Sunday, March 24, 2013

Gantengnya Gentengmu

Kisah Penjual Genteng
Oleh: Selsa
.
 | 24 March 2013 | 10:01 WIB
.
Entah kenapa, aku merindu seorang penjual genteng yang kerap menawarkan dagangannya setiap melintas di depan rumahku. Umurnya sekitar 50 tahunan, lelaki penjual genteng itu masih terlihat gagah dengan sisa-sisa ketampanan yang melekat pada wajahnya yang tirus. Memang di daerahku masih ada penjual genteng keliling dengan pikulan yang membawa dua keranjang lumayan besar dengan masing-masing berisi beberapa genteng.
Penjual genteng itu kerap membuatku terpingkal-pingkal dengan kekocakkannya saat kami berdua terlibat obrolan. Aku kerap memanggil dia dengan sebutan penjual genteng yang gendeng (gila) karena lontaran-lontaran leluconnya. Kebetulan depan rumahku berdiri kokoh pohon randu, dan di bawah rindangnya lelaki penjual genteng itu sering beristirahat melepaskan lelah setelah seharian berkeliling menawarkan dagangannya. Dan saat itu pula kami berdua sering mengobrol bersama.
Lelaki itu pernah bercerita bahwa kehidupannya bahagia walau dia telah bercerai dengan istri dan hidup dengan dua anaknya. Meski sudah menduda lama tapi lelaki penjual genteng itu tak berminat mencari pengganti istrinya yang telah hidup berbahagia dengan lelaki lain. Dia merasa lebih senang menikmati kesendiriannya. Agaknya lelaki itu telah berdamai dengan kesunyian hingga kesendirian baginya adalah damai dalam hidup.
Terus terang aku kagum dengan prinsip hidupnya meski kadang-kadang aku dan dia tak sejalan dalam berpikir saat kami terlibat satu pembicaraan serius.
Kini dua bulan telah berlalu sejak percakapan terakhir kalinya, aku merindukan kehadirannya. Dan selintas menyelinap dalam pikiranku sebuah tanya, mungkinkah kini ia telah menemukan wanita seperti yang pernah dia idam-idamkan untuk menjadi pendampingnya kelak apabila Tuhan memang mentakdirkan dia untuk mengarungi hidup dalam sebuah maghligai perkawinan?.
Ah…entahlah tiba-tiba sesak dalam dadaku, cemburukah? atau hanya kerinduan yang sering menyusup dalam benakku saat wajah penjual genteng itu melintas? Di bawah pohon randu, kembali aku mengeja  kisah antara aku dan si penjual genteng gendeng itu. Adakah sebuah rasa telah merajai hatiku untuknya? lalu rindukah dia padaku seperti sering dia katakan padaku saat kami lama tak jumpa?
Tak kutemukan jawabnya pada ilalang yang kini tengah menatapku iba.

Gerombolan Janur Kuning : Pembunuh Bayaran ala SEALS

Jakarta - Penyerangan lapas II B Sleman, DIY tak hanya menjadi pemberitaan media nasional. Namun, peristiwa berdarah ini juga diberitakan di sejumlah media internasional seperti ABCnews dan Globalpost Amerika. 

"Kelompok bersenjata tidak dikenal menyerang rumah tahanan dan menembak mati 4 tahanan yang sedang menunggu sidang atas kasus pembunuhan seorang prajurit," tulis ABCnews dalam artikelnya yang berjudul 'Gunmen shoot dead four Indonesian prisoners', Sabtu (23/3/2013) malam. 

Tak hanya ABCnews, beberapa media negara lain seperti The Asahi Shimbun, Jepang; Global Times, China; Bernama, Malaysia; dan Times of India; 

"Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan, Djoko Suyanto telah memerintahkan Kapolri Jenderal Timur Pradopo dan Panglima TNI Laksamana Agus Sujartono untuk menangkap para pelaku dan membawa mereka ke pengadilan," tulis Global Times dalam artikelnya yang berjudul, '4 prisoners killed in prison attack in Indonesia'.

Seperti diberitakan sebelumnya, Lapas II B Sleman, DIY diserang oleh kelompok bersenjata yang tak dikenal pada Sabtu (23/3) dini hari. Setelah memaksa masuk, gerombolan tersebut menembak mari empat orang tahanan titipan Polda DIY. Keempatnya ditahan terkait kasus pengeroyokan seorang anggota Kopasus di Cafe Hugos, Selasa (19/3) lalu.

Baca Fiksi itu Susah Pake Banget, Mas Broooh......

Belajar Menulis Fiksi (2)
.
Oleh: Agus Pribadi
.
 | 24 March 2013 | 08:52 WIB
.
Tak ada yang bisa menjamin bahwa sebuah karya fiksi dipastikan menarik. Yang bisa dilakukan adalah berusaha untuk mencapai hal itu.
Setelah percaya bahwa tips menulis itu perlu. Maka kita akan melanjutkan belajar menulis fiksi. Tips menulis merupakan teori dari menulis, sementara menulis adalah praktik dari menulis itu sendiri. Sebagaimana suatu pelajaran biasanya terdiri dari teori dan praktik. Tak ada salah satunya yang meniadakan yang lainnya. Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini tak lepas dari kedua hal itu.
Tulisan ini berdasar sebagian besarnya secara autodidak dan sebagian kecilnya merujuk pada tulisan akademik. Latar belakang saya bukan dari jurusan bahasa atau sastra. Namun saya tertarik dan hobi menulis fiksi sejak 2 tahun terakhir ini.
Secara umum gaya menulis fiksi ada dua. Pertama gaya lugas, kedua gaya literer atau liris.
Gaya lugas merupakan gaya tulisan yang didominasi oleh makna denotatif. Gaya ini mengutamakan alur cerita dan isi cerita. Bahasa berfungsi sebagai penunjuk langsung hal yang dimaksudkan. Tulisan yang dihasilkan mudah dipahami oleh semua kalangan. Cerpen-cerpen Ahmad Tohari merupakan salah satu contoh gaya menulis jenis ini.
Gaya literer atau liris bisa dipahami dengan penjelasan yang ditulis Naning Pranoto di bawah ini :
Kata lain dari Cerita Pendek atau Cerpen Liris adalah, cerpen yang ditulis dengan pilihan diksi puitis. Polanya seperti karya-karya Shakespeare, yang diilhami oleh tulisan Aristoteles dalam karyanya yang berjudul Poetics. Karya ini menjadi acuan para penyair dan drawaman Barat dalam menulis puisi. Kemudian, dikembangkan untuk menulis prosa yang termasuk dalam aliran romantisme.
Ciri-ciri cerpen liris antara lain ditulis dengan diksi pilihan yang puitis, deskripsi retoris (pelukisan yang penuh daya tarik) dan narasi yang tidak bertele-tele. Karenanya, cerpen liris kalimatnya tidak panjang, sangat tertata. Diksi puitis tidak harus memilih kata-kata yang ‘berbunga-bunga’ dan bombastis. Melainkan, kata-kata yang memiliki kekuatan yang menggugah emosi, tidak mengekspresikan kekejaman (jika tentang kekejaman menggunakan metafora) dan alur cerita mengalir.
William Wordsworth, sastrawan Inggris, merupakan salah seorang dari pelopor aliran sastra romantisme. Antara lain ia mengatakan, “Karya puitis sungguh menyentuh jiwa dan tidak membosankan.” Ia belajar tentang karya sastra liris sejak kanak-kanak, aats tuntunan ayahnya yang mengagumi Sastra Yunani Klasik.
Cerpen liris yang ditulis dengan diksi bombastis dan klise, disebut sebagai kategori ‘sastra ungu’. Untuk menghindarinya, sebelum menulis pahami dulu diksi yang akan digunakan untuk menulis. Kuncinya, cerpen liris lebih menggugah emosi pembaca dibandingkan dengan cerpen yang ditulis dengan bahasa nonliterer. Untuk menggugah emosi pembaca, berdasarkan teori Aristoteles setiap pengarang atau penyair perlu tahu makna retorika, metafora, ironi dan kiasan dalam memilih ‘nafas’ kata. Kemudian, kata dirangkai berlandaskan sintaksis. (Naning Pranoto).
Meskipun cerpen liris dimaksudkan untuk menggugah emosi pembacanya, namun bagi pembaca yang belum terbiasa dengan gaya tulisan jenis ini bisa kesulitan memahaminya. Bahkan bisa membaca berulang-ulang untuk memahami cerita yanga ada di dalamnya.

Inikah SurgaMu??

Berebut Surga Itu Perilaku Kurang Sehat
.
Oleh: Masdarudin Ahmad
.
 | 24 March 2013 | 08:44 WIB
.
Nabi Muhammad saw. pernah ditanya sahabat: dimana letak surga dan dimana pula letak neraka? Nabi saw. balik pertanya: dimana siang ketika datang malam?
Jawaban Nabi mirip pendapat Albert Einstein, si Yahudi penemu teori relativitas, ketika mengukur sudut lingkaran. Katanya: jarak surga ke neraka cuma satu jengkal.
Aku tertegun dengan Einstein yang kemampuan berfikirnya dapat menemukan surga dan neraka. Padahal pendapat Einstein berdasarkan rasio, Nabi berdasarkan wahyu.
Apakah Einstein pernah membaca pendapat Nabi? atau hanya kebetulan saja? atau juga Einstein mendapat “wahyu”?
Masalah Nabi mendapatkan “inspirasi” untuk menjawab pertanyaan itu atau perihal Albert Eistein berfikir menghitung sudut lingkaran sehingga berpendapat sama dengan Nabi tentang surga dan neraka! tidak akan dibahas dalam tulisan ini.
Menurut saya keduanya memiliki kebenaran yang sama. Sumbernya dari wahyu atau dari akal tidak terlalu penting. Seandainya kebenaran itu keluar dari batupun akan diterima. Karena Nabi, Einstein atau batu hanyalah media yang melaluinya Allah menyampaikan kebenaran. Kebenaran itulah yang lebih penting untuk dipahami dan diaktualisasikan.
Pemahaman dan aktualisasi tentang surga dan neraka
Karena kata Nabi surga dan neraka tempatnya sama (siang dan malam) atau berimpit kata Einstein (satu jengkal), maka tidak perlu berebut surga. Apalagi mengklaim hanya kita dan kelompok kita yang masuk surga, sedangkan yang lain masuk neraka adalah Prilaku Kurang Sehat yang mesti disingkirkan.
Masuk surga atau neraka tidak penting dan tidak perlu dipikirkan.  Balasan surga dan neraka yang Allah firmankan atau Nabi sabdakan hanyalah iming-iming untuk pemula agar mahu beribadah dengan melakukan kebaikan dan meninggalkan keburukan. Sama seperti anak-anak yang dibujuk dengan hadiah ketika mahu melakukan kebaikan dan diberi hukuman ketika mengerjakan keburukan.
Untuk orang lama dan sudah dewasa hadiah (surga) dan hukuman (neraka) sudah tidak dibutuhkan lagi. Berbuat baik bukan karena surga dan meninggalkan yang jahat bukan karena takut neraka. Melainkan karena cinta yang tulus suci kepada yang ada.
Surga dan neraka adalah takdir Tuhan.
Terserah Tuhan menakdirkan kita masuk surga atau masuk neraka. Itu mutlak kuasa Tuhan. Bagi orang beriman surga dan neraka tidak perlu dipilih atau diminta. Dengan kata lain, surga dan neraka sama saja. Tempatnya juga sama atau berimpit.
Jika sudah setuju anda tidak perlu meneruskan membaca tulisan ini. Untuk yang masih bingung teruskan membaca cerita berikut.
Suatu hari saya bertamu dan bermalam di rumah seorang arif yang ahli ibadah. Menurut orang kampung dia adalah dukun atau bomoh yang handal. Hanya dengan do’a segala persoalan dapat diatasi.
ramai yang datang kepadanya hanya mohon restu dan do’anya. Seperti calon kepala desa agar dipilih warga, isteri yang suaminya selingkuh agar segera insaf, bahkan kabarnya calon DPR dan Capres juga datang ke kediamannya.
Saya datang bersama tiga orang teman tidak ada keperluan khusus, selain silaturrahim dan mencari tahu dari dekat hal ihwal beliau yang sudah tersohor sampai kemana-mana.
Ketika kami datang, terlihat ada beberapa orang tamu yang sedang berkonsultasi. Setelah selesai, kamipun dipersilahkan masuk dan disampaikan kepadanya maksud kedatangan kami. Lalu kami dipersilakan duduk dan berbincang panjang dengan beliau.
Begitu waktu maghrib tiba, beliau langsung bergegas mengajak kami shalat. Kamipun mengambil air sembahyang terlebih dahulu. Sejenak menunggu kami selesai wudhu’, beliau bertafakkur  seraya membaca shalawat kepada Nabi dengan penuh perasaan. Ketika sudah siap, beliau berdiri mengimami shalat yang ditutup dengan membaca pujian (wirid) seperti biasa. Tidak ada do’a yang dibaca untuk kami aminkan. Kamipun berdo’a masing-masing.
Kemudian beliau masuk ke kamarnya. Kami sejenak dibiarkan berempat di ruangan itu. Kami bebual kecil setengah berbisik untuk mengisi waktu menjelang tuan rumah datang.
Dalam hati ada beberapa hal yang mengundang tanya, agak heran dan ragu melihat kondisi tempat tinggal dan fasilitas yang ada. Sangat-sangat sederhana sekali. Kebetulan hujan rintik-rintik, terasa ada air yang masuk. Atap rumahnya banyak yang bocor.
Tak lama beliau datang dan kami diberi minum dan makanan ringan seadanya (kopi dan ubi rebus). Kemudian dipersilakan makan malam hanya dengan Indomie rebus.
“Kalau memang handal dan do’anya dikabulkan mengapa dia tidak meminta yang lebih baik. Setidaknya lebih pantas sebagai orang yang banyak tamunya dan sering diminta keberkahan do’anya.”, kata hatiku ngerasani.
Akupun disadarkan dengan masuk waktu shalat berikutnya dengan ajakan beliau melaksanakan shalat berjamaah. Yang terjadi juga sama persis. Shalat ditutup dengan zikir sekedarnya tanpa do’a. Kemudian beliau masuk lagi ke kamar dengan membiarkan kami di ruangan yang sama, karena memang tidak ada ruangan lain selain dapur, kamar tidur isteri dan anaknya dan kamar beliau.
Sekitar  setengah jam berikutnya beliau keluar dari kamarnya dan menemani kami berceloteh. Semua serba biasa saja. Tidak ada tanda-tanda istimewa seperti yang tersebar sampai ke ceruk-ceruk kampung dan pelosok negeri. Tapi karena memang sudah tertanam niat untuk bermalam di rumah beliau, kamipun tidak beranjak.
Ketika itu jam 24.00 Wib. Kami dipersilakan untuk istirahat tidur di ruang yang sama. Disiapkan alas lantai dari tikar pandan dan bantal yang hanya 2 bh. Ketika kami mulai tidur, beliaupun beralih kembali ke kamarnya. Teman-teman lansung tidur. Aku tidak dapat terpejam, maka kupandang sekeliling sambil mencari tahu apa gerangan yang dia buat di kamar itu.
Dalam kondisi sunyi senyap, terdengar jelas suara putaran tasbih dan isyak tangis menyebut Allah. Berarti beliau sedang berzikir. Berasyik masyuk dengan Tuhannya di tengah malam yang senyap. Sessudah cukup lama, beliau keluar dari kamar. Kuperkirakan mahu tidur.  Dugaanku salah. Beliau hanya mengambi wudluk dan melanjutkan shalat dan zikir kembali. Senyap sunyi dan kami tertidur pulas. Masuk waktu subuh kami dibangunkan dan kami shalat berjamaah seperti biasa, diakhiri dengan zikir tanpa do’a.
Setelah shalat kamipun kembali ditemani di ruang yang sama. Kesempatan pagi ini waktu menjelang kami pulang, perbincangan semakin akrab. Salah seorang teman bertanya kepada beliau, seperti juga menjadi tanda tanya saya: mengapa tidak berdo’a setelah shalat? “malu sama Gusti Allah” , jawabnya. “semua sudah dicukupi, sesuai keperluan kita. Jadi jangan nambah yang macem-macem, nanti tambah susah, saya tidak sanggup”, lanjutnya.
Tapi orang lain embah do’akan?
+”siapapun yang minta kita do’akan agar keperluannya dikabulkan”.
- “dia sanggup?”,
+”terserah orangnya dan Tuhan, kan saya hanya memohonkan do ‘a sesuai dengan yang diperlukan”.
-”Do’a embah dikabulkan?”
+”Tidak tahu saya, itu urusan Tuhan.”
Kami termenung mendengar jawaban embah yang apa adanya dan to the point. Jadi malu mahu bertanya yang lain. Tapi masih ada sesuatu yang menuntut untuk diungkapkan.
Dengan sangat berat akupun bertanya: “Jadi embah tidak meminta agar Tuhan memasukkan ke surga?”
“Terrserah Tuhan, surga atau neraka sama saja. Itukan sudah ketentuan taqdir”. “Persoalan surga atau neraka, saya beri keterangan dengan cerita, ya?”,  embah melanjutkan dengan nada tanya. Kamipun setuju dengan mengangguk.
“besok di akhirat, ada orang yang ditakdirkan masuk surga, tetapi ketika di dunia orang itu jarang beribadah dan kemaksiatan yang dilakukan lebih banyak dari kebaikannya, ketika ditimbang amal perbuatannya itu di Yaum al Hisab, maka dosanya lebih banyak daripada pahalanya. Sesuai takdir, orang itu tetap masuk surga, tetapi tidak dapat menikmati apa yang ada si surga karena tidak memiliki pahala yang seharga nikmat surga. Bahkan dosa yang lebih banyak itu menjadi siksa dan penderitaannya. Walaupun tinggal di surga, tetapi apa gunanya? Sedikitpun dia tidak bisa merasakan kenikmatan surga, bahkan menderita dan tersiksa. Dia hanya nonton orang yang mendapat kenikmatan di surga itu. Orang seperti ini lebih terrsiksa dan menderita, bukan?
Sebaliknya ada orang yang ditkdirkan Allah masuk ke dalam neraka, tapi ketika di dunia rajin beribadah dan amal perbuatannya serba baik. Ketika ditimbang di pengadilan Tuhan, maka pahalanya lebih banyak daripada dosanya. Sesuai takdir Tuhan, orang ini tinggal di neraka, tapi ibadah dan amal baiknya menghalangi siksa neraka. Api neraka tidak akan membakarnya dan pahala ketika di dunia menjelma menjadi kenikmatan dan kebahagiaan. Walaupun tinggal di neraka, tapi ia tidak tersiksa, bahkan mendapat kenikmatan karena pahala yang dilakukan ketika di dunia. Ia dapat melihat orang lain sedang disiksa. Enak ‘kan”
Itulah hakikat surga dan neraka yang dipersiapkan untuk kita. Jadi jangan minta macem-macem, termasuk juga surga dan neraka.

Kill Me and Kiss Me

(Haiku) Will You Marry Me?
.
Oleh: Indri Hapsari
.
 | 24 March 2013 | 08:24 WIB
.
I am not perfect
Not so smart and beautiful
It was, and it’s me
But you know I am
Someone who always wait you
You, and always you
I skip the journey
If you want me to do that
Nothing to regret
Follow only you
If you ask me to join
Without question
I will wait for you
Until you open the door
And letting me in
When you try to say
‘Will you marry me, my dear..’
I will answer ‘Yes!’
I will not pretend
Cause I always know my heart
It always wants you
 ***
Tidak sempurna
Tak begitu menarik
Itulah aku
.
Tapi akulah
Yang bersedia tunggu
Kamu selalu
.
Batalkan pergi
Jika kau memintanya
Tanpa kecewa
.
Mengikutimu
Jika kau mengajakku
Tanpa bertanya
.
Tunggu di pintu
Sampai kau membukanya
Persilahkanku
.
Saat kau ucap
‘Maukah kau menikah..’
‘Ya!’ jawabanku
.
Tak perlu tunggu
Aku selalu tahu
Kau yang kumau
***

PKS di Mata PKI Spesialis Koruptor APBD yang Cacat Mental

Target PKS Bukan Presiden Tapi Beberapa Pos Strategis
.
Oleh: Agus Sutondo
.
 | 24 March 2013 | 00:48 WIB
.
Sebelum terungkapnya kasus suap impor daging di Kementerian pertanian, elektabilitas PKS memang turun drastis bak meteor meluncur tajam kearah bumi tanpa terkendali dan fakta ini bisa kita lihat pada pelaksanaan pemilukada jakarta yang akhirnya menjungkal habis harapan PKS untuk mengusung calon tunggalnya Hidayat Nur Wahid sebagai Gubernur Jakarta.
Kondisi ini bertolak belakang dengan hasil pemilu 2009, dimana perolehan suara PKS di Jakarta waktu itu cukup besar, fakta ini tentunya menjadi bukti nyata bahwa kepercayaan masyarakat terhadap PKS sudah menurun, apalagi bicara masyarakat jakarta yang lebih rasional cara berpikirnya dan ditambah perubahan sikap dari kalangan menengah berbasis muslim yang sudah apriori terhadap PKS. Fakta ini tentunya sangat mengejutkan bagi PKS karena selama ini masyarakat dari kalangan menengah berbasis muslim adalah andalan PKS untuk mendapatkan dukungan suara.
Akibat kekalahan ini banyak oknum-oknum kader PKS melampiaskan kekesalannya terhadap sosok jokowi yang dianggap sebagai penghalang, bagi ambisi PKS untuk menguasai Jakarta. lihat saja ulah oknum-oknum kader PKS di dunia maya, sekan-akan terlihat begitu dendam kesumat terhadap sosok jokowi dengan melakukan propaganda busuk di berbagai media sosial dunia maya terutama facebook dan twitter.
Terkait dengan elektabilitas PKS yang sudah menurun, tiba-tiba kembali elektabilitas PKS di uji akibat terjadinya peristiwa yang sangat memalukan dalam sejarah perpolitikan di Indonesia ketika seorang ketua umum partai politik atau lazim disebut presiden di internal PKS telah dinyatakan sebagai tersangka dan ditahan oleh KPK karena diduga telah melakukan perbuatan terkategori suap terkait impor renyah daging berjanggut di kementerian pertanian.
Praktis akibat peristiwa ini, elektabilitas PKS semakin meroket tajam kebawah dan diperkirakan malah tidak akan lolos parliamentary threshold atau ambang batas parlemen pada pemilu 2014, Kalau kader PKS masih penuh percaya diri akan bisa mencapai target tiga besar, hal itu sah-sah saja, namanya juga target apalagi kepercayaan diri ini didukung oleh kemenangan pemilukada jawa barat dan sumatera utara, walaupun tanpa mereka sadari bahwa yang namanya pemilukada jelas sangat jauh berbeda dengan pemilu legislatif apalagi dengan pemilu presiden.
Hasil pemilukada Jawa Barat dan Sumut yang mereka banggakan tersebut bukanlah cermin kepercayaan masyarakat terhadap PKS, apalagi calon yang diusung oleh mereka adalah sosok petahana yang lebih diunggulkan dalam konteks persaingan antar kandidat calon kepala daerah. sang petahana biasanya lebih punya peluang untuk melakukan strategi politik pencitraan sehingga dengan strategi tersebut membuka peluang yang lebih besar bagi sang petahana untuk meraih kemenangan, apalagi bila strategi politik itu dilakukan dengan cara-cara yang terkadang diluar akal sehat kita.
Untuk mencapai kemenangan ini, beberapa langkah memang telah dilakukan oleh PKS, terutama terkait dengan segmen pemilih, dalam konteks ini PKS banyak belajar dari kasus pemilukada jakarta, harapan untuk mendapatkan dukungan dari masyarakat kalangan menengah, sudah tidak bisa diharapkan lagi. karena itu segmen pemilih masyarakat bawah mau tidak mau harus mereka garap, sehingga melalui faktor petahana inilah yang membuat langkah mereka akhirnya bisa berjalan dengan baik terutama menggarap segmen pemilih dari kalangan bawah yang cenderung pragmatis dan mudah terbuai dengan janji-janji manis, apalagi para pemilih dari kalangan bawah ini tidak tersentuh oleh publikasi buruk PKS yang sudah menurun akibat kasus suap impor daging di kementerian pertanian.
Namun dalam konteks pemilu legislatif dan pemilu presiden tantangan sepertinya akan sangat berat dirasakan oleh PKS, disamping elektabilitas partai yang merosot tajam, kandidat calon presiden yang diusung oleh PKS juga tidak berdaya upaya untuk mendongkrak elektabilitasnya, misalkan calon presiden dari PKS yakni Anis Matta yang hanya mendapatkan porsi 1.6 persen dan berada diurutan paling bontot diantara calon-calon presiden yang diusung oleh partai lain.
Kondisi ini tentunya disadari oleh PKS, lalu apakah mereka masih ngotot ingin tetap maju tak gentar karena kepercayaan diri yang luarbiasa dan tentunya sah-sah saja bila mereka tetap ngotot seperti itu, toh tidak ada yang melarang, namun bila di analisa lebih jauh sebenarnya propaganda calon presiden yang diusung oleh PKS ini hanyalah sebuah strategi politik seolah-olah PKS punya kemampuan untuk mengusung kadernya sendiri menjadi calon Presiden walaupun faktanya, kemampuannya itu ibarat nafsu besar tenaga kurang.
Selanjutnya sudah bisa ditebak, PKS akan melakukan langkah taktis dengan melakukan koalisi pada partai pemenang atau calon presiden yang diharapkan lebih punya peluang untuk menang dalam pemilu presiden, hal ini pernah dilakukan oleh PKS ketika mendukung SBY menjadi presiden, itu pun dengan catatan apabila PKS lolos dalam ambang batas parlemen.
Maka melalui koalisi ini sudah pasti akan ada bargain politik dan melalui bargain politik ini dapat membuka peluang bagi PKS untuk bisa menguasai beberapa pos-pos strategis di kabinet maupun lembaga yang lain, sehingga melalui pos-pos strategis ini nantinya dapat menjadi pintu masuk buat mencari pundi-pundi pendanaan bagi PKS untuk persiapan yang lebih matang menyongsong pemilu berikutnya.
Pos strategis ini diharapkan mampu menghasilkan pundi-pundi pendanaan atau pos yang nantinya bisa membantu beberapa pos pendanaan di daerah-daerah yang penguasanya berasal dari PKS dan yang lebih penting, pos tersebut nantinya diharapkan dapat mensiasati segala persoalan yang kelak akan timbul dan bermasalah akibat diketahui oleh publik.
Mungkin hanya strategis dan langkah taktis itu saja yang saat ini bisa dilakukan oleh PKS, mengingat situasi politik menjelang pemilu 2014 yang tidak menguntungkan bagi PKS akibat badai suap impor renyah daging berjanggut dan kondisi ini akan terus berlangsung, apalagi KPK sepertinya ingin mengungkap secara tuntas kasus ini sampai ke akar-akarnya, sehingga sangat tidak mungkin dengan situasi yang tidak menguntungkan ini, PKS bisa mencapai target tiga besar pada pemilu 2014, apalagi calon presidennya dari internal mereka yang memang tidak layak jual, walaupun calon presidennya ini sudah di puji-puji bagaikan soekarno muda ? Mungkin maksudnya Hilmi muda dan bukan Soekarno muda, yakni Hilmi Aminuddin Ketua Majelis Syuro PKS.
Bagaimana mau disebut Soekarno muda, aneh memang propaganda ini karena Soekarno dengan Anis Matta jelas berbeda, kalau Soekarno adalah bapak bangsa dan sosok seorang nasionalis tulen yang berjuang demi bangsanya dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika tetapi seorang Anis Matta justru adalah sosok yang diduga cenderung berperilaku sektarian bila dilihat dalam konteks pandangan politiknya.

Macet Bikin Sakit Jantung dan Gangguan Jiwa

VIVAlife - Usia, berat badan, dan riwayat keluarga jadi faktor yang berpengaruh besar pada risiko serangan jantung. Selain ketiganya, ada banyak faktor yang juga membuat seseorang berisiko lebih tinggi mengalami masalah jantung. 

Mungkin Anda selama ini berusaha menjaga pola makan, berolahraga teratur, tapi serangan jantung bisa saja terjadi. Tak hanya berujung pada stroke, tapi juga kematian. Ketahui faktor lain yang juga bisa meningkatkan risiko terjadinya serangan jantung. 

1. Suara bising
Terjebak dalam kemacetan parah sudah bisa membuat Anda stres, tekanan darah pun jadi tinggi. Suara klason, deru mesin, belum lagi teriakan kesal dari sesama pengemudi dapat meningkatkan risiko terkena serangan jantung. Menurut penelitian yang dilakukan tim dari Denmark pada 2012, dari tiap 10 desibel peningkatan suara lalu lintas, risiko serangan jantung meningkat 12 persen.

2. Baru bangun tidur
Setiap harinya saat membuka mata dan bangun dari tidur, mungkin Anda merasa segar. Tapi saat itu juga ada risiko serangan jantung terjadi. Seperti dilansir dari Shine, menurut penelitian yang dipublikasi dalam Harvard Heart Letter, sebelum bangun hormon stres berjalan memasuki aliran darah.

Hormon ini membantu Anda terbangun, sekaligus juga menekan jantung. Dehidrasi pada malam hari bisa memperparah kondisi ini dan memicu terjadinya serangan jantung. Untuk itu pastikan Anda cukup minum sebelum tidur. 

3. Senin pagi
Beberapa penelitian menemukan secara konsisten kalau hari Senin adalah hari yang paling sering terjadi serangan jantung. Kombinasi antara stres memulai pekerjaan dankelelahan pada akhir pekan dipercaya berujung pada depresi dan meningkatkan detak jantung secara signifikan. 

4. Ditinggalkan orang yang dicintai
Menjadi pihak yang ditinggalkan selalu menyedihkan. Tak hanya berdampak pada kondisi psikologis tapi juga fisik. Menurut penelitian yang dipublikasi American Heart Association's Science Sessions 2010, perubahan pola pada jantung karena kesedihan mendalam bisa menimbulkan abnormalitas. Risiko terjadinya serangan jantung pun bisa meningkat. 

Mati Karena Garam, Pergi Karena Suram

VIVAlife - Sebuah studi terbaru dari Harvard Medical School mengaitkan asupan garam berlebih, dengan kematian 2,3 juta orang di seluruh dunia pada 2010. Kematian ini akibat serangan jantung, stroke dan penyakit lainnya yang berhubungan dengan jantung.

Seperti dikutip dari HealthDayNews,penelitian hanya menunjukkan hubungan antara asupan garam dan sakit jantung, bukan hubungan sebab-akibat di antara keduanya. Menurut para peneliti, kematian akibat  penyakit jantung sebesar 15 persen dari semua kematian tahun itu. 

Dari 2,3 juta kematian, satu juta orang atau 40 persen dianggap prematur, atau individu yang meninggal dunia di usia 69 tahun atau lebih muda. Studi menemukan, pria lebih berisiko mati muda.

Ada beberapa negara dengan asupan garam tertinggi di dunia antara lain Ukraina, Rusia dan Mesir. Sementara negara-negara dengan tingkat kematian terendah yaitu Qatar, Kenya dan Uni Emirat Arab.

"Program pengurangan sodium yang komprehensif secara nasional dan global berpotensi menyelamatkan jutaan nyawa," ungkap pemimpin riset Profesor Dariush Mozaffarian dari Harvard Medical School dan Harvard School of Public Health.

KLB PD Tinggal Ketok Palu tanpa Punya Rasa Malu

VIVAnews - Ketua DPP Partai Demokrat, Achsanul Kosasih menegaskan bahwa dalam kongres luar biasa (KLB) yang akan dilakukan pada 30-31 Maret 2013 bukan ajang pertarungan antar calon ketua umum. Kongres itu, kata dia, agendanya hanya satu, penyelamatan partai.

"Perlu diingat, KLB berbeda dengan kongres 2010. Ini KLB untuk selamatkan partai. Tidak ada timses, kuat-kuatan dan karantina-karantinaan," ujar Achsanul, Sabtu 23 Maret 2013.

Achsanul juga membantah bahwa saat ini ada beberapa tim sukses yang sudah bergerilnya ke daerah-daerah untuk kepentingan calon ketum tertentu. Meski ada beberapa kader daerah yang menenumi Marzuki Alie, tapi kata dia, pertemuan itu hanya untuk bersilaturahmi.

"Cabang minta penjelasan kepada Pak Marzuki, agar KLB tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Sehingga jelas, ada yang kami harapakan tapi menunggu petunjuk dari Majelis Tinggi. Kita ingin semua pengurus DPC datang ke KLB untuk memilih pemimpin yang lebih baik," ujarnya.

Achsanul juga membantah bahwa pesan singkat yang dikirimkan oleh Sekertaris Majelis Tinggi, Jero Wacik adalah agar DPD dan DPC menyetujui calon yang ditetapkan oleh Majelis Tinggi.

"Majelis tinggi kalau ada surat-surat begitu, itu murni dari DPC bukan dari DPP. Itu kan sifatnya undangan. Bisa dijawab, bisa tidak. Bisa dilakukan bisa tidak. Intinya ketetapan hati DPC menunggu arahan majelis tinggi," ujar dia.

Cengengesan ala Roy Suryo untuk Timnas

JAKARTA - Arab Saudi masih terlalu tangguh bagi tim nasional (Timnas) Indonesia, yang berhasil mereka taklukan dengan skor 1-2. Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Roy Suryo mengaku kurang puas dengan permainan Timnas.

Indonesia sebenarnya sempat menciptakan asa, setelah unggul lebih dulu lewat gol Boas Salossa. Namun Arab Saudi mampu menunjukkan kelasnya dengan berhasil comeback dan membungkus kemenangan lewat dua gol dari Yousef Mansur Al Salim.

Hasil minor ini menjadi kekalahan kedua bagi Timnas di Pra Piala Asia dan semakin menipiskan peluang untuk bertanding ke putaran final yang akan berlangsung di Australia 2015 mendatang. Meski begitu, Roy harap berbagai pihak jangan menyalahkan siapa pun atas kekalahan ini.

"Jangan salahkan para pemain dan pelatih dengan kekalahan ini. Paling tidak kita masih lebih baik daripada Malaysia, yang berhasil dibantai Arab 4-1," ucap Roy, selepas pertandingan.

"Sebenarnya saya kurang puas dengan penampilan Timnas. Tapi saya berharap permainan mereka bisa lebih baik lagi dan saya doakan KPSI dan PSSI bisa terus rukun," harapnya. (dit)

Timnas Bagus dan JK Kurang Beruntung Ngga Kepilih Lagi di Pilpres 2014

JAKARTA - Bersatunya KPSI dan PSSI memang berdampak positif kepada tim nasional (Timnas) Indonesia. Sehingga hal itu tak pelak mendapatkan animo dari berbagai kalangan, termasuk mantan wakil Presiden, Jusuf Kalla, yang menonto langsung pertandingan Timnas menghadapi Arab Saudi.

Meski Timnas Indonesia kalah 1-2 dari Arab Saudi di laga kedua Pra Piala Asia, namun tak membuat pria yang disapa JK ini merasa kecewa. Yang terpenting, dirinya merasa senang dengan para pemain yang sudah bersatu.

"Ini soal keberuntungan, kualitas para pemain kita bagus. Kita bisa bermain lebih baik lagi asal kita bisa bersatu," ucap Jusuf Kalla, seusai pertandingan, Sabtu (23/3/2013).

Indonesia sebenarnya bermain cukup bagus di awal laga, setelah unggul lebih dulu lewat gol Boas Salossa. Namun Arab Saudi menunjukkan kelasnya dengan berhasil comeback dan membungkus kemenangan lewat dua gol dari Yousef Mansur Al Salim.

Dengan kekalahan ini, maka Indonesia terpuruk di dasar klasemen grup C dengan belum sama sekali mendapatkan poin. Sementara bagi Arab Saudi, dengan raihan tiga poin ini membuat tim yang berjuluk Green Falcon semakin kokoh di puncak klasemen setelah mengoleksi enam poin. (dit)

37 Kali Ujicoba untuk Timnas

Jakarta - Dengan persiapan seadanya, Indonesia mampu memberikan perlawanan kepada Arab Saudi. CoachRahmad Darmawan menilai Indonesia butuh banyak ujicoba sebelum laga berikutnya.

Sebelum menjamu Arab Saudi di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (23/3/2013) malam WIB, timnas punya persiapan yang sangat minim. Rahmad bahkan baru mulai melatih timnya pada awal pekan ini.

Namun, hasil yang didapat tidak terlalu jelek. Sempat unggul lebih dulu lewat gol Boaz Solossa, Skuat Garuda akhirnya harus mengakui keunggulan Arab Saudi dengan skor 1-2
.

Setelah ini, ada jeda waktu sekitar tujuh bulan sebelum Indonesia melanjutkan kiprahnya di Kualifikasi Piala Asia 2015 Grup C. Indonesia baru akan menantang China pada 15 Oktober 2013 mendatang.

Menurut Rahmad, jeda selama tujuh bulan ini harus dimanfaatkan secara maksimal untuk menggelar berbagai ujicoba internasional demi meningkatkan persiapan timnas.

"Saya pikir cuma satu yang harus kita lakukan: memperbanyak ujicoba internasional. Karena tadi jujur pemain-pemain ini sudah absen sangat lama sekali, nggak main dalam suatu partai internasional," ungkap Rahmad.

"Makanya tadi saya garisbawahi di awal, bahwa memang beberapa kelihatan sedikit nervous atau keraguan timbul sehingga tidak lepas. Tapi, di babak kedua mereka mulai mengatasinya. Sehingga ujicoba internasional perlu diperbanyak oleh pelatih yang akan datang," tuturnya.

5 Hari Mencari Menang

Jakarta - Indonesia kalah oleh Saudi Arabia dalam pertandingan Pra Piala Asia. Meskipun demikian, Gubernur Jokowi tetap memandang optimis. Dia menganggap hasil ini sudah hasil maksimal.

"Meskipun kalah tapi saya kira semangat. Hanya memang karena baru disiapkan 5 hari oleh Pak Rahmad ya," ujar Jokowi usai menonton pertandingan di Gelora Bung Karno, Sabtu (23/3/2013) malam.

Menurut Jokowi, hasil pertandingan malam ini sudah bagus. Ia yakin jika persiapan lebih matang, hasilnya akan lebih baik.

"Kalau disiapkan 2 tahun akan beda," ucapnya. 

Ia sangat yakin dengan potensi pemain sepak bola Indonesia. "Material pemainnya sangat bagus. Ini perlu persiapan aja," tambahnya.

Namun ia menyayangkan dengan sikap supporter yang melemparkan botol air mineral ke tribun maupun ke tengah lapangan. Saat pertandingan berlangsung, lemparan botol tersebut jatuh tidak jauh dari tempat Jokowi duduk.

"Seharusnya (supporter) ditunjukkam yang santun," sarannya.

Ketika ditanya soal prediksi skornya yang meleset, ia hanya tertawa. "Skornya tadi kan saya ngomong 2-1. Tapi ya ini terbalik. Hahaha," tandasnya sambil meninggalkan stadion.