Monday, June 20, 2011

Bondoys : Fenomena Dukun Cilik Ponari


Makassar, 15 Februari 2009

Bondoys (Deden Karmana)


Fenomena Dukun Cilik Ponari 

(Opini yang utk pertama kali dituangkan dalam tulisan)


Ponari, bocah cilik asal Jombang saat ini sedang naik daun dan ramai diperbincangkan orang banyak. Pasalnya tersiar kabar bahwa ia dan dengan air sumurnya dapat menyembuhkan bermacam penyakit. Kabar ini cepat menyebar keberbagai pelosok dan dengan cepat pula banyak warga yang mendatangi Ponari untuk mendapatkan pengobatan. Dalam waktu singkat tempat kediaman ponari yang sempit dan sepi berubah menjadi pusat kerumunan dari ribuan warga yang hendak berobat. Mereka rela antri berdesak-desakan hingga berhari-hari utk mendapatkan pengobatan. Namun akhirnya bukan mendapatkan kesembuhan beberapa warga malahan mengalami penderitaan dan kelelahan yang sangat yang akhirnya berujung kepada kematian. Pihak kepolisian pun turun tangan utk menangani kasus kematian itu dan segera menghentikan praktek pengobatan tersebut.


Namun kenyataannya, walaupun pihak kepolisian sudah melarang dan menghentikan praktek pengobatan ditempat kediaman Ponari, ternyata hal itu tidak mengurangi jumlah warga yang datang utk berobat atau sekedar mengambil air sumur yang diyakini dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit. Saat tulisan ini dibuat, kerumunan warga yg hendak berobat tidak berangsur surut malahan semakin membludak.

Ada beberapa hal yang saya garis bawahi dari uraian di atas, antara lain :

  1. Banyaknya warga yang berobat menunjukkan banyaknya warga yang menderita penyakit. Ini mengindikasikan bahwa tingkat kehidupan mereka jauh dari layak menyebabkan kemampuan utk menjaga kesehatan terbatas sehingga probabilitas dijangkiti berbagai penyakit sangat besar.
  2. Biaya pengobatan ke dokter baik di puskesmas, rumah sakit atau pribadi mahal dan tidak terjangkau menyebabkan sebagian besar mencari solusi lain yang lebih terjangkau dan murah walaupun cara pengobatannya tidak masuk akal.
  3. Adanya kepercayaan sebagian besar warga terhadap praktek perdukunan. Mereka beranggapan bahwa orang yang mereka datangi adalah orang sakti mandraguna yang mempunyai kekuatan-kekuatan tertentu yang salah satunya adalah mampu menyembuhkan orang yang sakit.

Untuk alasan pertama dan kedua rasanya tidak mungkin kita dapat mencegah mengapa warga berobat kepada Ponari. Dibutuhkan peran serta dari banyak pihak agar dapat menghindari warga berobat ke perorangan yang tidak mempunyai kemampuan sedikit pun utk menyembuhkan penyakit. Pemerataan kesejahteraan perlu ditingkatkan, praktek berobat gratis yang banyak digembar-gemborkan oleh calon-calon pemimpin tingkat kabupaten dan kotamadya segera direalisasikan, dan tak kalah penting peran serta warga golongan menengah ke atas utk membantu warga berobat ke dokter hingga sembuh.

Akan halnya alasan ketiga, saya -sebagai muslim yang percaya bahwa hanya Alloh SWT yg maha menyembuhkan- sangat pilu dan miris mengetahui bahwa ternyata iman mereka kepada Tuhan masih terkontaminasi hal-hal yang menyesatkan. Mereka percaya bahwa dukun adalah perantara Tuhan dalam menyelesaikan persoalan kehidupan di dunia sehingga sah-sah saja mereka mendatanginya. Padahal jelas-jelas Rasulullah SAW melarang kita utk mendatangi dukun, seperti salah satu hadist beliau yang diriwayatkan oleh Bukhari sbb:


"Barang siapa mendatangi tukang ramal, lalu menanyakan kepadanya tentang sesuatu lalu ia membenarkannya, maka tidak diterima shalatnya selama empat puluh malam." (HR Muslim [2230]).



Semoga warga yang berbondong-bondong berobat kepada Ponari termasuk dalam golongan orang-orang yang mempunyai alasan nomor 1 dan 2 (murni alasan ekonomi) dan tidak karena alasan yang ke-tiga ( yg menurut pemahaman saya sangat berbahaya karena sdh mengesampingkan keberadaan Tuhan yang nantinya cenderung akan menghalalkan segala cara demi mencapai tujuan). Dan saya yakin bahwa warga yang berobat sebagian besar adalah muslim yang memiliki pemahaman agama dan akidah yang dangkal sehingga mudah terbawa rayuan setan yang menyesatkan.
Semoga Allah memberikan limpahan hidayah dan mengampuni kesalahan mereka...

...