Monday, March 4, 2013

Orang Rimba Bukit Duabelas

Nama Saya Pengendum Tampung, Saya adalah Orang Rimba Bukit Duabelas Jambi yang memang selama ini tinggal di tengah-tengah hutan Bukit Duabelas, yang luasnya ada 60.500 hektar. Saya akan menceritakan sedikit tentang orang rimba itu siapa dan kearifan lokal Orang Rimba itu apa saja.
.
Banyak orang-orang menyebut kami orang kubu atau Suku Anak Dalam tapi kami lebih suka menyebut diri kami adalah Orang Rimba. Sebenarnya Orang rimba adalah komunitas adat yang tinggal di tengah-tengah hutan di propinsi Jambi, dan ada banyak komunitas adat orang rimba, diantaranya:
.
1. Orang Rimba Bukit Tiga Puluh
2. Orang Rimba Singkut
3. Orang Rimba Telai
4. Orang Rimba Bungkuh atau Batin Sembilan
5. dan juga Orang Rimba Bukit Duabelas.
.
Dan saya adalah Orang rimba Bukit Duabelas. Seperti orang rimba yang lain Orang Rimba Bukit Duabelas bertahan hidup dengan berburu dan meramu di tengah-tengah hutan serta memanfaatkan hasil hutan yang ada seperti Damar, Rotan, Jernang, dan juga hewan buruan.
.
Orang rimba adalah masyarakat adat yang memang kuat memegang teguh adat dan budaya, saling menghormati satu sama lain dan juga punya kearifan lokal yang memang sangat kuat misalnya saja tentang kekuatan adat kami dalam menjaga Hutan dan segala yang ada di dalam hutan termasuk sungai.
.
Sungai dipercayai oleh Orang Rimba itu sebagai jalur lintasan Dewa, sehingga harus di jaga dengan kuat. Kami tidak boleh buang air besar dan kecil di sungai, tidak diperbolehkan mandi bersabun di sungai, tidak boleh buang sampah apapun di sungai, kerena takut dewa kami tidak mau lewat lagi dan takut Dewa buah-buahan dan padi tidak datang lagi, dan akan menyebabkan kami tidak lagi mendapatkan hasil panen padi yang baik dan juga tidak datang musim buah-buahan.
.
Dewa kami juga akan datang ke sungai ketika Anak kecil mau turun mandi ke air untuk pertama kali, atau disebut upacara Mandiko Budak. Dalam Upacara ini para Dukun berdoa meminta amal yang baik agar sang anak sehat dan aman, dan agar para Dewa akan menjaga sungai dengan baik.
.
Di sepanjang sungai kami ada banyak terdapat tobing atau tebing-tebing sungai yang selama ini di anggap tanah tempat dewa atau tanah berdewa. Termasuk hutan-hutan yang di sekitar bantaran sungai juga banyak yang di anggap berdewa, misalnya Tano Terban (tanah berjurang dan curam), tempelenai (tanah yang berceruk seperti bekas jalur air), Kepala Tengkuruk (awal hulu sungai/pangkal sungai ), Subon/Inumon (tempat yang berawa). Inilah tanah-tanah yang di anggap berdewa dan tanah yang banyak setan dan harus dilindungi.
.
Ada juga yang namanya Tana Peranaon. Tana Peranaon adalah tanah yang digunakan orang rimba untuk melahirkan dan selalu dekat dengan sungai. Tanah itu tentu saja memang di jaga dengan baik oleh orang rimba, dan tanah peranaon itu sendiri di tentukan oleh dukun orang rimba, dukun yang menentukan mana tempat yang baik di gunakan untuk melahirkan atau tidak.
.
Di bantaran sungai juga banyak pohon-pohon yang di anggap keramat atau bedewa dan juga banyak yang bermafaat buat Orang Rimba sehingga banyak pohon yang di lindungi secara adat oleh Orang Rimba. Itulah mengapa sebabnya kami sangat menghormati Sungai dan Hutan kami.