Thursday, January 3, 2013

Riuhnya Para Blogger di Group FB Mereka

di pertigaan Jl. Sudirman kota Jember ada lapak kopi dan panganan. saat lewat akan tercium aroma wangi kopi yang baru diseduh. nikmati tiap tegukan kopi diselingi manisnya suwar suwir.
kebanyakan yang nongkrong adalah para blogger yang ngumpul bareng groyo FB mereka.
tapi kalo kita ngintip blog mereka masing-masing........ sepiiiiii kayak di dalam Katedral pas Malam Jumat Kliwon.....

Strawberry Girl Always Sits on a Mango Tree

pulang ngaji di masjid gue musti ngelewatin kuburan. di tengah perjalanan di sisi kanan ada suara dari atas pohon mangga. ga taunya si Minah lagi nangkring di sono sambil makan strawberry.
gue terus aja jalan dan terdengar suara cekikikan dari atas pohon nangka. gue perhatiin, mirip si Minah dan lidahnya terjulur memerah. tadi kan di atas pohon mangga?
.
.
gue jalan terus ampe batas kuburan. warung bang Jali masih buka. biasanya dia tutup jam 10 malam. gue lihat bang Jali lagi melonjor ketiduran dan mangap-mangap mulutnya. kok merah ya bibir dan lidahnya?
.
.
tau-tau si Minah keluar dari belakang warung sambil cekikikan dan jalan menuju ke tengah kuburan.
dia menggenggam sesuatu...... menetes-netes berwarna merah...... gue jalan terus menjauhi si Minah dan warung bang Jali.
.
.
sampe rumah gue langsung tidur.....
.
.
paginya kampung geger......

Robohnya Pohon Terakhir di Afrika

auman desing chainsaw merobek sunyi malam gurun afrika dan.......
.
.
bruuk.......
.
.
pohon terakhirpun tumbang.
.
.
diameternya melebihi rentang tangan bocah 11 tahun.
.
.
tak ada yang tahu, tak mau tahu, tak perduli.......
.
.
hingga Afrika hanya tinggal guryn saja sejauh mata memandang....
.
.
tapi ternyata tak hanya di Afrika..... di sini sudah mulai sejak lama..... ILLEGAL LOGGING....

Red Devil and Me

kalo pergi keluar, mami aku selalu pake baju hitam dan gue kaos warna merah darah dengan manset hitam.
.
.
gue emang suka MU sejak SD......

Mamaku Siapa Sih Sebenarnya?

ada yang aneh di rumah yang gue tempatin. dominan gelap, lembab, berkabut, dingin dan...... rada horor. satu lagi yang janggal.... ngga ada cermin, ngga ada jendela kaca.
.
.
mama Dona ga pernah mau jelasin itu semua. makanya di sekolah, gue ke toilet dan cermin di situ gue copot, gue bawa pulang.
.
.
menjelang asar gue sampe rumah dan mama Dona sedang di ruang tamu. gue intip lewat cermin........
.
.
seperti itu ternyata wajah aslinya...... gue sih ngga kaget...... karena gue sendiri makhluk yang lebih aneh dan mama Dona sepertinya ngga tahu, ilmunya masih cetek.

Quantum Leap : Dalam Buaian Bunda

pas gue sadar untuk yang kesejuta kalinya, tetep aja gue kaget. kali ini gue ada di tubuh seorang bocah kecil. dan lagi digendong sama mamanya yang cantik banget. pas gue ngintip....... Dona Harun.

Gelang, Fettucinni dan Noriko

lagi asyik makan fetuccinni tau-tau Noriko muncul. ngga senyum, ngga ketawa, ngga ada suara, langsung duduk di lantai ngeliatin gue makan. satu mangkok gede abis gue makan.
dua menit berselang mata gue berkunang-kunang, pusing..... daaan..... gedebuk....... pingsan.
.
.
pas gue sadar, udah di suatu ruang berarsitektur oriental. di lantai, sekitar tiga jengkal dari kaki gue, ada garis merah membujur. kayaknya batas nih. ngga boleh melintas.
gue merasa ada yang aneh di tangan gue...... gelang yang gue pake bergetar dan lampunya menyala kuning....... woowww..... it's dangerous brooh.....
.
.
gubrak...... gue didorong Noriko menyeberangi garis merah...... daan.....
.
.
boom......
.
.

Kamis Malam : Fetuccinni

dari pagi ampe sore ada kali 33 karung surat yang gue ceplok. staff di kantor tinggal 2, honorer 7, lepas 5, dan cabutan kayak gue 2 ekor.
bau kertas, bau tinta, bau ketek dan bau kentut campur aduk diblending di ruang 4 x 4 tanpa sekat. makanan dari catering ga jauh beda ama makanan penghuni nusakambangan.
makanya gue wanti-wanti ke orang rumah buat bikin dinner yang super spesial pake banget.
.
.
teng... teng... teng...
.
.
tandanya udah boleh pulang. borgol di tangan gue dilepas, gantinya gelang magnetik digital. gue ngga boleh lewat dari radius yang ditentukan..... kalau ngga...... BOOM...... badan gue bakal hancur berkeping-keping.
makanya gue takut banget diculik dibawa kabur ke Riyadh.
.
.
jam 19.03 gue sampe rumah. dan hidangan istimewa sudah tersedia di lantai.
di lantai? kok di lantai?
.
.
makan malam khusus Kamis Malam itu enaknya ngampar di lantai, apalagi menunya..... FETTUCINNI.....
.
.
do you like it?

Mesin Tik di Lantai 13

tak... tik..... tak.... tik.....
.
.
suara apa itu? kuhentikan mengepel lantai. kusimak baik-baik suara itu.
.
.
hening.
.
.
hening.
.
.
kulanjutkan mengepel koridor di lantai 13.
.
.
tak.... tik..... tak..... tik.....
.
.
suaranya makin keras dari arah gudang.
.
.
kuhampiri ke sana dan bunyi itu makin menggila. kulongok masuk ke dalam.
"kangen ingin bikin surat pakai mesin tik ini"
hmmmm..... Big Boss memang cinta sekali sama benda itu. di sisi mesin itu tampak tablet yang baru bulan kemarin dibeli.
.
.
kulanjutkan mengepel lantai 13. menyusuri ujung koridor.
.
.
tak..... tik..... tak..... tik.....
.
.
heee..... kok sekarang kudengar suaranya muncul dari arah toilet ya?

Bayi dalam Cermin

siang ini kulihat bayi-bayi mungil yang lahir sepanjang pagi ini. ada satu yang berada dalam tabung khusus. ia mewarisi mata ibunya, hidung kakeknya, telinga eyangnya, tapi tak kulihat sedikitpun kemiripan denganku.
.
.
bayi itu bukan anakku. aku hanya pengurus kamar bayi di rumah sakit ini.

Keajaiban Cinta

apa buah dari cinta?
anak.
.
.
apa anak dari cinta?
keajaiban.
.
.
apa keajaiban dari cinta?
surga.
.
.
percaya kamu akan surga dari Cinta?
entahlah.

Kue Mawar dari Melati

melamar? kau ingin melamar anakku?
ya
.
.
gadis baik-baik untuk pria baik-baik.
ya.
.
.
kami tolak lamaranmu
kenapa?
.
.
tak perlu kami jelaskan alasannya.
ya sudah. selamat siang
.
.
maaaaas...... tungguuuuuu...... ini kue mawarnya
makasih
.
.
begitu saja?
ya. ditolak ya sudah. aku mau ke rumah Anyelir dan melamarnya. ditolak? aku akan ke rumah gadis berikutnya. hingga ada yang mau nenerima si gimbal penjual harapan.

Ketika Detak Jantung Makin Melambat

berdiri aku di puncak gedung tertinggi
.
.
kulihat ke bawah
.
.
darah berdesir ke kepala
.
.
panas
.
.
ternyata aku sangat kecil
.
.
dan lemah
.
.
dug..... dug..... dug.....
.
.
bertahan dalam degup yang makin pelan
.
.
bertahan dengan darah panas di kepala
.
.
hingga hampir pecah

Hari Ketiga Pada Sulur yang Terkumpul

tiap hari hanya kerja dan kerja. menarik sulur dari hutan. entah tahun lama atau tahin baru. sepanjang hari adalah mengumpulkan sulur.