Saturday, July 19, 2014

BERKAT PEMILU ULANG JOKOWI PUN MENANG MEGA PUN SENANG PKI PUN JALANG

Calon presiden Prabowo Subianto optimis menang di Pemilu Presiden 2014 ini. Selain itu, dia juga menyoroti soal pemungutan suara ulang di sejumlah wilayah.

"Insya Allah kalau tidak ada kecurangan, kita menang," kata Prabowo usai pertemuan tertutup dengan mantan Presiden BJ Habibie, Sabtu 19 Juli 2014.

Mantan Danjen Kopassus itu merasa prihatin dengan pemilihan suara ulang yang digelar di beberapa tempat. Namun, dia memaklumi adanya pemilihan ulang itu karena terdapat indikasi kecurangan dan kejanggalan di beberapa tempat.

"Ini harus kita lakukan pemilihan ulang supaya sah, karena kita tidak bisa menjalankan pemerintahan yang tidak sah. Selain di Jakarta, di beberapa tempat lain kita dengar ada (kecurangan)," ungkap dia.

Seperti diketahui hari ini, Prabowo menggelar pertemuan tertutup dengan mantan presiden BJ Habibie.

Dalam pertemuan tersebut, Prabowo nampak ditemani Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie; dan Presiden Partai Keadilan Sejahtera, Anis Mata. Pertemuan sendiri dilakukan di kediaman BJ Habibie di kawasan Patra Kuningan, Jakarta Selatan, sekitar pukul 14.10 WIB.

Pantauan VIVAnews di lokasi, Prabowo datang dengan mengenakan baju batik berwarna coklat.

Namun, ia lebih memilih menutup mulutnya rapat-rapat saat pewarta berita mengkonfirmasi mengenai apa saja yang ingin dibahasnya dalam pertemuan tersebut.

Sambil berjalan ke dalam, Prabowo hanya melambaikan tangan sambil sesekali melempar senyum lebar.

WARNING!! WEB KPU DIBOBOL KAWAL PEMILU PKI SINTING

.
.
.
pasukan
gajah
abrahah
.
.
merajalela
.
.
hingga
datang
.
para
ABABIL
.
.
galau.....

MEDIA JOKOWI HATERS DOWN TO EARTH

.
.
tuyul tuyul bergentayangan
mencari sekeping
perak
.

MENANG BERLUMUR NISTA, KALAH BERGELIMANG DARAH

Hari ini diberitakan bahwa beberapa TPS di Jakarta terpaksa melakukan pemilu ulang, karena dipastikan telah terjadi kecurangan. Ternyata telah dikotori oleh pemilih ganda. Ini di Jakarta, di tempat para Capres/Cawapres itu sehari-hari berdomisili. Dengan jumlah pemilih illegal lebih dari 10 ribu orang, maka kecurangan ini sepatutnya diketahui oleh Capres/Cawapres bersangkutan, atau setidaknya dikendalikan oleh orang-orang terdekatnya.

Ditambah lagi dengan beredarnya dengan beredarnya rekaman rapat kampanye dan tulisan yang sangat melukai kesatuan dan persatuan bangsa ini. Ternyata ada juga Timses Capres/Cawapres yang berjuang mencapai kemenangan tanpa memedulikan etika, kampanye hitam tak peduli, bicara mengenai serangan darat serangan udara harus masif, segala cara boleh dilakukan yang penting menang.

Lebih menyedihkan yang bicara itu ternyata mantan jenderal.

Link rekamannya DISINI dan link artikelnya  DISINI.

Sangat tak pantas, Presiden RI yang akan memimpin 240 juta Rakyat Indonesia, dihasilkan dari proses kampanye tak beretika seperti ini. Pemimpin itu harus bersih dari kerusakan moral.

JOKOWI : YG PROPINSINYA KALAH GAK BISA JADI MENTERI

biariiiin.....

KOFIFAH : ORANG MADURA CURANG, ORANG PAPUA MALANG

Ketua tim lintas relawan pasangan calon Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK), Khofifah Indar Parawansa, menyebutkan banyak kecurangan yang terjadi di wilayah Madura pada Pemilihan Presiden 2014.

"Kecurangan yang terjadi masih banyak terjadi di wilayah Madura, seperti di Kabupaten Sampang, Bangkalan dan juga di Pamekasan," katanya saat dikonfirmasi di Posko Kirab Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (19/7).

Ia menduga modus yang digunakan pada kecurangan tersebut masih sama pada saat Pemilihan Legislatif, Pemilihan Gubernur dan juga Pemilihan Presiden kali ini. "Kami menduga modus yang digunakan itu masih dilakukan secara konvensional dan ada indikasi hal itu dilakukan oleh orang yang sama. Oleh karena itu, kondisi seperti ini merupakan pencideraan demokrasi dan juga amputasi dari kedaulatan rakyat," ujarnya.

Ia mengatakan, pihaknya ingin melihat dan juga mempertanyakan kinerja dari petugas Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Madura dan juga petugas panitia pengawas di lokasi tersebut.

"Karena dari laporan tim kami yang ada di lapangan menyebutkan jika pemilih yang ada di lokasi tersebut sebagian besar tidak pernah mendapatkan undangan sehingga tidak menggunakan hak pilihnya pada pemilihan Presiden ini," ungkapnya.

Ia mengatakan, segala bentuk kampanye hitam harus dihentikan demi keberlangsungan segenap komponen bangsa yang ada ini. "Oleh karena itu, kami atas nama relawan pendukung Jokowi-Jusuf Kalla bersyukur proses Pemilihan Presiden yang ada di Jawa Timur ini bisa berjalan dengan damai dan lancar," tambahnya.

Pihaknya juga mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada para relawan yang ada di Jawa Timur atas kerja keras yang sudah dilakukan selama ini. Pada pemilihan Presiden yang berlangsung pada 9 Juli 2014 diikuti oleh dua pasangan calon, masing-masing Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Calon Menteri

Kepada Penulis Surat Terbuka untuk Luhut Pandjaitan

Erri Subakti
19 Jul 2014 | 20:22
Yth. Rosiana Borupaung

(Penulis Surat Terbuka untuk Luhut B. Pandjaitan)

Kami dari tim resmi Luhut Pandjaitan menyesalkan isi surat terbuka untuk Luhut B. Pandjaitan yang sama sekali tidak berdasar.

Apa yang ditulis Rosiana Borupaung, penulis yang baru terdaftar di Kompasiana tiga hari lalu atau 16 Juli 2014 adalah kampanye hitam, fitnah keji untuk mendeskreditkan Luhut Pandjaitan yang kami kenal sebagai sosok orangtua yang bijaksana. Terlebih lagi penulis tidak menyebut tempat pertemuan (kejadian) beserta saksi-saksi yang dimaksud dalam suratnya. Sebaliknya kami memiliki semua bukti rekaman dari setiap kegiatan.

Pada intinya, kami tidak akan menanggapi fitnah keji ini. Kami tegas menolak informasi dari sumber yang tidak jelas yang ingin membuat perpecahan di dalam tubuh anak bangsa.

Terima kasih.

Tim Komunikasi Jend. (Purn.) Luhut B. Pandjaitan

SEMOGA MENANG BIAR TAK DIULANG

Pengumuman Rekapitulasi Ditunda & Pemilu Diulang?

Orang Bijak Palsu
19 Jul 2014 | 20:07
Kubu Prahara alias capres no 1 ya nomor satu mengklaim menemukan banyak indikasi kecurangan dibeberapa daerah di Indonesia terkait dengan pilpres 2014. Anggota tim Pembela Merah Putih Didiek Supriyanto dari rumah polonia mengatakan kami akan kirim surat ke KPU minta penundaan rekap didaerah masalah dan penundaan rekap hasil pilpres. Mungkin mereka belum siap kalah ya...abis dicurangi sih. Kubu Prabowo-Hatta meminta KPU menunda sidang pleno rekapitulasi suara yg harusnya dilaksanakan 22 Juli.

Indikasi pelanggaran itu menurut mereka adalah banyaknya pemilih yg memilih tidak sesuai domisilinya tanpa menggunakan form A5. Anggota tim lainnya Sugeng Wijaya eh maaf Firman Wijaya mengatakan temuan kecurangan tersebut merupakan ancaman serius terhadap kualitas dan legalitas pilpres 2014. Seperti yang diberitakan oleh detik.com

Selain daripada itu Mr.Prabowo Subianto sendiri seperti yang diberitakan merdeka.com meminta agar pemilu diulang...ya diulang! Tentunya agar hasilnya berubah ya pak Bowo...hehehe, karena keyakinan menang yang semula begitu kuat pelan-pelan mulai melemah. Abis banyak yang curang sih!? Yang fair donk! Kan kasihan para pendukung fanatiknya yang sudah berkorban jiwa dan raga kalau dicurangi. Tapi itu kalau betul dicurangi.

Mr.Prabowo prihatin mendapat laporan dari timnya bahwa banyak kejanggalan dan kecurangan. Indikasi kecurangan cukup masif dan ini harus kita lakukan pemilihan ulang supaya sah. Prabowo mengklaim yakin menang jika tidak ada kecurangan. Itu alasannya meminta pemilu diulang. Wah biayanya gede juga tuh, jika pemilu benar-benar diulang.

Harapan banyak orang mudah-mudahan ini bukan pertanda bahwa Pak Prabowo kurang legowo dan kesatria.

Menerima kekalahan (apalagi dicurangi !?) tentu tidaklah mudah. Namun jika KENYATAANNYA memang kita butul-butul kalah ya terpaksa......harus dilawan! Oopsss tentunya ini buat sebagian orang saja, sementara buat sebagian yang lain melawan sesuatu yang sudah terjadi hanya akan memperpanjang daftar penderitaan. Mengupayakan sekuat tenaga yang belum terjadi tentu baik dan dianjurkan. Namun melawan yang sudah terjadi apakah bisa dikategorikan baik?? Entahlah...masing-masing pribadilah yang bisa menjawab.

Dalam hidup tak jarang kita mendapat hasil yang tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan dan tidak sesuai dengan logika berpikir kita. Mau dilawan atau diterima pilihan sepenuhnya berada ditangan kita masing-masing.

Salam Damai Tanpa Pemaksaan

PENGUMUMAN KPU DIUNDUR 28 JULI 2014 NUNGGU SIDANG ISBAT

Tim Kampanye Nasional Prabowo-Hatta meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk menunda proses rekapitulasi nasional Pilpres 2014 dan pengumuman hasil Pilpres 2014.

Direktur Hukum dan Advokasi Tim Kampanye Nasional Prabowo-Hatta, Habiburokhman, mengatakan, desakan itu terkait temuan dari Badan Pengawas Pemilu di DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Jawa Tengah, Sumatera Utara dan Sulawesi Selatan soal fenomena banyak pemilih ber-KTP yang memilih tapi tidak punya formulir A5. Mereka dicap pemilih ilegal.

"Di DKI ini paling banyak, karena terjadi di hampir 6.000 TPS. Jawa Timur ada enam kabupaten bermasalah, Jawa Tengah hampir 100 ribu pemilih ilegal," tegas Habiburokham saat dihubungi sesaat lalu (Sabtu, 19/7).

Habib menegaskan seharusnya tidak ada rekapitulasi nasional pada 20 Juli-22 Juli.

"Kami ingin pemungutan suara ulang atau PSU diselesaikan lebih dulu sebelum dimulainya pleno di tingkatan pusat," katanya.

Dan menurut UU, jadwal rekapitulasi nasional itu paling lambat satu bulan setelah pencoblosan, artinya bisa ditoleransi sampai 8 Agustus .

"Desakan ini sudah kami sampaikan jauh hari sebelumnya. Masalahnya, KPU masing-masing daerah terlalu khawatir PSU terlalu mepet dengan jadwal penentuan 22 Juli," ucapnya.

"Dari jauh hari sudah kami sampaikan protesnya, tapi baru terekspos sekarang. Malam ini akan kami sampaikan permintaan resmi untuk menunda pengumuman," tambah Habiburokhman.

Satu Ekor Warga Yahudi Mampus Kena Peluru Nyasar Serdadu Israel yang lagi Mabuk.... Tapi berita yang disebar adalaaah......

TEMPO.CO, Erez - Polisi Israel melaporkan seorang warganya tewas akibat tembakan yang diarahkan dari Jalur Gaza, Selasa, 15 Juli 2014. Kematian ini adalah yang pertama di kubu Israel setelah agresi berlangsung kurang-lebih satu pekan. (Baca: Israel: Roket Hamas Putuskan Pasokan Listrik Gaza )

"Pria ini tewas saat mengantarkan makanan untuk tentara di perbatasan Erez dan Gaza. Ia tewas karena terkena mortir," kata juru bicara kepolisian, Micky Rosenfeld, seperti dilaporkan TIMES.

Di lain pihak, sekitar 200 warga Palestina tewas setelah Israel melakukan Operasi Perlindungan Tepi sejak sepekan yang lalu. Akibatnya, serangan balas-balasan roket dan mortir antara Hamas dan militer Israel pun tidak bisa dihindari. (Baca: Jet Israel Bombardir Jalur Gaza, 72 Orang Tewas)

Dalam sebuah laporan, militan di Gaza menembakkan lebih dari seribu roket ke Israel selama pertempuran itu berlangsung, begitu pun sebaliknya. Namun, berkat Iron Dome, sistem pertahanan yang dapat menghindari roket, tidak ada korban tewas dari pihak Israel, paling tidak sampai pria pengantar makanan itu tertembak.

tjahjo kumolo di sialan BANGKALAN

TEMPO.CO, Surabaya - Ketua Tim Pemenangan Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Mahfud Md., mengatakan kedua pasangan calon peserta pemilihan presiden sama-sama melakukan kecurangan.

"Sama-sama ada curanglah jika Anda bisa menyebut di suatu tempat itu Prabowo yang curang di tempat lain Jokowi yang curang," kata Mahfud saat ditemui di Bandara Juanda, Kamis dinihari, 17 Juli 2014.

Menurut Mahfud, hal tersebut adalah suatu hal yang biasa terjadi pada saat pilpres seperti saat ini. Akan tetapi, dia mengaku bahwa tindak-tindak kecurangan seperti itu bukan merupakan kebijakan tim kampanye. "Itu karena pendukung-pendukung di bawah aja kreatif. Sama-sama ada, kan," katanya. (Baca: Pengguna Twitter Unggah Kecurangan Pilpres)

Jika ada yang bilang Prabowo-Hatta dapat suara 100 persen di Sampang, kata Mahfud, sebetulnya hal tersebut juga terjadi di Bali, di mana di lima kecamatan Prabowo-Hatta mendapatkan suara nol. "Di Papua, lima kecamatan, suara Prabowo dapat nol, sama saja," katanya.

Karena itu, Mahhfud menegaskan sekali lagi bahwa kedua belah pihak sama-sama melakukan kecurangan. Hanya, nanti dilihat bagaimana kecurangan tersebut berpengaruh signifikan terhadap perolehan suara.

Saat ini sedang ramai diperbincangkan beberapa TPS yang berada di Kabupaten Bangkalan dan Sampang bahwa pasangan Jokowi-JK mendapatkan suara nol. Hal ini bahkan membuat Sekjen DPP PDIP yang juga Ketua Tim Pemenangan Nasional, Tjahjo Kumolo, memantau secara langsung proses rekapitulasi di KPUD Bangkalan kemarin.

dapat NOL di SAMPANG sungguh IRONIS dan MEMALUKAN

TEMPO.CO, Sampang - Sekertaris Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Kabupaten Sampang, Jawa Timur, Nurrahmad mengakui tim pemenangan Joko Widodo-Jusuf Kalla tidak berdaya di Kecamatan Ketapang pada pemilu presiden 9 Juli 2014. Di 17 tempat pemungutan suara di Kelurahan Ketapang, Jokowi-JK tidak memperoleh suara alias nol. "Ya memang di sana kami tidak mampu, memang suara Jokowi nol," kata Nurrahmad, Senin, 14 Juli 2014.  Penyebabnya, ujar dia, di Kecamatan Ketapang ada tokoh masyarakat yang bisa mengendalikan mayoritas warga setempat. Menurut Nurrahmad, pengaruh sang tokoh yang tidak disebutkan namanya tersebut semakin kuat karena banyak keponakannya menjadi kepala desa di Ketapang. "Kalau si tokoh bilang A, semua pasti A. Kami sadari itu sejak awal," tuturnya.  Menurut dia, tangan besi sang tokoh ini tidak hanya pada pilpres 9 Juli lalu, tapi juga pada pemilu bupati, gubernur, dan legislatif. Semua calon yang didukung tokoh tersebut pasti meraih kemenangan mutlak di Ketapang. Bedanya, kata dia, jika pada pesta demokrasi selain pilpres, para calon yang tak didukung sang tokoh masih diberi suara sesuai dengan jumlah saksi. Namun pada pilpres kali ini justru Jokowi-JK yang tidak diberi suara, walau hanya satu suara saja. "Justru pilpres ini jadi bumerang bagi si tokoh, sehingga praktek-praktek tidak lazim semacam ini mencuat ke permukaan dan diketahui publik."  Sesuai dengan data yang di dapat PDIP Sampang, selain Desa Ketapang Barat, Desa Ketapang Daya juga satu suara mendukung Prabowo-Hatta. Namun sejumlah KPPS di Ketapang Daya menolak ditekan dan minta diganti sebagai Ketua KPPS. "Makanya, di Ketapang Daya, Jokowi-JK masih dapat suara, meski sangat minim," ujarnya.

Pakar GUOBBLOGG hukum tata negara ya?!

Pakar hukum tata negara, Margarito Kamis menegaskan, ‎pasangan capres harus dapat menerima apapun hasil rekapitulasi dan KPU. Kalah atau menang dalam hasil rekapitulasi KPU tidak perlu dipersoalkan.

"Masyarakat jangan jadikan hasil hitung cepat sebagai patokan kalah menang. Keputusan KPU ‎harus didukung semua pihak," kata Margarito dalam talkshow Polemik Sindo Radio "Hiruk Pikuk 22 Juli", Jakarta, Sabtu (19/7).

Bagi pasangan yang dinyatakan kalah, dikatakannya, jika kekalahan lebih dari 1 persen saja, sebaiknya juga jangan membawa hingga ke ranah Mahkamah Konstitusi (MK).

"Kalau kalah 1 persen saja, berati kalah dukungan sekitar 1,05 juta suara. Jika diajukan ke MK hanya buang-buang waktu dan menambah panjang persoalan. Sulit memperjuangkan suara sebesar itu," ucapnya.

‎Ditegaskannya, masing-masing capres juga harus dapat menahan diri untuk mendeklarasikan kemenangan. Deklarasi dini, jika pada kenyataannya mendapatkan hasil yang berbeda maka hanya memancing emosi rakyat.

sekali PRD tetap PRD

Pasukan BSH di Depan Gedung KPU

Mengingat tensi politik yang masih tinggi, sebaiknya tidak ada pasangan capres-cawapres yang mengerahkan massa ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) walau hal tersebut merupakan kebebasan berekspresi.

"Tensi politik semakin panas, dikhawatirkan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Pengerahan massa dipandang publik bukan untuk menjaga KPU, namun sebaliknya menekan KPU RI, seakan-akan panik," kata Wakil Sekjen Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Indonesia, Girindra Sandino, dalam pernyataan yang dikirim ke Rakyat Merdeka Online, Sabtu (19/7).

Karena itu, KIPP Indonesia mengapresiasi Capres yang mengajak pendukungnya untuk tidak turun ke jalan pada tanggal 22 Juli 2014 nanti.

KIPP meminta semua pihak membiarkan KPU RI dan Bawaslu RI bekerja sesuai tugas dan wewenangnya tanpa tekanan dari pihak manapun.

KIPP Indonesia meminta aparat keamanan, dalam hal ini khususnya Kepolisian Republik Indonesia, untuk siap selalu dan bersikap netral serta mengedepankan dialog jika ada indikasi-indikasi yang mengarah pada hal-hal yang tidak diinginkan di 22 Juli nanti.

KIPP Indonesia mengimbau kepada masyarakat umum dan segenap kekuatan demokratik, siapapun yang terpilih nanti, tetap tenang, dan damai serta sedapat mungkin melakukan pencegahan dini dan  mengantisipasi jika ada tindakan-tindakan kontra demokrasi.

Terkait itu, diberitakan bahwa Ketua Timses pasangan capres nomor urut satu Prabowo-Hatta, Mahfud MD, menegaskan bahwa Tim Kampanye Nasional (Timkamnas) Prabowo-Hatta sepakat tidak akan mengerahkan massa pada tanggal 22 Juli 2014.

Calon presiden Joko Widodo juga sudah menyerukan kepada pendukungnya agar tidak berduyun-duyung datang ke Gedung KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta, pada saat pengumuman final hasil Pilpres 2014.

gak pake sempak BATIK berarti PKI SINTING

kotak kotak juga boleh....

orang batak botak beli BATIK di butik batuk-batuk karena botok butek

Jika Prabowo Menang....... SERBUUU!!!

.
.
.
.
Kepastian bahwa tetap akan
.
ada aksi massa
.
dari kubu Jokowi-JK
.
apabila KPU akhirnya
.
memenangkan Prabowo-Hatta
.
.
.
.
.
diambil secara bulat dalam
.
rapat tertutup
.
yang diadakan pada
.
hari Kamis,
17 Juli 2014
.
Jl. Bhineka Raya 3 Cipinang Cempedak, Jaktim
.
dari pukul 17.00 s.d. 21.00
.
yang dihadiri oleh 30 peserta antara lain:
.
Sihol Manulang
(Presiden BARA JP);
.
Viktor Sirait
(aktivis 98);
.
Ignasius lawe
(PRD 98);
.
Jon Sirait
(Forkot);
.
Nia Fakpahan
(SBSI);
.
Sarbinus
(Jower Jokowi Follower);
.
Mardingo
(Seroja 3 Bogor);
.
Vivi
(Srikandi Jokowi);
.
Jane
(Migran Care SBSI);
.
Ucok Sirait
(persatuan Gereja HKBP);
.
Leopan Boru
(PRD Ambon);
.
Ricky
(ketua Garda Nasdem);
.
Viktor N
(Cakra Buana PDIP);
.
(ketua SOSMED IT. Jokowi JK)
.
Richad
(Kamerad);
.
Micael
(Seknas nasional Jokowi)
.
.
.
.
.
.
.
.

SURAT DARI MEGA UNTUK PRABOWO

Pak Prabowo yang saya hormati.
22 Juli nanti adalah hari yang sangat bersejarah bagi bangsa ini. Sebab, saat itulah klimaks dari bangsa yang sudah terbagi, sejak pak Jokowi maju sebagai Capres beberapa bulan lalu.
Sebelum di hari itu, memang belum ada yang layak di sebut pemenang, karena memang hanya KPU lah yang layak menyebut siapa pemenang Pilpres, bukan lembaga-lembaga survey yang sangat membingungkan itu.

Pak Prabowo yang saya hormati.
Saya tahu bapak tertekan, terlebih saat deklarasi kemenangan pasangan No Urut 2 yang hanya berdasarkan Hitungan Cepat. Saya juga tahu, bahwa bapak muak saat suara-suara sumbang dari mereka yang berlagak pintar menyuruh bapak menyerah, dan diam. Padahal, saya tahu bapak adalah kesatria, dan kesatria pantang menyerang sebelum kalah.
Musuh-musuh bapak sangat luar biasa. Mulai dari elit-elit politik, publik figure sampai mayoritas media, sehingga penggiringan opini untuk membenci bapak begitu cepat ke lapisan terbawah negeri ini.

Pak Prabowo yang saya Hormati.
Bapak belum kalah. Dan saya yakin bapak juga berpikir demikian, peluang bapak masih sama besar dengan Jokowi. Satu hal yang saya ingin sampaikan kepada bapak (jika bapak mendapat mandat dari rakyat). Yakni, mengingat begitu beratnya tekanan dari sana-sini ke bapak, saya harapkan jangan ada dendam di hati bapak kepada mereka. Saya harap, bapak mengerti kalau mereka hanya korban doktrinisasi.
Tetaplah dalam keyakinan bapak, bahwa negara ini adalah negara yang Demokratis. Tanpa intimidasi, sekalipun pada lawan yang keji.

Terima Kasih.