Sunday, March 3, 2013

Jupe Kukejar, Emak-Emak Kudapat

Beda Penulis Pintar dan penulis keminter bagi saya sangat simple untuk membedakannya.
Penulis Pintar bagi Saya,adalah walau tulisannya terkesan sederhana tapi mudah dipahami dan bemanfaat bagi orang banyak,selalu ada saja Hikmah di balik tulisan tersebut.
Kalaupun tidak ada hikmah di balik tulisan tersebut,setidaknya ada Informasi yang bermanfaat bagi yang membacanya.
Jikapun di tulis dengan bahasa yang Ilmiah tapi masih enak juga di baca dan asik untuk di ikuti bagi pembaca yang merasa kurang berilmu.
Dan satu lagi walau tulisannya bagus dan bermanfaat bagi orang banyak,tapi tidak seperti mengangkat bakulnya sendiri,alias menyanjung tulisannya sendiri.
Serta Ide tulisannya selalu  orisinil dan tidak hasil dari mem-bebek alias menulis artikel ulang atau sejenis yang sudah dimuat di media lain.
Sementara bagi Penulis Keminter,kebalikannya..walau tulisannya sudah mencapai puluhan maupun ratusan artikel tapi di balik semua itu tidak ada Nilai-Nilai apapun yang bisa di ambil Hikmahnya,miskin Ilmu,miskin Ide dan artikelnya bukan berupa  informasi hal-hal  baru  dll.
Jadi hanya buang-buang waktu saja menulis artikel seperti itu,sudah begitu walau banyak di baca itu juga karena ada faktor perkonco-an misal saja  sbb:
-Para Pembaca- setianya pada awalnya adalah Konco-nya Dhewek alias teman sendiri,walau belum baca artiklenya sudah langsung Vote,menarik…bermanfaat….,aktual…. dll.
Intinya asal Vote saja dan ujung-ujungnya agar tulisan tersebut tampil di kolom Teraktual,Terinspiratif dan ter-ter-ter lainnya.
Makanya kemudian,muncul di kolom Ter-Teran tersebut,setelah pancingan itu di dapat,banyak pembaca yang terjebak ikut-ikutan membaca tulisan bergenre Ha-Ha-Hi yang tidak jelas juntrungnya ini.
Iya kalau artikel tersebut hanya sekali dua kali,kalau isinya sebagian besar adalah tulisan jenis ini??Hmm..bagi saya sih..Wasallamah..Eman-eman Mripat-ku,capai-capai mantengin Monitor cuma membaca hal-hal yang tidak bermanfaat.
Sudah tahu tulisannya cuma model begitu dan tidak ada nilai lebih apapun,tapi masih ke-pede-an merasa tulisannya penting dan merasa kepake atau diperlukan.
Padahal setelah di runut di kolom komentar artikel terkait,isi komentarnya tidak jauh dari hanya komen Ce-wak-wak-wak-kan saja, yang tidak jelas juntrungnya dan dilakukan sepanjang waktu Misal komentar sbb:
-Petromaxxxx dapat cenil…
-Petromikkkk dapat  cenol…
-Metromini
-Sempraxxxx..berlednir warna ijo.
-Semprox
-Ha-ha-hi-hi
-Titip kolor Ijo…
-Titip Lendir…
-Titip..ini….
-Titip itu…Dan titip lainnya.
Yang parah lagi kalau ada yang Titip Dosa…Beuuuh..ini sih termasuk jenis Penulis Kemlinthi..dimana-mana cuma ngajak ribut dan cari perkara saja.
Sudah ya segitu saja tidak usah banyak-banyak..!
Mudah-mudahan sih tidak ada yang merasa seperti yang saya sebutkan di atas..!