Thursday, June 27, 2013

persamaan JOKOWI dan PKI

tahu atau tempe? tahu.....
.
.
tahukah kamu...... persamaan atau perbedaan? persamaan......
.
.
tahukah kamu persamaan..... SBY atau JOKOWI? JOKOWI.
.
.
tahukah kamu persamaan JOKOWI dan...... PDI, PMI, PGI atau PKI? PKI......
.
.
PKI? yakin?
.
.
hmmmm...... why not?
.
.
okey.
.
.
tahukah kamu persamaan jokowi dan pki? ...... dua menit.......
.
.
hmmm.......
.
.
25 detik.......
.
.
nganuuuu.......
.
.
3 detik........
.
.
gak tahu aja deh......
.
.
gooooodddddzzzzzzz......

jokowi ngintip warganya dari puncak monas

adakah masjid kaum sunni di iran?

gadis kecil korban kekejian syiah

begitu megah sinagoge syiah, begitu sepi jamaatnya, begitu garang jiwanya

mother in heaven and wife in seven eleven

Wednesday, June 26, 2013

koment ga dijawab

Pornooooo

https://www.youtube.com/watch?v=0kXdqzdc47w&feature=youtube_gdata_player

Mau Lihat Video 'Jokowi' dan 'Ahok' Lagi Mandi di Pinggir Kali?

https://www.youtube.com/watch?v=0kXdqzdc47w&feature=youtube_gdata_player

Gara2 BBM naik, Computer Gw Dibuat Mainan

Ola..... My Name is Sanjaya

Syiah Punya Satu Akun yang Dipakai Ramai- Ramai

Sulitnya Memelihara Primata Terkecil di Dunia

What Do See, Kusni Kasdut?

Rakhmat Jallaluddin Kehabisan Quota Internet

Kandang Burung di Perbukitan Tibet

Gadis Cilik Pejuang Democrazy

Tutup Mata Saja Jika Sang Gubernur Haus Kuasa Lewat

Dan Panji Panji Perang pun Dikibarkan

Demonstran ala Syiah di Suriah Syekseech Loooh

Saturday, June 22, 2013

Para Pencuri Akun

* Ida Ratna Isaura | 21 June 2013 | 18:54:06
saya rasa, resiko menjadi minoritas memang seperti itu. . mereka sendiri yang memilih menjadi minoritas, padahal pindah aliran demi keselamatan bukan berarti pindah agama kan? jadi nggak perlu se-fanatik itu. coba kalo mereka mayoritas, gag bakalan kena nasib gitu.
dan juga, kebetulan saya punya teman yg aliran syiah di fb. tiap post status isinya melulu membahas tentang syiah, menganggap syiah yang terbaik, kalo diskusi nggak mau menerima pendapat yang berseberangan, keras, cenderung memaki aliran2 yang dia benci dan merasa paling benar. mungkin di dunia nyata hal semacam itu juga yang menjadi faktor perlakuan buruk masyarakat sama mereka.
intinya, ya introspeksi diri dulu, mungkin selama ini mereka kurang membaur / terlalu eksklusif, kurang damai dengan perbedaan dll. .
salam.
reply
.
.
* Kresnap | 21 June 2013 | 19:12:38
Maaf, saya tidak terlalu mengikuti berita ini. Tetapi komentar Mbak Ida saya rasa terlalu menganggap remeh keimanan saudara2 Syiah, seakan2 melepaskan keimanan itu semudah membalik telapak tangan.
Kedua, saya setuju kalau eksklusivitas dan superiority complex dapat mengakibatkan pergesekan. Seyogyanya kedua belah pihak menahan diri, live and let live.
Namun saya kurang paham, apakah di tempat penampungan ini para pengungsi Syiah juga (masih?) gencar menyebarkan pahamnya kepada warga sekitar yg Sunni? Apakah warga yg Sunni selama ini juga tidak merasa dirinyalah yg benar sehingga perlu menyadarkan saudara2nya yg “sesat”? Atau bagaimana?
Semoga masalahnya cepat terselesaikan. Rahayu, rahayu, rahayu.
reply
.
.
* Black Horse | 21 June 2013 | 19:16:12
[__saya rasa, resiko menjadi minoritas memang seperti itu. . __]
Ini benar-benar sarkasme! Apakah dengan logika Anda ini, Anda mengamini “mayoritas” untuk melakukan bar-bar? Begitukah?
[__mereka sendiri yang memilih menjadi minoritas__]
Apa maksud pilihan minoritas itu? Apakah masalahhnya hanya karena pilihan dan kemudian Anda ingin menyeragamkan?
reply
.
.
* Ida Ratna Isaura | 21 June 2013 | 19:28:54
@Mas Kresna, terima kasih tanggapannya.
anda mengatakan saya terlalu menganggap remeh keimanan seolah2 melepas keimanan itu semudah membalik telapak tangan.
maksud dari melepas keimanan itu apa? apakah aliran diluar syiah itu dianggap kafir? apakah dengan menganut aliran nu, muhammadiyah dll yang mjd mayoritas di indonesia, mereka bakal masug neraka? kan sama islam nya, 
dari pada mereka menganut aliran minoritas tapi mengharap perlindungan dan kenyamanan seperti halnya yang didapatkan mayoritas, itu kan sulit? dari pada mereka hidup dan merasa tidak aman, tidak dapat melakukan berbagai aktivitas dengan baik, dan tidak mendapat perlakuan yang baik, cari payung yang aman saja lah mas. aman di dunia aman di akhirat  hehehe
melihat dan membaca berita ini, tentu kita merasa kasihan dan bersimpati. tapi kita sendiri tidak tahu bagaimana mulut mereka. seperti halnya yang saya ceritakan pada komentar diatas, bagaimana teman saya itu statusnya penuh konflik, keluhan agama, umpatan, nggak nerima perbedaan, merasa paling benar pula, rasa simpati dan kasihan saya itu jadi terasa lain. .
yah, semoga masalahnya dapat terselesaikan dengan baik 
reply
.
.
* Ida Ratna Isaura | 21 June 2013 | 19:40:20
@Mas Black Horse, logika saya begini: nggak mungkin orang senyum2 cantik tiba2 ditendang. orang menendang tentulah diawali dari rasa tidak senang, marah, dsb.
saya tidak membenarkan orang2 yang menyerang mereka, tapi saya menekankan perlunya introspeksi diri bagi warga syiah. apakah selama ini mereka sudah bermasyarakat dengan baik dan tidak eksklusif, dll. . .
menurut saya, masyarakat indonesia itu semakin lama semakin kecanduan menyalahkan pemerintah. sedikit2 mengatakan pemerintah telah gagal blah blah blah. . . padahal kalau mereka sendiri yang duduk di kursi pemerintahan, belum tentu indonesia lebih baik, hehehe 
reply
.
.
* Kresnap | 21 June 2013 | 19:43:58
Mbak Ida, kalau memang tidak ada pertentangan antara keimanan Syiah dan Sunni, saya rasa tidak akan terjadi saling tuduh yg kemudian meruncing menjadi saling serang seperti saat ini (dan bukan hanya di Sampang lho). Kalau keadaannya dibalik, misalnya, umat Sunni yg minoritas di Iran atau Bahrain disuruh manut mengikut Syiah, kira2 mau tidak mereka?
Mengenai komentar teman Mbak Ida, saya setuju, memang tidak pantas. Tetapi jangan lupa bahwa orang seperti itu tidak hanya terdapat di golongan Syiah saja, saya rasa. Silakan tengok di Kompasiana saja, berapa banyak tulisan yg mengatakan bahwa agama A adalah yg paling benar, paling mulia, paling berkenan di mata Tuhan, dll. Bukankah ini menunjukkan kecenderungan yg sama? Hanya mungkin karena yg melakukannya seagama dengan kita, kita anggap wajar, bahkan mungkin ikut mengaminkan.
Salam.
reply
.
.
* Mboten Wonten | 21 June 2013 | 19:46:20
mbak ida ratna ini agak ‘miring’ logikanya:
di indonesia sdh terbukti orang senyum2 gembira sambil2 bernyanyi2 (yg mereka anggap ibadah) di suatu tempat TANPA MENGGANGGU siapapun, toh tiba2 diserang dan dirusak bangunannya.
demikian selalu terjadi,krn apa? krn yg suka menyerang itu hanya sekumpulan orang2 tdk waras yg DIAJARKAN mencintai agamanya dibuktikan dgn MENYAKITI SESAMANYA yg berbeda
reply
.
.
* Ida Ratna Isaura | 21 June 2013 | 19:58:48
@Mas Kresna, pertentangan keimanan bagaimana? wong sama2 islam. kalau mau cari perbedaan, ya nggak bakalan habis. akan selalu ada konflik2 selama kita selalu mencari dan membahas perbedaan. jadi kembali pada individu masing2 
akan lebih aman apabila seseorang berada/tinggal pada tempat dimana disitu menjadi mayoritas, supaya ketika terjadi gesekan, mereka gag jadi korban. cz saya menyarankan menganut aliran mayoritas demi keselamatan tapi kemudian dianggap menyeragamkan hehe
salam damai 
reply
.
.
* Esther Lima | 21 June 2013 | 22:27:04
maksudnya, kalau mau hidup damai di Indonesia, minoritas harus pada pindah agama ke sunni, gitu ya mbak?reply
.
.
* Ida Ratna Isaura | 21 June 2013 | 22:42:44
ah, mbak Esther berasa di timur tengah saja emang payungnya cuma dua itu? dan saya tidak bilang harus kok 
reply
.
.
* Esther Lima | 21 June 2013 | 22:55:48
Kutip:
saya rasa, resiko menjadi minoritas memang seperti itu. . mereka sendiri yang memilih menjadi minoritas, padahal pindah aliran demi keselamatan bukan berarti pindah agama kan? jadi nggak perlu se-fanatik itu. coba kalo mereka mayoritas, gag bakalan kena nasib gitu..
Bukannya mayoritas membiarkan mereka dengan hak hidupnya, malah melakukan intimidasi, dan menganggap begitulah resiko jadi minoritas. Kalau nggak mau terima resiko itu, ya pindah saja.
reply
.
.
* Eka Agustinus | 22 June 2013 | 00:02:44
lagi minjem akun icha ya?
reply
.
.

Friday, June 21, 2013

Rest In Peace..... Enyak Gue.......

Upgrade Galaxy Tab ke Galaxy Tab 3.0 Bisa Ngga, Ci?

PERINGATAN: silahkan copas dan gak perlu sebutin sumbernya. resiko tanggung sendiri. modol lewat mulut.
.
.
>start
.
.
bisa upgrate ke Tab 3?
.
.
bisa
.
.
beneran bisa?
.
.
enceeer.......
.
.
biayanya?
.
.
500.........
.
.
300 ya?
.
.
450........
.
.
325?
.
.
400.......
.
.
350?
.
.
deal
.
.
okey. nih Tab gue.
.
.
sejarahnya gimana ini barang?
.
.
masuk kolam 3 kali.
.
.
terus......
.
.
jatuh 7 kali.
.
.
terus........
.
.
didudukin tante-tante 3 kali.
.
.
kalo gitu biaya upgradenya 6.5 jeti.
.
.
mahal amat. beli baru namanya itu.
.
.
emang...........
.
.
>end
.
.

Thursday, June 20, 2013

Busana Ikan Fatin yang Kayak Gini Bakalan Laku di Bulan Juli

Budaya menulis itu kreatif.
Kalau mata, otak, dan dengkul saya tidak melarang, sehari saya pengen menulis lima sampai sepuluh cerpen. Lumayan banget honor yang kita terima dari koran/majalah/tabloid ibukota.
‘Larangan’ berikutnya adalah sayembara novelet yang digelar sebuah majalah wanita yang kini sedang saya ikuti.
Tetapi, menulis tidak sehat bila penulis tidak jujur.
“Jujur” dalam artian kita memaksakan diri untuk menulis lantaran hanya pengen menulis karena merasa wajib mengisi kolom K atau kolom-kolom lain di media mana saja, tanpa pengendapan di kepala sebagai bahan baku yang bakal dituang untuk dinikmati banyak orang, menghibur sekian ribu kepala.
Apapun itu, sebagai bagian dari kesenian, mengarang (baca: menulis) telah dilakukan dengan baik oleh ANU.
Saya kira bagus-bagus saja kok apa yang dia tuangkan. Sebagai salah satu pendukung FXFI, saya cermati tulisan itu dengan tuntas. Sebagai editor, saya mencerna alinea terakhir itu malah bijak.
Mari berekspresi, dan kita pertanggungjawabkan artikel/tulisan kita di mata masyarakat. Kalau bisa jangan FXFI melulu topiknya, plus jilbab dan seterusnya. Biarkan orang lain merenda masa depannya, dengan cara dia sendiri. Dari sisi psikologi, anak usia 16 tahun jangan terlalu digempur dengan berbagai retorika, apalagi dihantam dengan keras sehingga dia tersungkur KO. Kasihanilah FXFI sebagai manusia.
Maaf ANU kalau saya salah-salah kata. Salam damai ya.

Samsung Galaxy S4 Mini Cuma 4 Jutaan?? 5 Jutaan Kaleee

Awas!! Ada yang Ngintip, Mas Brooh.......

Sapa Bilang Humor Harus Loetjoe

Wednesday, June 19, 2013

Tuesday, June 18, 2013

Ben

Sepi Amat Sih
.
Oleh: Cennots
.
 | 18 June 2013 | 14:10 WIB
.
Ben pun diterpa badai bingung tak berujung. Aneh juga pikirnya. Kok tak ada satu pun pengunjung melongok ke bangsal kelas 2 tempatnya dirawat. Biasanya selepas ‘asar pasien di ujung ruangan paling ramai dikunjungi para pembezuk. Maklum aja, pasien itu kan supervisor pabrik sepatu. Tapi…… kok pasien itu tak ada di situ? Kemana ya?
Disapunya seluruh isi ruangan itu. Ben ternyata hanya seorang diri. Tak ada siapa-siapa.
“Hallooo……. suuus….. susteeer……”
Ben pun melangkah menuju pintu dan keluar sudah. Hanya sepi yang ditemuinya. Tak ada siapa-siapa di lorong, pun suster penjaga. Aneh…..
“Hallooo….. ada orang di sana??!!”
Di ujung lorong dia melihat sekelebatan orang melintas dan masuk ke pantry. Tangannya berlumuran darah dan…….. tanpa kepala. Kepalanya tergeletak di lantai. Glek…. Ben tersedak dan seketika hawa dingin menyelimuti tubuhnya.
“Ben…… Ben…….. Tolong akuuu……”
Sebuah suara lirik datang dari dalam bangsalnya. Ben pun kembali masuk ke kamarnya. Sepi…. sepi….. dan…… si supervisor tampak terbaring di tempat tidurnya.
“Bapak kenapa??”
“Hanya kamu yang bisa menolong Bapak…… atau aku akan terjebak di ruangan ini hingga hari pembalasan”
Ben masih bingung.
“Bapak sudah diambil El Maut”
Ben menyimak ucapan bapak itu sambil mengikuti arah tatapan matanya yang tertuju ke belakang tubuh Ben.
Ben menoleh ke belakang. Dua sosok berjubah hitam dan tinggi besar tepat berdiri di tepi jendela.
“Pak Reguel sudah dalam genggamanku”
Yang satu berkata pelan tapi sangat lantang terdengar di telinga Ben.
“Dan kamu….. Benjamin…… milikku!!”
Sahut yang di sebelahnya.
“Jadi………. aku sudah mati??!!”
Ben terduduk lemas di lantai.
“Sore itu saat dibezuk anak buah Bapak, ada yang memasukkan kaldu udang ke baki makananku. Padahal aku sangat alergi terhadap udang. Dan saat aku santap makanan itu…… jiwaku pun melayang…..”, ungkap Pak Reguel.
Hawa dalam ruangan makin dingin dan Ben menggigil karenanya. Bapak itu mati diracun.
Lalu aku bagaimana? pikir Ben. Dan kepala Ben pun berputar-putar. Aneka warna cahaya menari-nari di atas kepalanya.
“Ben….. Ben….. bangun, Ben…….”
Ben pun tersadar. Suster penjaga dan beberapa orang mengelilinginya.
Rupanya Ben terjatuh dari dipan dan pingsan sesaat.
“Syukurlah kau selamat, Ben”
Ucapan Pak Reguel menyentak kesadaran Ben. Dia masih hidup?? Ben menatap tajam ke arah Pak Reguel.
“Kenapa, Ben?? Kok wajahmu memucat. Kayak habis lihat hantu saja. Memangnya aku hantu ya??”
Ben hanya tersenyum malu. Dan suster penjaga membantu Ben naik ke dipan.
“Siap-siap ya…… waktu bezuk sudah tiba. Akan ada banyak orang ke sini”
Suster pun meninggalkan bangsal itu dan tak lama ‘para pembezuk’ memenuhi ruangan Ben.
“Mami sendiri? Aru dan Aya ngga ikut?”
Ini pertanyaan ke duapuluh yang dilontarkan Ben kepada ibunya. Dan selalu saja hanya secuil senyum jawabannya.
“Besok lusa Aya akan ke sini. Istrimu masih sibuk, Ben. Dan cucu bandelku si Aru lebih senang makan bubur ayam bersama papi di seberang rumah sakit”
Kali ini Ben tak bisa tersenyum. Nyeri di ulu hatinya kian menjadi. Dan tiba-tiba Ben teringat pada Pak Reguel. Dia dalam bahaya. Ya…… itu jelas terlihat. Dua sosok berjubah hitam kini muncul di tepi jendela.
Pak Reguel sedang dibezuk rekan dan anak buahnya. Ben mengawasi baki makanan di bufet kecil. Dan betul saja. Seseorang mendekati baki itu sambil menggenggam sesuatu di tangan kanannya. Terlihat seperti botol kecil. Ben bangkit dari dipannya.
“Mau ke mana, Ben??!!”, mami bertanya gusar.
Ben tak menjawab dan terus saja menghampiri dipan Pak Reguel. Cairan dalam botol sudah tertuang ke makanan Pak Reguel.
Ben merebut botol di tangan orang itu.
“Jangan sentuh makanan itu, Pak Reguel. Wanita ini telah menuang kaldu udang ke dalamnya”
Pak Reguel terperanjat.
“Betul itu, Esther?!”
Yang ditanya tak menjawab malahan berbalik badan dan hendak kabur. Tepat di depan pintu, Esther terpeleset jatuh. Kepalanya membentur lantai dengan keras. Dan satu sosok berjubah hitam menarik rohnya dan membawanya terbang menembus langit-langit ruangan.
Ben melihat ke tepi jendela. Sosok yang satunya hendak mengambil siapa? Ben masih bingung.
Kebingungan Ben tak lama rupanya. Pak Reguel tampak tersengal-sengal, dan sosok berjubah hitam secepat kilat mengambil roh Pak Reguel. Tanpa disadari, Ben tersandung kabel mesin penopang jantung Pak Reguel.
Ketika sadar dia yang menyebabkan Pak Reguel tewas, Ben pun pingsan untuk kedua kalinya.
“Ben….. Ben….. bangun, Ben…….”
Ben pun tersadar. Suster penjaga dan beberapa orang mengelilinginya.
Rupanya Ben terjatuh dan pingsan sesaat.
“Syukurlah kau selamat, Ben”
Bukan ucapan Pak Reguel yang mengagetkannya. Tapi keberadaan sosok berjubah hitamlah yang menakutkannya. Kali ini bukan berdua, tapi memenuhi seluruh ruang di rumah sakit itu.
“Aru ada di seberang jalan tepat di depan pintu masuk rumah sakit ini. Temuilah”
Ben tak tahu sumber suara lirih ini. Ben lupa akan nasib Pak Reguel. Baginya Aru adalah segalanya, putra kesayangannya.
Ben bergegas keluar bangsal dan berjalan cepat keluar rumah sakit. Hanya Aru yang dituju.
Tiba di pintu keluar rumah sakit, Ben melihat Aru melambai ke arahnya, tapi Ben tampak tersentak kaget. Di samping Aru ada sosok berjubah hitam.
Aru berlari menyeberang jalan……. dan……. braak…… sepeda motor yang melaju kencang menghantam tubuh Aru.
Saat itulah Ben melihat semua sosok berjubah hitam bersiap terbang meninggalkan rumah sakit.
Dan……. booom……… rumah sakit itu pun luluh lantak oleh sebuah bom yang terpasang di salah satu pantry.
Ben teringat sosok yang tangannya berlumuran darah di pantry, samar-samar Ben bisa menggambarkan kepala yang tergeletak di lantai, wajahnya mirip dia, mirip Ben. Ben makin bingung. Apakah aku teroris? pikir Ben. 
Dan Ben pun kembali pingsan.
“Ben….. Ben….. bangun, Ben…….”
Ben pun tersadar. Suster penjaga dan tiga orang lelaki mengelilinginya.
Rupanya Ben terjatuh dan pingsan sesaat.
“Syukurlah kau selamat, Ben”
Itu bukan suara Pak Reguel, itu suara suster penjaga. Dan Ben terbangun bukan di bangsalnya, tapi di depan pantry. Ben mulai ingat telah meletakkan tas ransel di sana.
Ben mengamati sekelilingnya. Tak ada sosok berjubah hitam. Tak ada satu pun.
“Sebaiknya kamu kembali ke kamar, Ben. Kalau perlu apa-apa, hubungi kami ya?”
Ben mengangguk.
“Ben…… kali ini kamu melihat berapa sosok berjubah hitam?”
Ben tampak bingung dan hanya menggeleng.
“Kalau dalam dua hari ke depan kamu tak lagi melihat mereka maka kamu boleh meninggalkan rumah sakit ini, Ben. Dan ini tas ranselmu”, ujar suster penjaga.
Tepat pukul 00.00 WIB, semua lampu di koridor ruang isolasi rumah sakit jiwa di pinggiran kota hujan itu pun padam.
“Sepi amat sih…..”
Ucap Ben lirih lima menit setelah lampu padam. Itulah yang diucapkan Ben saat pertama kali menghuni rumah sakit jiwa itu empat tahun lalu dan selalu diucapkannya tiap hari, tiap malam.
Aru, putra Ben satu-satunya, tewas terjatuh dari motor saat kampanye dirinya menjadi caleg. Ben kalah dalam pileg itu dan stress berat. Sam saingannya di pileg kini sedang asyik menghabiskan uang rakyat.
Mau jadi caleg lagi, Ben?

Friday, June 7, 2013

Mirrors Mirrors on The Walls, Give Me Megan Meguerre...... NOW !!!

Justin Timberlake Mirrors
is a song from the the album
"The 20/20 Experience".
.
[Verse 1]
Aren't you somethin' to admire,
cause your shine is
somethin' like a mirror
And I can't help but notice, y
ou reflect in this heart of mine
If you ever feel alone
and the glare makes me hard to find
Just know that I'm always
parallell on the other side

[Pre-Hook]
Cause with your hand
in my hand and a pocket full of soul
I can tell you there's no place
we couldn't go
Just put your hand on the glass,
I'll be tryin' to pull you through
You just gotta be strong

[Hook]
Cause I don't wanna lose you now
I'm lookin' right at the other half of me
The vacancy that sat in my heart
Is a space that now you hold
Show me how to fight for now
And I'll tell you baby, it was easy
Comin' back into you once I figured it out
You were right here all along
It's like you're my mirror
My mirror staring back at me
I couldn't get any bigger
With anyone else beside of me
And now it's clear as this promise
That we're making two reflections into one
Cause it's like you're my mirror
My mirror staring back at me, staring back at me

[Verse 2]
Aren't you somethin', an original, cause it doesn't seem merely assembled
And I can't help but stare cause I see truth somewhere in your eyes
I can't ever change without you, you reflect me, I love that about you
And if I could, I would look at us all the time

[Pre-Hook]
Cause with your hand in my hand and a pocket full of soul
I can tell you there's no place we couldn't go
Just put your hand on the glass, I'll be tryin' to pull you through
You just gotta be strong

[Hook]
Cause I don't wanna lose you now
I'm lookin' right at the other half of me
The vacancy that sat in my heart
Is a space that now you hold
Show me how to fight for now
And I'll tell you baby, it was easy
Comin' back into you once I figured it out
You were right here all along
It's like you're my mirror
My mirror staring back at me
I couldn't get any bigger
With anyone else beside of me
And now it's clear as this promise
That we're making two reflections into one
Cause it's like you're my mirror
My mirror staring back at me, staring back at me

[Bridge]
Yesterday is history
Tomorrow's a mystery
I can see you lookin' back at me
Keep your eyes on me
Baby, keep your eyes on me

[Hook]
Cause I don't wanna lose you now
I'm lookin' right at the other half of me
The vacancy that sat in my heart
Is a space that now you hold
Show me how to fight for now
And I'll tell you baby, it was easy
Comin' back into you once I figured it out
You were right here all along
It's like you're my mirror
My mirror staring back at me
I couldn't get any bigger
With anyone else beside of me
And now it's clear as this promise
That we're making two reflections into one
Cause it's like you're my mirror
My mirror staring back at me, staring back at me

[Hook 2] x10
You are you are the love of my life

[Verse 3]
Baby you're the inspiration for this precious song
And I just wanna see your face light up since you put me on
So now I say goodbye to the old me, it's already gone
And I can't wait wait wait wait wait to get you home
Just to let you know, you are

[Hook 2] x8
You are you are the love of my life

[Verse 4]
Girl you're my reflection, all I see is you
My reflection, in everything I do
You're my reflection and all I see is you
My reflection, in everything I do

[Hook 2] x16
You are you are the love of my life

Tuesday, June 4, 2013