Thursday, August 18, 2011

Perempuan Tanpa Lubang Hitam


Setiap pencari keagungan sejati akan selalu berputus asa dalam balutan peluh meluruh tubuh, dan ketika ditanyakan mengapa, jawabnya singkat saja, “Demi lubang hitam”. Akhirnya pertanyaan lebih dalam lagi dilemparkan kepada musafir yang melintas, seorang pencerah pun hanya mampu bercerita singkat juga, “Aku bolak-balik tubuh besar seorang perempuan pemetik bintang, dia dingin angkuh berdiam saja sambil komat kamit mulutnya, payah, tidak ada lubang hitam.”

Lubang Hitam?

Yang mereka tahu lubang hitam adalah rumah mengerikan karya imajinasi maestro Steven Hawking. Yang kami tahu lubang hitam adalah rumah terakhir bagi bintang-bintang di jagat semesta tak bertepi yang selalu mengitarinya dan akan segera masuk terhisap ke dalamnya. Rumah terakhir bagi bintang-bintang yang mulai sekarat dan mati dalam pengembaraannya. Pada kepercayaan orang-orang masa silam, lubang hitam adalah tangan-tangan Sang Surya sembahan mereka yang hidup hingga kini di dalam kuil-kuil Matahari. Ribuan tahun lalu, bangsa-bangsa Mesir Kuno sudah melaksanakan ritual puasa untuk menghormati dewa mereka, para pendeta dan pembantu-pembantunya menghadapkan sujud mereka pada Matahari Maha Besar, Tuhan Agung Segala Dewa. Hanya satu bintang tersisa nantinya, Matahari Perkasa, selebihnya terhisap oleh lubang hitam.

Sang Pencerah pun terpaksa ikut menghardik perempuan besar itu untuk mencari lubang hitam miliknya. “Serahkan lubang hitammu!” Dengan sombong perempuan itu memamerkan sejumput gelap yang dijaga Sembilan Ksatria Penunggang Kuda Hitam. “Jadi benar, kau tak punya lubang hitam di jantungmu, tempat tautan hati laki-laki yang akan mengitari jantungmu untuk menyerahkan bintang terangnya kepadamu? Atau mungkin tak pernah ada Dentuman Besar di jiwamu?”

Perempuan tanpa lubang hitam itu menangis. Dia pikir selama ini lubang hitam yang dicari laki-laki adalah sejumput gelap yang dijaga Sembilan Ksatria Penunggang Kuda Hitam di tubuhnya, ternyata bukan. Sekali-kali bukan. Lubang hitam itu adalah sebentuk ketiadaan yang terlahir dari seberkas nur ketiadaan.

Lubang Hitam (The Black Hole) itu ternyata secara spirit adalah inner beauty bagaimana seseorang yang tak putus memaknai kehidupan di jagat raya, tentang semesta hati yang maha luas karena ucapan syukur yang mengalir deras tiada henti, yang ringan raga karena ikhlas atas segala daya upaya pada Sang Pencipta, tidak ada secuil pengharapan yang sifatnya nafsiah saja, hati yang merdeka dari bertebarannya aneka thoghut buatan pikiran manusia, dan kepasrahan total yang terikat kuat pada Illahi Robbi.

1313676499995054100
The Rouge Black Hole (google.com)
Lubang hitam diperuntukan bagi jiwa dan raga yang merasa merdeka pada ikatan masa lalu, ataukah masih merasa belum merdeka hingga akhir masa nanti??? Lalu ke mana dan di manakah lubang hitam itu kini berada??? Atau tak ada lubang hitam ternyata, dia hanya bersemayam di dalam kepala para pengembara kesepian saja???