Sunday, March 31, 2013

PKS Haters Stadium 4 Akut dan Sangat Kronis Pake Banget

Ngebet Tenar Akun PKS Tempuh Jalan Copas
.
Oleh: Gatot Swandito
.
 | 30 March 2013 | 10:45 WIB
.
Biasanya saya malas nge-klik judul-judul yang ada PKS-nya, kecuali kalau ditulis oleh kompasianer yang saya kenal rekam jejaknya. Tapi, pada 27 Maret lalu mendadak mata saya tertumbuk pada KPK Sudah Hilang Akal Hadapi LHI karena rasa-rasanya saya pernah melihat judul yang mirip. Setelah mencari dan tidak membutuhkan waktu lama saya menemukan KPK Sudah Hilang Akal Hadapi LHI. Artikel pertama diposting oleh akun Doni Afrizal sedang yang kedua ditulis oleh Keumala Fitria. Setelah membandingkan keduanya, ternyata isinya 100% sama plek!!! Kemudian, iseng, saya mencari dari mana sumber mereka. Ternyata sumber mereka berasal dari PKS Piyungan!!! Media terpercaya bagi kalangan mereka (saja)!!! Dan, kedua akun PKS tersebut copas 100%, termasuk judul, tanpa ada perubahan sedikit pun!!!
Saking gemesnya saya buka-buka artikel mereka. Ternyata benar saja atikel Golput Menang Vs PKS??? yang ditulis Doni dicopas 100% dari sini. Sedang semua artikel Keumala 100% copas. Contoh, hari ini Keumala mem-posting Mengenal Lebih Dekat Syaikh Sa’ad Said Al Ghamidi, Imam Masjidil Haram yang ternyata 100% copas dari Islamedia 
Padahal semestinya mereka tahu kalau menurut Ketentuan, Kompasiana melarang menyalin-tempel (copy-paste) sebagian atau seluruh konten milik orang atau pihak lain tanpa maksud menciptakan konten baru sebagai karya yang orisinal dan menayangkan-ulang tulisan yang pernah ditayangkan di Kompasiana. Atas alasan tersebut admin Kompasiana berhak untuk menghapus tulisan mereka.
Saya tidak tahu persis apa maksud mereka. Namun saya menduga foto Keumala bukanlah foto pemilik akun. Sebab tidak mungkin pemilik akun memasang fotonya sendiri untuk artikel-artikel seperti itu. Memang di kompasiana ini banyak akun yang memajang foto orang lain. Namun kalau yang dipasang itu foto publik figur seperti Munir atau Brad Pitt tidak masalah, karena kita semua pasti tahu kalau tidak mungkin Munir atau Brad Pitt menulis di Kompasiana. Tapi, bagaimana kalau yang foto yang dipajang itu di ambil dari akun facebook orang lain atau foto yang diunduh? Apakah pemilik foto tersebut tidak merasa difitnah? Apakah fitnah-memfitnah sudah lazim bagi akun-akun PKS sama seperti PKS Piyungan yang menuduh Tempo.co menghiangkan pada Yudi Setiawan pada foto sebelum dipublikasikan. Padahal bila dicermati yang diungkap Tempo itu adalah kedekatan Ustadz Luthfi Hasan Ishaaq dengan koleganya Ustadz Ahmad Fathonah. Sedang penampakan Yudi Setiawan ditunjukan jepretan foto ini.
Saya mengerti kalau akun PKS berani dengan terang-terangan melanggar ketentuan Kompasiana. Karena, jangankan Kompasiana, larangan Allah saja mereka langgar seperti yang dilakukan kader terbaik PKS Ustadz Zulhamli Al Hamid yang digerebeg saat sedang berasyik-masyuk di dalam kamar panti pijat plus-plus. Demikian juga dengan kader terbaik lainnya Ustadz Arifinto yang tertangkap basah sedang khuyuk menikmati film biru di ruang sidang saat anggota dewan lainnya tengah serius membahas masalah rakyat. (Meskipun Arifinto menyangkal dengan mengatakan ia dijebak lewat kiriman email dan sampai detik ini bantahan tersebut masih dipercaya leh kader-kader PKS, namun 60 frame hasil jepretan fotografer Media Indonesia berhasil meluluh-lantakan bantahan tersebut. Yang terbaru adalah ditangkapbasahnya sohib dekat mantan presiden PKS Ustadz LHI, Ustadz Ahmad Fathonah, yang sedang indehoy dengan mahasiswi bertarif 10 juta untuk layanan sort time.
Nah, kalau Ustadznya saja, kader terbaiknya saja melanggar larangan Allah bagaimana dengan kader-kader di bawahnya. Saya jadi teringat pada “ikan membusuk bermula dari kepalanya, “buah tidak jatuh jauh dari pohonnya,” dan “guru kencing berdiri, murid kencing berlari”.