Saturday, July 9, 2011

Base 15

Pantai Lakey dan Para Pemburu Angin


Hingga enam tahun menempati kios ini sepertinya saya sangat paham akan keseharian orang-orang di sekitar. Deretan angkot yang selalu menghalangi keluar masuk ke kios ditambah para sopirnya yang dengan seenak udelnya nongkrong di depan serambi kios.

Restoran Bakmi Tidar & Salon Modish yang karyawannya tiap enam bulan keluar masuk, entah ngga betah, bayaran yang minim, ibu nyonya Boss yang bawel, fasilitas yang seadanya atau alasan lainnya. Begitu juga dengan karyawan Video Ezy yang selalu tambal sulam, tapi untuk 2 tahun belakangan, karyawannya agak betah atau dibetah-betahin.

Kios-kios di sekeliling hanya yang bagian pojok aja yang ngga pernah bertahan lebih dari 4 bulan, pasti tutup atau pindah. Kurang tahan banting rupanya. Lebih parah lagi malah ada kios ATM di sebelah saya yang justru bangkrut dan pindah ke depan Indomaret. Mesinnya sering rewel, ngadat, error, kalau lagi dibutuhin ngga ada isinya dan aneka problem lainnya.

Sorotan lebih dalam saya arahkan ke latar belakang sopir angkotnya. Mereka sebagian besar berasal dari Bima dan Dompu. Istri mereka kebanyakan TKW dan kalau pulang atau liburan membawa sekarung uang yang bisa buat modal beli angkot.  Sang sopir sendiri sebagian bukannya dari kalangan kurang mampu ternyata, di kampungnya mereka punya lahan yang sangat luas untuk ditanami aneka palawija atau padi. Dengan alasan tertentu mereka berkeras untuk merantau ke kota besar Jakarta (padahal mereka hanya hinggap di Depok aja).

Pada obrolan sambil lalu dengan sopir angkot, ada juga satu kelompok yang berasal dari pantai di Dompu, mereka biasa mengantar turis-turis yang akan berselancar di pantai yang memiliki ombak terbaik dunia. Pantai Lakey, surganya sang pemburu angin, sang pemburu ombak.

Pantai Lakey Dompu NTB

Kabupaten Dompu memiliki Pantai Lakey yang terkenal di kalangan peselancar dunia. Setiap Bulan Maret hingga Agustus, pantai yang terletak di Desa Hu’u ini dipenuhi wisatawan yang punya minat khusus di olahraga surfing dan wind surfing. Mereka memang sengaja datang memburu ombak dan angin. Biasanya dari Bali menuju Lombok, kemudian beralih ke Sumbawa. Intinya mengikuti kemana pun arah ombak yang diinginkan maka pasti akan terwujud.