Friday, February 22, 2013

Bukan Andrea Hirata

Andrea Hirata VS Katak Dalam Tempurung

Oleh: Raizo

 | 22 February 2013 | 06:10 WIB

“I don’t think I take the beef as seriously as they do, because I don’t consider them artists. They look at me as an artist. I think they get more uptight about it. I can look at them and laugh. They can’t do anything to me. What can they do to me? They have no credibility, no respect, no talent, they have nothing. All they can do is dis me vocally, they can’t dis me lyrically. There’s nothing they can do to me as far as the music goes. I don’t take it as seriously as they do and I think that frustrates them. I think it’s funny. “
itu adalah statment sang raper Eminem untuk grup rap sainganya Insane Clown Posse. yg kalau saya bahasa indonesiakan kira2
saya kira saya tidak berseteru seserius y mereka lakukan, karena saya tidak menganggap mereka artis. sedang mereka melihat saya sbg artis. sepertinya mereka semakin gelisah karena hal ini. saya bisa melihat mereka lalu tertawa. sedang mereka tak bisa melakukan apa2 pada saya. apa yg mereka bisa lakukan? mereka tidak punya kredibilitas, kehormatan, bakat, merkea tidak punya apa2. mereka hanya bisa koar2 menghina saya. tidak bisa menghina saya melalui karya. tidak ada yg bisa mereka lakukan dalam hal musik. dan saya tidak terlalu serius menangapi mereka seperti yg mreka lakukan pada saya, dan ini membuat mereka frustasi. menggelikan.
Eeminem dan Iinsane Clone Posse memang ibarat langit dan bumi. eminem sudah dikenal ke seantero jagad lewat karya2nya yg berkualitas meski dengan lirik “keras” dan kontroversial. sedang insane clown posse layaknya katak dalam tempurung. meski lagu2 mereka juga tergolong hardcore, tapi karya2 mreka mentok. tak ada yg begitu populer apa lagi mendunia.
makanya sikap eminem di atas sebenarya sudah sangat tepat ketika berseteru menghadapi “musuh” sekelas katak dalam tempurung seperti ICP. ICP terus menerus mengejek2 dan memparodikan eminem dan karya2nya melalui berbagai lagu ciptannya, seperti slim anus, dont hate me, nothing but a bitch thang dll. tapi eminem anteng tak buang2 energi mengahadapi ocehan murahan ICP. eminem malah asik “mengejek2″ mariah carey, michel jackson, lim bizkit dan sederatan artis2 papan atas lainya. mengejek dalam arti sebenarnya. eminem tak segan2 menulis lirik menghina artis2 top tsb tanpa tedeng aling2.  itulah hebatnya eminem. ia pintar pilih2 lawan konflik. ia tak mau treseret arus menghadapi musuh yg gak level. ini juga saya kira terkait brand imagenya dia sbg artis kaliber dunia. apa kata dunia kalau ia benar2 bikin karya untuk menanggapi celotehan katak dalam tempurung ICP?
andai saja, andrea hirata meniru sikap eminem dalam mengahadapi kritikan seorang damar (kompasianer) tentu masalah tidak akan serunyam sekarang. skrg andrea hirata sudah kecebur got akibat ulahnya sendiri. tulisan kompasinaer damar, yg jujur saja baru saya lihat tadi malam ternyata sudah mencapai 45ribu hits. artinya apa, sikap AH yg memperbesar masalah ini justru secara tidak langsung mengangkat nama damar menjadi sosok yg seolah2 begitu penting. padahal bullshit. damar sama sekali bukan level AH.
bahkan jika kisah seteru eminem dan ICP di atas kita analogikan pada kasus AH vs damar, damar sama sekali masih belum bisa disejajarkan dengan ICP. sebab ICP, meski begitu2 juga sudah tercatat sbg musisi rap dan sudah pernah rekaman serta penjualan albumnya lumayan laris meski tidak mendunia. sedangkan damar, sang kompasiner, punya karya apa?
saya tidak ingin terlalu kelihatan naif dan tolol membandingkan seorang AH dengan damar melalui indikator sebuah karya. sebab damar mmg bukan seorang penulis. artinya kedua sosok tsb punya bidang dan ceruk yg berbeda hingga tidak relevan untuk dibanding2kan melalui sebuah karya.  cuma, kenaifan saya ini tidak ada apa2nya dibanding ketika menyaksikan mayoritas kompasianer yg memberikan komentar miring yg mengatakan AH seharusnya mebuat akun kompasianer dan membuat tulisan tandingan. betapa naifnya. tulisan2 apa yg harus ditandingi seorang AH di kompasiana ini yg isinya semua tulisan fiksi2 picisan ala bocah kemaren sore. tanpa membuat akun di kompasiana dan membaut sebuah tulisanpun, AH sudah di akui dunia memalui karya2nya. statemen2nya sudah tersebar di berbagai media mainstream.
makanya, sikap AH yg cenderung lebai ingin memperkarakan damar menurut saya adalah suatu sikap salah langkah yg akan menghantam brand imagenya sendiri. ia kurang lihai memilih2 lawan tanding layaknya eminem.
namun, saya agaknya dapat memaklumi kegelisahan hati seorang AH ketik menyaksikan tulisan bung damar. tulisan tsb mendapat begitu banyak applause dari para blogger kompasianer lain. lebih2 ketika ia memutuskan ingin menuntut damar melalui jalurhukum. cibiran demi cibiran meluncur deras untuk seorang andrea hirata yg divonis sbg, jumawa, sombong, angkuh dan sejenisnya oleh para kompasiner pendukung damar.
andrea hirata tampaknya perlu sedikti lagi belajar tentang ilmu psikologi massa, yg telah saya singgung sedikit dalam tulisan saya yg berjudul kenapa saya tak punya gerombolan di kompasiana. sebab, sikap2 bergerombol itu dalah sikap2 alamiah binatang. ia bisa mendestruksi sikap2 objektive seseorang menjadi layaknya seekor hewan. hingga manusia yg terkena penyakit ini menjadi kehilangan nalar. ia begitu solid denga sesamanya. solidaritasnya tinggi namun salah kaprah. motto kaum bergerombol itu ialah yg penting dukung anggota gerombolan. faktanya adalah demikian, kompasiana ini adalah sebuah wadah, sebuah komunitas underground. komunitas indie.
maka ketika ada salah seroang rekan mereka tersangkut kasus dengan salah seroang bintang top sekelas AH, tentu saja, secara psikologi massa, para kompasianer yg notabene merupakan bagian dari gerombolan itu akan berduyun2 membela rekan mereka. itung2 numpang tenar. meski sekali lagi saya katakan dengan amat menyesal, mreka terlihat seperti b*n*t*ng sebab kehilangan sisi objektivitas mereka, dengan mendiskreditkan seorang AH.
sisi objektivitas bagaimana? ialah yg dilakukan AH benar2 sudah on the track. ia memperkarakan suatu hal yg menurutnya mencemarkan nama baiknya. so what? kita tinggal menunggu keputusan hukum jika AH benar2 merealisasika niatnya. nanti tinggal kita lihat siapa bakal divonis sbg bersalah. seharusnya ini pula dapat menjadi pelajaran bagi para kompasiener, untuk dapat berhati2  dikemudian hari dalam mempublikasikan sebuah tulisan. bukanya malah bersikap sinis dengan menganggap AH sbg sosok penulis sombong, angkuh dll. bahkan ada yg dengan sontoloyonya mengatakan AH bakal habis, karier kepenulisanya hancur sebab kasus ini.
padahal faktanya, di luar sana, buku2 karya andrea hirata terus laris manis bak kacang goreng. bukan saja diindonesia bahkan di dunia. kalimat2 indahnya terus mengisnpirasi dan menjadi penyemangat bagi berjuta2 kepala. dan terus terus bertembah berlipat ganda.
tapi oke, anda boleh sedikit bangga, sebab anggap saja anda para kompasianer sudah berhasil melakukan semacam poeple power denga menjudge dan mendiskreditkan AH sedemikian rupa, tapi setidaknya anda juga harus sadar, di sana, di kasta yg berbeda, seorang AH sedang tertawa geli sambil memberi jukulan pada lain anda, yakni gerombolan katak dalam tempurung!