Saturday, March 30, 2013

Arwah Penasaran di Lantai Dua

Ada Penampakan di Sekolah Anakku
.
Oleh: Dadang Setiawan
.
 | 30 March 2013 | 09:25 WIB
.
Rabu pagi itu suasana sekolah berjalan normal. Semua siswa berada dalam kelas masing-masing, kecuali mereka yang sedang jam pelajaran olahraga. Cuaca pagi cerah tanpa awan dan matahari terlihat jelas.
Suasana pagi terusik ketika seorang perempuan, Teacher Bahasa Mandarin, berlari kecil menuju tengah lapangan tempat anak-anak kelas IV A praktek olahraga. Di sekolah ini, seorang guru dipanggil dengan Teacher.
“Teacher!,”ucapnya pada Teacher Olahraga,”Saya tadi lihat ada anak kelas empat A yang masih berada di kelas di lantai dua. Anak itu berseragam olahraga dan melambai tangan memanggil ke arah teman-temannya.”
Teacher Olahraga mengarahkan pandangannya mengikuti arah telunjuk  Teacher Bahasa Mandarin ke lantai dua  yang lengang.
“Karena saya tahu anak kelas empat A sedang berolahraga, saya naik untuk menyuruh anak itu turun ke lapangan. Sesampai di lantai dua, saya tak menemui anak itu. Kelas Empat A pun kosong,”ujarnya,”Saya yakin itu Tubagus.”
Wajah Teacher Olahraga  mendadak pias. Ditatapnya kerumunan anak-anak didiknya yang mendengar percakapan mereka. Perlahan ditariknya tangan Teacher Bahasa Mandarin menjauhi kerumunan itu menuju tangga. Lalu,”Benar Teacher lihat Tubagus diatas?”
“Yakin! Anak itu ‘kan selalu tak pernah membuat pe-er Bahasa Mandarin. Kenapa?”
“Tubagus, sejak hari Senin kemarin izin tidak masuk sekolah,”ucap Teacher Olahraga perlahan, takut didengar orang lain.
“Apa?”Suara Teacher Bahasa Mandarin tersendat. Mukanya berubah pucat dan terduduk di tangga.
Itu cerita ibu seorang siswa kelas Empat A pada istriku. Permasalahannya Tubagus yang dilihat Teacher Bahasa Mandarin berada di lantai dua sedang melambaikan tangan memanggil teman-temannya  dan kemudian menghilang itu adalah anakku dan anakku memang ikut aku pergi ke Palembang sejak hari senin hingga Kamis kemarin. Jadi siapa anak di lantai dua itu?
Sebagai catatan, hari Sabtu ini adalah hari pertama ia masuk kelas kembali. Bagaimana responnya bila ada teman sekelasnya yang menceritakan kejadian ini?