Saturday, July 9, 2011

33 Kolom

Meriam Si Jagur Ditangkringin Para Bocah


Oleh-oleh dari acara hunting ke kawasan Kotatua Batavia salah satunya adalah melihat Meriam Si Jagur.Karena penempatannya di bagian belakang dan tanpa pagar pembatas maka para pengunjung begitu bebasnya berseliweran di badan meriam, malah banyak yang bergantian nangkring di atasnya. Kalau saya menegurnya, eh malah dibalas tanya, “Mas penjaganya ya?”, kalau saya jawab bukan maka mereka tetap saja nangkring di atasnya, padahal mereka didampingi orangtuanya. Lebih memprihatinkan lagi adalah banyak corat-coret di sekitarnya (aksi vandalisme), saya sebagai orang yang hobi corat-coret kalau melihat ini agak kurang sreg juga.

Museum yang begitu besar dengan karyawan yang sedikit memang agak wajar kalau bagian-bagian museum tidak terawasi (saya tak melihat ada kamera CCTV nemplok di sudut-sudut ruangan atau saya kurang perhatikan).

Riwayat Meriam Si Jagur

Dibawa oleh orang Belanda dari Malaka setelah Selat Malaka direbut dari tangan Portugis pada tahun 1641. Meriam ini berkaliber 24 pon dan ditempatkan di salah satu kubu di Kastil Batavia. Pada bagian atas meriam tertera tulisan EX ME IPSA RENATA SVM (saya terlahir dari diri saya sendiri) dan angka Latin X + I + V = XVI artinya 16 buah meriam berukuran lebih kecil dilebur untuk membuat ‘Si Jagur’ ini.

Meriam dibuat pada 1639 oleh Magellanus Tenenerive Bocarro di Macao (China) untuk kelengkapan pertahanan benteng Portugis di Malaka. Meriam si Jagur terbuat dari besi baja padat berukuran panjang 1,83 m dan berat 3,7 ton.  Kini ditempatkan di halaman belakang MSJ.


1309684424157071642

(sumber : buku panduan Napak Tilas Menyusuri Jejak Kota Tua Batavia Tempo Dulu)