Saturday, March 23, 2013

Kuncung dan Cempluk

Kuncung dan KeperjakaannyaOleh: Surya Narendra
 | 23 March 2013 | 07:51 WIB
Dalam kelelahannya dia membaca sms dari seorang wanita. Ibu jarinya menyapu layar sentuh itu ke atas, terus ke atas. Terbaca tulisan dengan ciri khas short message : “Makasih, Cung. Tadi kita binal banget, hot bgt lah, soalnya sm2 lg tinggi dan pengen bgt…pokoknya mukamu ganas, tp perlakuannya lembut Cung…Aaaaa pengeeeeeen lagi…Aaaaahhh.”
Kuncung hanya tersenyum sambil membayangkan apa yang terjadi sejam yang lalu. Sepanjang hidupnya baru sekali ini ia merasakan yang namanya berhubungan badan dengan seorang wanita. Apalagi wanita itu adalah wanita pujaannya sejak 4 tahun yang lalu. Sering dia diejek teman-temannya karena wanita ada dimana-mana, alat kelamin juga punya, sarana berupa kamar kos yang bebas-aktif juga tersedia tetapi belum pernah doing sex. Seperti biasanya Kuncung akan menjawab sambil lalu, “Keperjakaanku hanya untuk istriku besok. Kasian dia kalau dapat barang bekas lobang lain.” Dan seperti biasa pula teman-temannya berkata, “Banci aahh..memangnya kamu perempuan? Gak bakal keliatan sama istrimu besok kamu masih perjaka atau gak.”
Namun hari ini akhirnya dia menyerahkan keperjakaannya pada seorang wanita yang benar-benar sangat dikaguminya, Cempluk namanya. Kuncung yakin ini sudah setengah jalan untuk dapat mengikat hatinya. Kuncung yakin sekali bahwa pengorbanannya tidak sia-sia, keperjakaannya tidak akan terbuang percuma. Ia bercita-cita menikahinya. Cita-cita yang 4 tahun tertunda karena Cempluk lebih memilih pria lain untuk dipacarinya. Tapi sekarang nasib telah memihaknya. Cempluk putus dengan pacarnya dan memilih kembali pada Kuncung. Walaupun sebenarnya Kuncung agak kecewa karena keperawanan Cempluk telah direnggut oleh mantan pacarnya, tetapi tak apalah. Toh dia mengagumi Cempluk sebagai calon istrinya, cinta sejatinya, apapun keadaan Cempluk akan diterima sementah-mentahnya oleh Kuncung.
***
Kelelahan menyekap Kuncung. Raganya lelah, begitu juga dengan pikiran dan perasaannya. Cempluk memutuskan hubungannya dengan Kuncung dan lebih memilih kembali dengan mantan pacar yang dulu telah merenggut keperawanannya. Tangisnya selalu kembali ketika ia membaca sms terakhir dari Cempluk. “Aq gak mau hdp susah ma km. Selama ini aq mau ma km krn aq cm pgn tubuhmu aj, bkn hatimu.” Singkat, padat, dan ketus. Cempluk lebih memilih kembali pada mantan pacarnya yang berlimpah harta. Kuncung yang tidak memiliki apa-apa selain keperjakaannya ditinggalkannya. Lebih menyakitkan lagi bagi Kuncung adalah kenyataan bahwa selama ini cintanya yang tulus dimanfaatkan oleh Cempluk yang hanya butuh objek untuk melampiaskan birahinya. Birahi yang selama ini dihamburkannya dengan Kipli, mantan pacarnya yang kini sudah jadi pacarnya lagi.
Teman-temannya tidak habis pikir sebegitu sedihnya Kuncung kehilangan Cempluk. Ketika ditanya Kuncung menjawab dengan sisa isak tangisnya, “Aku menangis bukan karena kehilangan Cempluk. Aku meratap karena dengan bodohnya aku telah mau menyerahkan hartaku yang paling berharga kepada Cempluk. Keperjakaanku telah aku berikan pada Cempluk.” Teman-temannya menganggap Kuncung sudah gila, tidak waras, tidak normal layaknya pria sejati lain. Akan tetapi memang demikianlah Kuncung. Dalam kamus hidup Kuncung bukan hanya wanita yang wajib menjaga keperawanannya, tetapi pria juga harus demikian, wajib menjaga keperjakaannya. Mungkin banyak orang berkilah tidak apa-apa lelaki melakukan hubungan seks sebelum nikah, toh masih perjaka atau tidak kan juga tidak kelihatan, toh yang rugi juga wanitanya, kalau terjadi pembuahan yang perutnya menggembung kan si Wanita. Tetapi hal ini tidak berlaku bagi Kuncung. Ironis memang. Lelaki kampung yang ingin membuktikan kepada dunia bahwa tidak semua lelaki itu mesum. Lelaki desa yang hidup dengan prinsip emansipasi pria, yang meletakkan keperjakaan sejajar dengan keperawanan dikhianati oleh seorang wanita yang justru hidup dengan prinsip kepelacuran.
Kuncung menangis sejadi-jadinya. Dihapusnya sms terakhir dari Cempluk. Ia sekarang hanya berharap kelak calon istrinya mau menerima ketidakperjakaannya.
Kuncung tertidur dalam dekapan kelelahan dan ketidakperjakaannya.

Solo_19032913
You’re better than this, Cempluk…