Monday, March 11, 2013

Yusril Ihza Mahendra for President #01

Harus bilang wow berkali kali sambil guling-guling mendengar kabar ini. Ya tak salah lagi satu kompasiner ini sepak terjangnya terbilang cukup berani, atau bahkan dibilang nekat. Siapa lagi kalau bukan sang kompasianer Yusril Ihza Mahendra, seorang kompasiner sekaligus mantan menkumham dan mensesneg dan ahli hukum ini. Ia terang-terangan mengunkapkan kesiapan pencalonan dirinya sebagai Presiden RI untuk pemilu tahun depan akhir-akhir ini. Meskipun sebenarnya isu ambisinya dalam bursa pemilihan presiden sudah santer sejak beberapa tahun lalu, sebagaimana petikan wawancara kompas yang saya kutip berikut ini
“Dalam Pilpres 2014 mendatang, saya akan maju jadi calon presiden. Sejak dini, saya sudah mempersiapkannya,” tegasnya kepada wartawan Kompas di Malang.
“Yang jelas, saya mau maju karena saya punya kemampuan memimpin bangsa ini. Soal partai, itu gampang,” lanjutnya lagi.
Yusril menambahkan, dia memiliki kemampuan yang lebih dari cukup untuk mengelola negara, misalnya dia menguasai ilmu hukum, tata negara, dan ilmu kepemimpinan.
“Bangsa ini membutuhkan pemimpin yang tegas. Saya memiliki keilmuan jelas soal memimpin negara ini,” 
Semua pernyataan Yusril beberapa tahun lalu itu Yusril ingin menunjukkan kesiapan dirinya dalam memimpin nahkoda negeri ini dan secara tegas ia memiliki kemampuan dan kapabilitas dalam tata negara. 
Kini isu itu kembali mencuat setelah partainya PBB yang sebelumnya dinyatakan tidak lolos verifikasi kemudian dinyatakan lolos verifikasi oleh KPU beberapa hari lalu dan otomatis bisa bergabung dengan parta-partai lain untuk mengikuti ajang pemilu di tahun 2014.
Dalam salah satu video berita di televise nasional ia bahkan akan berencana meminang Puan Maharani sebagai calon wakil presidennya. Ia menganggapnya sebagai Satu perkawinan politis antara ketua umum partai PBB dengan ketua umum PDIP yang sangat ajib untuk meramaikan bursa pemilihan presiden di tahun depan. Namun yang menjadi catatn penulis, Alasannya dalam memilih Puan lagi-lagi hanya berdasar mitos dan tidak logis. Sebagai seorang yang dikenal pintar, cerdas dan rasionalis, ia telah melakukan kesalahan besar, ia lebih memilih Puan karena ia menganggap kharsima Soekarno masih tersemat melekat sakral dalam sosok Puan maharani, disamping pribadi Puan Maharani dinilainya cukup cakap dan pintar. Apakah Yusril tidak berpikir bagaimana seorang Megawati yang kurang kharismatik apa lagi, dan kurang berwibawa apa lagi sehingga berkali-kali mencalonkan presiden berkali-kali tetap kalah dan guling-guling di gelaran pemilu tahun lalu. 
Penulis menilai pola pikir yang mengandalkan kharismatik seorang Soekarno adalah suatu gejala yang sangat tidak baik dan merusak preseden politik itu sendiri. Termasuk apa yang dilakukan Yusril. Berkali-kali sebelumnya saya melihatnya pesimis seorang megawati bisa lolos menjadi presiden, ya karena alasannya sedderhana, ia tidak memiliki visi dan misi yang baik dan tidak bisa diterima masyarakat banyak meskipun dalam setiap kampanye selalu mengandalkan wong cilik dan menyebut-nyebut Soekarno dan pola kharismatiknya. Inilah apa yang penulis bilang sebagai matinya politik. Politik sudah menjadi sekarat dan hilang ruhnya. Karena lebih mengedepankan kaharismatik seorang Soekarno ketimbang menunjukkan kapabilitas dan kempetensi dalam memimpin negeri. Lalu, kali ini Yusril melamar Puan maharani putri dari megawati dan Yusril berharap kahrismatik Soekarno bisa menurun pada Puan. Benar-benar gila. suatu blunder besar yang diucapkan Yusril yang hanya mengandalkan mitos.