sebuah keluarga miskin kemalingan sepeda. Smua anggota keluarga merasa sedih, karena bagi mereka sepeda itu amat berarti.

Sang anak: "Semua ini salah ku, sepulang dari sekolah, ku parkir di pekarangan tapi tidak kukunci rodanya.." 
Bapak: "Bukan salahmu nak, salah papa yg mau menyuruh mu beli obat, membuatmu nunggu kelamaan.." 
Mama: "Bukan, itu salahku yg kelamaan mencari resep Dokter, lupa gak tau keselip dimana.." 
Kakek: "Bukan salah kalian, salah kakek yg habis nyapu lupa nutup pintu pagar..." 
Nenek: "Nggak, salah nenek yg lupa nyalain lampu sehingga pekarangan gelap..."

Pesan Moral:
Walaupun mereka sedih, namun kehilangan sepeda tidak menjadi musibah bagi keluarga miskin itu, sbab mereka tidak membuat musibah besar dengan saling menyalahkan, saling menghujat, malah sebaliknya saling menyalahkan diri sendiri, merasa paling bertanggung jawab & saling memaafkan.
Luar Biasa !!!

Sebuah musibah menjadi ringan karena ditanggung bersama dengan semangat kasih sayang yg kuat. Demikianlah indahnya sebuah keluarga.

Namun sebuah kasus kehilangan bisa berubah menjadi musibah yg menghancurkan keluarga bila anggota rumah saling menyalahkan, saling menghujat, mencari kambing hitam, & saling lempar tanggung jawab.

Sama sebuah kata SALAH, namun SALAH KU atau SALAH MU sudah membuat perbedaan langit dan bumi. Sikapi semuanya dengan bijaksana !!!

Ngejar Setoran

Jumlah angkot rata-rata tiap rute ada 216 buah, dan yang operasional di jalanan kurang dari setengahnya (sekitar 90 unit). Di depan kios ada lima rute angkot yang melintas. Jadi rame banget.

Masing-masing angkot membunyikan klakson untuk menjaring pennumpang, dan kalo jam-jam sibuk orang berangkat kerja atau pulang kerja, apalagi pas bubaran pabrik, rame banget bunyinya. Marching band ala angkot.

Begitu pada melaju di jalan, kayak F1 banget, kadang kenceng, kadang ngerem,..... cuiiiiit. Kejar setoran kayak gw.

Kita Tidak Ditentukan Oleh Orang Lain

Kita Tidak Ditentukan Oleh Orang Lain


Dua org sahabat sdg menghampiri kios koran & membeli beberapa koran serta majalah. Penjual koran yg sehrsnya gembira ternyata melayani dgn buruk, tdk sopan, dan dgn muka cemberut. Orang pertama jelas jengkel menerima layanan yg buruk seperti itu. Yang mengherankan, org kedua tetap enjoy, bahkan bersikap sopan kpd penjual tersebut. Org pertama bertanya kpd sahabatnya, “Mengapa kamu bersikap sopan kpd penjual menyebalkan itu?” Sahabatnya menjawab, “Mengapa aku harus mengizinkan dia menentukan caraku dlm bertindak?”

Yes.!

Itulah pointnya!

Jgn prnh biarkan org lain menentukan cara kita bertindak. Seandainya org tersebut sdg melakukan hal yg buruk kpd kita. Sayangnya, sering kali kita tdk berbuat demikian. Tindakan kita kerap dipengaruhi oleh tindakan org lain kpd kita. Kalau mrk melakukan hal yg buruk, kita akan membalasnya dgn hal yg lebih buruk lagi. Kalau mrk tdk sopan, kita akan lebih tdk sopan lagi. Kalau org lain pelit terhadap kita, kita yg semula pemurah tiba2 jadinya sedemikian pelit kalau harus berurusan dgn org tersebut.

Harus kita akui, kadang kala kita gagal jg dlm hal ini, khususnya saat kita berkendara. Saat ada mobil lain menyerobot jalan dgn seenaknya, kita tiba2 jadi jengkel & berusaha membalasnya dgn gantian menyerobot jalannya. Tindakan kita dipengaruhi oleh tindakan org lain terhadap kita. Di sisi lain, kita bisa berbuat sedemikian baik, santun, dan luar biasa thdp org yg jg melakukan hal yg sama kpd kita. Saat kita merenung2 ttg hal ini, kita jadi malu sendiri. Mengapa tindakan kita harus dipengaruhi oleh org lain.? Mengapa utk berbuat baik saja, kita harus menunggu diperlakukan dgn baik oleh org lain dulu.?

Jaga suasana hati, jgn biarkan sikap buruk org lain kpd kita menentukan cara kita bertindak.!

Pilihlah tetap berbuat baik, skalipun menerima hal yg tidak baik.!

Pejabat Jujur, Adakah?

Konon istilah 'Pejabat Jujur' atau disingkat PJ, terakhir dijumpai saat Bani Ummayyah berkuasa hingga jatuhnya Byzanthium ke tangan para tiran haus darah. Para Khalifah Bani Ummayah dan pembantu-pembantunya menjadi pejabat dengan sangat amanah.

Selain itu di era manapun, di dinasti manapun, sepertinya sulit menemukan PJ ini. Dinasti Chu terkenal korup, Yunani, Romawi, Anglo, Viking dllsb sama serupa malah ditambah kebobrokan moral di segala lini.

Sulit sekali ternyata menjadi "Pejabat Jujur" di dunia ini hingga akhir jaman nanti.

Bermula saat ada serombongan manusia yang sedang menunggu masuk di pintu sorga. Mereka dipanggil masuk satu persatu oleh pejabat malaikat yang bertugas di sana. 


Di dinding belakang tergantung puluhan jam dinding sebagaimana layaknya yang terlihat di bandara udara saja. Tetapi ada perbedaannya dengan jam yang ada di dunia ini. Kalau jam di dunia menunjukkan posisi waktu yang berbeda-beda untuk berbagai kota tujuan, jam dinding di sorga juga berbeda kecepatan putarannya. 


Salah seorang yang agak bingung bertanya kepada malaikat di sana. “Hi..malaikat, mengapa jam-jam ini putarannya berbeda-beda,” tanya manusia tersebut kepada malaikat. “Oh itu, jam yang tergantung di sana menunjukkan tingkat kejujuran pejabat pemerintah yang ada di dunia sewaktu Anda hidup,” jawab sang malaikat. 


“Semakin jujur pemerintahan di negara Anda, jam negara Anda disini semakin lambat. Sebaliknya semakin korup pejabat pemerintah negara Anda, semakin cepat pula jalannya,” lanjut sang malaikat. “Coba lihat,” kata seorang yang sedang antri kepada yang lainnya, “jam Philipina berputar kencang. Berarti memang benar Marcos banyak korupsi tuh.” 


“Itu lagi…itu lagi…!!!!” seru yang lainnya, “Jam Kongo, negaranya Mobutu Seseseko berputar tidak kalah cepat dari jam Philipina.” Mereka semua terlihat asik menikmati perputaran jam-jam tersebut. Tapi mereka mencari-cari, dimana gerangan jam Indonesia. 


Salah seorang dari mereka memberanikan diri menanyakan kepada malaikat tadi. “Hi..malaikat, dimanakah gerangan jam Indonesia?” tanya manusia tersebut. 


“Oh, jam Indonesia…Kami taruh dibelakang dapur. Sangat cocok dijadikan kipas angin,” jawab sang malaikat


(Copas Asli dari Mas Sauqi Nizar Indo Middle East )