Sunday, June 5, 2011

INI ''BUKAN'' KOMEN FOTO


INI ''BUKAN'' KOMEN FOTO

by R Eko Tjahjono on Monday, June 21, 2010 at 11:34pm



Ada beberapa fenomena yang saya rasakan dan saya yakin juga dirasakan oleh sebagian dari kita : (1) seringkali kita merasa “kewalahan” dengan adanya tag foto yang kita terima dalam setiap harinya dan ini sangat mempengaruhi kualitas komentar foto yang kita layangkan, (2) keberadaan komunitas fotografi yang berinisialkna GS (Gembira Selalu), faktual menjadi akrab di telinga dan mata kawan-kawan di sekitar dunia maya kita (3) Bahkan keberadaannya mampu menjadi “triger” bagi sebagian sahabat-sahabat kita untuk menampilkan foto-2 yang “nyleneh” yang diperoleh dengan segala cara hanya untuk mengimbangi foto-foto yang biasa kita tayangkan di lingkup komunitas GS....(hmmm padahal kan kita tidak sedang perlombaan bagus-bagusan motret ya), (4) tidakkah kita sadar bahwa di GS secara tidak langsung telah tercipta segmentasi foto, sebagai misal saat kita ingin bicara foto lansekap maka kita akan menunggu komen dari mr X, bicara foto makro maka kita akan menunggu komen dari mr Y, bicara foto model maka kita akan menunggu komen dari mr Z, bicara foto IR maka kita akan menunggu komen dari mr A dan bicara teknis maka kita akan menunggu komen dari mr B.....bahkan para mr – mr itu pun juga menjadi panutan dalam menciptakan sebuah foto....bukankah sudah sedemikian besar pengaruh komunitas ini bagi dunia fotografi walopun dalam lingkup kecil??

Saya juga sangat yakin, bahwa kawan-2 memiliki niat yang sangat luhur untuk beribadah lewat foto melalui tag foto dan komen foto seperti (1) foto untuk tetap menjaga silaturahmi dan bersapa dan (2) foto untuk membagi / share pengalaman dan pengetahuan. Terusterang, saya sangat bisa menikmati dan mendapatkan banyak hal dari komunikasi yang selama ini terbangun.

“Little photo party” atau “pesta foto” adalah istilah yang beberapa waktu belakangan mulai marak kita lakukan untuk mengupas tuntas teknik fotografi berdasarkan tag foto yang kita terima dari kawan-kawan. Disana kita mampu menumpahkan segala opini yang di iringi dengan kata IMHO (wuiih, sebuah kata bijak untuk menghargai sebuah karya orang lain ). Dan ternyata “pesta foto” itu memberikan dampak “tebar pesona” yang luar biasa. Dan mampu menjadi daya tarik yang sangat seksi bagi komunitas kita ; GS. Dalam “pesta” itu kita tidak hanya mengritik namun ternyata masing-masing mampu memberikan solusi-solusi cerdas. Itulah daya tariknya, yang tidak banyak di temui di komunitas lain, dan itulah “ibadah” kawan.

Memang tidak semua dari kita menyukai (1) fotonya di jadikan bahan pesta atau (2) komentarnya di anggap salah, hmmm...kalo begitu memang sebaiknya kita perlu seleksi kembali siapa-siapa yang bisa kita ajak “berpesta foto” dan foto model apa yang kita bisa gunakan untuk pesta, supaya semuanya tetap bermakna “ibadah”.

Teknik fotografi, teknik editing , dan teknik penyajian adalah wahana yang sangat nyaman untuk kita jadikan bahan “pesta”, karena komunitas kita adalah komunitas fotografi, dan ruh kita adalah fotografi. Olah digital adalah sebuah kebutuhan yang menjadikannya foto menjadi lebih enak untuk disajikan, tanpa harus menghilangkan “ruh” nya (oldig adalah hanya pemanis, bukan ruh dari karya yang kita sajikan). Niscaya GS akan menjadi lebih memiliki sarat makna.

Terimakasih atas keterlibatannya dalam berpesta foto, karna itu adalah sebagian dari warna yang kita punya sesungguhnya. salam

GEMBIRA SELALU