Tuesday, August 19, 2014

BAPAKKU NELAYAN TANGGUH DARI BAKARA

Parsolu bolon… (Nelayan Tangguh) Tao Toba

Jawanri Citra Situmorang

19 Aug 2014 | 12:54

Matahari sudah mulai meninggi 

menyinari desa  

yang padinya sudah mulai menguning

Angin laut sudah mulai berhembus, 

dari arah danau toba

Kesejukan di daerah pinggiran 

tao Toba, Baktiraja

Aku adalah anak petani, 

cucu dari seorang nelayan

Hari itu aku masih anak ingusan...

Angka 11 

sering menghiasi hidungku..

Pria paru baya itu, 

dengan senyuman khasnya

Menyapaku dari kejauhan,

Tampak wajahnya sudah mulai letih,

Langkahnya cepat, 

lalu mengangkatku ke pundaknya

Tangannya selalu memencet 

hidungku hingga memerah, 

jika sudah melihat ingusku

di tangan kanannya, 

ada tentengan kantong  

biasanya berisi berisi ikan

"Ikan mujair", 

itu yang paling sering dibawanya. 

"Parsolu bolon..."

Itu lah gelar yang diagungkan untuknya

Sangat mencintai Danau toba, 

lebih dari teman sejatinya

Sejak belia dia sudah berkenalan 

dengan tao Toba

Tak pernah dia kecewa,

Selalu ada aja  ikan yang dibawanya 

kerumah

Bahkan hingga usia senja,  

berharap ingin menikmati 

dinginnya air danau itu...

Tapi ntah kenapa, 

dia tak memperbolehkanku 

untuk jadi seorang nelayan,

Dia marah jika aku mau ikut 

bersamanya ke danau

namun, selalu memberi hadiah 

jika sudah pulang

Mungkin, dia berharap 

aku tak lagi nelayan ikan sepertinya

jadilah teladan dan pemimpin

itu kata yang selalu terucap darinya.

Setiap, melihat keindahan tao toba, 

membuat aku rindu kepadanya...

Pekanbaru, 24 mei 2014

published 19 agustus 2014

***