Thursday, May 19, 2011

Erwin Aksa Yakin Bisa Bersaing di Kongres PSSI


TEMPO InteraktifJakarta -- Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia, Erwin Aksa, menyakini akan mampu bersaing di kongres dalam perebutan kursi nomor satu di PSSI yang rencananya digelar 20 Mei 2011 di Jakarta. Ia menyatakan komitmennya untuk pengembangan sepakbola di Indonesia. "Kita ingin melakukan reformasi dan perubahan supaya prestasi bisa lebih baik," kata Erwin di Istana Kepresidenan, Kamis 19 Mei 2011.
Erwin mengatakan hal yang paling penting dalam pengembangan sepak bola di Indonesia adalah invoasi dan kreatifitas. Selain itu, generasi muda harus dilibatkan supaya bisa membuat industri sepak bola lebih hidup dan kreatif. "Dengan membangun persebakbolaan nasional secara sitematis dan terintegarasi," katanya. Perlu juga dengan peningkatan infrastruktur dan memperbanyak kompetisi yang berkualitas sehingga menciptakan pemain bertaraf internasional. 

Dia mengaku sudah melakukan persiapan agar bisa menang dalam kongres. "(Persiapan) bagus dan baik-baik saja," ujarnya. Mundurnya Adhyaksa Dault dalam bursa pencalonan tidak akan mempengaruhi sikapnya. "Dari dulu, saya sudah terlibat sepak bola dan komitmen saya pegang," katanya.

Soal kasus calon lain yang sedang menghadapi proses, ancaman-ancaman, Erwin mengatakan kongres harus menjadi jawaban dari persoalan kekisruhan, termasuk sportivitas. Hal ini harus dipegang semua calon untuk bisa membawa sepak bola Indonesia lebih baik.

Berkaitan konflik kelompok 78, dia menyerahkan hal itu pada koridor dan aturan. Olahraga memiliki aturan yang jelas dan paling sportif dalam statuta PSSI dan FIFA. "Semua harus menghormati koridor itu," katanya. Soal masa depan LPI, ia mengatakan hal itu perlu dibahas setelah kongres. "LPI salah satu yang paling penting," katanya.

EKO ARI WIBOWO

Lima Tuntutan Baru Tokoh Agama kepada SBY



JAKARTA, KOMPAS.com — Sejumlah tokoh lintas agama kembali mengajukan lima tuntutan kepada pemerintahan Susilo Bambang Yudhonono guna menyikapi berbagai masalah yang dialami bangsa saat ini. Lima tuntutan tersebut disampaikan dalam pernyataan sikap tokoh lintas agama dalam konferensi pers "Refleksi Hari Kebangkitan Nasional Bersama Tokoh-tokoh Lintas Agama: Menuju Kebangkitan Sejati, Mencegah Kebangkrutan Nasional" di Aula Akademi Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Kamis (19/5/2011).
Dalam pernyataan sikap tersebut, mereka menuntut pejabat publik yang memikul tanggung jawab untuk memimpin bangsa agar tanpa pamrih dan tanpa ragu-ragu menempatkan kebijakan yang mereka ambil dengan sejelas-jelasnya atas dasar empat pilar kebangsaan, yakni UUD '45, Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI.
"Kami juga mengharapkan agar pemerintah menghentikan pembiaran terhadap kekerasan atas nama kelompok-kelompok garis keras yang beringas. Karena, kekerasan atas nama agama dan atas nama apa pun tidak boleh dibiarkan berlangsung," kata Wakil Sekjen Pengurus Besar Nahdlatul Ulama M Imdadun Rahmat.
Imdadun menambahkan, pemerintah juga harus mengubah arah perekonomian Indonesia agar rakyat kecil dapat merasakan bahwa mereka bisa maju dan hidup layak. Namun, menurut dia, perubahan tersebut harus dikomunikasikan dengan jelas dan jujur agar tidak mengingkari ekonomi yang diamatkan oleh konstitusi.
"Menurut kami, dua sektor perekonomian yang harus diperbaiki adalah sektor pertanian dan perindustrian karena dua sektor tersebut merupakan salah satu sektor penting untuk menjadi lapangan kerja bagi sebagian rakyat Indonesia," tambahnya.
Selain itu, lanjut Imdadun, pemerintah juga harus berani memberikan prioritas tertinggi pada pengakhiran korupsi dan pembebasan perpolitikan Indonesia dari politik uang. Dalam hal tersebut, ia mengharapkan badan legislatif memberikan dukungan penuh dan menguatkan kekuasaan badan-badan pemberantasan korupsi.
"Terakhir, pemerintah harus menjadi pengawal keadilan untuk seluruh rakyat tanpa diskriminasi apa pun, tanpa ketakutan terhadap pengaruh kekuasaan dan bisnis apa pun, sesuai dengan prinsip bahwa semua negara sama kedudukannya di hadapan hukum," jelasnya.
Sekjen PP Muhammadiyah Abdul Mukti mengatakan, para tokoh  lintas agama ini bersuara bukan untuk menyerang pemerintahan saat ini. Ia mengungkapkan, tuntutan tersebut merupakan upaya untuk menyelamatkan negara Pancasila keluar dari ancaman kebangkrutan nasional.
"Karena kami semua ini membutuhkan pemimpin yang sungguh-sungguh ingin bangkit dari kelumpuhan kepekaan moral. Kami harapkan saja ini semua bisa didengar oleh pemerintahan sekarang," pungkasnya.
Beberapa bulan silam, para tokoh lintas agama juga melayangkan kritik keras kepada pemerintahan SBY yang dinilai berbohong dan mengingkari sejumlah janjinya.

Anggota KPID Minta Masa Kerja Diperpanjang

TEMPO Interaktif, Jakarta - Anggota Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Kepulauan Riau Desliana Dwita meminta masa kerja komisioner KPI dan KPID diperpanjang. "Masa jabatan yang cuma tiga tahun sangt pendek untuk kami berkarya," kata dia dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi I DPR, Jakarta, Kamis 19 Mei 2011.
Menurut dia, masa kerja anggota KPI lebih cepat dibandingkan dengan komisi-komisi lainnya yang umumnya 4-5 tahun. Masa kerja yang cepat ini membuat kinerja baik pusat dan daerah tidak optimal. "Kami mengusulkan masa kerja lima tahun," kata dia.

Anggota Komisi I dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Gamari Sutrisno menyambut baik usul ini. "Masa jabatan tiga tahun apa yang bisa dilakukan, harusnya memang lima tahun. Saya setuju, sebagai anggota," ujarnya sambil tertawa diikuti yang lainnya.

MUNAWWAROH

Angelina Hamil


Aku baru baca pesan kamu barusan, yang. Mereka telat kasih tahunya. Memang begitulah peraturannya, ketat sekali.
Mas sudah tahu ya? Lalu bagaimana?
Iya, yang. Gimana lagi ya, sudah terjadi sih.
Syukurlah, mas sudah tahu dan mau menerimanya.
Kamu beneran hamil?
Iya, yang. Betul itu. Mas senangkan?
Ya senanglah. Malu aku disindir mama kamu terus. Ngga bisa punya keturunan.
Mama memang suka begitu, yang. Ngga usah diambil hati.
Iya tuh, mama kamu segitunya banget. Masa ngga boleh jenguk aku satu kali pun. Padahal aku di sini sudah 1 tahun dan sebentar lagi bebas. Dapat remisi dari pengadilan, yang.
Yang sabar ya, sayangku.
Iya, makasih, do’ain aja ya? Salam buat Panji adikku.