Tuesday, March 19, 2013

Juara Kelas Bicara dan Juara Dua Copas Ajah

Siapa Ketum Demokrat Pilihan SBY?
.
OPINI
.
By Heru Sutadi
.
 | Selasa, 19 Maret 2013 | 12:27 WIB 
.
Dibaca: *120 *   Komentar: *1*   0 bermanfaat
.
Setelah Anas Urbaningrum ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK dalam kasus Hambalang, Anas membuka "aib" bahwa dirinya menjadi Ketua Umum Demokrat sesungguhnya tidak diinginkan. Ans diplot "hanya cukup" sebagai Sekjen saja. Namun, fakta bicara berbeda, Anas, entah dengan cara lurus atau keterlibatan Nazaruddin, Anas menjadi Ketua Umum. Pada saat itu, yang sebenarnya digadang-gadang jadi Ketua Umum adalah Andi A. Malarangeng.

Berkaca dari kasus Anas, nampaknya jika Kongres Luar Biasa Partai Demokrat digelar, yang jadi pertanyaan kemudian adalah siapakah yang akan menggantikan Anas? Kriteria apa yang akan dipilih Majelis Tinggi (baca: SBY) dalam memilih Ketua Umum?

Satu hal yang pasti, saat ini bukan saat yang tepat memunculkan anggota keluarga SBY sebagai pengganti Anas, apakah itu Ibu Ani Yudhoyono, Ibas maupun Pramono Edi. Untuk nama terakhir, bahkan arahnya adalah bukan sebagai Demokrat-1, tapi Tentara-1 alias Panglima TNI. Memilih Ibu Ani atau Ibas, bukan merupakan pilihan karena betapapun, SBY ingin konflik Demokrat diselesaikan tanpa membuat "musuh" baru atau bahkan "musuh" yang sedang "marah" saat ini mereda amarahnya, karena melihat bahwa sesungguhnya SBY memang mengganti Anas karena murni persoalan hukum dan bukan menggantikan Anas dengan istrinya atau anaknya.

Dalam memilih, meski nanti akan bergantung peserta KLB, SBY akan memilih orang dengan beberapa kriteria. Pertama jelas, bersih dari kasus hukum atau potensi untuk diperkarakan karena kasus hukum. Andi Malarangeng sudah pasti tidak, Marzuki Alie nampaknya masih dipikir-pikir. Marsuki masih disorot terkait peran dirinya di perusahaan investasi emas GTI Syariah.

Kemudian kedua, Ketua Umum Demokrat diharapkan tidak begitu populer, setidaknya popularitas SBY dan power SBY dianggap lebih tinggi, agar tetap dapat mengontrol seluruh sendiri kehidupan partai. tipikal ornag seperti Subur Budhisantoso atau Hadi Utomo lah yang akan dipilih.

Dan ketiga, berada di antara dua faksi yang ada, bisa ke kubu SBY, bisa juga ke kubu Anas. Saan maupun Tri, nampaknya bukanlah pilihan. Begitu juga Andi Nurpati atau Made Pasek. Tipikal seperti Roy Suryo, Hayono Isman mungkin bisa jadi alternatif.

Jadi jika ada nama-nama yang beredar saat ini dan digadang-gadang akan menjadi Ketua Umum Partai Demokrat, 3 hal itulah yang akan jadi pegangan, apakah orang itu akan "diterima" jika terpilih sebagai Ketua Umum atau tidak.