Friday, May 20, 2011

Tuhan Tidak Pintar Matematika

Dari pengamatan saya terhadap keseharian yang saya temui, saya dapat menyimpulkan satu hal: Tuhan memang serba bisa, tapi Dia tidak pintar matematika. Kesimpulan ini bukan tanpa dasar lho. Banyak bukti empiris yang mendukung kesimpulan saya ini.

Sebagai seorang “new comer”, saya tak mungkin mengharapkan penghasilan tinggi dalam waktu sekejap. Terlebih karena saya memegang prinsip bahwa hal yang terpenting dalam bekerja adalah kepuasan hati. Saya lebih memilih pekerjaan yang mungkin tak segemerlap pekerjaan yang dipilih teman-teman seangkatan saya, tapi mampu “memuaskan” idealisme saya.

Saya memang sangat mencintai dan menikmati pekerjaan saya saat ini. Tapi saat saya berbincang dengan seorang teman yang bekerja di LN, ia mulai membandingkan penghasilan kami (dari sisi finansial tentunya). Jelas saja saya kalah telak darinya.

Saya sempat jengkel sebentar. Bagaimana tidak. Selama ber-mahasiswa, sepertinya prestasi kami sejajar, bahkan saya lebih dahulu lulus ketimbang dia. Tapi kenapa Tuhan tidak menitipkan rejeki yang sama besarnya dengan yang dititipkan pada teman saya ini?

Tapi, begitu saya merenungkan kembali segala kebaikan Tuhan saya menemukan satu hal yang luar biasa. Ternyata penghasilan saya yang tak seberapa itu cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saya, bahkan untuk mengirim adik ke bangku kuliah. Padahal logikanya pengeluaran saya per bulannya bisa sampai dua kali lipat penghasilan saya. Lalu darimana sisa uang yang saya dapat untuk menutupi kesemuanya itu? Wah, ya dari berbagai sumber. Tapi saya percaya tanpa campur tangan-Nya, itu semua tidak mungkin. Nah, ini salah satu alasan mengapa Tuhan tidak pintar matematika. Lha wong seharusnya neraca saya sudah njomplang kok masih bisa terus hidup.

Bukti kedua adalah kesaksian seorang teman. Ia mengaku kalau semenjak lajang, penghasilannya tidak jauh berbeda dengan sekarang. Anehnya, pada saat ia masih membujang, penghasilannya selalu pas. Maksudnya, pas akhir bulan pas uangnya habis. Anehnya, begitu ia berkeluarga dan memiliki anak, dengan penghasilan yang relatif sama, ia masih bisa menyisihkan uang untuk menabung.

Aneh bukan? Berarti kalau bagi manusia 1 juta dibagi satu sama dengan 1 juta dan 1 juta dibagi dua sama dengan 500 ribu, tidak demikian bagi Tuhan. Dari kesaksian teman saya, satu juta dibagi 3 sama dengan satu juta dan masih sisa. Betul kan bahwa “Tuhan itu tidak pintar matematika?”

Ah, saya cuma bercanda kok. Buat saya, kalau dilihat dari logika manusia Dia memang tidak pintar matematika. Mungkin murid saya yang kelas 2 SD lebih pintar dari Dia. Tapi satu hal yang harus digarisbawahi:
MATEMATIKA TUHAN BEDA DENGAN MATEMATIKA MANUSIA.


Saya tidak tahu dan mungkin tidak akan pernah sanggup mengetahui persamaan apa yang digunakan Tuhan. 

Tapi kalau boleh saya menggambarkan, ya kira-kira demikian:

X = Y, dimana
X = pemberian Tuhan
Y = kebutuhan

Ya, Tuhan selalu mencukupkan apapun kebutuhan kita. Tanpa kita minta pun, Dia sudah “menghitung” kebutuhan kita dan menyediakan semua lewat jalan-Nya yang terkadang begitu ajaib dan tak terduga.

Menyadari hal itu, saya bisa menanggapi cerita teman-teman yang “sukses” dengan penghasilan tinggi di luar kotadengan senyum manis. Soal penghasilan, Tuhan yang mengatur. Untuk apa saya memusingkan diri dengan berbagai kekhawatiran sementara Dia telah menghidangkan rejeki di hadapan saya. Yang perlu saya lakukan hanyalah melakukan bagian saya yang tak seberapa ini sebaik mungkin, dan Ia yang akan mencukupkan segala kebutuhan saya.

Salam sukses
DWA

DESAIN GRAFIS

DEFINISI 
Desain grafis dapat didefinisikan sebagai aplikasi dari keterampilan seni dan komunikasi untuk kebutuhan bisnis dan industri (seni komersial). 

Aplikasi-aplikasi ini meliputi : 
  • periklanan dan penjualan produk 
  • menciptakan identitas visual untuk institusi, produk, perusahaan dan lingkungan grafis 
  • desain informasi 
  • secara visual menyempurnakan pesan dalam publikasi 

Sarana untuk pesan visual : 
  • media komunikasi massa 
  • media cetak 
  • media film 
  • media elektronik 

Ketika Anda membaca atau melihat sebuah iklan atau logo maka Anda berada pada akhir penerimaan komunikasi melalui desain. 

Desain yang efektif : 
  • dapat mempengaruhi perilaku sasaran 
  • paketnya menarik 

DESKRIPSI 

Untuk berkomunikasi, maka Desainer Grafis menggunakan : 
  • kata (huruf) 
  • gambar (image/photography) 
  • elemen-elemen grafis lainnya 

Desainer Grafis menjembatani antara klien dengan sebuah pesan yang dikirim ke target sasaran secara visual. 

Desainer Grafis mempunyai dua tujuan yang saling berhubungan: 
  • menyampaikan sebuah pesan ke audiens 
  • menciptakan desain yang memaksakan atau menyenangkan, yang akan menyempurnakan pesan yang dibuat 

Desainer Grafis bekerja membuat pesan yang jelas dan berkonsentrasi pada estetika. 

Tercapainya tujuan ini bergantung pada seberapa baik Desainer Grafis mengerti : 
  • media desain 
  • masalah desain yang dibuat 


Desain merupakan aturan dari bagian-bagian yang diimplementasikan ke dalam sebuah koherensi yang menyeluruh. Desainer Grafis mengambil bagian kata, gambar dan elemen grafis lain, dan mengaturnya ke dalam komunikasi yang menyatu dalam sebuah format. Desainer Grafis atas nama klien memberikan informasi, membujuk, mengingatkan, atau menjual produk kepada sasaran. 

WAR of NET

Persaingan antara warnet (warung internet) dan warkop (warung kopi) saban hari semakin ketat. Warnet yang sejak dahulu menyajikan layanan internet pasca bayar dan pra bayar memudahkan masyarakat umum mencari informasi dan membagi informasi. Sejak dahulu sampai sekarang warnet tak banyak berubah, cepat dan lambatnya “loading”, kenyamanan tempat, kelengkapan hardware dan software, dan lokasi warnet yang strategis menjadikan setiap warnet memiliki ciri khas tersendiri.

Mula-mula munculnya warnet, pengguna didominasi oleh para pelajar. Cukup positif memang, mengingat internet memuat berbagai informasi yang dibutuhkan, di samping media cetak. Kenyamanan ini semakin disempurnakan dengan munculnya Wi-Fi, ya Wi-Fi. Wi-Fi merupakan singkatan dari Wireless Fidelity, yang memiliki definisi sekumpulan standart yang digunakan untuk Jaringan Local Nirkabel (Wireless Local Area Network-WLAN). yang didasari pada spesifikasi IEEE 802.11. Standar terbaru dari spesifikasi 802.11a atau b, seperti 802.11 g, spesifikasi terbaru tersebut menawarkan banyak peningkatan mulai dari luas cakupan yang lebih jauh hingga kecepatan transfernya.

Awalnya Wi-Fi ditujukan untuk penggunaan perangkat nirkabel dan Jaringan Area Lokal (LAN), namun saat ini lebih banyak digunakan untuk mengakses internet. Hal ini memungkinan seseorang dengan netbook dengan kartu nirkabel (wireless card) atau personal digital assistant (PDA) untuk terhubung dengan internet dengan menggunakan titik akses (atau dikenal dengan hotspot) terdekat.
<ahref="http://id.wikipedia.org/wiki/Wi-Fi"target="_blank">(Sumber)</a>.

Dengan adanya Wi-Fi, para pengelola Warung Kopi dan Café-café mendapat ide baru. ”Salah satu senjata pamungkas kami ya Wi-Fi itu”, ujar Hidayat,pengelola salah satu Warkop. Ia juga menambahkan, sejak datangnya “pemanis” itu, para pelajar khususnya mahasiswa lebih sering menghabiskan waktunya mencari informasi dan bahan kuliah di Warkop, ketimbang di Warnet. Hal ini terbukti dengan keluhan yang dituturkan oleh Gamal, pengelola warnet. Gamal mengatakan, pengguna warnet saban hari semakin berkurang, hanya pelajar yang “kurang mampu” saja yang menjadi pelanggan. Gamal menambahkan, ”sekarang warnet yang “biasa-biasa” saja tidak akan ramai jadi harus ada invosi”, katanya.

Setelah saya membandingkan warnet yang memfasilitasi game online dengan warnet yang hanya menawarkan browsing, chating, wabcam, dsb, warnet yang memfasilitasi game online lebih ramai pengunjungnya, ”Bahkan ada yang mengambil paket dari pukul 12 malam sampai pukul 6 pagi”, ujar Gamal, pengelola warnet game online. Sangat positif memang jika melihat laju income  yang melesat cepat, namun hal ini juga berdampak negatif bagi anak bangsa. Bayangkan saja, demi memainkan game itu mereka rela bergadang.

Warkop yang duhulu hanya menawarkan secangkir minuman penghilang lelah dan kantuk, kini telah berevolusi menjadi warkop modern.Tidak hanya menawarkan minum-minuman, kini sebagian besar warkop dilengkapi dengan Wi-Fi. Fasilitas ini digunakan untuk memudahkan para pengguna Internet dalam mencari informasi, ”Wah, sangat nyaman dan pas, kami bisa sambil nyantai, ngopi nyari bahan”, ujar Dimas seorang mahasiswa, salah satu pengunjung warkop modern. Ia juga menambahkan, warkop yang memfasilitasi Wi-Fi lebih ramai pengunjungnya dibanding warkop yang “non Wi-Fi”. Hal ini terbukti dengan penuturan Gamal, hanya saja Gamal sedikit menambahkan, ”semua itu tergantung warkopnya, walau tidak ada Wi-Fi, jika pelayanannya pas dan kopi yang disajikan nikmat, itu juga poin plus dalam dunia warkop”.

Segalanya tergantung dengan kebutuhan setiap orang. Ada yang merasa tidak nyaman untuk mencari bahan di warkop, karna sulit berkonsentrasi, maka pergi ke warnet. Ada yang merasa sepi jika mencari bahan di warnet, maka mencari di warkop. Semua itu tergantung para pengguna internet dan rezki dari-Nya. Sebagai pengelola, untuk mencari pelanggan ya tentu dengan cara yang baik. Tentu mereka lebih mengerti dari pada saya.

Menimbun Daun Jati yang Meranggas

Sulitnya mengakses Internet di Cahaya Rinjani (konon) memberikanku cukup waktu untuk merenung dan menangkap ide-ide yang selama ini lalu lalang di benakku untuk menjadi sebuah tulisan. Termasuk postingan kali ini. Walhasil, beberapa judul postingan kini ngantre di Draft Notepad-ku.  Ide bisa datang kapan saja dan di mana saja tanpa diduga, jika tidak segera ditangkap ia bisa terbang begitu saja.

Bagi seorang Blogger (pemula/amatiran) seperti saya, ide menulis dapat menjadi sesuatu yang bikin gemes. Bayangkan saja, kadang kala kita kehabisan ide untuk menulis di saat kita ingin menulis, namun di waktu yang lain ide dapat muncul secara beruntun dan sekaligus banyak di saat kita malah tidak di depan netbook.

Mungkin sebagian besar dari kita pernah mengalami hal ini, sudah enak duduk di depan netbook berteman kopi atau teh hangat - apalagi ditambah pisang goreng - dengan ide yang dirasa begitu banyak, namun ketika mencoba menulis tak ada satu pun yang jadi. Ujung-ujungnya seperti yang pernah aku alami, postingan yang keluar cuma : “Selamat pagi, apa kabar dunia?” Ha ha …..

Dari pengalaman itu aku lalu mencoba untuk menangkap ide ketika dia muncul, seperti Menimbun Daun Jati yang Meranggas. Cukup simpel. Tak perlu menjadi tulisan yang lengkap terlebih dahulu. Langkah yang penting adalah tangkap, catat! Karena ide bisa muncul kapan saja dan di mana saja ( di WC juga bisa– red), sebaiknya selembar kertas dan pulpen ada di dalam kantong. Atau kalau lagi di depan netbook bisa diketik pada notepad. Bahkan menyimpan pada draft SMS ponsel juga dapat dilakukan. Tidak peduli ide yang muncul bagus atau tidak, benar atau salah, yang penting catat. Dan di sini hal yang penting dicatat adalah kata kunci atau keyword yang bisa mengingatkan kita pada ide awal.

Seperti kata pepatah yang mengatakan pikiran kita ibarat kera yang melompat kesana kemari, dalam proses mencatat ini pun kadang kala muncul ide lain yang tidak berhubungan dengan ide sebelumnya. Tak apa… buka notepad baru, catat saja, save lalu dapat kembali ke ide semula - atau ke ide yang mengalir paling deras - sekalipun.

Buatlah ide-ide tersebut menjadi sebuah list atau daftar. Manfaatkan Draft pada mesin blog. Ketika ide-ide tersebut dicatat pada kertas, selesai maupun tidak selesai, tuangkan pada Draft mesin blog. Bila suatu saat ada ide dengan tema sejenis muncul tinggal ditambahkan. Dan ketika tulisan sudah lengkap… tinggal di-publish deh!

Namun jangan pula memaksakan diri. Hiduplah seperti air, biarkan dia mengalir. Ketika ngga ada ide yang muncul ya jangan dipaksakan. Inspirasi menulis bisa dirangsang dari berbahai hal seperti blogwalking, ngegame atau nonton TV. Bila ide tak kunjung datang, matikan netbook sejenak, cari udara segar di luar. Mungkin pikiran kita lagi jenuh.

Yuups ... , sekian dulu ide yang baru berhasil kupanaskan lalu kutuangkan pada sebuah cangkir dan dihidangkan pada menu bernama ‘BLOG’.

Selamat menangkap si ide.

‘FIVE’ Cara agar Komentar Anda seperti Spammer

Bila dilakukan survey online, rasanya hampir sebagian besar blogger setuju bahwa komentar spam tidaklah menyenangkan. Namun nyatanya, masih ada saja komentar-komentar bergaya ala spammer yang muncul. Entah mereka tidak membayangkan apabila komentar seperti itu yang muncul di blog mereka atau tidak menyadari bahwa komentar mereka sebenarnya sudah menyerupai komentar spam. Tentu saja karena ini dilakukan secara manual dan menggunakan bahasa Indonesia, komentar seperti ini pun sering lolos dari jeratan Akismet.

Bila kita kembali menanyakan sebenarnya untuk apa kita berkomentar, tentu saja akan muncul berbagai macam alasan seperti karena artikelnya memang menarik, untuk berpartisipasi dan bersosialisasi, dan juga untuk mengenalkan blog kita pada orang lain (dengan harapan akan mendapatkan kunjungan balik).

Setelah beberapa bulan yang lalu saya memposting tentang “.....“, ternyata respon yang saya rasanya cukup baik. Komentar-komentar yang masuk ke blog ini pun menjadi lebih berbobot. Setidaknya bukan lagi komentar satu baris yang ngga nyambung dengan artikel yang sering saya terima sebelumnya. Nah, kali ini saya ingin memperkenalkan “5 Cara agar Komentar Anda seperti Spammer”. Tujuan dari penulisan artikel ini tentu saja bukan mengajak blogger untuk menjadi spammer. Namun, dengan mengenali hal ini, berkomentar ala spammer dapat kita hindari.
Berikut adalah 5 Cara agar Komentar Anda seperti Spammer :

1. Gunakan Keyword sebagai pengganti nama
Sebagai seorang SEOers umumnya akan kurang setuju bila menggunakan keyword sebagai pengganti nama digolongkan sebagai berkomentar ala spammer. Apalagi saya baca beberapa master SEO menganjurkan cara ini sebagai cara yang cukup efektif.
Ok, mungkin dulu cara ini bisa dikatakan efektif. Tapi menurut saya saat ini sudah tidak lagi! Dulu, orang masih tertarik membaca nama yang cukup aneh di komentar lalu akan melakukan kunjungan. Namun semakin banyaknya orang yang melakukan cara-cara seperti ini malah membuatnya menjadi “MEMBOSANKAN”.

Sama halnya dengan analogi Seth Godin dengan sapi ungu-nya. Ketika pertama kali anda melihat seekor sapi ungu, tentunya anda akan takjub dan ingin melihatnya lebih dekat. Namun bayangkan jika kini ada ratusan atau ribuan… atau bahkan semua sapi di dunia berwarna ungu. Tentu sapi ungu akan menjadi biasa dan kembali menjadi sapi yang membosankan bukan?
Saya ketika melihat komentar-komentar seperti ini sudah ilpil duluan, klo sudah ilpil bagaimana berharap agar dilakukan kunjungan balik?

2. Jangan menggunakan Avatar
Seorang spammer tidak akan rela merepotkan dirinya dengan membuat email sungguhan! Mereka umumnya menggunakan email asal-asalan. Sedangkan pengguna Avatar; dalam hal ini adalah Gravatar, perlu melakukan konfirmasi ketika mereka mendaftarkan email mereka di Gravatar.
Ingat, mendaftarkan email di Gravatar adalah cukup mudah; seorang spammer tidak akan merepotkan dirinya bahkan untuk hal yang mudah sekalipun! Jadi, saya sering menggunakan cara ini untuk menyaring komentar abu-abu yang tertangkap di Akismet. Bila memilik avatar, kemungkinan besar mereka bukanlah spammer.

3. Berkomentar satu baris dan universal
Berkomentarlah satu baris dengan kata-kata yang bersifat universal (ngga harus nyambung dengan artikel) sehingga anda akan mudah melakukan copy paste di semua artikel dalam suatu blog. Bahkan anda dapat juga melakukannya di blog-blog yang lain. Tentu saja harus perhatikan kata-kata umum yang mungkin tersaring oleh Akismet.

4. Promosi produk
Promosi produk adalah sebuah ciri khas spammer yang sulit untuk ditinggalkan. Apakah mereka promosi viagra, situs porno, situs yang menyedikan download gratis lagu-lagu MP3. Nah bila anda ingin menjadi spammer sejati, lakukan hal ini.

5. Sisipkan daftar situs sebagai Signature
Sama halnya seperti cara nomor 1 di atas. Dulu, cara ini mungkin efektif untuk menaikkan traffic pengunjung ke website-website yang anda kelola. Namun cara seperti ini sudah sangat tidak efektif lagi. Namun seorang spammer masih saja melakukannya .

Nah, bila anda sudah melakukan cara-cara di atas, selamat… mungkin anda sudah layak mendapatkan gelar sebagai seorang spammer sejati. Namun sekali lagi… pilihan kembali pada anda.
Aturan-aturan berkomentar sungguh bukan bermaksud untuk MEMBELENGGU kebebasan anda untuk berpendapat. Setidaknya kini saya dan anda sudah mengetahui bahwa berkomentar ala spammer tidak akan berhasil.

So, don’t act like spammer plz!

Gadis Manis Duduk Sendiri Di Dalam Angkot, Bidadarikah?

Mampang Prapatan. Kamis, 12 Januari 2011, di rembang senja yang baru saja disiram hujan bagai tercurah tumpah ruah dari atas langit yang muram kelam, Daniel masih setia berdiri terpaku di bibir jalan menunggu angkot yang lewat, sesekali mengecek ponselnya yang sedari tadi tak ada sinyal masuk, hanya kebiasaan saja sekali dua kali melirik ponselnya. Empat angkot lalu sudah menawarkan jasa baiknya, tapi Daniel senyum tipis sambil geleng sekali saja menolak tawaran sang sopir. Harap-harap cemas menyongsong angkot kelima. Dipejamkan matanya sedetik dua detik, berdoa penuh kesungguhan.
Tak seberapa lama terlihat juga angkot di kejauhan, tampaknya gadis itu ada di dalamnya. Gadis manis berseragam hitam-hitam yang kost di Buncit 5, baru pulang dari tempat kerjanya, sebuah stasiun TV terkenal. Naiklah Daniel ke angkot tersebut. Selang lima menit Daniel memberanikan diri menegurnya.
“Hai, gadis manis, kamu kok imut banget sih?”
“Ah, abang........... jangan ngerayu di angkot dong bang, pasti ada maunya ya. Abang juga keren, mirip Kaká”
“Oh, pemain sepakbola itu ya?”
“Bukan........... mirip kaká tua, hihihihi. Kalau aku sih biasa aja kok”
“Iya betul, sumpah, kamu tuh imut banget, kayak bidadari turun dari kayangan....... yaaah, kayak iklan minyak wangi yang di TV itulah. Ngomong-ngomong, sayapnya mana nih, diumpetin ya, bidadari kan punya sayap?”
“Emangnya aku ini pembalut kali ya, pake sayap-sayap segala. Dasar rayuan OVJ, basi banget seech...... Stop supir........ saya turun di sini........”
Dan Daniel pun menghabiskan sisa perjalanannya duduk sendiri di angkot yang full musik. Lamat-lamat terdengar lagu “menyambut janji” yang dinyanyikan oleh Letto. Ingin rasanya Daniel segera sampai di rumah kecilnya, menyalakan laptop, pasang modem, lalu online, berselancar mencari MP3 lagu yang barusan didengarnya. Lagu yang paling berkesan sepanjang malam ini sepertinya.