Friday, April 18, 2014

16616 satrio piningit ketujuh gelar SATRIO PINANDITO SINISIHAN WAHYU

satrio piningit ketujuh gelar SATRIO PINANDITO SINISIHAN WAHYU
.
Dipaparkan ada tujuh satrio piningit yang akan muncul sebagai tokoh yang di kemudian hari akan memerintah atau memimpin wilayah seluas wilayah “bekas” kerajaan Majapahit , yaitu: Satrio Kinunjoro Murwo Kuncoro, Satrio Mukti Wibowo Kesandung Kesampar, Satrio Jinumput Sumelo Atur, Satrio Lelono Topo Ngrame, Satrio Piningit Hamong Tuwuh, Satrio Boyong Pambukaning Gapuro, Satrio Pinandito Sinisihan Wahyu.
.
Berkenaan dengan itu, banyak kalangan yang kemudian mencoba menafsirkan ke-tujuh Satrio Piningit itu adalah sebagai berikut:
.
SATRIO KINUNJORO MURWO KUNCORO
Tokoh pemimpin yang akrab dengan penjara (Kinunjoro), yang akan membebaskan bangsa ini dari belenggu keterpenjaraan dan kemudian menjadi tokoh pemimpin yang sangat tersohor di seluruh jagad (Murwo Kuncoro)......
.
Tokoh yang dimaksud ini ditafsirkan sebagai Soekarno, Proklamator dan Presiden Pertama Republik Indonesia yang juga Pemimpin Besar Revolusi dan pemimpin Rezim Orde Lama. Berkuasa tahun 1945-1967.
.
SATRIO MUKTI WIBOWO KESANDUNG KESAMPAR
Tokoh pemimpin yang berharta dunia (Mukti) juga berwibawa/ditakuti (Wibowo), namun akan mengalami suatu keadaan selalu dipersalahkan, serba buruk dan juga selalu dikaitkan dengan segala keburukan/kesalahan (Kesandung Kesampar).....
.
Tokoh yang dimaksud ini ditafsirkan sebagai Soeharto, Presiden Kedua Republik Indonesia dan pemimpin Rezim Orde Baru yang ditakuti. Berkuasa tahun 1967-1998.
.
SATRIO JINUMPUT SUMELA ATUR
Tokoh pemimpin yang diangkat/terpungut (Jinumput) akan tetapi hanya dalam masa jeda atau transisi atau sekedar menyelingi saja (Sumela Atur).....
.
Tokoh yang dimaksud ini ditafsirkan sebagai BJ Habibie, Presiden Ketiga Republik Indonesia. Berkuasa tahun 1998-1999.
.
SATRIO LELONO TAPA NGRAME
Tokoh pemimpin yang suka mengembara/keliling dunia (Lelono) akan tetapi dia juga seseorang yang mempunyai tingkat kejiwaan Religius yang cukup/Rohaniawan (Tapa Ngrame).......
.
Tokoh yang dimaksud ini ditafsirkan sebagai KH. Abdurrahman Wahid, Presiden Keempat Republik Indonesia. Berkuasa tahun 1999-2000.
.
SATRIO PININGIT HAMONG TUWUH
Tokoh pemimpin yang muncul membawa kharisma keturunan dari moyangnya (Hamong Tuwuh)......
.
Tokoh yang dimaksud ini ditafsirkan sebagai Megawati Soekarnoputri, Presiden Kelima Republik Indonesia. Berkuasa tahun 2000-2004.
.
SATRIO BOYONG PAMBUKANING GAPURO
Tokoh pemimpin yang berpindah tempat (Boyong / dari menteri menjadi presiden) dan akan menjadi peletak dasar sebagai pembuka gerbang menuju tercapainya zaman keemasan (Pambukaning Gapuro)...........
.
Banyak pihak yang menyakini tafsir dari tokoh yang dimaksud ini adalah Susilo Bambang Yudhoyono. Ia akan selamat memimpin bangsa ini dengan baik manakala mau dan mampu mensinergikan dengan kekuatan Sang Satria Piningit atau setidaknya dengan seorang spiritualis sejati satria piningit yang hanya memikirkan kemaslahatan bagi seluruh rakyat Indonesia sehingga gerbang mercusuar dunia akan mulai terkuak. Mengandalkan para birokrat dan teknokrat saja tak akan mampu menyelenggarakan pemerintahan dengan baik. Ancaman bencana alam, disintegrasi bangsa dan anarkhisme seiring prahara yang terus terjadi akan memandulkan kebijakan yang diambil.
.
SATRIO PINANDITO SINISIHAN WAHYU
Tokoh pemimpin yang amat sangat Religius sampai-sampai digambarkan bagaikan seorang Resi Begawan (Pinandito) dan akan senantiasa bertindak atas dasar hukum / petunjuk Sang Hyang Widi (Sinisihan Wahyu). Dengan selalu bersandar hanya kepada Sabda-Nya, Insya Allah, bangsa ini akan mencapai zaman keemasan yang sejati.
.
Tokoh yang dimaksud ini ditafsirkan sebagai.........
PROF. DR. IR. Pdt. RUDI TARUMINGKENG, MSF, MPhD, MBer.

tahanan KPK berkeliaran di MALL

16569

JUM'AT AGUNG (GOOD FRIDAY)

Jum'at Agung (Good Friday)  adalah peringatan atas penyaliban dan wafat Yesus Kristus. Filipina, sebagai negara dengan sebagian besar penduduknya beragama Katolik, umat pada hari ini mengikuti peringatan tersebut di gereja-gereja. Umat akan mencium salib sebagai rasa hormat dan ungkapan terima kasih atas cinta kasih Allah. Ada ritual Jum'at Agung yang terkenal dan mengundang banyak turis lokal dan mancanegara, termasuk dari Indonesia,  untuk hadir dan menyaksikannya. Lokasi ritual tersebut berada  di kota San Fernando, ibukota Provinsi Pampanga, yang kira-kira sekitar 80 km dari ibukota Manila. Kalau Yesus disiksa dan disalib karena pengkhiatan dari salah satu muridnya, yaitu Yudas, ritual di San Fernando berbeda. Orang dengan sukarela disakiti / dipecut sampai berdarah-darah dan akhirnya tangan dan kakinya dipaku di kayu salib, tapi tentunya tidak sampai wafat. Dari artikel yang saya baca di koran setempat, ritual tersebut dimulai sekitar 54 thn yl dan masih langgeng sampai sekarang. Ada seorang bernama Ruben Enaje yang dengan sukarela melakukan ritual tsb selama 28 x termasuk hari ini... Pasti Pak Ruben mempunyai motivasi sehingga dirinya rela melakukan ritual tersebut. Menurut dia, awalnya hanya ingin melakukannya selama 9 X, sebagai ungkapan terima kasih setelah dia sembuh dari suatu musibah. Kemudian, dia melakukan lagi 9 X untuk kesembuhan anaknya, dan 9X terakhir adalah untuk kesembuhan istrinya. Dia belum mau berhenti melakukannya karena katanya bagian dari iman yang diyakininya, terutama sebagai ungkapan terima kasih  atas kesembuhan anak dan istrinya, dan rejeki yang diterimanya. Ternyata orang yang bisa melakukannya harus memiliki akhlak yang baik : bukan pemabuk, bukan pemakai narkoba, dan yang selalu setia kepada pasangan. Pak Ruben dikenal sebagai orang dengan akhlak yang baik dan suka menolong sesama yang dalam kesulitan. Si istri juga mendukungnya dengan menyiapkan paku yang direndam alkohol agar bebas bakteri. Bagaimana sikap gereja Katolik terhadap ritual tersebut ?  Ternyata menurut Head of  Catholic Bishops Conference of the Philippines /Konferensi Wali Gereja Filipina, tindakan tersebut tidak dianjurkan, dan hanya akan bermanfaat kalau bertujuan untuk mengasihi sesama, bukan agar supaya difoto & terkenal. Menurut Uskup gereja setempat, tindakan menyakiti diri sendiri tidak perlu dilakukan untuk melakukan pertobatan. Pertobatan bisa dilakukan dengan doa, beramal dan berbuat baik kepada sesama. Saya sendiri tidak pernah berminat untuk menyaksikannya karena saya takut melihat darah, hanya menonton penyaliban di film pun (Passion of the  Christ & Son of God) , saya harus menutup mata.