Monday, April 9, 2012

0



Aktualisasi diri sih boleh saja… namun bagaimana kita bisa meng-aktualisasi-kan diri kita di K ini lewat artikel yang kita tulis hingga mampu ‘nangkring’ di kolom teraktual? Berikut di bawah ini merupakan cara-cara yang bisa dilakukan. Pertama, untuk kompasianer newbie, bisa memulai dengan berteman dan berkomentar yang baik-baik, SKSD (sok kenal sok dekat) memberikan vote di setiap tulisan-tulisan yang dibaca. Ini seperti menebar benih.. yang akan kita tuai di kemudian hari… ‘vote-vote’ itu akan berbalik terhadap posting kita. Kedua, bergabung dengan komunitas-komunitas yang sudah ada di K ini. Kita mahfum bahwa seperti ada konsensus bersama di antara anggota kelompok/komunitas untuk memberikanvote terhadap tulisan-tulisan para anggotanya yang tergabung di dalam komunitas bersangkutan. Tentu saja tidak semua posting kita bisa ‘nangkring’ di kolom Teraktual jika kita telah bergabung di dalam suatu komunitas, melainkan hanya artikel yang benar-benar berkualitas saja yang mendapat kesempatan itu. Tapi paling tidak kita mendapat peluang untuk meraup vote aktual lebih besar karena ‘konsensus’ bersama itu. Ketiga, para penulis yang telah memiliki pekerjaan/bisnis bagus dan menempati posisi puncak dalam karirnya, tentu akan dengan mudah mendapatkan vote dari para karyawan/bawahannya yang juga terdaftar di K, dan dari network organisasi di mana si penulis berkecimpung/aktif yang memiliki akun K. Keempat, tulis topik yang bombastis atau yang lain daripada yang lain, dan dengan judul yang tak kalah provokatifnya. Namun untuk hal ini diperlukan mental dan ‘otak’ yang kuat dalam menghadapi berbagai kritik yang hadir… Cara seperti ini bisa dilakukan bertahap, seperti melatih diri dulu.. ‘gak’ usah buru-buru mau langsung teraktual… Hingga lama-lama kompasianer akan ‘ngeh’ bahwa kita selalu menulis dengan judul dan isi yang provokatif plus bombastis… Kelima, tulislah kritik keras terhadap kompasianer lain atas tulisannya. Bahkan bikin tulisan nyinyir.. kalo perlu segala yang jelek-jelek tentang si penulis sampai nenek moyangnya bisa dikeluarkan semua.. Tapi tentu saja.. ini butuh mental baja… hehehe… Keenam, teraktual dengan curang.., yaitu dengan membuat cloning akun-akun siluman dan mem-vote sendiri tulisan kita. Tapiiiii…. ini langkah yang sebaiknya harus dihindari.. karena di sini kompasianer pada cerdas.. bisa tau kecurangan itu… dan ketika ketahuan… biasanya sih si pelaku akan ‘dihabisi…’  Ini pernah terjadi.

Flores dan Timor Leste Jajahan Portugis. Masalah, Bro?



Sejarah mencatat, sebelum VOC masuk ke wilayah Nusantara, wilayah timur Nusantara (Hindia Timur) sudah lebih dahulu diduduki Portugis. Pelan tapi pasti, tentu saja harus melalui pertempuran sengit antara pendatang baru (Belanda) melawan penguasa lama (Portugis), Nusantara kemudian dikuasai Belanda dari barat merambah perlahan ke timur dan kemudian mengubah namanya menjadi Hindia Belanda.
Sengketa para penjajah itu ternyata berlangsung cukup alot. Baru pada tahun 1859 melalui Kesepakatan Lisabon, Portugis dan Belanda mengakhiri persengketaan mereka atas tanah jajahan di wilayah Hindia Timur. Portugis menyerahkan Hindia Timur kepada Belanda kecuali Timor Timur (sekarang Timor Leste).
Namun untuk mendapatkan kekuasaan atas Pulau Flores (Nusa Tenggara Timur) Belanda harus membayar dana tambahan kepada Portugis sebesar 80.000 Golden.
Harusnya kini NTT masuk saja ke Timor Leste. Masalah, bro?

Obrolan Orang Awam dan Sang Pakar Tentang Windows dan Linux



.
.
.
.
.
.
.
MAU TULISAN
YANG PANJAAAAAAAAAAAAAANG?
NIH GUE KASIH,
MAKAN TUH
AMPE MUNTAH
.
.
.
.
.
.
.

@linuxnewbie: nah kalau di threat yang ini, saya mau tanya... buat kalian2 yang sudah mengenal LINUX, sempat mencicipi, dan bahkan bisa jadi dah lumayan berpengalaman pake LINUX... akan tetapi..... dalam kesehariannya masih sering dan cenderung pakai Windows... kalau boleh tahu alasannya apa? kok masih sering pk Windows bukannya Linux? gitu aja... inget, yang ditanyain cuman Kenapa tetep pakai Windows bukan Linux makasih atas jawabannya... moga bermanfaat buat kita semua.
.
.
@Bluecat: menurutku, tergantung pilihan & kebutuhan.. (juga selera), kbetulan aku desktop user, di Linux belum memenuhi semua kebutuhan. selama ini lebih nyaman pake windows..program2 yang dipake banyak for windows.. jadi menyangkut ke produktivitas kerja lah.. di linux ga nemu padanannya.. btw banyak juga apps keren, gratis & open source for Windows.. windows orisinal juga udah umum.. laptop2.. warnet2 pada pake original.. kalo masalah pembajakan, sebaiknya biar ga terjebak pake program bajakan yg orinya mahal.. mending sebisa mungkin hindari mempelajari software yang kita tau ga bakal mampu kita beli.. kalo udah telanjur ya susah.. huehe
.
.
@fzr: soalnya, aplikasi di Linux masih sedikit. trus masih belum familier ma konfigurasinya.
.
.
@linuxnewbie: anything di linux OK. gw baru pake Desktop linux klo ada prog. sekelas MS Office 2007. si Open Office masih blom handal.
.
.
@Teuber’s05: alasan kenapa masih banyak yang menggunkan window's daripada linux...
satu. karena microsoft sendiri merupakan perusahaan yang berbudget besar, jadi untuk melakukan promosi tak perlu takut kekurangan uang, N lagi si microsoft tuch ngga bisa dianggap pemula karena dah riset dan bikin windows sejak tahun 80-an (klo ga salah sich.. ), ga seperti linux yang baru mulai ngeboom beberapa tahun ini... (terutama Graphical User Interface-nya, karena linux versi awal hanya command prompt interface)
dua. memang untuk masalah office windows sudah sangat handal tak terlepas dari pernyataan nomer satu tadi, sedang untuk open office memang sudah cukup bagus tetapi mungkin karena banyak yang tak mau belajar lagi yang baru jadi penggunanya cukup sedikit.. hmmm... padahal gak terlalu sulit GUI nya mirip sama micosoft office kok.. (maklum orang indo)
tiga. salah satu alasan utama orang ingin memakai linux adalah banyak software yang bagus tetapi hanya bisa jalan di linux (terutama untuk software-software jaringan powerfull tetapi gratis..) (Hmmm... windows is realy suck for networking software and linux is the best "I RECOMENDED BACKTRACK2 FINAL for it" jadi kesimpulannya orang memakai linux jika ingin memakai software opensource tertentu yang cuman jalan di linux saja ( heh...heeeh.. mana aja orang mo buat software opensource di os yang semuanya dibatesin gimana mo tahu karakter OSnya... )
empat. jadi kesimpulannya klo orang cuman buat butuh buat office aja windows sich ok-ok saja bajakan juga boleh tetapi awas kena razia lhoo... trus klo mo beli yang Ori tapi harganya berjuta-juta... NO PROBLEM cuman harus punya duit banyak tuh orang...... trus klo mao make linux harus pikir pikir dulu mau dibuat apa tuh linux, mao dibuat programming, cuman mo belajar basicnya linux, ato mo dibuat hacking ato cracking... jadi harus tahu dulu biar belajar lebih enak getoo.... hmmm trus gimana cara tahunya??? heeeeh gitu aja tanya paman GOOGLE dunk ok....
Dari orang yang memakai Dual BOOT winxp sp2 (bajakan yoo) and linux backtrack2final (the best linux for security analisis) Teuber's05.
.
.
@Stix: 1. Game. 2. Programming (iya, bisa aja develop d Linux utk Windows, tp paling optimal ttp develop pake tool dari Microsoft klo pengen jalan cepet&manfaatin semua API Windows. 3. Ego gara2 setelah bertahun2 hafal ama Windows d depan Linux jadi anak bego masa ganti bootscreen aja bingung). Solusi : 1. Beli Xbox. 2. Fokus Mono&Java. 3. Bertapa ama pinguin.
.
.
@rainmaker: linux gak bisa DOTA ???
.
.
@adinugroho: LINUX itu aplikasi dah lengkap, mau nginstall aplikasi2 WINDOWS ??? pake aja CrossOver (dah bisa MS Office 2007), mau nginstall game berat2 (Need For Speed Carbon, Prince of Persia, ato game Online) pake aja CEDEGA. Buktinya dah ada (tapi untuk Office, aku cuma sempat coba yang 2003, yang 2007 belum, untuk game cuma WarCraftIII), untuk aplikasi lain belum coba alasan te2p pake Windows : 1. Banyak tugas yang mengharuskan pemrogramannya di Windows. 2. Visual Studio 2005 cuma bisa jalan di Windows. 3. Adobe Flash, Illustrator n Photoshop CS3 hanya bisa jalan di Windows tapi untuk OFFICE, sama multimedia, sepertinya itu bukan alasan buat pake windows deh.
.
. 
@linuxer: Setuju ama adi nugroho (lagi). Untuk pengguna awam, rasanya udah gak ada alasan untuk gak pindah ke Linux. Kalangan gamer dan developer pun, rasanya udah mulai dimanjakan, walaupun masih butuh usaha ekstra.  Tapi beberapa tahun lagi, saya yakin gamer dan developer pun juga gak akan punya alasan "kuat" lagi untuk bertahan di Windows. Tool2 development seperti KDevelop, Glade, Lazarus, RealBasic, NetBeans, Eclipse, udah nyaris sama canggih dgn tool2 "saingannya" di Windows seperti Visual Studio, Delphi, JBuilder, dlsb. So, it's simply a matter of time before Linux can be as easy as Windows, for common computing tasks. Nantinya, mungkin hanya tinggal pengguna2 aplikasi spesial saja yg akan bertahan di Windows. Saat ini, mungkin para pekerja advertising dan graphics design yg kesusahan untuk pindah ke Linux. Mengingat belom ada aplikasi di Linux yg bisa secanggih Adobe Photoshop, Corel Draw, dlsb. And, Linux printing is still sucks! 
.
.
@merdeka_IT: nggak nemu yang sebagus dan semudah Corel Draw di Linux.... Open Office.Draw masih kurang bagus....  but dah lumayan juga sih....
.
.
@ob: Nimbrung donk..... -> soalnya, aplikasi di Linux masih sedikit. Udah lama di linux mas, apa cuma katanya doang? Coba dulu baru beli! Btw, sekarang ngenet pake apaan? ie, firefox, opera, atau safari? Tiap ngenet ganti2 browser mas? Buat apa aplikasi banyak2, yang dipake cuma yg itu2 aja kan? -> Ego gara2 setelah bertahun2 hafal ama Windows d depan Linux jadi anak bego. Ikut ngerasain jaman ws ama dos g mas? Waktu itu, orang yg biasa pake ws pake word 97 juga binun mas, itu mah cuma masalah kebiasaan! Dulu gwa pernah coba pake mac os, binun jg, padahal blink-blink gitu, lagi2 masalah kebiasaan. Mendingan binun belajar suse -> Banyak tugas yang mengharuskan pemrogramannya di Windows. Tantangin dosen-nya, ajak diskusi, bukain site/ebook tentang kurikulum it di luar, kalo dia bener2 dosen, malu lah ngajarin pake m$ (di net banyak kok) -> Visual Studio 2005 cuma bisa jalan di Windows. Iki kewan opo, kekekkeke. Baca dong mas ebook tentang licik n kejamnya closed source. Intinya pake open source bukan masalah bayar or ga bayar mas, tapi tertutupnya sumber ilmu yang harus di buka. Open source di jual, oke aja kok. -> Adobe Flash, Illustrator n Photoshop CS3 hanya bisa jalan di Windows. Hiks, alasan mulu, kapan mau berubah?! -> nggak nemu yang sebagus dan semudah Corel Draw di Linux.... ente orang grafis ya mas? sekalian mac os lha, jangan setengah-setengah. Kalo cuma buat bikin desain pamflet n situs, linux juga bisa bro! -> Linux printing is still sucks
Baca kaya gini cuma bisa mbatin hobi bener maki2! Kalo boleh bawa2 agama, di agama gwa [Islam], ga ada istilah lisensi n closed source bro!! Btw, buat semua coba baca2 masalah closed source di internet, jadi bukan pake linux karena murah, jadi kesannya maenan linux g bisa kaya. Kita g suka m$, karena closed source, bukan karena harus bayar! Kalo ntar m$ beneran opensource [g boongan kaya sekarang, udah tau kan beritanya], boleh deh pake. May the source be with you. CMIIW.
.
.
@linuxer: Santai aja bro. Nothing is perfect. Gw juga pengguna linux, udah ampir 3 taon ini gak login ke windows. Tapi gak perlu membabi buta membela linux, keep objective aja lah. > soalnya, aplikasi di Linux masih sedikit. Untuk aplikasi umum, setuju kalo di linux juga udah lengkap. Tapi untuk aplikasi2 tertentu yg spesifik, memang kadang hanya ada windows. Tapi beberapa aplikasi tertentu, kadang adanya hanya di linux. Sama aja. > Ego gara2 setelah bertahun2 hafal ama Windows d depan Linux jadi anak bego Setuju, ini hanya masalah kebiasaan. Kebiasaan malas belajar. > Banyak tugas yang mengharuskan pemrogramannya di Windows. Setuju ama loe, bro. Dosen2 kita juga kadang malu2-in. Bukannya mendukung legalisasi software, malah ikutan nyuruh mhs pake bajakan juga. Apa sih yg kurang di open source untuk pemrograman? Delphi, ada Lazarus. Basic, ada Gambas. C, ada gcc. Dlsb, dst. Kalo gak mau pake, itu mah cari2 alasan, dan males! > Visual Studio 2005 cuma bisa jalan di Windows Ya jelas aja lah. Wong produk mikocok, ya jelas aja jalannya di Windows. Plis deh! Alesan ini mah. > Linux printing is still sucks.
Ya, gw yg bilang ini. Memang linux printing makin bagus, tapi dalam beberapa hal, Windows gw akui masih lebih bagus. Terutama high definition printing. Believe me, gw udah nyoba dan bandingin kok. Tapi, gw berharap linux akan semakin bagus jadi gw gak perlu ke windows lagi kalo mau ngeprint yg bagus2. > Btw, buat semua coba baca2 masalah closed source di internet. Kadang di mata pengguna, gak peduli mau open apa close. Buat user, yg penting kebutuhannya terpenuhi dgn harga semurah mungkin (kalo perlu gratis), titik. Mau open apa close, sebenarnya buat user umum gak penting, toh mereka gak bakalan ikut compile tuh program. Meskipun gratis kalo gak bisa menuhin kebutuhan mereka, gak bakal mereka pake juga lah.
.
.
@merdeka_IT: > Banyak tugas yang mengharuskan pemrogramannya di Windows
Setuju ama loe, bro. Dosen2 kita juga kadang malu2-in. Bukannya mendukung legalisasi software, malah ikutan nyuruh mhs pake bajakan juga. Apa sih yg kurang di open source untuk pemrograman? Delphi, ada Lazarus. Basic, ada Gambas. C, ada gcc. Dlsb, dst. Kalo gak mau pake, itu mah cari2 alasan, dan
dosennya pakai barang bajakan ngajarin mahasiswa pakai software bajakan dan bikin tugas dikumpulin dalam format yang bajakan juga (repot nih) alias... yah... masih produk oriented... nggak peduli tu bajakan or nggak... 
pakai bajakan, n ngajakin mahasiswanya terpaku pada barang bajakan terus... 
susah deh. Kalo boleh bawa2 agama, di agama gwa [Islam], ga ada istilah lisensi n closed source bro!! yang ini ane setuju dakwah itu open source...!!! dari dulu mpe sekarang, yang namanya ngutip Al Quran ma hadits nggak ada yang narikin royalti kan? justru malah suruh nyebarin > Btw, buat semua coba baca2 masalah closed source di internet. Kadang di mata pengguna, gak peduli mau open apa close. Buat user, yg penting kebutuhannya terpenuhi dgn harga semurah mungkin (kalo perlu gratis), titik. Mau open apa close, sebenarnya buat user umum gak penting, toh mereka gak bakalan ikut compile tuh program. Meskipun gratis kalo gak bisa menuhin kebutuhan mereka, gak bakal mereka pake juga lah. yup... setuju
aku aja terinspirasi pakai Open Source ya gara2nya mbaca tulisannya pak Richard Stallman tu. tentang sejarah FOSS, GNU Project, dan seterusnya... wuih baca tuh artikelnya rasa2nya bikin mendidih pengen nge-hajar microsoft... tapi sekali lagi.. yah agak2 sabar dikit lah.. butuh proses penyadaran masyarakat kita yang mang sukanya serba instan...  Salam Merdeka!!!
.
.
@adinugroho: > Banyak tugas yang mengharuskan pemrogramannya di Windows. Maaf, ini saya yang pertama kalo mengajukan, kalo pemrograman desktop biasa, insya Allah mulai sekarang saya usahakan di Linux juga....cuma maksud saya pemrograman windows disini adalah : -Game programming pake XNA Framework (framework untuk XBOX360 & PC) -Design Pattern (Rational Suite & Enterprise Architect cuma bisa jalan di windows, belum pernah coba kalo pake Umbrello) -Pattern Recognition (pake MATLAB) -Web Programming (pake ASP 2.0/JSP/Ruby on Rails -- (dua terakhir bisa jalan lewat linux), di kampusQ gak boleh pake PHP soalnya gak Object Oriented (fake OO), n dah banyak source di internet, takutnya tuh anak njiplak) > Btw, buat semua coba baca2 masalah closed source di internet. kalo ini aku gak setuju banget, harusnya kalo dah masuk level internet yang dah diakses banyak orang, gak perlu ada closed2an segala, harusnya open semua......
.
.
@ob: TIA deh.... Hehhe, panas karena bnyak yg beralesan pke m$, btw gwa komenin dikit yah -> Kadang di mata pengguna, gak peduli mau open apa close. Buat user, yg penting kebutuhannya terpenuhi dgn harga semurah mungkin (kalo perlu gratis), titik. Mau open apa close, sebenarnya buat user umum gak penting, toh mereka gak bakalan ikut compile tuh program. Meskipun gratis kalo gak bisa menuhin kebutuhan mereka, gak bakal mereka pake juga lah. Yang penting mah windows. Kalo udah denger di linux .... kabuuur... -> -Game programming pake XNA Framework (framework untuk XBOX360 & PC) -Design Pattern (Rational Suite & Enterprise Architect cuma bisa jalan di windows, belum pernah coba kalo pake Umbrello) Waks, yg dipelajarin keren amir bahasanya, ampus bon ....... btw, kalo ngapain ngembangi konsol om gate yah? kalo matlab ada pengantinya di linux, gwa pernah baca di infolinux. -> -Web Programming (pake ASP 2.0/JSP/Ruby on Rails -- (dua terakhir bisa jalan lewat linux), di kampusQ gak boleh pake PHP soalnya gak Object Oriented (fake OO), n dah banyak source di internet, takutnya tuh anak njiplak) Keren juga kampusnya, kita samperin yuk. Btw, bilang dunk ma dosen-nya, jgn pake java .net vb php asp delphi etc, semua di net banyak source nya, gimana kalo suruh bikin bahasa ndiri, pasti g ada contekannya. Dosen yg cerdas dengan alasan yg supeer cerdas. Fake OO, bukanya delphi yg fake OO, boleh tau sumbernya, jangan2 itu tesis si dosen cerdas tadi, ampun sobb.... kalo ini aku gak setuju banget, harusnya kalo dah masuk level internet yang dah diakses banyak orang, gak perlu ada closed2an segala, harusnya open semua...... kok g setuju, salah tulis ? Gwa sendiri sih juga begitu gape pake linux, mau man g lengkap, mau install pake rpm, kena dependensi, dependesi udah ada harus nginstal satu2, pake yum kaga' konek net. bikin repo lokalan kadang males. Lebih gampangan OpenBSD sob, udah ah malah ngelantur
.
.
@ob: Sory salah tulis  ... Gwa sendiri sih juga ngga begitu gape pake linux.... 
.
.
@linuxer: > PHP soalnya gak Object Oriented (fake OO) Ini gw sepakat. PHP, walaupun mendukung OO, tapi kriteria OO belum semua terpenuhi oleh PHP. Tapi mungkin di versi PHP selanjutnya ini akan trus diperbaiki sehingga PHP bisa full OO, atau setidaknya hybrid. > Fake OO, bukanya delphi yg fake OO, boleh tau sumbernya. Wah, aku protes nih. Sbg programmer Delphi (object pascal), gw gak sepakat kalo Delphi (object pascal) dibilang fake OO. Ada sumbernya (url)? Kalo dibilang hybrid (menggabungkan procedural dan OO) dalam satu bhs, gw masih sepakat. C++ juga termasuk bahasa pemrograman hybrid. Java dan C# (official language for .Net) memang full OO. Everything is object. Tapi ini mempunyai kekurangan juga. So, nothing is perfect. So, bedakan (full) OO, hybrid, fake OO, dan procedural.
.
.
@rama: > PHP soalnya gak Object Oriented (fake OO). Ini gw sepakat. PHP, walaupun mendukung OO, tapi kriteria OO belum semua terpenuhi oleh PHP. Tapi mungkin di versi PHP selanjutnya ini akan trus diperbaiki sehingga PHP bisa full OO, atau setidaknya hybrid. > Fake OO, bukanya delphi yg fake OO, boleh tau sumbernya. Wah, aku protes nih. Sbg programmer Delphi (object pascal), gw gak sepakat kalo Delphi (object pascal) dibilang fake OO. Ada sumbernya (url)? Kalo dibilang hybrid (menggabungkan procedural dan OO) dalam satu bhs, gw masih sepakat. C++ juga termasuk bahasa pemrograman hybrid. Java dan C# (official language for .Net) memang full OO. Everything is object. Tapi ini mempunyai kekurangan juga. So, nothing is perfect. So, bedakan (full) OO, hybrid, fake OO, dan procedural.  wah seru nih kayaknya...sayang baru baca sekarang.... mau sedikit kasih pendapat aja.... menurut saya, tidak ada yang namanya full OO, hybrid OO atau fake OO (saya justru ingin tahu atas dasar apa suatu OOP diconcept dikatakan full OO, fake OO atau hybrid). karena OOP itu hanya "konsep"....Masalah penggunaan OO sendiri, itu bergantung kepada pemahaman programmer dalam mengimplementasikan konsep OOP. Saya tidak mengatakan OOP di PHP adalah 'fake OO', menurut saya memang OOP menggunakan PHP berbeda dengan bahasa pemrograman yang lain (mengingat variabel di php bisa menampung segala macam tipe data tanpa perlu deklarasi tipe data....). Kalau boleh tau, apa kekurangan Java dan C#.NET ? Saya sih masih belum menemukan kekurangan pada kedua bahasa tersebut....kecuali pada masing2 IDE nya. Mengenai Windows dan Linux, menurut saya itu bergantung pada selera dan kebutuhan.... Windows bayar tp lebih efisien dalam penggunaan (dan develop) Linux free (bbrp) tp butuh effort lebih dalam penggunaannya.... Utk desktop, saya masih memilih windows (kecuali Vista)
Utk server, saya masih memilih Unix.

.
.
@PBINQ: kekurangan fatal Linux 1. jika mau nambah program susah banget . tidak ada installer/setup seperti windows , jadi harus manual chmod,bikin folder baru, dll (paling parah dari Linux)( dan sampai sekarang gak ada perbaikan, masi di bikin susah)  2. tidak ada device manager semudah windows (susah untuk install dan uninstall driver2 ) 3. file explorer rumit, tidak semudah windows (contolah windows) 4. seharusnya user tidak perlu tahu semacem root segala ( user itu ya hanya user ) ini membuat Linux jadi sulit, kelihatan susah. itu yang pertama2 harus diperbaiki Linux
.
.
@linuxer: @pbinq: Mbok nyoba dulu sebelum ngomong. Semua yg sampeyan bilang "fatal" itu udah diperbaiki sejak jaman Ubuntu 6. Udah beberapa tahun yg lalu tuh! Komentarnya basbang nih! @rama: > karena OOP itu hanya "konsep". Betul, OOP itu konsep. Tapi, sebagaimana konsep2 yg lain, pasti ada kriteria2 dasar yg harus dipenuhi agar bisa dikatakan sesuatu menerapkan konsep tertentu. Kalo gak ada kriteria, gmn kita menilai penerapan dari sebuah konsep? Krn itu berkembanglah istilah2 seperti fake OO, hybrid OO, dan full OO. > saya justru ingin tahu atas dasar apa suatu OOP diconcept dikatakan full OO, fake OO atau hybrid Kriteria konsep OOP terdari dari: 1. Class 2. Object 3. Method 4. message passing 5. Inheritance 6. Encapsulation 7. Abstraction 8. polymorphism
Penjelasan detilnya silakan cari di internet atau buku2 OOP. Dari situ kan jelas... bhs yg dikatakan full OO (atau pure OO) adalah yg memenuhi seluruh kriteria OOP tanpa kompromi. Di antara beberapa bhs yg full OO atau hybrid OO, bisa jadi penerapannya berbeda, tapi kriteria2 di atas tetap terpenuhi. Single inheritance dan multi inheritance adalah contoh perbedaan penerapan konsep, tapi keduanya tetap memenuhi kriteria dasar inheritance. Hybrid OO adalah bhs yg menerapkan seluruh kriteria OOP tapi juga masih memungkinkan untuk membuat program tanpa OOP di bhs tsb. Pascal dan C++ misalnya. Kita bisa bikin program yg sepenuhnya menerapkan OO, tapi kita juga bisa bikin program yg sama sekali gak pake OO, bahkan kita boleh mencampur paradigma OOP dgn non-OOP dalam satu program yg sama. Fake OO adalah bhs yg "ngakunya" menerapkan OO tapi beberapa kriteria dasar dari konsep OO tidak terpenuhi. Di JavaScript misalnya, konsep encapsulation gak terpenuhi krn semua elemen class bersifat public. Memang dgn trik tertentu kita bisa membuat elemen class seolah-olah private, tapi itu lebih sbg language hack daripada language feature. > Kalau boleh tau, apa kekurangan Java dan C#.NET ? Saya sih masih belum menemukan kekurangan pada kedua bahasa tersebut....kecuali pada masing2 IDE nya. Ok. Kita fokus pada bhs aja ya, jgn melebar ke IDE dan platform, ntar malah kemana-mana. Segala sesuatu, apapun itu, pasti punya kelebihan dan kekurangan. Kalo kita gak bisa menemukan kekurangannya, ada 2 kemungkinan: sesuatu itu sebenarnya gak ada (hanya berupa konsep yg idealis), atau kita terbutakan krn suatu hal (fanatisme?). Mencari kekurangan Java dan C# gak perlu repot2. Udah banyak kok yg mbahas itu di internet. Google is your friend.  > Mengenai Windows dan Linux, menurut saya itu bergantung pada selera dan kebutuhan. Sepakat!  > Windows bayar tp lebih efisien dalam penggunaan (dan develop). Linux free (bbrp) tp butuh effort lebih dalam penggunaannya. Nah, ini yg gak sepakat. Saya dulu biasa programming di Windows. Tapi kemudian migrasi sepenuhnya ke Linux (Ubuntu). Dan ternyata, development di Linux sama aja kayak development di Windows. Maksudnya, ya sama mudahnya, sekaligus juga sama sulitnya. Ini menurut saya hanya masalah "kebiasaan" aja. Krn terbiasa dgn cara2 tertentu di Windows, maka kita otomatis akan menggunakan cara2 tsb di Linux, tapi kita lupa bahwa Linux bukan Windows dan Windows juga bukan Linux.  Setelah beberapa tahun menggunakan Linux, waktu saya nyoba Windows lagi, malah merasa kesulitan. Ya krn itu tadi, dalam beberapa tahun terakhir, saya terbiasa dgn cara2 di Linux dan melupakan cara2 di Windows. Jadi, sulit dan efisien itu sangat relatif, tergantung kebiasaan (dan pembiasaan).

.
.
@rama: Dari situ kan jelas... bhs yg dikatakan full OO (atau pure OO) adalah yg memenuhi seluruh kriteria OOP tanpa kompromi. Di antara beberapa bhs yg full OO atau hybrid OO, bisa jadi penerapannya berbeda, tapi kriteria2 di atas tetap terpenuhi. Single inheritance dan multi inheritance adalah contoh perbedaan penerapan konsep, tapi keduanya tetap memenuhi kriteria dasar inheritance. Hybrid OO adalah bhs yg menerapkan seluruh kriteria OOP tapi juga masih memungkinkan untuk membuat program tanpa OOP di bhs tsb. Pascal dan C++ misalnya. Kita bisa bikin program yg sepenuhnya menerapkan OO, tapi kita juga bisa bikin program yg sama sekali gak pake OO, bahkan kita boleh mencampur paradigma OOP dgn non-OOP dalam satu program yg sama. Fake OO adalah bhs yg "ngakunya" menerapkan OO tapi beberapa kriteria dasar dari konsep OO tidak terpenuhi. Di JavaScript misalnya, konsep encapsulation gak terpenuhi krn semua elemen class bersifat public. Memang dgn trik tertentu kita bisa membuat elemen class seolah-olah private, tapi itu lebih sbg language hack daripada language feature. Thanks atas penjelasannya... Saya baru tau penggolongan tsb...karena saya belum pernah melihat programmer yang menggunakan hybrid OO....umumnya selalu pilih 100% OOP atau 100% non OOP. utk Javascript sih, kalau saya pribadi justru tidak pernah menganggap itu sebagai programming language *tdk perlu dibahas...ini pandangan pribadi saya saja > Windows bayar tp lebih efisien dalam penggunaan (dan develop) Linux free (bbrp) tp butuh effort lebih dalam penggunaannya. Nah, ini yg gak sepakat. Saya dulu biasa programming di Windows. Tapi kemudian migrasi sepenuhnya ke Linux (Ubuntu). Dan ternyata, development di Linux sama aja kayak development di Windows. Maksudnya, ya sama mudahnya, sekaligus juga sama sulitnya. Ini menurut saya hanya masalah "kebiasaan" aja. Krn terbiasa dgn cara2 tertentu di Windows, maka kita otomatis akan menggunakan cara2 tsb di Linux, tapi kita lupa bahwa Linux bukan Windows dan Windows juga bukan Linux. haha maaf...saya tarik ucapan saya... karena saya bbrp waktu yang lalu develop menggunakan C#.NET (baru sekarang pindah ke java struts) jadi saya terpaku pada IDE Visual Studio (linux kan tidak ada VS) *tidak perlu dibahas IDEnya... ya sayangnya tidak semua bahasa pemrograman support di linux....
.net misalnya...meski ada mono (ya sayangnya mono belum support semua fitur yang ada di .net nya windows) itu yang membuat saya sampai sekarang belum mau beralih ke linux selain masalah instalasi driver vga utk ati. sekalian saya mau tanya aja, bagaimana cara install driver vga utk ati radeon (saya pakai x1600). saya sudah install sesuai user guide di official website nya ati dan bbrp website lain, tapi selalu gagal / kadang bentrok dengan program lain (ex:saat play video, selalu restart sendiri. Saya install ulang linuxnya, ternyata ini terjadi setelah saya install driver vganya...) ada yang bisa bantu beri solusi ?

thanks 
.
.
@bogey: > Saya baru tau penggolongan tsb...karena saya belum pernah melihat programmer yang menggunakan hybrid OO Kalo Anda ketemu programmer pascal/delphi atau C++, hampir bisa dipastikan dia mempraktekkann hybrid OO. Sesuatu yg mungkin dia sendiri gak sadar. > utk Javascript sih, kalau saya pribadi justru tidak pernah menganggap itu sebagai programming language Nggak butuh anggapan pribadi untuk menilai sesuatu sebagai programming language atau bukan. Krn sesuatu agar bisa dikatakan programming language, juga punya kriteria, minimal bisa melakukan 2 hal berikut: 1. percabangan (seleksi kondisi). 2. Perulangan. Perkara itu compiled atau interpreted, itu masalah lain. Tapi scr konseptual, jika telah memiliki 2 kemampuan di atas, layak disebut sbg programming language. Bahkan batch file (.bat di dos/win) atau shell script (.sh di linux) secara konseptual bisa disebut sbg programming language juga. > ya sayangnya tidak semua bahasa pemrograman support di linux.... .net misalnya...meski ada mono (ya sayangnya mono belum support semua fitur yang ada di .net nya windows) itu yang membuat saya sampai sekarang belum mau beralih ke linux. Menurut saya, itu bukan salah Linux, tapi salah Anda memilih bhs pemrograman dan environment-nya. Kita semua kan tau bahwa C# dan .Net adalah produk proprietary dari Microsoft. Mengharapkan itu bisa jalan di Linux memang bukan gak mungkin, tapi naif dan lucu! Apalagi pada dasarnya C# dan .Net memang ditujukan hanya dan untuk platform Windows. Yg mengatakan bahwa .Net itu cross platform udah ketipu ama Mono, kecuali yg dimaksud cross platform itu adalah antar sesama OS buatan Microsoft. So, kalo mau goes cross platform, pilihlah segala hal (gak cuman programming language aja, tapi termasuk IDE, dlsb) yg memang dirancang untuk cross platform. Java adalah salah satu contoh bagus. Tapi scr pribadi saya kurang suka krn Java gak native (butuh VM). Pilihan saya adalah object pascal (dgn compiler FreePascal dan IDE Lazarus). > sekalian saya mau tanya aja, bagaimana cara install driver vga utk ati radeon (saya pakai x1600). saya sudah install sesuai user guide di official website nya ati dan bbrp website lain, tapi selalu gagal Anda pake Linux apa? Distro dan versi brp? Temen saya pake Ubuntu Gutsy gak ada masalah dgn vga ati-nya. Tapi gak tau persis ati yg seri berapa. Mungkin ada rekan lain yg bisa membantu
.
.
@pemakandata: jawabannya simple karena DOTA gak bisa dijalanin di linux karena itu pada pake windows semua.... wkwkwwk dasar gamers untung gw bukan dota mania
.
.
@adinugroho: yakin mas, DOTA gak bisa jalan di linux.... saya sudah 1 tahun ini main DOTA di linux, hehe....pake WINE aja udah bisa kok
.
.
@airmineral: karena di linux lom bisa autocad + 3dmax.  mo cari yang sama? banyak di linux program CAD dan 3D, tapi ga ada yang sedahsyat itu. jadi mo gimana lagi... btw, ada ga sih applikasi yang mirip bootcamp nya mac di linux? bisa jalanin windows native. soalnya klo windows jalan under bootcamp lebih stabil dan lebih optimal memanfaatkan resource (klo di benchmark lebih cepetan dikit).
.
.
@ami: Autocad di linux namanya Qcad..cari aja di google.. terus kalau corel di linux namanya inscape...ada lagi flash di linux namanya FLA..pokoknya semua nya ada dech.. cuman photoshop di linux itukan Gimp.. nah menurut saya Gimp ini agak repot.. karena toolnya tidak menyatu dalam satu program.. gimana kawan-kawan...!!
.
.
@ilkomers03: Aku mo nanya sama bogey soal lazarus, aku pernah coba pake terus aku compile program nya kok hasilnya gede banget ya sekitar 11 mb padahal cuma form kosong aja, tolong gimana setting lazarusnya. Makasih
.
.
@bogey: @ilkomers03: Itu masalah yg paling sering ditanyakan. Silakan cari solusinya di wiki lazarus. Googling juga cepet. Gampang kok. Gutlak.
.
.

Yang Terusir Kini Mulai Mengerti


.
.
.
.
.
kehidupan pun berjalan normal kembali
perusuh mulai tak muncul lagi
bisa ber haha hihi
sudut-sudut kampung bisa dikuasai kembali
.
.
.
.
.
ini kampung ku
kenapa kau masuk ke sini
.
.
.
.
ini kotaku
.
.
.
tak adakah kebutuhanmu di sana
tak cukupkah harta melimpah di sana
.
.
.
.
damai
asri
boleh berbicara
tentang benda
antara pusat dan lutut lagi
tak masalah
.
.
.
.
boleh apa saja di mana saja
.
.
.
.
dan aku hanya menunggu waktu.....
.
.
.
pada jam dinding yang selalu berdetak
atau sepertinya mentertawakan
jiwa yang tersiksa
menunggu
detik demi detik
yang tersisa
.
.
.
.
damai?
hingga kapan?
.
.
.
wait & see
.
.
.
.