Wednesday, August 24, 2011

Setiap Mudik, Rumah Jadi Incaran Maling


Acara mudik memang sudah menjadi agenda rutin bagi kaum urban di ibukota. Tujuan utamanya adalah sungkem dan bersimpuh di hadapan orangtua, bersilaturahmi dengan saudara di kampung, dan pelepas rindu suasana yang berbeda dengan di ibukota.

Walau ada juga terselip keinginan untuk pamer, toh bagi saya itu manusiawi. Soalnya saya juga suka pamer kalo pulang kampung. Tapi jadi kebingungan saat ditanya oleh-oleh dari Jakarta. Biar aman, saya selalu sedia uang pecahan baru yang bisa dibagi-bagi (mudah-mudahan uang barunya pecahan 3000-an, jangan 200.000-an).

Nah, saat meninggalkan rumah untuk mudik inilah yang kadang menjadi problem tersendiri. Di beberapa tempat kadang kalau penghuninya mudik, maka saat itulah para pencuri mulai beraksi.

Saya dulu sering dimintai untuk menjaga dan merawat rumah tetangga yang sedang mudik, karena saya mungkin dianggap dapat dipercaya kali ya?? Tapi kalo buat menghadapi maling??? Saya mengajak teman agar tak sepi dan berani saat malam tiba.

Kalo tak ada yang menjaga rumah saat mudik??? Sebaiknya rumah dikunci dengan rapat dan dipasangin jebakan tradisional (pasangin panci, penggorengan, piring kaleng, atau apa aja di pintu dan jendela. Kalau ada yg berani usil akan menimbulkan bunyi yang ramai).

Bisa juga titip tengok ke tetangga yg tidak mudik. Minta tolong sedikit menengok ke rumah kalau ada apa-apa yang aneh mungkin bisa dilaporin. Kalau ada satpam atau keamanan juga bisa minta tolong ke mereka.

Selamat mudik lebaran, semoga selamat dan sehat selalu saat tiba di kampung halaman tercinta.

Catatan : Mohon tidak membawa terlalu banyak saudara saat kembali ke ibukota, satu atau dua sih ngga apa-apa.