Tuesday, July 29, 2014

liturgi senja

.
.
inilah perayaan pseudo
menyambut liturgi senja
.
hanya cawan kami yang berbicara
dan sedikit bunyi dari Incognito
.
.
betapa sore teramat merah
ketika nyali jazz
.
mengajarkan kami keteraturan
dengan mencintai ketidakteraturan
.
.
inilah perayaan pseudo
sebab selalu ada, di antara kami
.
berperan sebagai penyangkal
juga sebagai pelantun requiem
.
.
namun, jazz selalu
menjaga kuping kami
.
lalu menyelipkan seorang penyair
dan membacakan kami puisi
.
dari perkamen purba,
tentang kebebasan
.
.
.
.
.