Saturday, July 23, 2011

Kerikil Dalam Sepatu 04

Siapa Presiden RI 2014?


24 October 2009 | 13:20

Di mana saja di belahan bumi ini yang namanya ramalan pasti banyak penggemarnya. Di negera yang sudah maju pun seperti di Eropa, Cina dan USA, profesi peramal cukup laris.  Para peramal di ini juga banyak peminatnya di Indonesia. Terbukti banyak peramal yang buka praktek hingga ke mall-mall.
Bicara soal ramal-meramal, negara kita punya peramal yang terkenal di bidang politik. Ramalan Joyoboyo yang dikenal  dengan ‘notonegoro’ dan sering kembali dimunculkan oleh Permadi seorang tokoh yang pernah dipenjara zaman orde baru. Notonegoro dalam ramalan Jayabaya tersebut mengungkapkan bahwa pemimpin Indonesia memiliki nama yang berhuruf belakang no-to-ne-go-ro,  setelah pemimpin tsebut akan muncul pemimpin yang adil dan memakmurkan rakyat.
Berbeda dengan persiapan olimpiade dan  sepak bola piala dunia yang jauh-jauh hari sudah diadakan undian untuk memilih siapa yang akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan olah raga akbar di dunia tersebut. Dunia perpolitikan Indonesia agak sulit ditebak siapa yang akan muncul untuk mencalonkan diri menjadi pemimpin nomor satu di negara terbesar di kawasan Asia Tenggara ini.
Jika mengikuti ramalan Joyoboyo, bahwa no-to-ne-go-ro, maka nama yang muncul berakhir dengan -no-. Sukarno, -to- Soeharto, kemudian kembali ke -no- disaat Megawati menjadi Presiden sebab namanya Megawati Soekarno, lalu SBY yang namanya juga akhirnya -no-.  Maka bisa ditaksirkan masih akan lama lagi muncul pemimpin yang diramalkan oleh Joyoboyo sebagai Satria Piningit yang adil dan memakmurkan rakyat. Sebab pemimpin Indonesia yang memimpin alih-alih balik kembali ke nama yang akhirnya -no- dan -to-.
Jika tahun 2014 nanti muncul nama calon yang berakhiran -to- bisa diramalkan dia akan menjadi pemimpin RI selanjutnya. Jadi Anda pembaca bisa mulai menebak-nebak siapa yang punya nama akhiran -to- diluar nama-nama anak mantan Presiden RI yang kedua almarhum Soeharto. Sedangkan SBY yang berakhiran -no- sudah habis masa jabatannya sesuai UU hanya boleh maksimum jadi Presiden RI. Kecuali ada nama  -no- lain yang akan muncul.

Selamat menebak!

Tati Greece

Kerikil Dalam Sepatu 03

Beberapa Tanda Pemerintahan akan banyak masalah…!!!


22 October 2009 | 16:34

Tanda tanda begitulah kalau mau hujan seperti saat ini di Tana Toraja..Hujan turun sangat lebat… tanda tandanya dua jam yg lalu awan menggelayut..hitam disemua penjuru.. ..lalu turunlah hujan… hujan belon berhenti setelah turun sekitar dua jam.. hingga kini dan awan masih tetap hitam diseluruh penjuru langit..tandanya..hujan masih akan lama turunnya.
tanda tandanya Kabinet KIB II akan menuai banyak masalah adalah :
  1. Kemenangan SBY Boediono diperoleh dgn  menang lewat pengadilan dalam Gugatan hasil Pemilu   oleh pesaingnya JK Wiranto dan Mega Prabowo tentu yg dipersoalkan DPT dan DPS serta  kebersihan dan kejujuran hasil pemilu itu sendiri.
  2. Pelantikan SBY  ditandai dengan  banyaknya kekeliruan  sang ketua MPR  Pak Taufik Kiemas dalam  membaca nama sang Presiden  kalau  ndak mau dikatakan Grogi. belakangan dikatakan cukup manusiawi oleh beliau sendiri sang ketua MPR.
  3. Pelantikan dilakukan hari selasa dimana dikenal dalam  kitab2 langit bahwa hari selasalah Tuhan menciptakan bencana dan malapetaka.
  4. Sebelum Pelantikan SBY Boediono beberapa hari sebelumnya  didahului dengan beberapa Gempa Bumi yang banyak menimbulkan korban dan kerugian.
  5. Saat pelantikan Menteri menteri oleh SBY ; SBY mengambil sumpah para menteri tanpa mencantumkan kesetiaan kepada Pancasila tetapi hanya kepada UUD 1945 tanpa  Menyebut Pancasila di depannya.
  6. Perubahan secara mendadak nama menteri kesehatan kepada orang yg sebelumnya oleh Siti fadilah disebut membawa keluar Negeri Virus H1 N1 tanpa ijin dan  tanpa wewenang  walaupun oleh beliau dikatakan telah meminta maaf dan sudah di maafkan.
Berdasarkan tanda tanda tersebut diatas wajarlah jika kita perlu mengingatkan SBY Boediono untuk mawas diri dan  segera  mendahulukan dalam aksi nyata  tentang PANCASILA sebagai suatu pedoman yg mutlak dan tidak dapat di abaikan dalam semua tindakan dan kebijakan  sebab jika nafas PANCASILA ini abai dilaksanakan oleh KIB 2 maka tentu saja suatu   yang patut menjadi  perhatian semua pihak sebab butir butir Pancasila itu adalah suatu yg tidak dapat ditawar bahkan  bukankah Pancasila itu letaknya tetap lebih tinggi dari Gambar SBY dan Boediono di dalam ruangan manapun di Republik ini.
Bahkan  cita cita Negara kita ini  menuju Kesejahteraan untuk semua tetaplah harus berdasarkan PANCASILA
Jadi…. patut kiranya kita  menyampaikan kepada SBY Boediono untuk lebih berhati2 mengelola Pemerintahan sebab tanda tanda adanya  masalah dari permulaan sudah mulai nampak.

Salam.

Samiun Ahmad

Kerikil Dalam Sepatu 02

Kabinet Indonesia Sakit Bersatu


22 October 2009 | 08:55

Beberapa jam setelah Presiden SBY mengumumkan 34 nama pembantunya di jajaran menteri, isu pertama yang mencuat terkait kabinet baru presiden lama ini adalah kata “SAKIT”.
Pertama, sakit terkait dengan tes kesehatan yang wajib dilakoni oleh semua calon menteri yang dipanggil secara bergantian oleh SBY selama tiga hari terakhir. Layaknya lowongan kerja di mana pun, SBY juga menerapkan standar penerimaan menteri sebagai karyawan barunya. Tapi di sini SBY tidak membuka lowongan pekerjaan sehingga tidak ada seleksi administratif dan tidak ada ujian tulis.
Katakanlah sang presiden membuka lowongan tertutup, menyeleksi sendiri daftar nama yang menumpuk di mejanya, lalu melakukan konfirmasi dan cross-check bersama orang-orang kepercayaannya. Setelah itu, baru dilakukan pemanggilan calon untuk menjalani tes wawancara dan tes kesehatan.
Harus diakui, tidak mudah mencari kandidat yang sehat secara fisik maupun mental, berhubung mayoritas calon berasal dari generasi beruban. Kombinasi antara kesehatan jasmani, stamina tinggi dan jiwa stabil merupakan syarat yang ditetapkan oleh SBY. Badan boleh jadi sehat, tapi kalau jiwanya labil dan mudah stres, tentu merepotkan si bos. Begitu juga sebaliknya. Oleh karena itu, banyak calon menteri yang tidak lulus di tes kesehatan meskipun hasil tes wawancara memuaskan.
Kedua, soal tidak lulusnya seorang calon menteri kesehatan. Ini mengagetkan, karena menjadi sebuah ironi. Konon kabarnya, Nila Juwita Afanza Moeloek, calon kuat sebelumnya, dinyatakan tidak lulus tes kesehatan sehingga tidak layak jadi menteri. Padahal istri mantan Menteri Kesehatan Farid Anfasa Moeloek yang juga guru besar FKUI ini dikenal rajin menjaga kebugaran tubuh. Dan sebagai dokter, sulit dimengerti kalau Nila punya penyakit yang membuatnya tidak lulus tes.
SBY lalu memilih Endang Rahayu Sedyaningsih, doktor lulusan Universitas Harvard, Amerika Serikat yang baru menghadap presiden di Cikeas Rabu sore-entah dengan atau tanpa tes kesehatan.
Gagalnya Nila menduduki salah satu pos terpenting untuk negara berkembang seperti Indonesia tentu mengagetkan semua pihak. Apalagi dia sempat menyampaikan keterangan singkat di hadapan wartawan usai menjalani tes wawancara di Cikeas. “”Presiden memberikan arahan agar Millenium Development Goals tercapai pada tahun 2015. Hal ini termasuk mengurangi kemiskinan dan angka kematian ibu dan anak,” kata Nila seperti dikutip KOMPAS.com.
Tapi di luar isu kesehatan fisiknya, beredar kabar bahwa Nila terganjal faktor suaminya yang saat ini menjabat sebagai ketua Komisi Nasional Pengendalian Tembakau. Posisi suaminya ini mengkhawatirkan para produsen rokok yang selama ini menjadi pembayar pajak paling getol.
Ketiga, soal beberapa pos menteri yang diprediksi akan jadi ‘sakit’ lantaran dipimpin oleh orang yang tidak sesuai dengan kapasitas dan kapabilitasnya. Salah satunya adalah Hatta Radjasa, politikus PAN yang sudah menyerahkan warna birunya untuk SBY. Mantan mensesneg dan menhub ini dianggap tidak memiliki latar belakang perencanaan kebijakan di sektor riil yang cukup.
Menteri lain yang mengundang kontroversi adalah Purnomo Yusgiantoro, mantan menteri ESDM yang tiba-tiba hijrah ke ranah pertahanan negara sebagai Menteri Pertahanan. Meskipun Purnomo pernah menjabat sebagai wakil gubernur Lemhanas, tapi Purnomo tetap dinilai kurang berpengalaman menangani pertahanan nasional.
Presiden SBY sendiri menyatakan sudah siap menghadapi kritikan orang terhadap jajaran pembantu yang baru dia pilih. Menganggapnya sebagai hal yang lumrah dan biasa. Katanya, “Inilah indahnya demokrasi.”
Kalau ada yang sakit ya tinggal diobati alias diganti….

Iskandar Zulkarnaen

Kerikil Dalam Sepatu 01

Surat Terbuka Kepada SBY: Tolong Mundur Sebagai Presiden RI!!!

19 October 2009 | 11:13


Surat terbuka ini, sengaja saya buat menjelang hari pelantikan SBY untuk yang kedua kalinya sebagai Presiden RI. Dengan harapan, semoga bisa dianggap sebagai hadiah atas pelantikan dari seorang rakyat kecil seperti saya. Kesadaran bahwa sangat besar harapan rakyat Indonesia terhadap keberhasilan kinerja pemerintahan yang akan datang.
Bapak SBY yang Saya Cintai…
Sebelumnya mohon maaf atas kelancangan ini, bahwa saya mencintai Anda sebagai Presiden RI, tetapi saya lebih mencintai sesamaku rakyat Indonesia. Saya yakin bahwa Anda pasti faham bahwa menjadi Presiden RI bukan hanya amanah dari seluruh rakyat Indonesia, tetapi juga Amanah dari Tuhan. Amanah rakyat itulah bukti amanah Tuhan.
Dengan demikian cintaku kepada Anda sebagai presiden akan hilang, jika saya anggap cinta Anda kepada rakyat Indonesia juga hilang, dan digantikan oleh cinta kepada kepentingan Anda sendiri dan kepentingan orang-orang dekat Anda sebagai Presiden.
Sejujurnya, sampai hari ini, saya tetap yakin bahwa Anda lebih mencintai Rakyat Indonesia, di banding cinta kepada Anda sendiri dan kelompok orang dekat yang ada di sekitar Anda. Walaupun juga ada keraguan saya terhadap cinta Anda sebagai Presiden kepada rakyat Indonesia semenjak Anda keluarkan Perppu Plt KPK dan saya anggap itu adalah perppu kebablasan. Saya menganggap kebablasan karena penetapan tersangka oleh polisi kepada dua pimpinan KPK belum memiliki fakta hukum yang jelas.
Bapak SBY yang Baik…
Saya faham bahwa rakyat Indonesia menyukai Anda, karena melihat keseriusan Anda dalam pemberantasan korupsi di Indonesia lewat KPK. Isu itulah menurut saya yang mengantarkan Anda terpilih lagi sebagai Presiden. Anda pasti tahu, demikian besar harapan Rakyat Indonesia dalam penyelesaian masalah korupsi di Indonesia yang sudah demikian parah. Semenjak terjadi pertarungan antara Polri dan KPK, saya melihatnya Anda sedikit gamang, hal ini mungkin saja disebabkan oleh bisikan orang-orang dekat di sekitar Anda. Keberadaan orang-orang dekat ini di sekitar Anda, adalah sangat wajar, ya karena Anda seorang presiden, dan mereka juga merasa berjasa atas terpilihnya Anda.
Bapak SBY yang Sedikit Gamang…
Karena kisruhnya masalah yang muncul karena perppu Plt KPK, maka Anda telah disinyalir telah bersikap tebang pilih. Untuk terciptanya rasa keadilan atau tanpa tebang pilih, saya sudah meminta Anda untuk memecat Kapolri atas kesalahan dalam penetapan tersangka dua pimpinan KPK sebelum memiliki fakta hukum yang jelas. Semua ini terkait dengan kredibilitas Anda sebagai pemimpin yang adil.
Saya faham bahwa mungkin saja Anda harus berterima kasih kepada institusi Polri ataukah oknum yang ada di dalamnya, apakah terkait dengan keberhasilan Anda terpilih lagi sebagai presiden ataukah terhadap penggusuran teroris di Indonesia, tentu Anda yang lebih tahu. Tetapi masalah hukum tetaplah masalah hukum dan tidak bisa dicampur aduk dengan rasa terima kasih.
Bapak SBY yang Harus Tegar…
Saya juga sudah mengingatkan Anda, bahwa di era pemerintahan Anda, amarah rakyat akan datang ketika rakyat melihat tidak ada lagi keseriusan dari Anda dalam pemberantasan korupsi. Rakyat sudah menyadari bahwa sumber utama gap ekonomi adalah karena perilaku korupsi yang parah di hampir semua aspek kehidupan di negeri ini. Semua ini terkait dengan impian kemakmuran dari rakyat yang Anda pimpin. Maka saya simpulkan bahwa jika Anda ingin menghindari amarah rakyat, maka KPK dengan independensinya harus segera menjalankan fungsinya tanpa perlu Anda campuri sebagai presiden.
Bapak SBY yang Peduli…
Sebagai rakyat yang sedikit faham agama, saya meyakini bahwa bencana yang terjadi di negeri ini, selain karena fenomena alam, juga lebih penting adalah teguran ataukan cobaan dari Tuhan. Apakah teguran itu berlaku kepada rakyat setempat atau kepada segenap rakyat yang ada di Negara itu. Sehingga kalau teguran itu kepada seluruh rakyat dari Tuhan, maka itu juga adalah teguran kepada pemimpinnya. Ya karena Anda bilang genting, maka Tuhan tegur dengan genting.
Bapak SBY yang Penuh Integritas diri…
Pemimpin yang baik adalah yang menjalankan amanah rakyat dengan sebaik-baiknya. Jika nanti ternyata dua pimpinan KPK hasil pengadilan ternyata tidak bersalah, maka secara otomatis Anda telah salah dengan mengeluarkan perppu. Kesalahan ini, Anda tidak bisa limpahkan ke orang lain atau mencari kambing hitam. Secara moral dan kelembagaan Anda lah yang harus mempertanggungjawabkan sendiri. Jadilah contoh kepada rakyat Indonesia, bahwa kita harus gentlemen mengakui kesalahan, itulah manusia sekaligus pemimpin sejati.
Bapak SBY yang Sedang Bergembira…
Saya maklumi bahwa Anda dan pendukung, sedang mengalami euphoria kemenangan, dan saya menganggap itu adalah wajar-wajar saja. Toh, manusia butuh kegembiraan.
Saya Cuma takutkan kalau euphoria itu berlebihan sampai membuat Anda lengah dan bahkan lupa dengan amanah yang diemban. Karena itu bisa bermuara pada kesombongan karena merasa menang dan merasa kuat. Hanya Allah saja yang berhak sombong dan merasa paling kuat.
Bapak SBY yang Kuat…
Untuk menjaga Anda tidak keluar dari rel pemerintahan yang diamanahkan rakyat, saya sudah memohon kepada beberapa tokoh nasional dan kelompok kepentingan untuk menjadi kelompok oposisi.
Menurut saya, hal ini penting, karena Anda juga adalah manusia yang tidak luput dari khilaf. Maka ketika Anda berbuat salah, kelompok oposisi inilah yang menyadarkan Anda supaya kembali ke rel. jika Anda tidak bisa berbuat baik, maka tidaklah salah juga, jika kelompok oposisi ini akan menjatuhkan Anda dari kursi. Demi rakyat Indonesia, semua ini tidak salah, walaupun itu bisa saja menjatuhkan Anda.
Bapak SBY yang Harus Tegas…
Dengan melihat dukungan kepada Anda terus mengalir, khususnya menjelang penyusunan KIB kedua, pada satu sisi menggembirakan, karena Anda bisa menjalankan pemerintahan dengan dinamis dan efektif. Pada sisi lain, juga menjanjikan ketakutan, karena sangat memungkinkan bagi Anda untuk membuat tirani kekuasaan, termasuk nanti dalam merekrut pembantu Anda di KIB kedua, punya peluang masuknya orang-orang partai tanpa kompetensi yang jelas, maka bisa juga lahirkan tirani politikus. Hal ini bisa terjadi, karena itulah hukum kekuasaan, bahwa yang kuat bisa berbuat apa saja, khususnya karena posisi kekuasaan mutlak ada padanya.
Sebelumnya mohon maaf, bahwa jika menurut analisa ego Anda sebagai manusia sekaligus sebagai pemimpin rakyat Indonesia, lebih dominan potensi tirani kekuasaan dibanding pemerintahan yang baik dan demokratis, maka dengan segala kerendahan hati, demi rakyat Indonesia, saya meminta Anda mundur sebagai Presiden RI.
Hormat Saya
Rakyat Kecil
Arif Andi Gadjong.

Eksploitasi Anak di HAN 2011

Hari ini diperingati sebagai HAN 2011, padahal walaupun memiliki Kepres yg jelas, tetapi penetapan tanggal ini hanya berdasar pada hari lahirnya sang putra sulung penguasa pada saat itu.

Secara internasional sesuai Piagam PBB, Hari Anak diperingati tiap tanggal 20 November. Diisi kegiatan yg benar-benar ditujukan untuk kemaslahatan anak.

Yang terjadi di sini memang aneh, ya tanggalnya, ya cara memperingatinya. Tahun ini benar-benar terjadi eksploitasi yang mencolok terhadap anak-anak ini.


Lihatlah gambar di atas, jelas-jelas mereka diekploitasi untuk berdiri di depan istana dengan hidden agenda dari orang-orang tertentu. Kalau mau memperingati HAN tentu ada cara yang lebih baik dari itu.

Perhatikan baik-baik anak-anak di atas, apakah mungkin mereka yg membuat tulisan itu? Kalau ya, begitu hebatnya anak Indonesia. Dan sang fotografernya sungguh bukan amatiran, melihat kualitas fotonya. Mereka berempat paling hanya mendapat nasi sebungkus dan uang 5000, setelah itu silahkan nongkrong lagi di Monas.

Dan hingar bingar ceritanya lebih ramai dari celoteh mereka saat bermain petak umpet. Tulisan aneka rasa, aneka rupa, aneka warna, aneka bentuk, menghiasi seluruh sudut-sudut halaman media koran internet.

Mereka berteriak-teriak telah terjadi eksploitasi, padahal merekalah juga salah satu pelakunya. Menulis manis tapi mencibir masam.

Kasihan sekali melihat para penulis ini. Apapun dilakukan demi kepentingan pribadi, kelompok, dan golongannya saja.

Mungkin saya termasuk yg mengeksploitasi juga, karena telah memakai gambar di atas.

Prabu Pandu Bergola

Gareng adalah salah satu punakawan, dimana dalam kisah pewayangan khususnya di daerah Jawa Tengah, Gareng adalah anak Pertama atau Sulung dari Punakawan Semar, namun sebenarnya Gareng bukanlah anak kandung dari Semar. Terdapat banyak versi dan kisah cerita dari munculnya tokoh bernama Gareng.

Dalam suatu karangan, Gareng dikisahkan sebagi seseorang yang mempunyai nama Bambang Sukskati, putra Resi Sukskadi dari padepokan Bluluktiba. Bertahun-tahun Bambang Sukskati bertapa di bukit Candala untuk mendapatkan kesaktian. Setelah selesai tapanya, ia kemudian minta ijin pada ayahnya untuk pergi menaklukkan raja-raja.

Di tengah perjalanan Bambang Sukskati bertemu dengan Bambang Panyukilan, putra Bagawan Salantara dari padepokan Kembangsore. Karena sama-sama congkaknya dan sama-sama mempertahankan pendiriannya, terjadilah peperangan antara keduanya. Mereka mempunyai kesaktian yang seimbang, sehingga tiada yang kalah dan menang. Mereka juga tak mau berhenti berkelahi walau tubuh mereka telah saling cacad tak karuan. Perkelahian baru berakhir setelah dilerai oleh Semar/Sanghyang Ismaya. Karena sabda Sanghyang Ismaya, berubahlah wujud keduanya menjadi sangat jelek. Tubuh Bambang Sukskati menjadi cacad. Matanya juling, hidung bulat bundar, tak berleher, perut gendut, kaki pincang, tangannya bengkok/tekle/ceko (Jawa). Oleh Sanghyang Ismaya namanya diganti menjadi Nala Gareng, sedangkan Bambang Panyukilan menjadi Petruk.

Karena Batara Ismaya ini adalah pamong para ksatria Pandawa yang berjalan di atas kebenaran, maka dalam bentuk Jangganan Samara Anta, dia (Ismaya) memberi nasihat kepada kedua ksatria yang baru saja berkelahi itu.

Karena kagum oleh nasihat Batara Ismaya, kedua ksatria itu minta mengabdi dan minta diaku anak oleh Lurah Karang Dempel, titisan dewa (Batara Ismaya) itu. Akhirnya Jangganan Samara Anta bersedia menerima mereka, asal kedua kesatria itu mau menemani dia menjadi pamong para kesatria berbudi luhur (Pandawa), dan akhirnya mereka berdua setuju. Gareng kemudian diangkat menjadi anak tertua (sulung).

Seperti halnya Punakawan yang lain, bentuk dan nama lain (alias) Gareng pun memiliki banyak makna filosofisnya.

Gareng mempunyai beberapa nama lain, yaitu : Pancalpamor (artinya menolak godaan duniawi) - Pegatwaja (artinya gigi sebagai perlambang bahwa Gareng tidak suka makan makanan yang enak-enak yang memboroskan dan mengundang penyakit) - Nala Gareng (artinya hati yang kering, kering dari kemakmuran, sehingga ia senantiasa berbuat baik).

Sedangkan ciri fisik dari tokoh Gareng adalah:

  1. Mata juling - artinya tidak mau melihat hal-hal yang mengundang kejahatan/tidak baik.
  2. Tangan ceko (melengkung) - artinya tidak mau mengambil/merampas hak orang lain.
  3. Sikil gejik (seperti pincang) - artinya selalu penuh kewaspadaan dalam segala perilaku.


Gareng senang bercanda, setia kepada tuannya, dan gemar menolong. Dalam pengembaraannya pernah menjadi raja bernama Prabu Pandu Bergola di kerajaan Parang Gumiwang. Ia sakti mandraguna, semua raja ditaklukkannya. Tetapi ia ingin mencoba kerajaan Amarta (tempat ia mengabdi ketika menjadi punakawan). Semua satria pandawa pun dikalahkannya. Sementara itu Semar, Petruk dan Bagong sangat kebingungan karena kepergian Gareng.

Untunglah Pandawa mempunyai penasehat yang ulung, yaitu Prabu Kresna. Ia menyarankan kepada Semar, jika ia ingin bertemu dengan Gareng relakanlah Petruk untuk untuk menghadapi Pandu Bergola. Semar tanggap dengan ucapan Kresna, sedangkan hati Petruk menjadi ciut nyalinya. Petruk berfikir Semua raja juga termasuk Pandawa saja dikalahkan Pandu Bergola, apa jadinya kalau dia yang menghadapinya. Melihat kegamangan Petruk, Semar mendekat dan membisikkan sesuatu kepadanya. Setelah itu petruk menjadi semangat  dan girang, kemudian ia berangkat menghadapi Pandu Bergola.

Saat Pandu Bergola sudah berhadapan dengan Petruk, ia selalu membelakangi ( tidak mau bertatap muka), jika terpaksa bertatap muka ia selalu menunduk. Tetapi Petruk senantiasa mendesak untuk bertanding. Akhirnya terjadilah perang tanding yang sangat ramai, penuh kelucuan dan juga kesaktian. Saat pergumulan terjadi Pandu Bergola berubah wujud menjadi Gareng. Tetapi Petruk belum menyadarinya. Pergumulan terus berlanjut, sampai pada akhirnya Semar memisahkan keduanya. Begitu tahu wujud asli Pandu Bergola, Petruk memeluk erat-erat kakaknya (Gareng) dengan penuh girang, semua keluarga Pandawa ikut bersuka cita karena abdinya telah kembali.

Gareng ditanya oleh Kresna, mengapa melakukan seperti itu, ia menjawab bahwa dia ingin mengingatkan tuan-tuannya (Pandawa),  jangan lupa karena sudah makmur sehingga kurang/hilang kehati-hatian serta kewaspadaannya. Bagaimana jadinya kalau negara diserang musuh dengan tiba-tiba? negara akan hancur dan rakyat menderita. Maka sebelum semua itu terjadi Gareng mengingatkan pada rajanya. Pandawa merasa gembira dan beruntung punya abdi seperti  Gareng.

Makna yang terkandung dalam kisah Gareng adalah :

  1. Jangan menilai seseorang dari wujud fisiknya. Budi itu terletak di hati, watak tidak tampak pada wujud fisik tetapi pada tingkah dan perilaku. Belum tentu fisiknya cacat hatinya jahat.
  2. Manusia wajib saling mengingatkan.
  3. Jangan suka merampas hak orang lain.
  4. Cintailah saudaramu dengan setulus hati.
  5. Kalau bertindah harus dengan penuh perhitungan dan hati-hati.


Berbeda dengan pewayangan di daerah Jawa Timur dan Jawa Tengah, dimana Gareng dikenal sebagai anak Sulung dari Semar, namun di daerah Jawa Barat Gareng dikenal sebagai anak Bungsu dari Semar.