Wednesday, July 13, 2011

CAD 53

Pertemanan di Kompasiana


Pada awal bikin FB tiga bulan yg lalu, satu bagian yang sifatnya wajib kifayah adalah pertemanan, yang merupakan intisari dari FB itu sendiri.

Teman-teman yang tergabung di FB ini tersebar dari mulai teman waktu SD, SMP, SMA ataupun temen yg sempet kuliah ampe S3.

Teman yang paling sering nempel di wall mungkin teman sekerja atau klien, atau teman sekolah/kuliah yang memang tiap hari selalu say hallo. Seperti yg saya bilang dulu-dulu, ama tetangga kiri-kanan sepertinya jarang bertegur sapa di wall, tetapi kalo di rumah mah tiap hari juga pasang muka senyum, tegur basa basi, ikutan selametan, yasinan, kerja bakti etc etc.

Intinya pertemanan di FB ini memang atas dasar ikatan yang sudah terjalin secara fisik sebelumnya, jumpa muka, tahu latar belakangnya, kebiasaannya, bagaimana kabarnya hari ini, begitu kira-kira.

Kompasiana Friendship

Nah saat gabung di kompasiana seminggu lalu, saking keasyikan nulis postingan SKS (sistem kebut semalam), eh ngga sadar ada kolom tersendiri pada bagian layar ini yang disebut FRIEND.

Saya rada-rada bingung bagaimana mekanismenya. Pas ada waktu saya telusuri cara kerjanya, saya add beberapa yang pernah hinggap di postingan saya, kadang-kadang ada permintaan comfirm pertemanan.
Bagi saya yang baru di kompasiana, terlebih di dunia maya ini, kok sepertinya agak aneh berteman dengan orang yang tidak saya kenal sama sekali.

Tetapi dengan niat baik dari hati saya yang paling dalam dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur untuk memperluas silaturahmi kepada siapa saja, maka pertemanan di kompasiana ini sepertinya sangat bermanfaat sekali, terlebih share-nya bukan melulu curhat atau curcol saja, banyak informasi dan kreasi yang selalu meluncur tiap detiknya, luar biasa.

Entah sudah berapa banyak jumlah kompasianer hingga detik ini, dan tersebar di mana saja, atau mungkin sang kosmonout di atas sana, jangan-jangan kompasianer juga. Atau pada saat naik busway, mungkin ada beberapa kompasianer nangkring di antara berjubelnya para penumpang busway.

Saya bukan psikolog, yang bisa membaca latar belakang seseorang hanya dari tulisannya. Jadi pertemanan ini adalah menjadi bagian dari melihat cara pandang orang lain terhadap kejadian di sekitar kita, tiap postingan yang saya rasa berguna, akan saya baca, toh tak ada kerugiannya sama sekali, malah menambah wawasan dari opini yang dibuat.

Salam Pertemanan dari saya. Panggil saja Megu, jangan begu apalagi ragu.