Tuesday, August 12, 2014

NANU-NANU

TAMPILAN BARU GOOGLE PLAY STORE ALA ANDROID L LICORICE

LOGO HUT KEMERDEKAAN RI KE-69 VERSI GARUDA MERAH PUTIH

SAATNYA SANG IDIOT SAVANT MENJADI PRESIDEN YANG PINTAR-PINTAR BEGO TAPI DUNGU-DUNGU PINTAR KEBLINGER

Apakah Jokowi Seorang Idiot Savant?

Imam Prasetyo

12 Aug 2014 | 11:18

Jangan marah dulu, tenangkan diri dan lanjutkan membaca artikel ini sampai habis. Membiasakan membaca segala sesuatu yang bertentangan dengan alam fikiran dan harapan memang membutuhkan energi ekstra. Tapi itulah tujuannya, agar semua pendukung Jokowi memiliki kemampuan ekstra untuk melihat Jokowi apa adanya.

Istilah idiot savant mulai diperkenalkan oleh seorang profeseor dari Perancis bernama Dr J. Langdon Down dalam seminarnya pada tahun 1887. Istilah ini jika  menggunakan kamus pada website,  http://www.thefreedictionary.com/ diartikan adalah;n.pl.idiot savantsAn intellectually disabled person who exhibits extraordinary ability in a highly specialized area, such as mathematics or music(Psychiatry) a person with learning difficulties who performs brilliantly at some specialized intellectual task, such as giving the day of the week for any calendar date past or presenta mentally defective person with an exceptional skill or talent in a special field, as a highly developed ability to play music or to do arithmetic calculations.atau dalam bahasa populer lebih bermakna sebagai berikut;Adalah para penderita autisme yang memiliki kemampuan yang tidak terkalahkan dari para jenius, bahkan mungkin melebihi mereka.Savant sendiri berarti learnedatau terpelajar dan bisa juga diartikan sebagai sebuah keahlian atau kebisaan. Istilah idiot savant ini mungkin bisa disederhanakan sebagai seseorang yang memiliki keterbatasan dalam ukuran intelektual akan tetapi memiliki kemampuan yang luar biasa. Contoh yang paling mewakili kosa kata ini adalah sebuah film yang dibintangi oleh aktor berkelas, Dustin Hoffman dan Tom Cruise. Dustin yang memerankan seorang kakak dari adik yang normal memiliki kemampuan rekam memori yang luar biasa. Kompasianer terhormat bisa mencari album film tahun 1990-an dengan judul Rain Man. Sebuah film yang sangat luar biasa.

Jokowi menurut penulis memenuhi aspek-aspek yang bisa dipakai untuk menyatakan pria ini termasuk seorang idiot savant. Antara lain;Mimik muka atau gesturednya saat berkomunikasi. Meskipun beberapa pendapat ahli menyatakan seorang idiot savant adalah seorang savant yang identik dengan autisme. Bahkan wajah oriental dari Jokowi setelah semua punggawa dan kerabat sosial media beramai-ramai menolak kebenaran adanya unsur darah chinesse di dalam diri Jokowi maka yang paling memungkinkan diduga adalahMongoloid syndrome.Rendahnya kemampuan berbahasa dalam menyampaikan sebuah topik.Jokowi seringkali menyatakan tentang managemen kontrol dan langsung ke lapangan disetiap agenda kampanye dan publik speaking. Dan disaat yang sama pula terbukti apa yang diucapkannya berbeda 180 derajat dengan kenyataan. Kasus bis TransJ dan pedagang yang kembali memenuhi sisi jalan di Blok G bahkan Blok M menyajikan fakta bahwa Jokowi memang bodoh dalam berkomunikasi.Membaca statistik. Dalam rekaman data yang dikumpulkan oleh yang berkompeten tentang jumlah populasi orang miskin baik semasa di Surakarta maupun di DKI Jakarta tersajikan bahwa dibawah kepemimpinannya malahan melebarkan potensi naiknya angka penduduk miskin dan ini berbalik 180 derajat dengan materi kampanye yang digaungkannya.
Pertanyaannya, apakah sesuatu yang mengerikan jika Indonesia dipimpin oleh seorang pengidap idiot savantalias pinter-pinter bego? Tenang, di dalam karir apapun, IQ tidak mewakili sudut keberhasilan seseorang, entah itu titel kesarjanaan (sarjana kehutanan lho!) atau kemampuan akademis. Karena orang yang memiliki inteligensia belum tentu jenius, sebab inteligen berarti memiliki bakat dan kepandaian untuk cepat dan mudah mengerti, sedangkan kata Inteligen itu sendiri diserap dari bahasa Latin intelligentia = mudah mengerti.Sedangkan  apa bedanya dengan cerdas?Orang yang cerdas bukan hanya mudah mengerti tapi juga berani mengambil tindakan yang tepat dan cepat dan tidak berlarut-larut di dalam status idle atau status quo. Presiden SBY telah menunjukkan bukti ini, memiliki intelektualitas yang mumpuni (memiliki titel S3 dan jenderal pula) akan tetapi dianggap oleh publik memiliki handicap yakni gagap atau lambat dalam membuat keputusan.Sedangkan Jokowi? Tunggu saja dulu hasil keputusan MK tanggal 21 Agustus nanti.
.
.

DERITA SUAMI GIGOLO GANTENG PENGANGGURAN YANG DIPOLIANDRI OLEH ISTRINYA DI CIKUPA TANGERANG BANTEN

METRO

Istrinya Melakukan Poliandri, Turyaman Labrak KUA Cikupa

Deny Irawan

Selasa,  12 Agustus 2014  −  09:44 WIB

Ilustrasi (istimewa)

TANGERANG - Seorang pria mengamuk di Kantor Urusan Agama (KUA) Cikupa karena tidak terima istri sahnya dinikahkan oleh penghulu dengan pria lain.  

Kasus istrinya melakukan poliandri ini terungkap setelah Turyaman melakukan pengecekan langsung ke KUA Cikupa. Benar saja, ternyata istrinya sudah menikah lagi dengan surat keterangan janda ditinggal mati.  

Turyaman (49) warga RT 02/07 Kelurahan Sukamulya, Kabupaten Tangerang, langsung mendatangi kantor KUA tersebut untuk meminta pertanggung jawaban.

Pasalnya, Usliah (39) istrinya yang juga warga setempat dinikahkan dengan pria berinisial HS warga Poris,  Kota Tangerang di KUA tersebut. 

Turyaman curiga ada pemalsuan data yang dilakukan oleh pasangan pengantin dan KUA. Kasus ini baru diketahui Turyaman setelah mendengar istrinya telah dinikahi pria lain.

"Saya ini masih suami sah, dan belum pernah bercerai. Kok saya mendengar kalau istri saya sudah menikah. Itu kan aneh, bagaimana ceritanya bisa begini," ujar Turyaman, di kantor KUA Cikupa, Senin 11 Agustus 2014.

Turyaman mengatakan, empat bulan lalu memang istrinya pulang ke rumah orangtuanya. Tetapi, karena dia pergi dari rumah dia tidak membawa kedua anaknya, kata Turyaman, dia tak berusaha mencari ke rumah orangtuanya.

"Saya mikirnya dia  hanya karena sedang kesal dengan saya saja. Karena memang sering saya marahi gara-gara ia beselingkuh,” katanya.

Setelah mengetahui kabar tersebut, Turyaman mengaku tak percaya begitu saja. 

“Saya cek di KUA, ternyata benar dan datanya ada," papar Turyaman.
.
.

MEGAWATI DAN JUSUF KALLA KE AMERIKA MAU JUALAN JAMU GALIAN SINGSET FREEPORT DAN NASI PECEL RASA GAS TANGGUH

Dicurigai Ada Skenario Penjualan Lagi Aset di Balik Kunjungan Mega-JK ke AS

Laporan: Yayan Sopyani Al Hadi 


 3  0 

RMOL. Posisi Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekaranoputri dan calon Wakil Presiden terpilih Jusuf Kalla yang sedang berada di Amerika Serikat terus memicu spekulasi.

Di antara spekulasi itu misalnya menyebutkan bila kedua tokoh ini sedang membahas kursi menteri dalam pemerintahan Jokowi-JK. Pembahasan kursi menteri ini pun dikabarkan sedang dibicarakan dengan pihak Amerika Serikat, terurama pos menteri ESDM dan keuangan.

Spekulasi lain datang dari tokoh oposisi sejak era era Rezim Soeharto, Sri Bintang Pamungkas. 

Kepada Rakyat Merdeka Onlinebeberapa saat lalu (Selasa, 12/8), mantan tahanan politik di era Orde Baru dengan tudingan subversif ini mendapat informasi dari beberapa kolega yang terkoneksi dengan Amerika Serikat.

"Sejarah penjualan Aset negara oleh Rezim Megawati tahun 2003 akan diulang pada periode 2014-2019 bila Jokowi-JK dimenangkan oleh MK," kata Sri Bintang Pamungkas, yang juga mantan Ketua Umum Partai Uni Demokrasi Indonesia.

Bukan mustahil, ungkap Sri Bintang, dugaan itu akan terjadi. Dalam kondisi ini, tentu rakyat harus minta ampun karena telah lugu dan polos, serta dengan mudah dirayu oleh citra "wong cilik." [ysa]
.
.

"Oui. Ça va bien. Que sera sera"

.

.

.

.

.

Ça va, Riri?

Septi Yaning

12 Aug 2014 | 09:14

“Ça va, Riri?"

Monday…..kata orang Money Day. Senin. Hari pertama di minggu baru. Semangat. Harusnya seperti itu, setelah melewati weekend. Akan tetapi, sepertinya hari senin kali ini tidak begitu menyenangkan. Melihat ke arah jam. Masih ada waktu sebentar. Aku coba mengecek HP. Ada pesan masuk, aku pikir itu pasti dari sahabatku yang semalam tidak membalas pesanku. Ketiduran. Biasanya begitu.

Namamu. Justru namamu yang muncul ketika aku buka. Pesan darimu. Senyum. Aku tersenyum menyadari itu darimu, padahal aku belum membaca isinya.

Aku mencoba membaca perlahan, mencoba memahami yang kau tulis. Agak panjang rupanya pesanmu itu. Banyak pertanyaan yang kau sampaikan dalam isi pesanmu itu. Apa aku harus menjawabnya satu persatu?

Dari semua isi pesanmu aku paham, benar-benar paham . Itu pun setelah aku baca berulang kali. Yah..kapasitas otakku mengharuskanku mencerna lebih lama. Tidak seperti kau, yang sering membuatku melongo. Melongo? Ya.. hal yang tidak terbayang olehku. Justru kamu tahu banyak, dan itu menurutmu menarik. Aneh. Karena itulah aku sering menganggapmu aneh. Iya…aneh tapi bukan FREAK. Aku tahu kau akan memprotes keras dengan sebutan itu.

Jika kau tanya adakah kebetulan di dunia ini? Maka aku jawab dengan tegas. Tidak. Ini pendapatku, terserah kau setuju atau tidak. Tidak ada  kebetulan di dunia ini, sekecil apapun. Semua itu ada campur tangan Tuhan di dalamnya. Bahkan selembar daun yang jatuh dari rantingnya, yang berasal dari pohon di tengah rimba pun. Tuhan telah mengatur waktu kapan selembar daun itu jatuh. Lalu bagaimana menurutmu, masih adakah kebetulan di dunia ini?

Lalu kau bertanya apa maksud Tuhan memperkenalkan kau dan aku?Hemm..ini sepertinya bukan wilayahku untuk menjawabnya. Yang aku tahu seperti pertanyaanmu sebelumnya, kalau daun saja sudah ditentukan kapan harus jatuh, terlepas dari rantingnya. Mungkin juga dengan perkenalan kau dan aku, pasti ada alasannya. Hanya saja tidak jarang Tuhan tidak secara gamblang memberikan penjelasan kepada kita. Kita  sendiri yang harus mencari dan memahaminya. Lalu apa? sementara ini aku juga belum tahu.

Awalnya semua ini memang biasa, sampai aku tiba di titik nyaman. Titik nyaman yang entah mulai dari kapan aku sampai di titik itu. Entahlah.

Ternyata dari itu semua, ada satu kesamaan dari kita. Pengecut. Kenapa? Kenapa aku menyebutnya seperti itu? Kau yang mengaku takut, takut jatuh cinta kepadaku. Kau takut jatuh cinta kepadaku lalu lalu aku menanggapi dengan serius. Karena berdasar teorimu (aku tidak tahu dari buku mana kau mengambil teori ini ) “ketika seseorang jatuh cinta pada dan perasaan itu tidak berbalas sesuai keinginannya maka ia akan membencimu selamanya”

Lalu apa yang aku takutkan? Kau ingin tahu? Benar kau ingin tahu? Jika pun kau tidak ingin tahu, aku akan tetap menjelaskannya. Aku takut, takut itu hanya perasaan sesaatmu. Aku takut aku hanya sebagai pelarianmu. Pelarian atas sakit hatimu, yang aku tidak tahu jelas entah seperti apa warnanya sekarang. Aku bukan wanita yang percaya “cinta pada pandangan pertama”. Bukan. Menurutku cinta adalah proses. Kau pasti tahu maksudku. Waktu kau dan aku memang belum terlalu lama. Bahkan masih bisa di hitung dengan lima jari, akan tetapi bukankah itu suatu proses? Dan apakah masih akan terus berproses? Entahlah.

Sama-sama pengecut bukan? Menakutkan hal hal yang masih semu, masih abu-abu. Menakutkan sesuatu yang belum menjadi kenyataan.

Ada yang menarik memang. Cara pandangmu. Cara berpikirmu. Ada hal-hal baru yang baru aku tahu dari ceritamu. Dari beradu argument. Dari bertukar pikiran. Itu menyenangkan. Jika kau menganggapmu dirimu gila, mungkin aku jauh lebih gila. Menanti-nanti pesan yang sering tidak kau jawab. Menebak-nebak kemisteriusanmu. Kemisteriusan yang tidak pernah kau jawab. Ternyata selain sama-sama pengecut, juga sama-sama gila.

Alasan ketakutanmu itulah yang menjadi dasarmu, dasarmu  yang lebih senang menganggapku sebagai “sahabat”. Menurutmu lagi, agar ke depannya tidak ada hambatan dalam perasaan selama komunikasi, agar terus tetap bisa berkomunikasi. Berkomunikasi ? mungkin lebih tepatnya mendengarmu bercerita. Benarkan? Selalu kau yang bercerita, sementara aku hanya mendengar, menanggapi seperlunya. Ceritaku? Sepertinya kau tidak pernah tertarik,…hemmm atau mungkin memang tidak menarik? Entahlah.

Mantra apa yang kau pakai?Memangnya aku dukun? Atau lulusan dari Hoghwart, teman satu angkatan dengan Harry Potter? Benar kan, kau memang aneh. Hidup di tahun berapa ini. 2014 men, masih pakai mantra. Jelas itu hanya gurauanmu.

Katamu lagi tawaranmu waktu itu masih berlaku. Tawaran untuk memutus semua komunikasi. Setelah pengakuanmu. Yah pengakuan yang awalnya membuatku mengerutkan dahiku. Hanya masalah foto? Aneh lagi kan. Yakin setelah ini pasti akan ada entah sandal atau sepatu atau malah palu yang melayang. Sudah berapa kali aku menyebutkan kata “aneh” dari awal tadi.

Apa tadi yang kau tulis? Tawaran itu masih berlaku? Jikapun aku tertarik dengan tawaranmu itu pasti sudah aku lakukan dari dulu, dari pengakuanmu mengenai foto itu. Lagi pula mana bisa aku menerima tawaran itu.

Aku pikir ini saja jawabanku dari semua isi pesan yang kau kirim hari ini. Karena seperti note paling akhir di pesanmu, bahwa kau memintaku untuk tidak membalas pesan darimu. Maka aku akan menurutinya. Sebenarnya kau sudah merebut hak  dan kewajibanku. Dan harusnya aku bisa memprotes ini, tapi ya sudahlah, bagaimana aku bisa memprotesmu? Tertera dengan jelas aku tidak boleh membalas pesan itu. Apa yang kau rebut? Hak  dan kewajiban untuk menjawab. Karena, (lagi-lagi menurutku) dari setiap pertanyaan yang orang lain  tujukan kepada kita, kita memiliki dua opsi, hak dan kewajiban. Kewajiban untuk menjawab, sementara hak ada dua, yakni  untuk menjawab dan tidak menjawab. Berhubung kewajiban menjawab dan hak untuk menjawab sudah kau ambil, maka mau tidak mau aku harus memilih hak untuk tidak menjawab.

Lalu seperti apakah kesimpulannya? Seperti apakah perasaanku? Karena jawaban ini tidak pernah sampai padamu, maka akan aku tuliskan.Tunas itu sebenarnya telah tumbuh, hampir saja berbunga malah. Tapi rasanya kau sendiri yang memilih untuk mematahkan tunas itu, takut tanaman itu akan melukaimu dengan durinya. Padahal jika kau tahu cara memegangnya itu akan lain.

Tidak ada yang lebih ambigu dari diammu

Kini aku tidak mampu menerjemahkan ketakutanmu

Ketakutan akan hal yang masih semu

Aku tidak pernah menganggapnya angin lalu

Hanya kau yang tidak tertarik untuk tahu

Bahkan kau tidak mampu menjamah rasa rindu

Rindu yang aku titipkan purnama semalam lalu

“Ri……tidur, sudah jam berapa ini?”

“ Iya bu…ini Riri juga mau tidur.”

Riri menekan tombol Ctrl + S, setelah selesai menuliskan semua. Semua yang dirasanya perlu dia tuliskan. File “ca va ma vie?” Itulah file di mana dia selalu menuliskan kisahnya selama sehari. Setelahnya Riri mematikan laptopnya . Menatap langit-langit kamar, Riri bergumam.

"Akhirnya aku bisa menggunakan hakku juga, hak untuk menjawab pertanyaannya, walaupun hak itu aku sampaikan di laptop. Kau tidak pernah mau tahu. Jadi aku biarkan laptopku yang tahu."

"Ça va Riri?"

"Oui. Ça va bien. Que sera sera"
.
.

ROBIN WILLIAM 'JUMANJI' BUNUH DIRI ATAU DISUNTIK MATI YA?!

Selasa, 12 Agustus 2014 , 06:32:00 WIB

Aktor Robin William Ditemukan Tewas Bunuh Diri

Laporan: Ade Mulyana 


 20  4 

RMOL. Aktor Robin Wiliam ditemukan tewas hari Senin pagi waktu Amerika Serikat (11/8).

Ia menghembuskan nafas terakhir pada usia 63 tahun. Huffington Postmenyebutkan, menurut laporan polisi, bintang Mrs. Doubtfire itu tewas bunuh diri.

William disebutkan mengalami depresi beberapa tahun belakangan ini.

Istri William, Susan Schneider, dalam keterangan nya kepada New York Times mengatakan, dirinya kehilangan suami dan teman terbaik, sementara dunia kehilangan salah satu aktor tercinta.

Scheinder juga meminta diberi kesemaptan menjalani masa dukacita bersama keluarga secara privat. [dem]
.
.
.

JOKOWI MEMBURU MENTERI, JK MEMBURU USIA, PKB BURU-BURU SODORIN 7 MUKA BADAK

Jokowi-JK tengah menggodok nama-nama yang akan duduk dalam kabinet. Jokowi sudah menyebut mereka akan berburu bukan diburu. Semoga saja yang diburu calon yang terbaik tak hanya soal urusan balas budi politik.

"Ini akan menjadi bukti, apakah Jokowi bisa membuktikan bahwa kabinet tidak diisi orang-orang yang hasil transaksional," jelas pengamat politik UGM Arie Sudjito, Selasa (12/11/2014).

Arie menyampaikan, harapan publik tertumpu pada Jokowi. Dukungan masyarakat luas pada Pilpres diharapkan bisa mendorong Jokowi memilih nama yang terbaik dan paling kompeten di bidangnya.

Arie menilai, calon dari manapun, baik dari parpol atau non parpol bila layak tentu akan pantas duduk di kursi menteri. Memang masih menjadi pertanyaan apakah jumlah kementerian akan dipangkas atau tidak dan apakah posisi Wamen akan dipertahankan.

"Baik dari parpol atau non parpol tentu harus memenuhi syarat yakni bebas korupsi, kompeten dan cerdas dibidangnya, memiliki leadership kuat, bisa kerjasama dan kemampuan manajerial, serta memiki komitmen pro rakyat. Itu icon Jokowi yang harus dilakukan karena pertaruhannya," jelasnya.

Arie yakin partai politik tak akan bisa mengatur Jokowi soal calon menteri ini, walau nanti pada akhirnya parta-partai tetap akan mengajukan nama. Jokowi bisa jadi tetap akan mengambil nama dari partai, tapi tentu dengan catatan mereka yang benar-benar bersih dari korupsi dan memiliki komitmen.

"Arsitektur kabinet substansi kriteria dan orang-orang yang tepat. Baik parpol atau non parpol yang penting memenuhi kriteria, pasti akan jalan. Dan ide Jokowi agar ketua parpol tidak jadi menteri itu bagus untuk mencegah permainan parpol dalam kementerian," urai dia.

Yang terpenting ketika kabinet berjalan, kementerian jangan disandera kepentingan parpol kala diisi kader Parpol.

"Perlu diingatkan kasus-kasus korupsi yang terjadi selama ini yang sumbernya parpol memanfaatkan jabatan kementrian. Seperti kasus yang ditangani KPK terkait pelibatan pimpinan parpol dan menteri kedepan jangan terulang. Itu perlu diingatkan," tutup dia.
.
.