Friday, March 14, 2014

solidaritas anak borneo

gereja bekas masjid agung cordoba jadi tempat m(u)eseum

jalang

Penari-penari Jalang di Ranah Maya FIKSI | 01 March 2014 | 18:25:31 42
Kecil Sebenarnya kamu itu kecil Tapi kamu menari-nari lewat jemari Terkadang kamu teramat tajam Menikam jantungku Kamupun teramat dahsyat menghentak Dummm… Berjuta tatap mata menelanjangimu Sebagian berdarah dan ada yang marah-marah Karena kamu adalah senjata Yang terangkai lewat penari-penari jalang sang kata Di ranah maya Yang berisi banyak lamunan dan alunan

tuhan

bagaimana aku harus memahami tuhan semesta jika semua hal tentang tuhan dibungkus dalam kata bagaimana aku akan tahu tuhan yang perkasa jika kata ‘tuhan’ tetap mewujud dalam kata maka sesungguhnya kita telah memagari dia kita tahu tuhan adalah tak terhingga yang tak memiliki batas apapun juga kita tahu tuhan harusnya tak terkata namun kita juga sering lupa bahkan memaksa bahwa tuhan kita bonsai dan penjara dalam kata hingga kita merasa tuhan begitu saja atau bahkan tuhan kita kasih nama sesuai selera betapa kita mengingkari tuhan semesta betapa kita mengerdilkan dia betapa kita jumawa mengupas tuhan sesuai selera sedang tuhan adalah tak terhingga yang tak berwujud apa-apa bahkan kata bahasa manusia tak kuasa mencerna dan menggambarkan dia karena dia bukan dia jika dia masih dia karena bahasa apapun tak kuasa menjelaskannya untuk sementara tuhan masih dalam kata

janji megu dan sapi

megu cabin : have a nice weekend

12 YEARS A STUDENT

amin rais menyiapkan SALUANG yang mendendangkan suara sumbang

amin rais menyiapkan SALUANG yang mendendangkan suara sumbang

dan mesin partai pun mulai digerakkan : RUSHCARD

satu putaran 81% saja

deklarasi MARUNDA : Nyahi di Rumah Si Pitung

12046

12046