Thursday, February 28, 2013

Anas Lebih Hebat dari Jokowi di Twitland City

Berdasarkan pengamatan kita secara kasat mata, dalam waktu yang cukup panjang segala hal mengenai Jokowi, Gubernur DKI Jakarta, selalu menjadi buah bibir. Media Informasi cetak dan elektronik sebagai corong secara tidak langsung telah memiliki peran menciptakan suasana ini. Alasannya cukup lumrah. Mengikuti keinginan pasar penikmat informasi yang merindukan sosok baru seorang pemimpin, media-media tersebut terus menempatkan Jokowi sebagai “Media Darling” bahkan hingga hari ini.
Setidaknya sebelum Anas Urbaningrum, Politisi asal Partai Demokrat ditetapkan menjadi tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) minggu lalu, Eksistensi Jokowi kokoh berada di puncak teratas dari pemberitaan yang disajikan oleh media cetak maupun elektronik. Tidak hanya itu, nama Jokowi sebelumnya juga Populer menjadi pembicaraan di sosial media seperti pada twitter.com yang  saat ini digunakan oleh jutaan orang di Indonesia. Namun pasca terseretnya Ketua Umum Partai Demokrat ke ranah hukum terkait kasus Hambalang, kondisi pun sedikit berubah.
Sebuah Video yang di-share ke Youtube.com yang menceritakan cara Penggunaan tweetdeck.com dalam memantau padatnya traffic sebuah topik di twitter, secara tidak langsung memperlihatkan begitu Populernya Anas hari-hari ini di twitland.
Dari video itu, terlepas dari content pro dan kontra, secara konstan kita bisa melihat rata-rata 5 sd 6 twit/detik  meluncur memenuhi ruang-ruang baca para pengguna jasa layanan twitter.com, dengan keyword yang sama, yaitu “ANAS”.
Jika dihubungkan dengan peran Media pemberitaan yang banyak memuat informasi seputar kasus Anas Urbaningrum pekan ini, tentu bisa diasumsikan lonjakan ‘popularitas’ Anas di twitland itu disebabkan oleh Pemberitaan Media, sebuah stimulasi yang persis sama seperti dengan apa yang pernah dilakukan oleh media pada Jokowi sebelumnya.
Namun yang menarik, dalam video youtube yang di-share oleh Jumawa Sangenek tersebut paling tidak kita bisa menyimpulkan; khusus di ranah twitter, lonjakan traffic twit yang membahas Anas bisa jadi dipengaruhi oleh 3 (tiga) hal.
Pertama, lonjakan traffic disebabkan oleh Media yang menjadi ‘kompor’ menghangatkan topik yang memang selalu hangat itu, karena mengandung unsur Bad News Is a Good News dan selalu ada upgrade terbaru setiap harinya. Sehingga wajar jika antusias publik dalam merespon berita, berbanding lurus dengan tingginya jumlah pemberitaan yang dikeluarkan media.
Kedua,  Lonjakan traffic twit soal Anas terjadi karena pengguna jasa layanan twitter.com memang digandrungi oleh kaum intelektual di Indonesia. Parade ribuan twit soal Anas di twitland itu memperlihatkan kepedulian sekaligus reaksinya spontan kaum intelek yang memang peka dalam menyotroti dan mengomentari kasus-kasus korupsi di negeri ini.
Ketiga, Lonjakan traffic twit bertema “Anas Urbaningrum” terjadi akibat dari rekayasa yang dilakukan oleh Tim Sosial Media lewat ribuan akun-akun cloning yang sengaja diciptakan untuk memenangkan Perang Twitter yang lazim disebut Twit War. Target dari tim-tim seperti itu biasanya berusaha menggiring opini publik dengan cara memenuhi ruang baca setiap Time Line para pengguna twitter dengan informasi-informasi bermuatan propaganda ciptaan mereka.
Itu lah 3 (Tiga) kemungkinan yang bisa saja sedang terjadi saat ini di twitland. Jika dilihat akbiatnya, jelas Anas Urbaningrum kini berada di puncak popularitas twitland, mengalahkan Jokowi sang juara bertahan yang selama ini memang selalu menjadi pusat perhatian publik.