Friday, March 22, 2013

Photo Profile Belum Sempat Ganti........

Gonta Ganti Baju….
.
Oleh: Elde
.
 | 21 March 2013 | 22:25 WIB
.
Istilah ini aku dapatkan dari bapak tukang becak yg dulu sering mangkal di depan rumah…Karena seringnya ketemu dan suka ngobrol menjadikan saya dg beliau menjadi akrab….
Maksud dari gonta ganti baju tsb adalah kiasan belaka…yg artinya tidak selalu beli baju baru terus hanya dipakai sekali lalu ganti, tapi menunjuk pada kelakuan seseorang…
Pak Darmo menjalani profesi menarik becak sudah belasan tahun…dia berasal dari suatu desa di Sokaraja yg terkenal getuk gorengnya…berimigrasi ke Jogja karena ingin mendapatkan kehidupan yg lebih baik dengan mencari penumpang para turis…
Kembali pada judul tulisan, beliau bercerita tentang seorang pemuda di kampungnya…Pemuda yg dilahirkan dari keluarga yg boleh dikata kurang mampu dengan 9 saudaranya…Berkat kebaikan tetangganya yg sekarang hidup kecukupan di Jakarta, pemuda tsb sejak kecil dipungutnya…
Di Jakarta selain di sekolahkan, pemuda tsb jg diserahi tugas2 untuk membersihkan rumah dan menemani anak2 keluarga tetangga yg memungutnya tsb…Setelah lulus SMA, bagi keluarga tsb sudah dianggap cukup pemuda tsb dilepaskan agar bisa mandiri…
Dengan berbekal ijasah tamatan SMA mencari pekerjaan di ibukota mengalami kesulitan…Untunglah ada seorang temannya yg menawari job sbg kacung di lapangan tennis…Tugasnya mengambilkan bola dan melayani kebutuhan para pemain tenis yg menggunakan lapangan tsb..
Setelah beberapa tahun dijalani, dia pun merasa bosan dan pulang kampung…Di kampung banyak orang yg tidak menyukainya…karena lagaknya sudah melebihi para selebritis yg ada di TV…Bahasa daerah yg pake inyang-inyong sudah dilupakan diganti dg lu lu dan gue gue…Menyombongkan diri bahwa pergaulannya di Jakarta dengan para pejabat dan artis bersama main tenis…
Uang tabungan yg ada sewaktu masih kerja di Jakarta lama kelamaan menipis dan dia tidak mau kerja di desa sebagai buruh tani atau tukang ojek seperti kebanyakan pemuda di kampungnya karena gengsi membuat dia memutuskan menjadi TKI di Malaysia..
Di Malaysia pekerjaan yg didapat sbg buruh pemetik pohon sawit tapi bagi dia asal tetangganya tidak melihat, rasa malu ditepiskannya dan nanti di kampung dia bisa cerita dg omongan yg lain bahwa dia punya posisi yg enak di tempat bekerjanya…
Sepulang dari Malaysia, dia pun bercerita kepada tetangga2 bahwa kehidupannya sangat nyaman dan terjamin…Segala kemewahan bisa didapatkan dg mudah dari hasil kerja yg dia dapatkan…Orang pun berpikir kalau dia mmg hidup enak di sana kenapa kok malah balik kampung lagi…??!!
Petualangan pemuda tsb tidak berhenti sampai disini…berbekal keinginannya untuk mendapatkan uang sebanyak-banyaknya lalu memutuskan berangkat lagi tapi kali ini ke negeri gurun…
Setelah hampir 5 tahun menjalani masa kontrak kerja di gurun, datang jg dia kembali ke kampung…Cerita dan gaya nya pun sudah berubah lagi…Walaupun orang2 tahu disamping bekerja di tempat penyelenggara event2 seperti ulang tahun atau pernikahan sbg tukang dekor, dia jg melakukan bisnis penyalur tkw ilegal bekerjasama dg temannya yg mempunyai rumah penampungan gelap…
Kelakuannya yg selalu berganti-ganti jika dateng dari tempat lain pun lalu diobralnya…Omongan2 dia yg sekarang berubah menjadi agamis sering mengutip ayat2 suci ternyata tidak sesuai dengan kelakuannya…Seorang agamis tidak akan melakukan pekerjaan yg ilegal..Di kampungpun orang2 jadi risi jika dia berkotbah di pos ronda…Apa2 yg tdk ada di gurun sana dan disini diadakan yg seperti sudah menjadi tradisi dianggap bidah…
Lama kelamaan jika dia mendatangi orang2…mereka pun satu persatu meninggalkannya…Disamping nglantur omongannya sifatnya yg pelit tidak mau berbagi sedikit saja..Misalnya membelikan sedikit makanan atau minuman orang2 yg sdg bertugas jaga ronda…
Kegemarannya nonton tenis yg dibawanya sewaktu menjadi kacung dulu pun masih menjadi hoby…Suka melihat paha2 mulus para petenis wanita yg ada di TV dan melototinnya…kata Pak Darmo sambil mengutip sunah Nabi yg dia dapatkan waktu belajar di Langgar Pak Kyai di kampungnya…
Aisyah meriwayatkannya, bahwa saudaranya Asma`binti Abu Bakar pernah masuk ke rumah nabi dengan pakaian jarang sehingga tampak kulitnya..Kemudian beliau berpaling dan mengatakan..:” Hai Asma! Sesungguhnya seorang perempuan jika sudah datang waktu haid, tidak patut diperlihatkan tubuhnya itu, kecuali ini dan ini..sambil menunjuk muka dan kedua telapak tangannya..” (Riwayat Abu Daud)…
Nah…nabi saja memalingkan muka tidak mau melihatnya kok dia malah mantengin itu gambar di TV berjam-jam…Mbok ganti channel kalau mmg mau disebut orang agamis…
Itulah yg dinamakan orang suka gonta ganti baju seperti bunglon karena alasan hanya hal yg menguntungkan saja bagi dia…Merasa enak dg yg satu akan disanjung bahkan dijilatnya dan kelakuan pun jadi over, nanti kalau bosan ganti lagi model baru…orang kok gak punya pendirian…hanya ego agar dianggap lebih dari orang lain..demikian kata Pak Darmo mengakhiri ceritanya…