Friday, August 5, 2011

Berpuasa di Belahan Bumi di mana Matahari Tak Pernah Tenggelam

Bulan Agustus 2011 adalah puasa ramadhan pertama saya di Swedia. Seperti yang sudah ditulis oleh rekan Kompasianer, Irma R.Priyadi dalam artikelnya, kali ini lamanya waktu puasa dimana tempat saya tinggal di Swedia adalah 18 jam 1). Atau 5 jam lebih lama dari puasa umat muslim di Indonesia.
Sebulan sebelum waktu ramadhan tiba, saya sempat diskusi dengan guru ngaji saya di Indonesia, bagaimana mengantisipasi waktu puasa bagi mereka yang tinggal di belahan bumi yang siangnya jauh lebih lama daripada malamnya.
Contoh ekstrim misalnya wilayah Kiruna, bagian paling utara Swedia (paling dekat dengan kutub utara) yang ketika musim panas, matahari hampir tidak pernah tenggelam.
Pada saat saya menulis artikel ini, di Kiruna waktu maghrib jatuh pada pukul 21.16 malam dan pukul 23.58 malam, fajar sudah menyingsing 2) . Artinya, kalau menurut akidah, ibadah puasa harus dilakukan dari pukul 23.58 malam hingga buka pukul 21.16 malam (21 jam berpuasa). Bukan main lamanya!
1312468041455179539
Saya dan guru ngaji saya berdiskusi tentang ini. Ternyata isu ini bukan masalah baru. Para ahli hukum islam sudah menetapkan beberapa perkara tentang ini. Referensi didapat dari hasil diskusi dengan ulama yang membidangi ruang tanya jawab SyariahOnline.
Majelis Majma` Al-Fiqh Al-Islami pada tanggal 4 Pebruari 1982 telah menerbitkan ketetapan tentang masalah ini 3). Inti dari ketetapan tersebut saya coba ambil intisarinya sebagai berikut:
Pertama: Untuk wilayah yang mengalami terang hampir 24 jam maka jadwal puasa dan shalat merujuk kepada wilayah yang terdekat dimana ada pergantian malam dan siang yang jelas
Kedua: Wilayah yang masih mengalami pergantian malam dan siang dalam satu hari, meski panjangnya siang sangat singkat sekali atau sebaliknya. Dalam kondisi ini, maka waktu puasa dan juga shalat tetap sesuai dengan aturan baku dalam syariat Islam:
“Makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai malam, janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri’tikaf dalam mesjid.” (QS. Al-Baqarah : 187)
Ada catatan dari ketetapan tersebut bahwa bila berdasarkan pengalaman berpuasa selama lebih dari 19 jam itu menimbulkan madharat, kelemahan dan membawa kepada penyakit maka dibolehkan untuk tidak puasa. Namun dengan kewajiban menggantinya di hari lain.
Disamping dari ketetapan diatas, perlu dicatat bahwa ada pendapat lain yang dikemukanan oleh Syeikh Dr. Mushthafa Az-Zarqo, bahwa di wilayah yang mengalami pergantian siang malan yang ekstrim, jadwal puasa dan shalatnya mengikuti jadwal yang ada di hijaz (Mekkah, Madinah dan sekitarnya). Karena wilayah ini dianggap tempat terbit dan muncul Islam sejak pertama kali. Lalu diambil waktu siang yang paling lama di wilayah itu untuk dijadikan patokan mereka yang ada di kutub utara dan selatan.
Dengan adanya panduan tersebut, saya merasa ada pegangan untuk menjalankan ibadah puasa di belahan bumi utara ini. Alhamdulillah, walaupun saya berpuasa selama 18 jam di musim panas ini, semuanya berjalan lancar. Tidak terasa lapar dan haus yang amat sangat, bahkan aktifitas rutin dapat terlaksana dengan baik asalkan mengikuti tatacara buka puasa dan sahur yang benar. Beberapa waktu lalu saya menulis di Kompasiana tentang resep menjalankan ibadah puasa agar tetap terlihat bugar 4). Resep ini juga sangat membantu saya menjalankan ibadah puasa dengan sebaik-baiknya.
Selamat menjalankan puasa dimana pun para pembaca yang budiman berada!
(Hari Priyadi)

Resep Berpuasa Agar Tidak Ngantuk dan Lemas bahkan Malah Segar dan Tetap Produktif

Berpuasa bulan ramadhan adalah ibadah wajib dan berpahala besar. Semua orang tahu itu. Tantangan dan godaan selama puasa banyak sekali. Belum lagi tetap terus melakukan rutinitas harian. Bila puasa dilakukan secara konvensional tentu akan menurunkan vitalitas dan terlihat tubuh tidak prima lagi.

Biasanya pada bulan puasa ramadhan begini, mushola di kantor selalu penuh. Bukan hanya untuk menjalankan sholat berjamaah. Tapi setelah itu dipenuhi oleh orang-orang yang tidur berjejer-jejer. Baik pagi, siang setelah dzuhur maupun sore setelah sholat ashar.

Setelah itu wajah-wajah lemas, kehausan , kuyu dan bibir kering menjadi pemandangan umum bila sudah diatas jam 12 siang. Keluhan ngantuk sudah menjadi gejala umum.

Alhamdulillah, selama saya menjalankan ibadah puasa beberapa tahun terakhir ini, sudah lepas dari keluhan-keluhan diatas. Tubuh terasa tetap bugar, tidak terasa lesu, ngantuk, lemas. Bahkan kerja tetap produktif. Rahasia sesungguhnya adalah pola perilaku pada saat sahur. Baik itu sebelum maupun sesudah sahur.
13122202201002424740
Tetap bugar ketika puasa (photo: getty image)
Mau tahu rahasianya? Dalam artikel ini saya ingin berbagi 7 (Tujuh) resep yang saya jalani selama ini kepada para pembaca yang budiman.

1. Sahurlah di akhir waktu

Sahurlah 20-30 menit sebelum imsak. Hal ini akan memberikan tambahan waktu untuk menyimpan energi. Bonusnya, dapat tambahan pahala keutamaan puasa. Karena disunnahkan menyegerakan berbuka dan mengakhirkan sahur. Sebelum sahur bisa diisi dengan ibadah sholat sunnah atau mengaji/tadarus.

2. Kurangi nasi dan minuman manis

Pada saat sahur, kurangilah porsi nasi. Tapi perbanyaklah protein, sayur, buah danminuman air putih. Makanan minuman yang banyak mengandung gula akan lebih cepat terserap oleh tubuh. Perlu waktu 2 jam untuk mengubah gula menjadi energi. Lain halnya bila berbuka, justru dianjurkan makan dan minuman yang manis-manis, karena sangat membantu mengembalikan energi setelah seharian berpuasa.

Untuk sahur, cukup setengah piring nasi, lebihkan porsi sayur hijau (sawi, bayam,kangkung, terung, kacang panjang dan banyak lagi). Sayuran tersebut boleh ditumis, cap cay, atau cukup direbus saja dan dimakan dengan saos. Proteinnya bisa telur dimasak opor/kuah, rebus atau ikan atau ayam dengan berbagai macam cara masaknya. Buah bisa apel, pir dan lain-lain asal jangan yang terasa asam seperti jeruk, nanas. Yang murah meriah tapi gizi wah ya pilihannya pisang. Nasi bisa digantikan dengan roti, atau kentang, ubi, pisang, jagung, talas yang direbus. Silakan pilih sesuai selera dan persediaan di rumah.

1312220954591393100
Makanan yang menyehatkan (photo: getty image)
3. Perbanyak minum air putih

Banyak minum air putih sangat dianjurkan buat kesehatan. Ketika bangun tidur minumlah segelas air putih dulu. Ingat jangan air es/dingin. Air putih biasa atau setengah hangat lebih nikmat. Ketika makan sahur, minum air putih sedikitnya 2 gelas. Tambahannya boleh teh manis. Minum susu hangat akan lebih bagus.

4. Jangan tidur setelah sahur

Setelah usai sahur, lakukanlanh sikat gigi dan dilanjutkan dengan sholat subuh. Tidur setelah sahur tidak saja menyebabkan badan lemas, tapi juga sholat subuh bisa tertinggal. Sholat subuh berjamaah di masjid sangat dianjurkan. Perjalanan ke masjid, bisa membantu menurunkan makanan setelah sahur, melemaskan otot-otot badan, mendapatkan asupan oksigen yang bersih. Dan, insya Allah pahala berlipat ganda karena sholat berjamaah dan juga silaturahim dengan jamaah/tetangga.

5. Olah raga ringan pagi hari

Setelah usai sholat subuh, lakukanlah olah raga ringan. Saya biasanya pilih jalan kaki/jogging sekitar setengah jam. Usahakan pilih olah raga yang tidak menyebabkan keluar banyak keringat, karena hal tersebut akan mengurangi cadangan energi untuk aktivitas seharian. Dengan berjalan kaki di pagi hari setengah jam tanpa henti, sudah membakar kalori sekitar 200-300 KKal, mendapatkan asupan oksigen bersih ke paru-paru dan memperlancar peredaran darah yang penuh dengan oksigen segar.

6. Mandi pagi

Setelah selesai olahraga, tunggu 10-15 menit baru kemudian mandi, dan bersiap ke kantor. Kalau kantornya dekat rumah, mandi bisa ditunda dulu. Boleh tidur setengah jam, baru mandi. Untuk yang tempat kerjanya jauh, cukup olahraga dengan sholat jamaah di masjid (sambil jogging), mandi dan berangkat kerja. Istirahat sejenak dengan tidur di bis/kereta selama perjalanan bisa dilakukan.

7. Beraktivitas ketika di kantor

Biasanya ada kelonggaran waktu diberikan kantor untuk menggantikan waktu makan siang. Nah, setelah sholat dhuhur berjamaah kembali gerakkan otot-otot dengan berjalan kaki di seputar kantor. Setengah jam sudah cukup. Jangan lupa menggerak-gerakkan badan ketika bekerja di depan komputer. Peregangan otot kaki, tangan, pinggang sangat dianjurkan setelah lama duduk di depan komputer.

Oh iya, untuk yang biasa mengkonsumsi multivitamin tentu bisa diteruskan setelah makan sahur. Selain itu tidak dipungkiri, ada diantara teman-teman yang mempunyai keluhan lambung ketika puasa. Boleh jadi itu memang bawaan sakit sebelum puasa atau ada keluhan lambung karena tidak teraturnya waktu berbuka dan makan sahur. Bila ada keluhan lambung seperti maag, saya biasanya minum Promag. Obat ini sudah terkenal sejak dahulu sebagai pencegah dan penyembuh maag karena mengandung komposisi yang telah diteliti di laboratorium secara seksama oleh para ahli berpengalaman.

Demikian resep yang saya jalani. Selain manfaat jasmani yang saya sampaikan diatas, manfaat kejiwaan juga dirasakan sangat signifikan, yaitu:, lebih tenang dan dapat mengelola stress/tekanan pekerjaan dengan baik, lebih mudah menahan emosi, lebih banyak ide-ide bermunculan (kata orang otak jadi encer). Yang terakhir, namun juga sangat penting, meningkatkan kualitas dan kuantitas hubungan suami istri.

Jadi ayo, tunggu apalagi, cobalah resep diatas, murah meriah tapi berdampak mewah.

Selamat mencoba!

Landskrona, Senin 1 Agustus 2011
(Hari Priyadi)

Saya Doktor mas, Bukan Dokter

Ini cerita nyata yang membuat saya tersenyum kalau mengingatnya. Saya tinggal di sebuah komplek apartemen di kota Landskrona, Swedia baru beberapa bulan. Ada banyak  blok apartemen di kota ini yang dikelola perusahaan swasta, Landskronahem AB (semacam PT). Mereka mengelola 4000 apartemen, dan termasuk perusahaan terbesar di kota ini.
Saya dan keluarga menempati salah satu blok, tepatnya di lantai dua. Di lantai tiga, ada seorang tetangga imigran dari timur tengah, namun sudah tinggal di Swedia lebih dari sepuluh tahun. Jadi ya bahasa Swedianya pun sudah cas cis cus. Tetangga saya itu, sebut saja Abu, punya seorang anak laki-laki berumur 2 tahun.
Pada suatu pagi, saya  bermain di taman depan apartemen dengan ke dua anak saya Juno ,7 tahun dan Marcho, 4.
Rupanya Abu dan anaknya pun turun bermain. Kami pun mengobrol. Saya baru belajar bahasa Swedia lewat buku yang ditulis oleh teman Swedia saya. Jadi ya bicara sekenanya, karena Abu tidak bisa bahasa Inggeris.
Ketika pembicaraan berkisar masalah pekerjaan, saya bilang “Jag är doktorand i universiteit i Alnarp“, yang artinya ” saya mahasiswa program doktor di sebuah universitas di Alnarp”. Abu bilang ”Oo..doctor…mycket bra ( oo dokter..bagus sekali)”. Terus dia menerangkan ke anaknya ” han är doctor(dia seorang dokter)”, sambil memperagakan seorang dokter menyuntik pasien. Dia menerangkan sesuatu yang nampaknya menjelaskan kepada anaknya agar jangan rewel, kalau rewel nanti disuntik sama orang ini yang dokter.
Saya lalu mencoba menjelaskan lebih jauh kalau saya bukan dokter seperti di rumah sakit ” nej, jag är inte en läkare på sjukhus. Jag är doktorand på jordbruk ( Bukan, saya bukan seorang dokter yang seperti di RS, tapi mahasiswa doktor bidang pertanian)”. Tapi, nampaknya Abu tidak begitu paham.
Malah dia mengeluhkan sakit pada perutnya, ” Min mage är inte bra (Perut saya tidak enak)”. Waduh maksa nih mas Abu. Saya bilang saja ” vänligen gå till vårdcentral (Coba pergi ke poliklinik)”. Namun nampaknya, dia tetap meminta pendapat saya. Ya, akhirnya saya beri saran bijaksana saja agar mengurangi minuman bersoda, banyak minum air putih.
“Drick mineralvatten, inte dricker för mycket läsk. Det är inte bra”
Karena saya amati pada beberapa kesempatan, memang banyak orang dari timur tengah berbadan subur alias gemuk. Dari gaya hidupnya saya lihat kalau di supermarket mereka sering membeli minuman bersoda dalam jumlah yang banyak,  banyak makan daging dan ngemil.
Saya agak khawatir, jangan-jangan tengah malam pintu kamar saya diketuk, meminta saya memeriksa mas Abu ini atau anaknya kalau lagi sakit..waduhhh.(Hari Priyadi)

Serangan Telor Mengerikan di Norwegia

Kejadian sangat mengejutkan terjadi di Norwegia pada hari Jumat tanggal 22 Juli siang. Negeri yang selama ini aman damai.  Telah terjadi pengeboman di kantor Perdana Menteri  Jens Stoltenberg di Oslo dan tidak berapa lama kemudian penembakan secara membabi buta di Pulau  Utoya. Dari kedua kejaidan tersebut telah menewaskan   93 orang.
Kejadian ini merupakan peristiwa kejahatan terburuk di Norwegia semenjak berakhirnya perang dunia ke dua.
Di Pulau Utoya 30 km dari dari ibukota Oslo, seseorang berpakaian polisi memberondong senapan mesin kearah ratusan pemuda pemudi yang sedang berkemah  . Mereka sedang mengikuti pembinaan kader politik dibawah naungan partai Perdana Menteri, partai buruh. Setiap musim panas para pemuda dan pemudi usia 16-22 tahun (ada juga yg berusia 13 tahun serta 30 tahunan) berkumpul belajar berorganisasi. 

Sehari setelah kedua kejadian tersebut seorang pemuda Norwegia bernama  Anders Behring Breivik, 32 tahun,  ditangkap. Sementara ini dia dicurigai sebagai dalang kedua kejadian diatas. Dia ditengarai aktivis sayap kanan kristen fundamentalis dan juga bekas kader Partai Progres.
Anders merupakan anak dari seorang ayah yang diplomat Kerajaan Norwegia yang bertugas di Paris dan ibunya seorang juru rawat. Namun kedua orangtuanya bercerai ketika Anders berumur 1 tahun.
Menurut media on line berbahasa Inggeris yang terbit di Swedia, The Local, Anders merupakan anggota forum diskusi neo Nazy. Kelompok ini sangat tidak setuju dengan kehadiran pendatang (imigran).
Dalam berita online CNN disebutkan bahwa Anders dikenakan ancaman maksimum 21 tahun karena pelanggaran terorisme.(Hari Priyadi)

Cowok Murahan

Sambil menikmati sisa-sisa hidangan sahur di dapur, seperti cumi saus padang, cah kangkung, kolak biji nangka dan jus sirsak, Tante ANI bersungut-sungut kepada SURYA, kekasih gelapnya.

“Eh, SURYA, tadi malam Tante lihat sepulang orang-orang tarawih, kamu bergandengan mesra sama mbak SRI, teller bank di simpang jalan, ya???”, selidik Tante ANI.

Si SURYA menjawab dengan gugup, “Cuma teman bisnis biasa aja kok, Tante, ngga lebih”.

“Dasar cowok murahan kamu”, kata Tante ANI dengan marah tapi manja.

Si SURYA berkelit, ”Loh, Tante kok bilang begitu, saya ngga terima dibilang cowok murahan sama Tante, khan bayaran dari Tante aja 35 juta, lalu mbak SRI berani 67 juta, sedang si GAYUS hanya berani 17 juta, berarti saya bukan cowok murahan dong !!!???”.

99 Cara Menguatkan Iman

Bagaikan sebilah belati, biarkanlah saang belati tergolek di sudut lemari berhari-hari, berbulan-bulan, bertahun-tahun lamanya, maka ia akan TUMPUL. Ia perlu dirawat, diasah, diminyaki, diletakkan di tempat yang baik, maka ia akan selalu tajam dan berguna. Begitulah juga akan halnya dengan IMAN kita. Terutama iman di dalam jiwa saya.

Iman manusia bagaikan ombak di lautan lepas, kadang pasang tinggi terkadang juga surut. Saat kita sedang berada di tempat-tempat ibadah seperti masjid, musholla, langgar, surau, ataupun mimbar-mimbar keagamaan maka iman kita akan terangkat naik dan seakan-akan diri kita dekat dengan Sang Khalik. Namun, apabila kita sedang berada di luar tempat tadi, terkadang iman kita terkikis oleh keindahan dunia yang fana ini, dan bahkan mungkin terkadang kita melupakan kehadiran-NYA. Maka, kita sebagai makhluk yang dibekali oleh Allah dengan akal fikiran, hendaknya kita mampu menjaga keteguhan iman kita.

Berikut ini saya kutipkan dari nukilan buku dakwah tentang 99 cara untuk meningkatkan ataupun menguatkan iman kita, sebagai berikut :

  1. Bersyukur apabila mendapat nikmat;
  2. Sabar apabila mendapat kesulitan;
  3. Tawakal apabila mempunyai rencana/program;
  4. Ikhlas dalam segala amal perbuatan;
  5. Jangan membiarkan hati larut dalam kesedihan;
  6. Jangan menyesal atas sesuatu kegagalan;
  7. Jangan putus asa dalam menghadapi kesulitan;
  8. Jangan usil dengan kekayaan orang;
  9. Jangan hasad dan iri atas kesuksesan orang;
  10. Jangan sombong kalau memperoleh kesuksesan;
  11. Jangan tamak kepada harta;
  12. Jangan terlalu ambisius akan sesuatu kedudukan;
  13. Jangan hancur karena kezaliman;
  14. Jangan goyah karena fitnah;
  15. Jangan berkeinginan terlalu tinggi yang melebihi kemampuan diri.
  16. Jangan campuri harta halal dengan harta yang haram;
  17. Jangan sakiti ayah dan ibu;
  18. Jangan usir orang yang meminta-minta;
  19. Jangan sakiti anak yatim;
  20. Jauhkan diri dari dosa-dosa yang besar;
  21. Jangan membiasakan diri melakukan dosa-dosa kecil;
  22. Banyak berkunjung ke rumah Allah (masjid);
  23. Lakukan shalat dengan ikhlas dan khusyu;
  24. Lakukan shalat fardhu di awal waktu, berjamaah di masjid;
  25. Biasakan shalat malam;
  26. Perbanyak dzikir dan do’a kepada Allah;
  27. Lakukan puasa wajib dan puasa sunat;
  28. Sayangi dan santuni fakir miskin;
  29. Jangan ada rasa takut kecuali hanya kepada Allah;
  30. Jangan marah berlebih-lebihan;
  31. Cintailah seseorang dengan tidak berlebih-lebihan;
  32. Bersatulah karena Allah dan berpisahlah karena Allah;
  33. Berlatihlah konsentrasi pikiran;
  34. Penuhi janji apabila telah diikrarkan dan mintalah maaf apabila karena sesuatu sebab tidak dapat dipenuhi;
  35. Jangan mempunyai musuh, kecuali dengan iblis/syaitan;
  36. Jangan percaya ramalan manusia;
  37. Jangan terlampau takut miskin;
  38. Hormatilah setiap orang;
  39. Jangan terlampau takut kepada manusia;
  40. Jangan sombong, takabur dan besar kepala;
  41. Berlakulah adil dalam segala urusan;
  42. Biasakan istighfar dan taubat kepada Allah;
  43. Bersihkan rumah dari patung-patung berhala;
  44. Hiasi rumah dengan bacaan Al-Quran;
  45. Perbanyak silaturrahim;
  46. Tutup aurat sesuai dengan petunjuk Islam;
  47. Bicaralah secukupnya;
  48. Beristeri/bersuami kalau sudah siap segala-galanya;
  49. Hargai waktu, disiplin waktu dan manfaatkan waktu;
  50. Biasakan hidup bersih, tertib dan teratur;
  51. Jauhkan diri dari penyakit-penyakit bathin;
  52. Sediakan waktu untuk santai dengan keluarga;
  53. Makanlah secukupnya tidak kekurangan dan tidak berlebihan;
  54. Hormatilah kepada guru dan ulama;
  55. Sering-sering bershalawat kepada nabi;
  56. Cintai keluarga Nabi SAW;
  57. Jangan terlalu banyak hutang;
  58. Jangan terlampau mudah berjanji;
  59. Selalu ingat akan saat kematian dan sadar bahwa kehidupan dunia adalah kehidupan sementara;
  60. Jauhkan diri dari perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat seperti mengobrol yang tidak berguna;
  61. Bergaul dengan orang-orang yang soleh;
  62. Sering bangun di penghujung malam, berdoa dan beristighfar;
  63. Lakukan ibadah haji dan umrah apabila sudah mampu;
  64. Maafkan orang lain yang berbuat salah kepada kita;
  65. Jangan dendam dan jangan ada keinginan membalas kejahatan dengan kejahatan lagi;
  66. Jangan membenci seseorang karena keyakinan dan pendiriannya;
  67. Jangan benci kepada orang yang membenci kita;
  68. Berlatih untuk berterus terang dalam menentukan sesuatu pilihan;
  69. Ringankan beban orang lain dan tolonglah mereka yang mendapatkan kesulitan;
  70. Jangan melukai hati orang lain;
  71. Jangan membiasakan berkata dusta;
  72. Berlakulah adil, walaupun kita sendiri akan mendapatkan kerugian;
  73. Jagalah amanah dengan penuh tanggung jawab;
  74. Laksanakan segala tugas dengan penuh keikhlasan dan kesungguhan;
  75. Hormati orang lain yang lebih tua dari kita;
  76. Jangan membuka aib orang lain;
  77. Lihatlah orang yang lebih miskin daripada kita, lihat pula orang yang lebih berprestasi dari kita;
  78. Ambilah pelajaran dari pengalaman orang-orang arif dan bijaksana;
  79. Sediakan waktu untuk merenung apa-apa yang sudah dilakukan;
  80. Jangan sedih karena miskin dan jangan sombong karena kaya;
  81. Jadilah manusia yang selalu bermanfaat untuk agama,bangsa dan negara;
  82. Kenali kekurangan diri dan kenali pula kelebihan orang lain;
  83. Jangan membuat orang lain menderita dan sengsara;
  84. Berkatalah yang baik-baik atau tidak berkata apa-apa;
  85. Hargai prestasi dan pemberian orang;
  86. Jangan habiskan waktu untuk sekedar hiburan dan kesenangan;
  87. Akrablah dengan setiap orang, walaupun yang bersangkutan tidak menyenangkan;
  88. Sediakan waktu untuk berolahraga yang sesuai dengan norma-norma agama dan kondisi diri kita;
  89. Jangan berbuat sesuatu yang menyebabkan fisikal atau mental kita menjadi terganggu;
  90. Ikutilah nasihat orang-orang yang arif dan bijaksana;
  91. Pandai-pandailah untuk melupakan kesalahan orang dan pandai-pandailah untuk melupakan jasa kita;
  92. Jangan berbuat sesuatu yang menyebabkan orang lain terganggu dan jangan berkata sesuatu yang dapat menyebabkan orang lain terhina;
  93. Jangan cepat percaya kepada berita jelek yang menyangkut teman kita sebelum dipastikan kebenarannya;
  94. Jangan menunda-nunda pelaksanaan tugas dan kewajiban;
  95. Sambutlah uluran tangan setiap orang dengan penuh keakraban dan keramahan dan tidak berlebihan;
  96. Jangan memaksakan diri untuk melakukan sesuatu yang di luar kemampuan diri;
  97. Waspadalah akan setiap ujian, cobaan, godaan dan tentangan. Jangan lari dari kenyataan kehidupan;
  98. Yakinlah bahwa setiap kebajikan akan melahirkan kebaikan dan setiap kejahatan akan melahirkan kerusakan;
  99. Jangan sukses di atas penderitaan orang dan jangan kaya dengan kemiskinan.


Semoga dengan mengamalkan 99 cara di atas, atau paling tidak dengan semampu saya mengamalkan sebagian cara di atas, saya akan diberikan oleh-NYA iman yang kuat dalam diri saya.

Semoga saya dan rekan-rekan sekalian senantiasa diberkati Allah dengan nikmat Iman dan Islam. Amin. Semoga bermanfaat.

Negeri Pecundang

Konon pada suatu masa tersebutlah suatu negeri yang sangat besar yang dikenal sebagai Negeri Pecundang. Negeri ini terletak tidak di utara tidak juga di selatan, iklimnya adem ayem, tidak ada panas yang terlalu panas, tidak juga ada dingin yang terlalu dingin. Pokoknya sedang-sedang saja, tengah-tengah saja.

Rakyat negeri ini terdiri dari bermacam ragam tipe penghuninya, dari orang-orang yang terpaksa menjadi pecundang sampai yang dengan senang hati menjadi pecundang, dari yang benci menjadi pecundang sampai yang bangga sebagai pecundang, dari yang sadar dirinya pecundang sampai yang tidak sadar bahwa dialah yang paling pecundang. Tapi yang jelas semuanya merupakan penduduk negeri para pecundang.

Alam menganugrahkan negeri ini segala-galanya, hutan rimba maha lebat, hijau royo-royo, laut maha luas haru biru penuh ikan, tripang dan udang, tanah yang begitu gemah ripah subur plus bahan tambang yang terkandung di dalamnya. Sayang sekali saat ini anugrah alam itu sudah makin habis dan makin rusak. Sebagian karena salah urus, sebagian diambil dan kena tipu, sebagian dirampok dibawa kabur satu kontainer tiap dua jam dan sisanya karena dijual murah meriah.

Dipecundangi merupakan hal biasa di negeri ini, mulai dari karyawan, olahragawan, sopir, penjaga lapak, satpam, tentara, guru, seniman, loper koran, menteri, pejabat, anggota legislatif, eksekutif, yudikatif dan lain-lain sampai ke tenaga kerja yang bekerja di rumah atau pabrik-pabrik di luar negeri. Kata "kalah, takluk atau menyerah" sudah sangat familiar di telinga masyarakatnya, sedang kata "menang, sukses atau juara" sudah sangat langka terdengar.

Kedaulatan negeri ini senantiasa dirongrong oleh tetangganya yang kecil tetapi berani usil. Dari mulai mengambil kayu, karya cipta hasil seni, budaya sampai mencaplok pulau atau wilayah dia berani lakukan. Karena si tetangga tahu kalau negeri ini tak berbahaya. Besar tapi lemah, gede tapi loyo.

Pemimpin Negeri Pecundang ini dipilih langsung oleh rakyatnya, dia merupakan pecundang terbesar di negerinya bukan saja secara fisik tapi juga hati, perkataan dan perbuatannya. Banyak rakyat yang memilihnya menjadi pemimpin karena konon katanya karena dia adalah orang yang dizolimi.

Berhutang ke sana-sini merupakan kerja andalan sang pemimpin, tumpukan hutang yang tinggi menjulang (tak pernah lagi diungkit-ungkit) bukanlah hal yang memalukan, tapi merupakan sebuah gunung maha tinggi yang gagah perkasa yang dapat dibanggakan, bangga karena banyak utang. Sambil lempari recehan bantuan tunai, melihat rakyat yang rebutan merupakan pemandangan yang indah dan menyenangkan dari atas sini.

Mengikuti gaya dan kemauan Negeri Kulon merupakan hal lain yang dapat dibanggakan. Ayo buka pasar bebas, biarlah saling beradu saudagar dunia global dengan pedagang lokal yang amatiran. Saya tidak bedakan rambut hitam atau pirang!. Dan kemudian amblas, hampir tak ada sektor di negeri ini yang tidak dimainkan saudagar-saudagar ternama dari Negeri Kulon. Mulai dari komputer sampai warung kopi, dari dagang barang eceran sampai jasa bank dan asuransi. Kebanggaan pun terlihat di wajah-wajah rakyatnya sambil mengudap makanan kulon cepat saji lagi bergengsi. 

Syahdan waktu pun berlalu, suatu saat sang pemimpin negeri harus dipilih lagi oleh rakyatnya untuk periode ke depan. Sang pemimpin mengajukan lagi dirinya, tapi kali ini dia tidak mau lagi berpasangan dengan wakilnya yang lama. Menurutnya gaya dan irama wakilnya itu kurang cocok dengannya, terutama dalam melaksanakan agenda dari Negeri Kulon yang dalam waktu ke depan ini makin banyak saja, karena negeri di kulon itu sedang sakit dan butuh suntikan dana segar. 

Daripada agenda-agenda jadi kacau, lebih baik anda pilih wakil yang lain saja tapi jangan dari buto ijo fundamentalis kata pihak Negeri Kulon sambil menawarkan calon dari orang asuhannya yang dia yakini loyalitas dan integritas kepecundangannya selama ini. Sang pemimpin pun menyetujui.

Jangan khawatir pak, elektabilitas Bapak menjulang tinggi, saking tingginya sampai tidak masuk di akal. Berpasangan dengan sendal jepit pun Bapak menang, kata tim sukses sang pemimpin yang rata-rata adalah pecundang-pecudang intelek yang ke-kulon-kulonan.

Dan akhirnya dimulailah pertarungan itu. Untuk dapat dipilih lagi menurut tim sukses sang pemimpin cukup iklan dengan kata-kata puja-puji namanya saja, gak perlu banyak program-programlah. Salah satu di antara andalan iklan sang pemimpin ini adalah dengan menggunakan lagu sebuah produk makanan tak bergizi. Eh tapi ini efektif dan banyak disukai rakyat lho, kata sang pembuat yang mengaku kreatif dan tamatan luar negeri paling pecundang.

Dalam berkampanye, dengan menjiplak plak seluruh tata cara kampanye pemimpin Negara Kulon, kemudian dengan rasa optimis akan dipilih lagi oleh rakyatnya, sang pemimpin itu berkata-kata dengan gayanya yang pesimis, kita tidak boleh ngomong kalo kita lebih ini, kita lebih itu, takabur namanya, saya tidak mau janji-janji, semakin banyak janji, semakin susah untuk ditepati, jangan memberi angin surga kepada rakyat, biar saja saya dikeroyok, saya dikerjai, ada tangan Tuhan dan rakyat yang akan menolong dan rakyatnya kemudian bergemuruh, sorak sorai, bertepuk tangan, gegap gempita kegirangan menyambut ucapan sang pemimpi.

Tak banyak keraguan, he’s the man!, dialah favorit kebanyakan rakyatnya.

Apa lacur, pilihan rakyat negeri pecundang kini terus menuai badai, hempasan datang bertubi dari delapan penjuru angin. Rakyat menjadi gamang, inikah pemimpin yang kami pilih atau terpaksa kami pilih, atau dipaksa kami memilihnya. Begitu banyak ternyata para pecundang yang bergelayutan di punggung sang pemimpin.

Walau angin mulai tenang, tapi hati rakyat negeri pecundang tak berarti juga setenang air yang mengalir di Kali Malang, diam dan menghanyutkan.

Demikianlah secuil kisah tentang Negeri Pecundang yang tidak di utara, tidak di selatan.

Agar Tulisan Anda Dicari



Menulis adalah ibadah. Menulis adalah seni merangkai serpihan-serpihan makna. Menulis adalah media perlawanan kaum arus bawah. Menulis adalah berbagi dan menghubungkan, bukan saja ilmu dan informasi, tapi juga menghubungan pergolakan batin sang penulis. Menulis adalah salah satu mekanisme personal branding. Menulis adalah saya, Anda dan Kita semua.. Bahkan Allah Swt yang Maha segala-galanya pun adalah penulis. Dia menciptkan Lauh (Kitab) dan Qalam (Pena) sebagai media penulisan. Bukan karena Dia bergantung pada kegiatan tulis-menulis, mungkin karena Ianya hendak menginformasikan kepada kita semua bahwa menulis itu urgen. (Lihat : “ Kisah Para Rasul “, Muhammad bin Ahmad al Hanafi). Namun, amat disayangkan – tidak sedikit dari tulisan kita hanya “ numpang lewat “ baik itu di sosial media, pun blog pribadi kita. Lalu, bagaimana cara agar tulisan tidak hanya bermanfaat tapi juga dikenang bahkan dicari ?. berikut tipsnya :

Sebelum Menulis

1.     Banyak baiknya jika setiap hendak melakukan kegiatan untuk kita berdoa terlebih dahulu. Tak terkecuali dengan kegiatan menulis. Semoga saja tulisan kita ini bermanfaat, selalu dikenang, dicari dan memenangkan lomba misalnya.
2.     Kenali lingkungan. Jadilah Anda penulis cosmopolitan, yang tulisannya akrab dengan siapa saja. Penulis dituntut mampu beradaptasi dengan cepat dan tepat. Tentulah berbeda, jika Anda menulis untuk skripsi, buku, catatan harian atau berbagi di kompasiana.
3.     It’s not my thing !. Bagaimana seandainya jika Ayah Bruce Lee mengarahkan Bruce Lee untuk menjadi penyanyi saja. Atau ayah Michael Jackson memaksa Michael Jackson untuk menjadi penulis. Aneh bukan ?. karena setiap dari kita, memiliki keahlian masing-masing. Begitupun dalam menulis. Lihatlah animo pembaca pada tulisan-tulisan terakhir Anda. Apakah pembaca berminat dengan tips-tips Anda, kisah cinta elegi Anda, opini Anda atau wejangan-wejangan religius Anda. Dari sini, dapat dilihat keahlian Anda dalam menulis tema tertentu. So, tentukanlah tema tulisanAnda.
4.     Tidak mesti dilakukan sebelum menulis. Takutnya akan memagari imajinasi Anda. Namun, sebisanya pikatlah dengan judul. Pikatlah pembaca dengan judul tulisan Anda yang menarik untuk dibaca. Tapi jangan sampai menjadi pepesan kosong. Alias judulnya saja yang wah, tapi isi tulisan nol. Kalau kata romantisnya sih, tak seindah janjinya (judulnya).

Saat Menulis

1.     Tanyakan pada diri Anda, apakah tulisanku ini akan bermanfaat, inspiratif atau sekadar aktual saja ?. Buatlah tulisan yang berbekas di hati sang pembaca. Abraham Linclon menulis di secarik kertas, pembungkus makanan, belakang kartu nama ketika ia mendapat inspirasi. Baik itu aat berkendara, makan siang atau sekedar ngobrol. Beliau mengumpulkannya menjadi naskah pidato yang mengesankan. Persis seperti Abraham Linclon, Anda bisa kombinasi dan kompilasi hasil tweet dan status facebook Anda untuk disaring menjadi sebuah tulisan yang utuh.
2.     Jika dari mulut atau komentar yang ditulis pembaca berbunyi ; “ oh “ , maka itu adalah salah satu pertanda tulisan Anda sukses. Sukses memberi pembaca pemahaman baru, pengetahuan atau fakta yang baru diketahuinya. Jadi, benturkan antara fakta positif dengan fakta negatiftentang tema yang Anda tulis. Ingat ya, ‘’ fakta ‘’. Hal yang dapat Anda pertanggung jawabkan.
3.     Berikan pula data terbaru, statistik, pantun, joke, kata-kata mutiara, kutipan buku atau pendapat para ahli. Jika mengutip, cantumkan sumber yang jelas. Namun, kesemuanya itu hanyalah suplemen/pelengkap. Tidak baik terlampau banyak. Pembaca membutuhkan orisinalitas dan kreativitas dari pemikiran Anda. Bukannya kutipan !.
4.     Apa yang bisa dipetik pembaca dari tulisan Anda ?. Berikan mereka motivasi, inspirasi dan harapan bahwa kita masih bisa dan memang bisa untuk lebih baik. Tariklah benang merahnya dan buatlah kesimpulan dari tulisan Anda.

Setelah Menulis

1.     Merangkul kawan, dengan blog walking misalnya. Atau menambah pertemanan pada sosial media, contohnya Kompasiana. Sedapat mungkin, beri komentar pada tulisan orang lain. Beri mereka pujian jika memang tulisannya layak dipuji. Puji dan nilailah mereka dengan tulus. Buat mereka merasa penting karena kunjungan Anda.
2.     Publikasi dengan timing yang tepat. Publikasi tulisan Anda di media sosial seperti Facebook, Twitter atau yang terbaru Google+. Ini hanya untuk mengumpan calon pembaca. Jika berlebihan, wibawa tulisan Anda akan luntur. Timing yang tepat adalah salah satu rahasianya. Di kompasiana misalnya, posting tulisan Anda sekitar jam 12 sampai jam 2 siang. Untuk malamnya, sekitar jam 8 sampai jam 10 malam. Karena waktu-waktu tersebut adalah waktu-waktu istirahat dan sangat pas untuk internet-an. Waktu diatas, juga telah mempertimbangkan waktu Indonesia barat, tengah dan timur. Manakala Anda adalah kompasianer yang berada diluar Indonesia, sesuaikanlah !.
3.     Berdoa kembali sebagai doa penutup. Karena sekeras apapun usaha Anda untuk memikat pembaca melalui tulisan Anda, Tuhan jua-lah yang menentukannya.
4.     Jika dimungkinkan, dan memang harus dimungkinkan – sempatkanlah mengecek tulisan Anda. Membelas komentar, memperbaiki tulisan yang salah atau sekedar untuk berdoa lagi agar Tulisan Anda menang lomba. Semoga !.

Well, mungkin itulah sedikit tips dari penulis. Tulisan ini tidak mutlak benarnya. Masih penuh kekurangan dan sangat butuh dikomentari/disanggah. Hanya usaha untuk berbagi apa yang diketahui penulis.. Adagium lawas berkata, “ tulisan adalah sebaik-baik dakwah “. Ya, karena tulisan itu resisten atau dapat bertahan lama dan transformasi ilmu dapat lintas generasi. Teruslah menulis kawan, Karena menulis adalah ibadah. Karena menulis adalah memberi.

Wallahu a’lam.