Thursday, August 7, 2014

HARUM JILBOOBS HARAM

Majelis Ulama Indonesia (MUI) secara tegas telah mengeluarkan fatwa haram mengenai pemakaian busana bagi muslimah yang masih memperlihatkan lekuk tubuh. Hal ini termasuk bagi wanita pengguna jilbab, namun tetap mengenakan busana seksi yang memperlihatkan lekuk tubuhnya yang kini dikenal dengan istilah jilboobs.

"Sudah ada fatwa MUI soal pornografi. Termasuk itu tidak boleh memperlihatkan bentuk-bentuk tubuh, pakai jilbab tapi berpakaian ketat. MUI secara tegas melarang itu," ujar Wakil Ketua MUI KH Ma'ruf Amin kepada Liputan6.com di Jakarta, Kamis (7/8/2014).

Menurut Ma'ruf, pihaknya mengharamkan hal tersebut lantaran aurat yang ditutup oleh muslimah tersebut tidak sesuai dengan apa yang menjadi syariat Islam mengenai cara berpakaian.

"Kalau begitu kan sebagian menutup aurat, sebagian masi memperlihatkan bentuk-bentuk yang sensual, itu yang dilarang," tegas dia.

Dengan begitu, MUI pun mengimbau agar setiap muslimah yang sudah mengenakan jilbab untuk lebih memperhatikan cara berpakaiannya.

"Pertama kita menghargai mereka sudah mau berjilbab. Tapi kalau sudah pakai jilbab pakaiannya jangan seronok lagi," pungkas Ma'ruf Amin.

Sebelumnya, sebuah akun Facebook bernama Jilboobs Community hadir pada 25 Januari 2014. "Indahnya saling berbagi :) nb: di olah dari berbagai sumber," demikian deskripsi tentang halaman Facebook tersebut. 

Akun itu memuat sejumlah foto wanita mengenakan jilbab. Yang sama dari gaya busana semua wanita berjilbab di foto-foto itu adalah ukuran pakaian yang ketat sehingga bagian boobs (payudara) wanita-wanita itu terekspos. Dari kata 'Jilbab' dan 'Boobs' lalu dibuatlah akronim 'Jilboobs'.
.
.

DEPOK : SURGA PENGIKUT ISIS JAWA BARAT

.
.
.
.
.
.
.
.
Gerakan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) terus bergerilya untuk mencari anggota baru di Jawa Timur. 

Buktinya, Badan Intelijen Negara (BIN) mencium adanya satu keluarga di Lamongan, Jawa Timur yang bergabung dengan gerakan tersebut. 

"Satu keluarga yang berjumlah 7 orang bergabung dengan ISIS di Lamongan, Jawa Timur. Mereka bergabung pada 21 Juli lalu," kata Kepala BIN Wilayah Jatim Brigjen TNI Andi Zainudin Azikin usai menggelar pertemuan dengan ulama dan jajaran Forpimda di Gedung Negera Grahadi, Surabaya, Kamis (7/8/2014). 

Sayangnya, Andi tidak menyebut secara detail lokasi keluarga yang bergabung dengan ISIS itu. Menurutnya, Gerakkan ISIS di Jawa Timur ini berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lainnya. 

Dalam kesempatan itu, Andi juga menyebut aktivitas ISIS terdeteksi di Dusun Sempu, Gading Kulon, Kecamatan Dau, Malang dan juga beredar informasi akan menggelar kegiatan di Kecamatan Balong Bendo, Sidarjo. "Pengikutnya berpotensi terus bertambah jika terus dibiarkan," ujarnya. 

Ia menjelaskan, gerakan yang berasal dari Iraq ini menyasar di 50 negara. Dan Indonesia menjadi salah satu gerakan tersebut. 

Setidaknya, ISIS memiliki 7 ribu militansi yang terus bergerilnya. Mereka masuk secara bebas dari Turki dan menyebar ke 50 negara itu. 

Kapolda Jatim Irjen Pol Unggung Cahyono menambahkan, pihak kepolisian telah melakukan idnetifikasi pencegahan terhadap meluasnya gerakan ini. Salah satunya adalah di Wilayah Malang, Jawa Timur. 

“Kemarin di Malang kita identifikasi. Tapi sementara ternyata sudah meninggalkan tempat semuanya. Mereka itu pendatang dan masyarakat setempat menolak,” jelasnya. 

Kapolda juga mengaku tengah melakukan identifikasi di Kabupaten Lamongan. Yang dilakukan oleh pihak kepolisian adalah mencegah. 

Bahkan, rencana ISIS untuk melakukan pembaiatan di Balong Bendo, Sidoarjo tidak jadi dilakukan dan sudah meninggalkan tempat. 

Untuk langkah pencegahan ini, Polisi bersinergi dengan Babinkamtibmas, Babinsa dan kepala desa se-Jatim. 

“Kita fokus ke pendatang baru. Yang jelas setiap malam dilakukan razia (sajam, senpi dan handak),” pungkasnya.
.
.
.

SEANDAINYA MEGAWATI JADI IBU NEGARA..... SEANDAINYA LOOOH.....

Ibu Negara Kok Begitu Sih?

Apriliana Limbong

07 Aug 2014 | 06:49

Sumber: Ilustrasi/Kompasiana (kompas.com)

Kiprah ibu negara di manapun akan selalu menarik perhatian, termasuk ibu negara di Indonesia. Jika seorang ibu negara melakukan tindakan yang kurang pantas, atau kurang enak di mata masyarakat, maka pasti akan menjadi gunjingan. Jangan heran jika orang-orang akan bertanya, “Ibu Negara Kok Begitu Sih?” Beruntung, Indonesia memiliki ibu negara yang relatif positif sejak ibu negara pada masa kemerdekaan sampai ibu negara saat ini.

Salah satu ibu negara yang saya sukai adalah Siti Nuriyah Abdurrahman Wahid. Perempuan ini begitu anggun dan cerdas. Beliau mendampingi presiden Gus Dur dengan sangat baik. Sikap, ucapan, dan tindakannya sangat mendukung kiprah presiden. Sayang, ibu negara yang satu ini hanya sekitar satu tahun menjadi ibu negara.

Ibu negara lainnya yang mengagumkan adalah Ainun istri dari presiden Habibie. Perempuan dengan latar belakang dokter tersebut, memposisikan dirinya dengan luar biasa sebagai istri presiden. Sikap, ucapan dan tindakannya juga sangat baik. Tidak pernah kita mendengar kabar miring tentang kiprah ibu negara yang satu ini. Apalagi, durasi kepemimpinannya juga sangat pendek.

Siapa lagi ibu negara yang mengagumkan? Tidak lain adalah istri presiden Soekarno, yaitu Fatmawati. Kita sudah sering mendengar bagaimana Fatmawati ikut menjadi salah satu pejuang pada masa kemerdekaan. Sebagai istri presiden, peran Fatmawati cukup besar. Berbagai sikap dan kebijakan Soekarno pasti tidak lepas dari peran beliau, yang mendampingi Soekarno, meskipun Soekarno memiliki istri lainnya.

Istri presiden Soeharto yang berkuasa paling lama, yaitu Hartinah (Bu Tien), juga mengagumkan. Perannya disebut-sebut sangat sentral dalam memengaruhi kepemimpinan Soeharto. Bahkan, kejatuhan Soeharto disinyalir karena ketiadaan kehadiran Bu Tien, yang sudah meninggal beberapa tahun sebelumnya. Selama berkuasa, Bu Tien memberikan kontribusi besar dalam membangun sejumlah tempat monumental dan bersejarah. Yang paling fenomenal adalah keberadaan Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Tempat rekreasi yang monumental ini menjadi warisan terbaik yang bisa diberikan ibu negara kepada bangsanya.

Bagaimana dengan ibu negara kita sekarang Bu Ani Yudhoyono? Kita tentu bisa melihat bagaimana dukungan bu Ani terhadap SBY. Yang paling menonjol adalah upayanya menggalang kekuatan para istri pemimpin negara yang menjadi anggota kabinet. Istri para menteri yang sebelumnya hanya menjadi pajangan, berubah selama masa pemerintahan SBY. Bu Ani menjadikan mereka lebih berkontribusi lewat kegiatan positif yang sejalan dengan program pemerintah. Para istri kabinet itu kemudian diwadahi lewat organisasi dengan nama SIKIB (Solidaritas Istri-istri Kabinet Indonesia Bersatu).

SIKIB membuat berbagai program yang langsung menyentuh kepentingan masyarakat. Jauh sebelum pihak lain bikin program kartu pintar atau kartu sehat dan program lainnya, SIKIB sudah membuat dan menjalankan program Indonesia Pintar, Indonesia Sehat, Indonesia Hijau, Indonesia Kreatif dan Indonesia Peduli. Seluruh program itu sudah berjalan dan masyarakat di berbagai wilayah Indonesia sudah merasakan manfaatnya.

Kiprah ibu negara tersebut tentu sangat positif dan layak diapresiasi. Apalagi jika dibandingkan dengan kiprah ibu negara atau nyonya besar pemimpin yang cenderung sok kuasa. Kita tentu sering mendengar perilaku istri pemimpin yang justru lebih berkuasa dibanding suaminya. Hal itu pasti akan berdampak negatif. Jadi beruntunglah kita memiliki ibu negara yang tidak seperti itu. Kegiatan positif seperti yang dilakukan oleh SIKIB, layak dilanjutkan oleh ibu negara berikutnya. Lebih terprogram dan terrencana... sehingga akan jarang yang bertanya, “Ibu Negara Kok Begitu Sih?”
.
.

in JIL.BOOBS ala SPONGE.BOOBS wanita SYIAH

.
.
.
.
.
Tina, remaja 17 tahun itu sedang asyik berdandan di depan cermin. Busana yang dikenakannya sangat modis, tak lupa seperti biasanya ia memakai jilbab pendek di atas dadanya. Ia bermaksud tampil secantik mungkin, karena siang itu rencananya ia dan teman-temannya akan pergi ke mall. Siapa tahu nanti di sana ada cowok keren yang mengajaknya berkenalan. Tiba-tiba Aryo, adiknya yang masih SMP itu memanggilnya.

"Teman-teman kakak udah datang tuh. Emang mau kemana sih, kak?" tanya Aryo di depan pintu.

"Biasa..mau jalan-jalan ke mall. Gimana dek, kakak udah cantik belum?" tanya Tina sambil menyemprotkan parfum ke pakaiannya.

"Duh..mbok jangan pakai baju yang ketat-ketat gitu kak. Apalagi pakai jilbab pendek gitu, kelihatan jelas lekuk tubuh kakak.." kata Aryo sambil geleng-geleng kepala.

"Ini kan yang lagi ngetren sekarang dek, orang-orang menamakannya Jilboobs.." jawab Tina dengan tampang cuek.

"Jilboobs? Apa itu kak?" kening Aryo berkerut.

"Jilboobs itu plesetan dari kata jilbab dan boobs alias dada wanita. Artinya wanita pakai hijab tapi berbusana seksi, gituuu"

"Tapi kak, yang diajarkan di sekolah kan gak kayak gitu. Kata pak Guru Agama, pakai hijab itu yang benar yang jilbabnya panjang menutupi dada. Pakaiannya juga gak ketat sehingga menyembunyikan lekuk tubuh.

"Ah..yang penting kan pakai jilbab dek, lagian teman-temanku banyak yang begitu.." jawab Tina membela diri.

"Mending kakak gak usah pake jilbab deh kalo kalo busananya masih ketat gitu. Itu artinya niat kakak belum benar dalam berjilbab.." jelas Aryo layaknya pak Ustadz.

"Emang sih dek, kakak sengaja berbusana ginian biar kelihatan modis dan bisa menarik perhatian lawan jenis. Namanya lelaki kan selalu tertarik dengan sesuatu yang berbau boobs gitu.." kata Tina sambil cekikikan.

"Saran aku nih, buat menarik perhatian lawan jenis mending kakak pakai ini aja deh, sama-sama berbau boobs-nya tapi bedanya yang ini tidak ketat.." kata Aryo sambil menunjukkan sesuatu.

"Ini sih namanya bukan SpongeBoobs, adekkkk. Tapi SpongeBob....."

*foto : disini
.
.
.
.

INILAH CALON MENTERI DALAM NEGERI URUSAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN di kabinet rakyat demokratik

07 Agustus 2014 , 12:02:00 WIB

Bang Yos Cocok Jadi Menteri di Kabinet Jokowi-JK

Laporan: Ruslan Tambak 


 3  0 

RMOL. Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Letjen TNI (Purn) Sutiyoso dinilai layak dipertimbangkan jadiMenteri Dalam Negeri (Mendagri) atau Menteri Pertahanan (Menhan).

"Dengan kapabilitas Bang Yos (Sutiyoso), beliau pantas menjabat Mendagri atau Menhan," kata Ketua Dewan Perwakilan Provinsi (DPP) PKPI Sumatera Selatan (Sumsel) Purnawarman Kias seperti dikutip dariRMOL Sumsel, Kamis (7/9).

Menurut Purnawarman, selain Sutiyoso, ada beberapa jenderal bersih dari PKPI yang layak dipertimbangkan Jokowi-JK menjabat menteri. Seperti, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PKPI Letjen (Purn) M Yusuf Kartanegara.

Namun, jelas Purnawarman, sekalipun nanti tidak mendapat jatah kursi menteri di kabinet Jokowi-JK, PKPI mengaku tidak masalah dan tidak akan sakit hati.

"Sesuai komitmen awal 'koalisi tanpa syarat', PKPI memang tak pernah menuntut balas budi ketika pasangan yang diusung memenangkan pilpres," tandas Purnawarman. [rus]
.
.

M. YASYA, MAHASISWA INDONESIA YANG SUKSES MEMBANTAI SERDADU ISRAEL DI TEROWONGAN GAZA

 Nasional

Kalahkan Mahasiswa Israel, M Yasya Sabet Emas Olimpiade Matematika

7 Agustus 2014 | 08:00

NEFOSNEWS, Jakarta - Nama Indonesia kembali harum berkat prestasi  Muhammad Yasya (20), mahasiswa Teknik Elektro ITS. Dia menyabet emas di ajang olimpiade matematika Internasional.

"Soal-soal dalam olimpiade banyak yang di luar perkiraan. Soal yang ada membutuhkan analisis yang mendalam," ungkap Yasya seperti dikutip Antara, pada Rabu (6/8/2014).

Prestasi gemilang ini ditorehkan Muhamad Yasya di ajang International Mathemathics Competition (IMC) 2014 yang diselenggarakan di Bulgaria, sejak 29 Juli sampai 4 Agustus lalu. Ajang internasional ini sudah 21 kali diselenggarakan.

Publik terpukau karena Yasya mampu menyelesaikan soal-soal itu dengan cermat. Apalagi, Yasya mampu menyelesaikan soal-soal yang lazim diujikan bagi mahasiswa setaraf pascasarjana di dunia. Padahal dia masih berkuliah di semester II pada tingkat strata satu. Bahkan, Yasya dengan mudah mengalahkan lawan terberatnya, peserta dari Israel.

Keberhasilan Yasya memenangkan olimpiade ini bukan "hadiah", melainkan kerja keras yang sering diasahnya sejak di bangku sekolah menengah. Sejak itu pula dia rajin mengikuti olimpiade.  "Untuk olimpiade ini, kami mendapatkan pelatihan selama dua minggu," kata dia.

Menanggapi prestasi anak bangsa ini, Widyo Winarso, Kepala Subdirektorat (Kasubdit) Kemahasiswaan, Direktorat Pembelajaran dan  Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dit. Belmawa Ditjen Dikti), Kemendikbud, menyebut kemenangan M Yasya sebagai potret pelajar Indonesia yang banyak memiliki kecerdasan kognitif, yang bisa diadu dengan pelajar di belahan dunia mana pun.

Apalagi, prestasi M Yasya amat progresif karena mendapatkan medali emas, dibandingkan perolehan 2013 yang baru sebatas meraih medali perak. "Sebuah prestasi Internasional yang membanggakan bagi Indonesia di tahun ini, setelah sebelumnya hanya mendapatkan silver," papar Widyo Winarso.

Widyo juga berharap agar mahasiswa maupun pelajar Indonesia lain bisa meneladani prestasi M Yasya memenangkan kejuaraan Internasional semacam ini.  "Kami berharap prestasi ini bisa menjadi motivasi untuk memperluas bidang kompetisi perguruan tinggi di kancah Internasional, tidak hanya untuk bidang Matematika," kata Widyo.

Sesuai Permendibud Nomor 95 Tahun 2013, para pemenang kompetisi Internasional akan mendapatkan beasiswa S1 untuk peraih medali perunggu, beasiswa S1 dan S2 peraih medali perak, dan beasiswa S1, S2, dan S3 untuk peraih medali emas.

Bersama M Yasya masih ada sederet nama peserta Indonesia yang berhasil. Yaitu Yoshua Yonathan Hamonangan peraih medali perak dari Universitas Indonesia jurusan Matematika, Pramudya A juga peraih medali perak dari Universitas Gadjah Mada jurusan Teknik Elektro, Taufiq A yang mendapatkan medali perunggu dari UGM jurusan matematika, dan Sofihara Alhazmi mendapatkan perunggu dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) jurusan Pendidikan Matematika. Serta ada juga Dian Sitorumi dari Matematika ITB dan M Ardiayansyah dari Matematika UGM. (dimeitri marilyn/ dpy)
.
.

DUA KOPER DUIT PLASTIK dari Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo untuk PRESIDEN JOKOWI

 07 AGUSTUS 2014 | 12:50 WIB

Bahas 'Uang Plastik,' Gubernur BI Temui Jokowi

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mendatangi kantor Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. "Pak Agus tadi bahas penerapan cashless society (masyarakat tanpa uang tunai) di Jakarta maupun nasional," kata Jokowi, panggilan akrab Joko Widodo, di Balai Kota, Kamis, 7 Agustus 2014. Seusai pertemuan yang berlangsung satu jam lebih pagi tadi, Agus enggan berkomentar. 

Menurut Jokowi, dalam pertemuan itu, gubernur bank sentral itu menanyakan program Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang berkaitan dengan cashless society. "Kami kan sudah punya beberapa program, seperti pembayaran retribusi pedagang kaki lima melalui bank, pembayaran sewa rumah susun melalui ATM, tiket Transjakarta, dan banyak lagi," ujarnya. Karena sejumlah program itu, BI menjadikan DKI Jakarta sebagai wilayah percontohan penerapan cashless society. (Baca: Ahok: Jakarta Smart City Itu Idaman Kita)

Bank Indonesia sejak 2010 mencanangkan program masyarakat tanpa uang tunai. Pada prinsipnya, program ini mendorong masyarakat untuk bertransaksi menggunakan "uang plastik", seperti kartu kredit atau kartu debit. Pelaksanaan program ini bisa mengurangi beban bank sentral dalam pencetakan uang. Selain itu, peredaran uang tunai di masyarakat juga lebih terkendali.

Jokowi menargetkan Jakarta sudah mantap menjalankan program cashless society pada 2016. Pada masa mendatang, pelbagai layanan umum akan menggunakan sistem pembayaran nontunai. 

Selain membahas soal cashless society, Jokowi melanjutkan, Gubernur BI juga menyampaikan apresiasi atas konsistensi pemerintah daerah Jakarta yang bisa menjaga tingkat inflasi daerah tetap stabil. "Pak Agus bilang Jakarta menjadi contoh buat daerah lain dalam menjaga agar inflasi tidak terlalu tinggi," katanya. 

Ketika disinggung ihwal pertemuan ini juga terkait dengan rencana pemerintahan mendatang, Jokowi membantah. "Tidak ada. Ini tadi membahas soal Jakarta," kata Jokowi, yang akan dilantik menjadi presiden pada Oktober mendatang. Pelantikan bisa terlaksana jika hasil persidangan sengketa pemilihan presiden di Mahkamah Konstitusi yang kini sedang berjalan menguatkan keputusan KPU, yakni Jokowi-Kalla keluar sebagai pemenang pemilihan presiden 9 Juli 2014.
.
.

dana operasional dikorupsi, KOMODO KEBUN BINATANG SURABAYA PUN DISUNTIK MATI biar ngirit ongkos dan gak usah kasih makan lagi

Lagi, Komodo KBS Mati Alami Gangguan Pencernaan

Nurul Arifin

Kamis,  7 Agustus 2014  −  12:46 WIB

Ilustrasi (dok:Istimewa)

SURABAYA - Seekor komodo di Kebun Binatang Surabaya (KBS) mati, di dalam kandang. Bangkai komodo ini ditemukan sekitar pukul 06.00 WIB oleh keeper yang melakukan pengecekan kandang. 

Humas KBS Agus Supangat mengatakan, setalah penemuan itu, keeper langsung melapor ke pihak KBS. Pada waktu itu, keeper sedang melakukan pengecekkan kandang dan memberi makanan hewan. 

"Ditemukan mati sekitar pukul 6.00 WIB tadi. Setelah itu, langsung dievakuasi untuk dilakukan autopsi," kata Agus, kepada wartawan, Kamis (7/8/2014). 

Dia menambahkan, dugaan sementara penyebab kematian komodo tersebut karena gangguan pencernaan. Nah, untuk memastikan penyebabnya, dia akan mengirimkan sejumlah organ-organ komodo ke laboratorium untuk diteliti. 

"Penyebab pastinya belum diketahui. Nanti akan kami kirim organ-organ ke lab. Hasil pemeriksaan sementara, penyebabnya adalah gangguan pencernaan," jelasnya. 

Saat ini, koleksi komodo di KBS tersisa 72 ekor, terdiri dari enam ekor betina, tujuh ekor jantan, dan 59 anakan yang jenis kelaminnya belum diketahui. 
.
.

ada kementrian lingkungan hidup, perikanan, kelautan, perkebunan dan kehutanan di KABINET RAKYAT DEMOKRATIK SETENGAH HEBAT

amis, 7 Agustus 2014

Tim Transisi Jokowi-JK Bahas Wacana Penggabungan dan Pemisahan Kementerian

Kamis, 07 Agustus 2014 | 12:43

Presiden terpilih Joko Widodo

Jakarta - Tim Transisi Jokowi-JK tak menolak bila sedang membahas wacana pemecahan maupun penggabungan kementerian.

Semisal yang diwacanakan untuk digabung adalah Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Perikanan dan Kelautan, serta Kementerian Kehutanan. Atau Kementerian Perumahan Rakyat dengan Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal. Sementara yang bisa dipecah seperti Kementerian Keuangan.

Namun, menurut Deputi Tim Transisi, Hasto Kristiyanto, semua hal itu baru bersifat wacana.

"Belum diputuskan. Ini baru tahap awal saja. Ada wacana berkembang misalnya ada pemecahan. Tapi ini akan dikonsultasikan lagi dengan Pak Jokowi dan Pak JK," kata Hasto di Jakarta, Kamis (7/8).

Prinsipnya, seluruh wacana soal arsitektur Pemerintahan ke depan jangan sampai dilempar ke publik sebelum matang. Artinya harus hati-hati dengan semua risiko harus dipertimbangkan.

"Kalau tergesa-gesa jangan sampai membuat kerja cepat yang dibutuhkan pemerintahan Jokowi-JK jadi sulit," ujarnya.

Ketika ditanya apakah Tim Transisi membahas tindak lanjut program yang sudah dijalankan di Pemerintahan SBY, Hasto mengatakan bahwa memang banyak program yang harus dilanjutkan pemerintahan berikutnya. Misalnya yang bersifat multiyears seperti pembangunan bandara, infrastruktur jalan, dan pembangkit listrik.

"Tak boleh asal-asalan meng-cut. Kalaupun ada program merugi, ya lihat kontrak dulu," ujarnya.
.
.

HARI ANAK NASIONAL 2014 TAPI PERANGKONYA KOK GAMBAR MBOK-MBOK NEGARA?!

Perangko Seri Ibu Negara RI, dari Fatmawati Sampai Ani Yudhoyono

STYLE NEWS · 07 Agu 2014 12:15

Liputan6.com, Jakarta Di balik kerja keras dan prestasi presiden Republik Indonesia dari masa ke masa, di situlah ada ibu negara yang turut mendukung kinerjanya

Sebagai penghargaan atas jasa ibu negara dan memeringati Hari Anak Nasional 2014, Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak bekerjasama dengan PT Pos Indonesia, Rabu (6/8/2014), telah meluncurkan perangko seri Ibu Negara di Gedung Sasana Kriya, TMII, Jakarta Timur.

Dalam acara tersebut hadir pula Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Ibu Negara Ny. Ani Yudhoyono, Presiden ke-3 RI B.J. Habibie, isteri mendiang Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid, Sinta Nuriyah, putra mendiang Presiden ke-1 RI Soekarno, Guruh Soekarnoputra dan putri mendiang Presiden ke-2 RI Soeharto, Siti Hardiyanti Rukmana.

Lalu, siapa sajakah Ibu Negara yang ada dalam deretan perangko seri Ibu Negara?

- See more at: http://m.liputan6.com/lifestyle/read/2087701/perangko-seri-ibu-negara-ri-dari-fatmawati-sampai-ani-yudhoyono#sthash.vusxwTjA.dpuf

WAHABI DAN SYIAH LEBIH BERBAHAYA DARI ISIS DAN PKI SINTING

Ketika agama mengajarkan umatnya untuk bertindak tanpa ilmu, sesungguhnya agama berupaya mencegah kerusakan yang luas yang diakibatkan tindakan tanpa ilmu. Selaku muslim yang "salafus shalih" Ustad Imam Prasetyo seharusnya mengetahui hal tersebut. Sayangnya, Ustad Imam hanya sebatas mengetahui namun tidak mengamalkannya. Artikel terbaru Ustad Imam yang menyatakan bahwa "Syiah jauh lebih berbahaya ketimbang ISIS" setidaknya menguatkan fakta itu.

Saya sedari dahulu tidak menaruh simpati terhadap individu-individu yang berbicara tanpa ilmu. Seyogyanya sebelum berkata seseorang harus mempelajari terlebih dahulu, menelitinya, bergaul dengan kelompok orang atau golongan yang hendak dibicarakan olehnya. Karenanya saya mengkritik kawan dekat yang beragama non muslim namun telah dengan berani melontarkan kritik terhadap Islam tanpa mempelajarinya terlebih dahulu. Sama halnya dengan saya mengkritik Ustad Imam yang menyatakan "Syiah jauh lebih berbahaya ketimbang ISIS" dengan tanpa menyelami ajaran Syiah dan bergaul dengan individu-individu pemeluk Syiah.

Entah dengan dasar apa (selain copi paste) Ustad kita ini menyatakan hal tersebut. Apakah karena ia telah bergelut siang-malam dengan literatur-literatur Syiah atau Ustad kita telah bergaul dengan orang-orang Syiah nun jauh di Iran sana atau setidaknya komunitas muslim Syiah di Indonesia? Atau jangan-jangan ia hanya bermodalkan "qala wa qila" alias katanya-katanya belaka?

Bagi saya, menyatakan "Syiah jauh lebih berbahaya ketimbang ISIS" adalah hal yang ngawur tanpa berdasarkan ilmu. Syiah berbeda dengan ISIS. Muslim Syiah tidak menghendaki sama sekali berdirinya "daulah Islam" di muka bumi pertiwi. Berbeda dengan ISIS yang diketahui memang menghendaki berdirinya "daulah Islam", tidak saja di bumi Pertiwi melainkan di belahan bumi lainnya.

Saya dahulu pernah menulis artikel bertajuk "Mendedah Syiah di Nusantara" yang menjelaskan kehadiran komunitas Syiah sedari dahulu di Nusantara, bahkan kerajaan Islam pertama di Indonesia pun cenderung bercorak Syiah ketimbang Sunni. Selama rentang waktu yang demikian panjangnya di ranah Ibu Pertiwi, tidak sekalipun tercatat dalam sejarah gerakan-gerakan teror yang dilakukan oleh muslim Syiah. Sehingga menyatakan Syiah lebih berbahaya ketimbang ISIS adalah pernyataan yang sembrono nan tergesa-gesa yang hanya keluar dari individu yang terbelenggu oleh hawa nafsu dan belitan kebencian yang telah terjangkiti oleh virus takfirisme.

Sebaliknya, Ustad Imam dengan segala fanatisme butanya telah menutup mata batinnya akan fakta mengenai berbahayanya paham Wahabi yang berkembang di seluruh penjuru dunia. Dengan pemahaman Islam yang kaku, tekstual telah membuat mayoritas pengikut ajaran Muhammad ibn Abd Wahab menjadi sosok muslim yang jauh dari kata toleran dan moderat. Sokongan dana yang melimpah telah membuat ajaran "horor" ini menyebar ke seluruh penjuru dunia dan mencuci otak para anak muda kita untuk melakukan radikalisme dengan mengatasnamakan agama.

Mari kita cermati, mayoritas pengusung gerakan teror niscaya berideologi Wahabi. Boko Haram, misalnya, adalah pengikut ajaran "horor" berkedok "salafus shalih". Gerakan teror di Nigeria itu adalah secuil dari setumpukan contoh gerakan-gerakan yang mengusung Wahabi sebagai ideologi keagamaan mereka.

Walhasil, jika saya menjadi Ustad Imam, maka saya lebih cenderung mengubah judul artikel menjadi "Wahabi Jauh Lebih Berbahaya Ketimbang Syiah". Setidaknya fakta-fakta dari rentetan teror di seluruh pelosok dunia menguatkan hal tersebut kwtimbang Syiah yang jelas-jelas tidak melandaskan mazhabnya kepada ideologi "horor nan teror"
.
.

GRAMEDIA TEMPAT NONGKRONGNYA KAUM GAY DAN ISIS

Kamis, 07 Agustus 2014 , 06:43:00 WIB

KPAI Desak Gramedia Tarik Komik Cinta Sesama Jenis karena Menyesatkan

Laporan: Yayan Sopyani Al Hadi 


 7  0 

RMOL. Peredaran komik yang berisi tentang cinta sesama jenis atau homoseksual, yang sudah beredar di toko buku, menuai protes dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).

Ketua KPAI, Asrorun Niam Sholeh, mengaku sudah mengontak pihak Gramedia, untuk menarik buku tersebut dari peredaran. Katanya, pihak Gramedia juga mengonfirmasi bahwa benar buku tersebut terbitan Elex Media, yang merupakan bagian dari Gramedia Group.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Asrorun, buku itu kini memang sudah mulai ditarik. Ia menegaskan, penarikan buku itu harus dilakukan karena bacaan tersebut sangat menyesatkan.

"Saya minta ditarik karena jelas menyesatkan dan sama sekali tidak mendidik. Pihak Gramedia siap menarik," ujar Asrorun.

Asrorun tak bisa menebak apakah pencetakan dan peredaran buku itu disengaja atau tidak untuk merusak moral generasi Indonesia. "Soal Soal diniatkan atau tidak kita tidak bisa menebak, tapi dampaknya sangat tidak baik bagi anak," katanya, Rabu malam sebagaimana dilansir JPNN.

Pihak Elex Media lewat akun twitternya @elexmedia memberikan tanggapan terkait masalah ini. "Terima kasih jg bagi yg ingatkan disclaimer cover Why:Puberty "untuk remaja dengan bimbingan orang tua" blm mencukupi,akan jd perhatian kami," tulis @elexmedia Rabu (6/8).

"Terima kasih untuk semua masukan akan buku Why: Puberty, semua masukan ini akan menjadi pertimbangan editor kami untuk publikasi ke depan," tulis @elexmedia lagi. [ysa]
.
.

VIDEO BUGIL LADY GAGA SAAT SUPERMOON 10 AGUSTUS

Bio In God Bless

Lady Gaga Diwawancara Khusus oleh Karl Lagerfeld untuk Bazaar

STYLE NEWS · 07 Agu 2014 07:35

Liputan6.com, New York Mengenakan rancangan Chanel berwarna pink, Lady Gaga berpose menggendong anjingnya, Asia, untuk cover majalah fesyen Harper’s Bazaar edisi September 2014. Untuk majalah edisi ini, Lady Gaga diwawancara oleh desainer Karl Lagerfeld yang merupakan Creative Director Chanel.

Bertautan dengan pengalaman Lagerfeld menyelenggarakan fashion show di Dubai pada bulam Mei lalu, Lagerfeld bertanya tentang rencana Lady Gaga untuk mengadakan konser di sana. “Saya dengar Anda akan pergi ke Dubai untuk pertama kalinya. Saya harap kamu akan menyukainya. Saya menyukainya saat mengadakan fashion show Chanel di sana,” ucap desainer kelahiran tahun 133 itu.

Seperti dilansir dari Arabian Business, Rabu (6/8/20140), Lady Gaga merespon Lagerfeld dengan mengatakan “Saya sangat bersemangat untuk pergi ke sana, menemui para fans dan memberi mereka pertunjukan spesial. Dan tentu saja saya harus mengeksplorasi karya-karya desainer lokal dan berbelanja”.

Rencananya konser Lady Gaga di Dubai akan dilaksanakan pada 10 September 2014. Tiket untuk menonton konser itu sudah dijual. Untuk kelas biasa, tiket konser Lady Gaga dijual dengan harga US$ 136 (sekitar Rp 1,5 juta). Sedangkan untuk kelas VIP harga yang dipatok adalah US$ 544 (sekitar Rp 6,3 juta).

Credits: Elizabeth Swanti

- See more at: http://m.liputan6.com/lifestyle/read/2086683/lady-gaga-diwawancara-khusus-oleh-karl-lagerfeld-untuk-bazaar#sthash.PqecM25D.dpuf

PRABOWO, ISIS, GAZA DAN SUPERMOON 10 AGUSTUS

ANCAMAN BOM TV ONE : 10 AGUSTUS

Terlalu, TVONE Kuliti KPU!

Sono Rumekso

07 Aug 2014 | 07:47

STASIUN televisi dengan jargonnya 'memang beda' ini sejak penarikan diri kubu Prabowo pada tanggal 22 Juli 2014 yang lalu, terus mengupas habis KPU. Kecurangan Pilpres yang sistimatis, terstruktur dan massif acapkali menjadi topik yang dibahas. Nara sumber yang dihadirkan baik dari para pengamat politik, pakar hukum atau mantan komisioner KPU seolah menelanjangi habis kinerja KPU. Salah satu anggota tim seleksi pemilihan komisioner KPU yang lalupun digiring untuk mengatakan adanya yang 'tidak beres' dengan integritas komisioner KPU. Pertanyaan moderator apakah ada anggota KPU yang mempunyai hubungan keluargapun menjadi salah satu pertanyaan yang disampaikan.

Para pendukung Jokowi,  kalau melihat isi dan bagaimana nara sumber tersebut memberikan pandangan dan komentar yang lebih banyak mengandung subyektifitas kepentingan akan jengah dan emosi. Hal ini dilakukan Tvone dengan sengaja sebagai sebuah agenda. Televisi ini menyaring dan membentuk isi yang berbeda dari sebuah realita yang ada di masyarakat. Ini wajar karena Tvone ini digawangi oleh Bakri, pendukung utama Capres Prabowo. Jika seseorang sejak awal menyukai televisi ini dan sangat loyal, pikiran dan ide yang ada dipikirannya pun akan tertukar dengan pesan yang disampaikan oleh media ini.

Tvone menurut saya, menyajikan realitas, dengan nara sumber pilihan yang sudah diketahui berpihak pada dirinya, tidak secara seutuhnya dan membelokkan (secara kasar) dengan memberikan penonjolan pada aspek tertentu. Aspek tertentu inilah yang dikelola oleh Tvone untuk terus disorot, dibahas dibicarakan oleh nara sumber yang telah dipilih tersebut. Kita melihat, ungkapan kecurangan yang dilakukan oleh KPU secara sistimatis, terstruktur dan massif selalu menjadi agenda (aspek) yang dibahas. Pesan itu diulang-ulang, termasuk melalui pernyataan-pernyataan Prabowo yang cenderung provokatif. Tidak ada satu pendapatpun yang mengapresiasi kinerja KPU, padahal luar biasa apa yang dilakukan untuk bangsa ini.

Bagi pendukung Prabowo, Tvone mampu mengobarkan semangat untuk terus berjuang. Terus berjuang karena telah dicurangi oleh KPU. Kecurangan itulah yang harus diungkap. Di sini Tvone berhasil melakukan mobilsasi massa untuk melakukan tindakan-tindakan. Contoh konkrit demonstrasi dengan kekerasan di Surabaya dan di Sumatera.

Beberapa kali mantan komisioner KPU diundang untuk diskusi di Tvone. Topik yang dibahas tidak pernah berbeda. Wadah yang disedikan oleh Tvone menjadi ajang pelampiasan mantan komisioner KPU untuk 'curhat' banyaknya kelemahan komisioner KPU periode sekarang dengan membandingkan pencapaian dirinya di masa yang lalu. Kritik-kritik tajam disampaikan kepada KPU, belum lagi pendapat para pakar yang seolah 'mendiskreditkan' performa komisioner KPU  sekarang ini.

Tvone, saya yakin akan terus melakukan 'framing' ini sebagai bagian dari media kampanye dan menyuarakan kepentingan Prabowo. Tvone akan menetralkan setiap informasi yang disampaikan ke publik oleh media lain yang, kebetulan menjadi kompetitornya. Sangat bisa dipahami, tetapi jika informasi yang disampaikan adalah dengan membelokkan kebenaran dan realita yang ada, tentu akan merugikan dirinya sendiri. Terbukti, dengan menampilkan hasil quick count dari lembaga yang tidak kredibel, saham Tvonepun anjlok.
.
.