Monday, August 11, 2014

JURNALIS NYINYIR DAN POLITIK DAGANG SAPI BABI BANTENG KEBO ANJING KUDA BABON TIKUS DI KANTOR TRANSISI

Takut Ketahuan "Dagang Sapi", Tim Jokowi Main Usir Wartawan di Kantor Transisi

Arman Setiady

11 Aug 2014 | 14:18

Lambat laut kebusukan presiden terpilih Joko Widodo atau Jokowi terbongkar. Wajah lugu yang digambarkan media hanya topeng.

Di balik wajah lugunya itu, Jokowi punya kepentingan politik di antara orang-orang sekelilingnya terutama PDIP dan para cukong.

Saat kampanye, terjalin hubungan harmonis Jokowi dan wartawan. Kemanapun Jokowi selalu diikuti wartawan.

Wartawan pun mulai kritis terhadap Jokowi terutama keberadaan kantor transisi terutama setelah pengangkatan terduga pelanggar HAM dan orang yang di sebut-sebut pembunuh aktivis HAM Munir, Hendropriyono.

Tim Transisi Jokowi, Hasto Kristanto mulai melarang wartawan masuk ke kantor Transisi.

Melarang wartawan masuk ke kantor dan mencari berita sudah termasuk pelanggaran dan merusak nilai demokrasi. Salah satu pilar demokrasi itu, kebebasan pers.

TEMPO pun mulai kritis terhadap kebijakan Jokowi. Mulai dari kicauan pendiri TEMPO, Goenawan Mohamad yang mengkritik keras Jokowi mengangkat Hendriproyono.

Bukan itu saja, Majalah TEMPO juga membongkar keanehan pengangkatan Rini Soemarno sebagai Ketua Tim Kantor Transisi. Padahal Rini disebut-sebut terlibat dalam korupsi.

Jokowi pun mulai jengkel saat wartawan menanyakan pengangaktan Hendropriyono dan Rini.

Dengan gaya ngelesnya Jokowi mengatakan, kalau kakeknya diduga korupsi apakah dirinya ikut korupsi. Nampaknya Jokowi mulai panik dengan media.

Maka tak salah, Jokowi dibesarkan media dan akan jatuh oleh media juga karena sikapnya sendiri.
.
.