Monday, August 18, 2014

JOKOWI SANG HULUBALANG RAJA MAJAPAHIT 'YANG KETU7UH'

`Majapahit` Lebih Pantas Untuk Mengganti Nama Indonesia

Handarbeni Hambegjani

18 Aug 2014 | 20:13

Sumber: Diambil dari Fesbuk

Salam Merdeka!

Dirgahayu Kemerdekaan Negaraku !

btw,,....... mumpung masih dalam semangat tujuh belasan yang di masyarakat kita lebih tidak sedikit yang diperingati dengan `acara ndangdutan`,  Bagimana kalau kita coba nama `Indonesia` di ganti dengan Majapahit saja! Dan usulan juga, mengganti tanggal kemerdekaan yang 17 Agustus 1945 itu, dengan tanggal ketika Raden Wijaya naik takhta menjadi raja, karena itu adalah tonggak kemerdekaan Nusantara yagn sesungguhnya.

Cukup banyak peristiwa peristiwa bersejarah bagi Nusantara ini yang sangat sakral dan bersifat  fundamen yang telah dilakukan beliau.

Diantaranya, mengalahkan  Teroris (pemberontak) dari dalam negeri. Sehingga Majapahit bisa langgeng di kemudian hari. Juga berhasil Mengenyahkan teroris luar Negeri dari Cina sekaligus memupus habis kehendak untuk menjajah Nusantara.

Sungguh, sebenarnya hari dimana Raden Wijaya (Kertarajasa jaya nagara) berhasil mengusir pasukan Cina, adalah titik tonggak Independensi bangsa yang sangat patut di Apresiasi oleh sejarah Kemerdekaan Nusantara ini.

Berbiucara tentang sejarah, ada ungkapan yang saya ambil dari Facebook sahabat saya ketika SMA dulu, menyebutkan demikian :  `Membaca Sejarah itu seperti bertani. Jadi Ajarkan pada kami berani bergelut dengan `lumpur Sejarah`. Bagaimana petani akan menuai padi jika jijik turun ke sawah dan bergelut dengan lumpur? (Holly Rafika Dona)

Alasan merubah nama Indonesia dengan `Majapahit`, sebenarnya tidak sekadar bersifat ad hoc, melainkan banyak nilai nilai yang dapat kita gali dari lumpur Sejarah Nusantara yang kemudian tanpa sebab jelas (baca: melanggengkan lidah belanda) menjadi `Indonesia` ini.

Kita perlu juga mengapresiasi bahwa Raja Pertama Majapahit ini, adalah Pahlawan Nasional yang sesunggunnya.

Pertama, Ia tetap menggunakah trah Kerajaan Singosari, dan tidak membuat trah baru keluarga Raden Wijaya. Berarti sikap dan sifat pengabdian kepada leluhur yang tinggi, alias melakukan apa yang disebut oleh bung Karno sebagai JASMERAH, Ideologi jangan melupakan Sejarah.

Ke dua, jika bertanya kenapa kemerdekaan perlu dirubah? sebab, Majaphit telah membuktikan diri sebagai  sebuah Negara `state` yang tangguh. Tidak pernah ada catatan baik de-jure apalagi secara de-facto yang menyatakan majapahit Tunduk kepada kekuasaan Negara Lain. Apalagi sampek menandatangani selembar surat yang dikemudian hari dinyatakan sebagai wilayah Commonwealth. h e he he, plus tindak lanjut `kepasrahan` untuk menyediakan pangkalan perang selama 500 tahun, sebagaimana biasa terjadi di negara negara persemakmuran itu.

Cobalah bandingkan dengan tulisan inimenyatakan bahwa kemerndekaan Negara ini gara gara membayar sekian gulden kepada londo, yang menurut saya adalah tulisan yang sangat sangat mencoreng muka kewibawaan Kemerdekaan yang diraih oleh Jiwa Patriotisme dan Ke-ksatriaan, malah mengubahnya dengan wajah nego terselubung, yang berbunyi, kemerdekaan Indonesia adalah hasil Jual Beli !

Bagaimanapun, kita tidak menafikkan kondisi semua prstasi yag sudah diperoleh, pembangunan dan kinerja `manusia indonesia` dalam memakmurkan bumi Nusantara ini.

Meski demikian, sudah seharusnya juga tidka mengikari, bahwa ada  kecenderungan menafikkan fatktor faktor dasar, atas alasa perubahan dan dinamisasi.  Misalnya, budaya bahasa daerah yang mulai (di)hilangkan, diganti dengan budaya melayunesasi. Birokrat sebagai ajang tarung kalangan aristokrat (aristokrat-an).

Arus ideologi yang liar dan kehilangan pakem Kepancasilaan, sebaliknya di rubah dalam setting film Hollywood, yang bernama 1. Issue pengabur, 2 Informasi Intelligent, 3 Kontra terorisme dan seterusnya.

Secara tidak langsung, Nusantara telah menjadi ajang penjajahan `Batavia-centris` yakni kekuasaan `Djakarta` kepada kerajaan kerajaan kecil lain yang ada di Nusantara. Bagaimana Rakyat papua masih blm menemukan kesejatiannya dalam kemerdekaan, hanya karena mungkin selembar surat yang di tandatangani di Jakarta.

Yang patut digaris bawahi, Negara Kesatuan Republik Indonesia disusun berdasarkan amanat pemuda daerah yang diwakili dari Organisasi2 kedaerahan (Sumpah Pemuda) untuk melebur  menyatukan diri, bukan melebur untuk menjajahkan diri. Meleburkan diri dalam sebuah Ikatan kemerdekaan yang sling mengisi dan memberi masukan antara daerah berdasar hubungan simbiosis mutualisme, jadi hubungan daerah dengan Pusat bukan hubungan Raja dengan bawahan, dengan masyarakat adat di daerah/setempat bukan sebagia hubungan negara Federal. Tetapi hubungan partner secara kekeluargaan.

Kemerdekaan dari 350 tahun

Selain itu, membicarakan tonggak kemerdekaan Indonesia dari tangan Belanda itu sendiri lama lama menjadi sebuah sejarah yagn rancu. Selain semakin hari banyak thesis yang bertebaran di Internet ini mengungkapkan, bahwa Belanda menguasai Nusantara selama 350 tahun, adalah suatu sejarah yang keliru.

Sebab selama tahun 1600-1800 Belanda hanya melakukan hubungan dagang dengan banyak kerajaan-kerajaan kecil di nusantara. dan semenjak melemahnya Majapahit lah, Belanda baru melakukan perang setelah kepentingan dagang-nya VOC terganggu. Dan ini baru dimulai sejak 1800-an, tepatnya 31 des 1799 sampai 1811 , dilanjutkan 1811-1816  Rafless inggris, kemudian 1816 sampai 1942  dan 1945 sampai 1949 versi Belanda.

Selain, fakta itu diperkuat, bahwa Minangkabau baru berhasil ditaklukkan Belanda tahun 1825 masehi paska Perang Paderi (baru 115 tahun),  Aceh baru ditaklukkan Belanda tahun 1930-an (baru 80 tahun), Bali ditaklukkan paska Perang Puputan tahun 1850-an (baru 60 tahun). Dan Jogyakarta bahkan tidak pernah ditaklukkan Belanda.

Sebaliknya, saya sepakat dengan thesis bahwa hakekat penjajahan di Indonesia itu,  yang dijajah adalah orang pinter-pinter nya. Orang orang pinter itulah yang kemudian menjajah negerinya, lemahnya kemauan untuk berjuang atas nama orang kecil penduduk nusantara, sebaliknya kepada kepentingan asing loyalnya gk karu karuan.

Merubah Nama Indonesia menjadi Majapahit, tentu akan meningkatkan harga diri bangsa ini di Mata Dunia. Karena kita mengajukan kepada duni, sebuah  thesis kuat sebagai Negara yagn memiliki tonggak sejarah yang panjang dan Brilian. Tentu juga jelas, `Majapahit` adalah asli nama `pribumi` made in Tanah Air.   Berbeda dengan nama Indonesia, yang secara eksplisit merupakan turunan dari penyebutan orang londo `Hidia belanda`, atau made in non Tanah Air.
.
.