Monday, August 18, 2014

PELANTIKAN PRESIDEN TEPAT 1000 HARI WAFATNYA REWANG

Rewang, Mantan Politbiro CC PKI, Tutup Usia

Muchus Budi R. - detikNews

Solo - Sabandi Rewang Parto, Mantan anggota Politbiro Comite Central Partai Komunis Indonesia (CC PKI), meninggal dunia di RS PKU Muhammadiyah, Solo. Mantan petinggi PKI tersebut meninggal setelah menjalani operasi kelenjar tiroid.

"Bapak mulai merasakan sakit sejak usai lebaran. Sekitar sebulan yang lalu beliau kami bawa ke rumah sakit dan diputuskan menjalani operasi kelenjar tiroid. Setelah operasi menunjukkan kondisi membaik, tetapi memang beberapa hari terakhir kondisinya terus memburuk," ujar Fajar Sukmawan, anak tunggal Rewang.

Fajar menerangkan ayahnya meninggal dunia Sabtu pukul 14.10 WIB di RS PKU Muhammadiyah Solo, hingga mencapai usia 83 tahun. Malam ini jenazah Rewang masih disemayamkan di rumah duka Kampung Ngaglik Wonowoso RT 05 RW 07, Mojosongo, Solo.

"Sesuai rencana, jenazah Bapak akan dimakamkan di TPU Daksinoloyo, Danyung, Baki, Sukoharjo, Minggu besok siang," lanjut Fajar.

Rewang adalah mantan salah satu petinggi di PKI, dengan jabatan terakhir anggota Politbiro CC PKI. Dia juga pernah dipercaya memimpin PKI untuk daerah Jawa Tengah. Setelah PKI dinyatakan terlarang dia bersama beberapa tokoh PKI berusaha menghindari penangkapan.

Rewang tertangkap pasukan TNI dalam pertempuran tahun 1968 di Blitar Selatan dalam operasi penyisiran sisa-sisa kekuatan PKI yang diberi sandi Operasi Trisula. Rewang tertangkap dan kemudian dibuang di pengasingan Pulau Buru.

Sekembalinya dari Pulau Buru, Rewang kemudian menetap di Solo. Karena sulitnya akses kerja bagi eks tapol di masa Orde Baru, dia lalu menghidupi diri dan keluarganya menjadi penabuh gamelan sebuah grup ketoprak yang selalu berpentas setiap malam di Taman Balekambang, Solo.

Setelah grup tersebut sudah tidak pentas rutin sejak beberapa tahun lalu, Rewang kemudian memutuskan untuk tinggal di rumah bersama Fajar, anak tunggal. Di Masa tua kemudian Rewang lebih banyak waktu untuk mengasuh dua anak Fajar yang juga merupakan cucu-cucunya.

"Untuk orang seusianya, Bapak cukup sehat. Tidak pernah mengeluh sakit, hingga akhirnya menderita gangguan kelenjar tiroid itu. Hobi memasak yang merupakan kegemaran beliau sejak muda, juga masih dilakukannya di masa-masa tua hingga menjelang wafat," ujar Fajar.
.
.