Tuesday, March 19, 2013

Kudeta Kursi Ketua Umum Aja Kok

SBY kembali menebar teror, merasa ada yang ingin mengkudeta dirinya, pengalihan isu? Atau cari perhatian?

Bagi pihak-pihak yang ingin mengkudeta SBY, sabar tinggal 1 tahun lagi, buat apa buru-buru?

Terus pembisik SBY yang menyatakan ada gerakan ingin mengkudeta presiden tambun ini, sebut saja pihak mana yang ingin menggesernya

Entah sudah keberapa kali SBY melontarkan pernyataan, ada pihak-pihak tertentu yang ingin melakukan kudeta, termasuk sasaran target tembak

Pemimpin sejati seharusnya bersikap tenang, gunakan segala sumber inteljen untuk menyelidiki kebenaran bukan diumbar ke publik.

Inikah yang membuat SBY mengumpulkan Pemred Media Massa, para pensiunan Jenderal & Prabowo? Tidak terhitung ancaman pembunuhan buat Obama

Tapi Obama nggak perlu teriak ke masyarakatnya soal ancaman tersebut. Ada basan inteljen yang melakukannya & mengecek kebenarannya

Gawat kalau Presiden bicara ancaman pembunuhan yang tidak pasti, termasuk ancaman kudeta yang kabarnya bakal dipicu dengan Demo besar 25/3

Ancaman pembunuhan dan kudeta terhadap SBY terus menerus didengungkan sejak tahun 2010, pertama kali dilontarkan waktu kasus century meledak

Isu apalagi yang ingin dialihkan SBY? Soal century? Ibas yang menerima suap Hambalang? Atau Anda punya penafsiran tersendiri?

Presiden SBY terlalu cengeng dan terus mengasihani diri sendiri, lupa sama rakyat yang kian hari kian sengsara? Bahan pokok yang kian mahal?

Lagi-lagi rakyat kembali dijejali materi politik katanya, kabarnya, gosipnya, membaca apa yang tersirat bukan tersurat

Forum Rektor dan Jubah Antipeluru

Forum Rektor Indonesia (FRI) mulai terendus aroma politiknya. Isu politik memang selalu menarik bagi publik, partai dan media. Di dalam UU RPJP 2007 mendasari Visi Bangsa versi FRI, yang dirumuskan top down oleh pemerintah, dan secara struktural memang mengharuskan rektor tunduk pada pemerintah. Sistim Badan Hukum Milik Negara (BHMN)/ Badan Hukum Pendidikan (BHP) adalah ide gagasan tokoh FRI. Hal tersebut menguatkan pendapat akan adanya Politisasi dan Industrialisasi pendidikan.
Setiap kali perhelatan politik digelar, pendidikan turut dijadikan obyek. Politisasi dunia pendidikan semakin menguat sehingga implementasi murni pengembangan ilmu pengetahuan selalu dikalahkan oleh kepentingan politis. Bahkan pendidikan mengarah pada komoditas perdagangan. Banyak masyarakat pendidikan merasakan ketimpangan dan ketidakadilan. Tentu saja kondisi ini berpengaruh terhadap upaya mewujudkan pendidikan nasional.
Setiap rezim pada dasarnya berkepentingan melestarikan kekuasaannya. Memanfaatkan lembaga pendidikan yang berfungsi sebagai agen perubahan, juga digunakan untuk merubah fungsinya menjadi sarana kekuasaan. Melihat realitas saat ini, berbagai kalangan masyarakat seyogianya merasa prihatin danmampu menempatkan diri untuk memperbaiki kualitas pendidikan, dan menentukan persoalan nasib bangsa ke depan. Sebenarnya hal ini dapat dikontrol apabila lembaga-lembaga yang berwenang berperan optimal, namun fungsi sebagaimana mesti kenyataannya belum dijalankan lembaga-lembaga pengontrol. Karenanya, daya pukul kaum akademisi diharapkan sebagai pemimpin dalam fungsi kontrol.
Anggapan bahwa akademisi merupakan kaum idealis dan independen, masih melekat kuat bagi sebagian kalangan. Sejatinya akademisi itu berfokus pada program-program pendidikan. Jangan asyik sendiri dengan isu politik, bahkan menjadi lembaga yang berpolitik. Seyogianya, FRI harus mampu memperlihatkan independensi dari seputar elit kekuasaan. Masih banyak PR yang harus diselesaikan di rumah sendiri. Rupiah telah banyak dikeluarkan mahasiswa untuk kuliah, dengan harapan mendapat ilmu dan nantinya bekerja mapan setelah selesai kuliah. Namun demikian, mereka tak mendapat selain nilai dan ijazah serta gelar. Karena hasil pendidikan mutunya rendah, harganyapun murah. Apakah ini adalah produk dinasti mafia ? hanya generasi Indonesia mendatang yang mengetahui secara pasti.

Ada 2 Monyet di Akun ke-5

Siapa
.
sih
.
yang
.
iseng
.
naruh
.
2 monyet
.
di akun ke-5?????

Ter

Ter..........siksa aku
.
Ter.........buai aku
.
Ter........lena aku
.
Ter.......hina aku
.
Ter......bunuh aku
.
Ter.....tawa aku
.
Ter....tipu aku
.
Ter...tidur aku
.
Ter..pana aku
.
Ter.ikat aku
.
Ter
.
Te
.
T
.
karenaMu

Juara Kelas Bicara dan Juara Dua Copas Ajah

Siapa Ketum Demokrat Pilihan SBY?
.
OPINI
.
By Heru Sutadi
.
 | Selasa, 19 Maret 2013 | 12:27 WIB 
.
Dibaca: *120 *   Komentar: *1*   0 bermanfaat
.
Setelah Anas Urbaningrum ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK dalam kasus Hambalang, Anas membuka "aib" bahwa dirinya menjadi Ketua Umum Demokrat sesungguhnya tidak diinginkan. Ans diplot "hanya cukup" sebagai Sekjen saja. Namun, fakta bicara berbeda, Anas, entah dengan cara lurus atau keterlibatan Nazaruddin, Anas menjadi Ketua Umum. Pada saat itu, yang sebenarnya digadang-gadang jadi Ketua Umum adalah Andi A. Malarangeng.

Berkaca dari kasus Anas, nampaknya jika Kongres Luar Biasa Partai Demokrat digelar, yang jadi pertanyaan kemudian adalah siapakah yang akan menggantikan Anas? Kriteria apa yang akan dipilih Majelis Tinggi (baca: SBY) dalam memilih Ketua Umum?

Satu hal yang pasti, saat ini bukan saat yang tepat memunculkan anggota keluarga SBY sebagai pengganti Anas, apakah itu Ibu Ani Yudhoyono, Ibas maupun Pramono Edi. Untuk nama terakhir, bahkan arahnya adalah bukan sebagai Demokrat-1, tapi Tentara-1 alias Panglima TNI. Memilih Ibu Ani atau Ibas, bukan merupakan pilihan karena betapapun, SBY ingin konflik Demokrat diselesaikan tanpa membuat "musuh" baru atau bahkan "musuh" yang sedang "marah" saat ini mereda amarahnya, karena melihat bahwa sesungguhnya SBY memang mengganti Anas karena murni persoalan hukum dan bukan menggantikan Anas dengan istrinya atau anaknya.

Dalam memilih, meski nanti akan bergantung peserta KLB, SBY akan memilih orang dengan beberapa kriteria. Pertama jelas, bersih dari kasus hukum atau potensi untuk diperkarakan karena kasus hukum. Andi Malarangeng sudah pasti tidak, Marzuki Alie nampaknya masih dipikir-pikir. Marsuki masih disorot terkait peran dirinya di perusahaan investasi emas GTI Syariah.

Kemudian kedua, Ketua Umum Demokrat diharapkan tidak begitu populer, setidaknya popularitas SBY dan power SBY dianggap lebih tinggi, agar tetap dapat mengontrol seluruh sendiri kehidupan partai. tipikal ornag seperti Subur Budhisantoso atau Hadi Utomo lah yang akan dipilih.

Dan ketiga, berada di antara dua faksi yang ada, bisa ke kubu SBY, bisa juga ke kubu Anas. Saan maupun Tri, nampaknya bukanlah pilihan. Begitu juga Andi Nurpati atau Made Pasek. Tipikal seperti Roy Suryo, Hayono Isman mungkin bisa jadi alternatif.

Jadi jika ada nama-nama yang beredar saat ini dan digadang-gadang akan menjadi Ketua Umum Partai Demokrat, 3 hal itulah yang akan jadi pegangan, apakah orang itu akan "diterima" jika terpilih sebagai Ketua Umum atau tidak.

Lubang Ozon Makin Menganga

Celah makin lebar.
Bisa keluar masuk kapan aja.
Lewat versi tablet tanpa pintu tanpa jendela.
Lewat versi mobile bagai lewat jalan tol.
.
.
Bagaimana kalau :
.
Kuganti PP kalian?
.
Kuhapus 4 post teratas?
.
Koment di mana-mana pake akun kalian?
.
Confirm everythings?
.
Notonegoro......
.
Goro-Goro
.
Pun dimulai sudah
.
Bukan oleh saya
.
Karena
.
Saya
.
Badman
.
I have bad day everyday

Budak Maya

Di Sedot Pulsa
.
Oleh: Budi Van Boil
.
 | 19 March 2013 | 02:25 WIB
.
oalah nduk
sering sekali kamu menunduk
kadang suka mengangguk-angguk
dan terkadang hampir diseruduk
kamupun suka senyum-senyum sendiri
kadang juga marah sendiri
jarimu tak capek menari-nari
matamu seperti terpatri
kamu sekarang sudah sakti
hidup di dua alam saat ini
tiada hari tanpa berhaha hihi
nyaris tak tengok kanan dan kiri
menunduk
dari pake baju hingga memakai handuk
tak sadar kepalamu telah bertanduk
tagihan menumpuk mikirin quota serenyah kerupuk
kamu terjerat dunia maya
kamu lupa isi dunia nyata
kamu terlena hampir gila
duniamu  hilang disedot pulsa
=================
emang bener kata joyo boyo
suatu masa di mana banyak orang tertawa sendiri dan ngomong sendiri
hihihihihihiiiiiiiiiii….
antara jamban dan selokan
bvb

Sandaran Hati

Bersandarlah Kapan Pun Kau Mau
.
Oleh: Revangga Dewa Putra
.
 | 17 January 2013 | 09:51 WIB
.
Bertahun aku berharap.
Berlarut aku menanti.
Akhirnya yang mustahil menjadi nyata.
Perjuangan hati mendapat sebuah cinta.
Adalah perjalanan panjang satu sisi kehidupan.
Jangan sia-siakan ketika akhirnya cinta memilihmu.
Jagalah dia sepenuh hati dengan setiamu.
Ingat saat akan upaya membuat cinta memilihmu.
Hargailah dia semampumu.
Sambutlah dia seutuhnya.
Bersandarlah pada dada ini saat kau sedih.
Besandarlah pada bahu ini saat kau perih.
Kapanpun kau mau, cintaku.