Monday, March 11, 2013

TKI dan TKW Goblok

ting tong..... ting tong..... ting tong.....
Roy kedatangan tamu. cuma Rasyid ternyata, anak orang kaya yang segala apa saja dia punya. kalau saja PSSI dijual, pastilah dibelinya dengan kontan ngga pake kredit.
Rasyid pun masuk dan duduk bak pangeran dari gurun pasir parangtritis.
"biii..... tolong bikinin kopi dua yaaa..... buat den Rasyid"
suara Roy majikannya tak terlalu keras tapi bibi bisa menangkap permintaan itu. bibi sudah tahu kopi kesukaan Rasyid, gula dua sendok teh, kopi satu sendok teh munjung.
Roy melihat apa yang disandang Rasyid. tablet baru lagi nih.
"beli di JICC senayan, ada pameran gadget dan nawarin special offer. langsung gue beli", Roy cuma manggut-manggut dengerin penjelasan Rasyid.
"katanya klien kita udah kirim desain cover novelnya ya?"
belum sempat Rasyid menjawab pertanyaan Roy, bibi datang membawa dua gelas kopi.
"silahkan, den Rasyid"
"makasih ya, bi..... eh, bentar dulu, bi. bisa pake ini, gak?", Rasyid nyodorin tablet barunya. dan bibi cuma geleng dan menjauh.
"dasar bibi. bego amat sih. gaptek loe, bi"
"udah didonlot filenya? katanya ada perbaikan"
"udahan. tapi gue gak bisa edit filenya. pake Ai CS6 sih"
"gitu ya..... hmmmmm"
Roy melirik ke bibi yang ada di ruang tengah.
"biii..... tolong flasdisk dan laptop saya bawa kemari"
bibi pun ke ruang tengah mengambil barang yang diminta majikannya.
"ini, tuan"
Roy mengambil tablet di tangan Rasyid dan diserahkan ke bibi.
"tolong dicopy data di tablet lalu masukkan ke laptop. bibi buka filenya dan tolong direvisi sesuai isi emailnya ya, bi"
bibi mengangguk dan duduk di meja dekat pintu tengah.
"bibi kamu bisa Ai, ya??"
Roy hanya mengangguk.
"kalau gue lagi di luar, bibi standby di dapur dan laptop dibiarkan menyala dan online. gue tinggal telpon apa yang gue butuhin. bibi bisa diandalkan kok"
Rasyid cuma melongo sambil melirik ke bibi yang lagi asyik ngetik pake laptop. tapi duduknya tetap bersimpuh ala pembantu. Rasyid menelan ludah dan mulutnya terasa kering. kopi pun langsung diteguk sampai habis.
"tambah kopinya, den Rasyid?"
Rasyid hanya mengangguk pelan, sepelan adegan slow motion.