Wednesday, April 11, 2012

Always Berak-tual #027



.
.
.
.
.
.
Saya sejak awal, tidak pernah merasa ada yang aneh dengan FIFA, karena saya tak pernah mendengar dan melihat FIFA, sedetikpun maupun sedikitpun mengingat dan menyapa PSSI selain PSSI dibawah pak Djohar A.
Semua pernyataan dari AFC, FIFA sejak dahulu hingga saat ini tak pernah ada perubahan tetap konsisten sesuai dengan kronologi Organisasi PSSI.
Bahwa ISL adalah Break away League, merupakan definisi yang di keluarkan oleh FIFA, dan merupakan teguran yang sangat keras kepada PSSI. untuk segera menjalankan roda Organisasi yang taat azas kepada system dan prosedur Organisasi Manajemen yang sesuai Statuta.
Sementara PSSI menerima tuduhan dari FIFA, bahwa ISL adalah Club Club di bawah kendali PSSI yang harus taat kepada disiplin Organisasi yang ada, padahal ISL  sementara ini melakukan kompetisi di luar agenda PSSI. Dan PSSI ikhlas menerima peringatan keras itu, Dengan maksud, agar semua yang terlibat tak dianggap  melawan FIFA.
PSSI menerima point buruk dengan maksud menyelamatkan Club Club dan semua yang terlibat. dari sangsi yang bisa di turunkan FIFA kepada mereka. Tetapi kemudian di plintir dan justru malah disalah sangkakan, diartikan sebaliknya oleh sementara orang dan club club, serta orang2 yang terlibat ikut dengan provokasi tersebut. PSSI sudah berusaha melakukannya tetapi tak di sambut sebagai kepedulian, malah dianggap lemah, Ya apa boleh buat bisa bisa  akhirnya terpaksa mesti menerima akibatnya terkena sangsi FIFA.
Oleh karena itu sebelum terlambat, secepatnya rapatkan barisan di bawah naungan PSSI, mumpung FIFA masih menganggap PSSI bertanggung jawab. Tetapi apabila sampai tenggat waktu yang di berikan dan FIFA mengetahui kalau mereka di luar PSSI, pastilah akan dilakukan Blacklist kepada siapapun yang terlibat
Selama ini hampir satu dekade suasana PSSI memang tidak kondusif,  seolah PSSI mati suri, didalam negeri seolah terlihat sibuk dan mempunyai kegiatan, walau ternyata juga tidak ada sedikitpun indikasi yang memberikan setitik keberhasilan Sepak Bola Indonesia. Walau terlihat ada kompetisi liga yang di gelar, tetapi bentukan Timnas nya tak pernah menghasilkan tim yang tangguh, yang menggambarkan sibuknya kompetisi dan segala macam kegiatannya.
Ternyata, bahwa FIFA mempunyai alat untuk menilainya dengan scoring kepada Pengelolaan Sepak bola di seluruh Dunia. Tak hanya Indonesia, dari sanalah sebenarnya data terbaca dan terkuak, bahwa memang kondisi Dunia persepak bolaan kita berjalan di tempat , malah mundur surut kebelakang. Ditengarai adanya pengelolaan yang tak sesuai system dan prosedur organisasi FIFA, di tandai dengan ketertutupan manajemen.
Oleh karena itulah semua permasalahan tak pernah terangkat kepermukaan, seolah tak ada masalah. padahal telah mengakibatkan kerusakan dunia sepak bola Indonesia.
FIFA adalah, Organisasi Sepakbola Dunia yang menjamin System terbuka dan transparan, semua manajemen FIFA beserta turunannya di kelola secara terbuka dan transparan. Oleh karena itu kondisi seperti ini tertutuplah peluang memanfaatkannya untuk kepentingan pribadi, dan tak akan mungkin lagi bisa di gunakan untuk mencari keuntungan pribadi sebagai ladang sumber penghasilan.
Didalam pengelolaannya semua system dan prosedur Organisasinya sudah baku dan diatur didalam aturan yang baku, dan berlaku bagi seluruh Organisasi Sepakbola di seluruh Dunia.
Jadi tak ada pengecualian, dimanapun dan kapanpun di Negara manapun aturan itu sama sebangun tidak ada bedanya. Itulah sebabnya FIFA merupakan Brand Image bagi kegiatan sepakbola bagi seluruh Insan Penggemar sepakbola termasuk Pengusaha yang menggunakan sepakbola sebagai ajang promosi dan iklan, serta brand imagenya.
FIFA merupakan jaminan brand image penyelenggaraan sepakbola yang menjamin Keterbukaan dan transparansi sepak bola dan diakui oleh lembaga lembaga Internasional, termasuk Lembaga Finansial
Didalam aturan organisasi sudah jelas , bahwa Konggres adalah sarana untuk mengupdate seluruh kegiatan yang di selenggarakan setahun sekali, mengevaluasi dan meninjau kembali semua kegiatan yang di jalankan selama setahun ini, yang hasilnya kemudian di gunakan untuk perbaikan kinerja tahun kedepannya
Updating Organisasi PSSI di selenggarakan di konggres tahunan, dimana Updating Organisasi PSSI yang diselenggarakan di solo adalah konggres terakhir yang menjadi dasar PSSI dan FIFA sampai saat ini, kepengurusan yang dihasilkan adalah pengurus yang syah dengan segala macam pernik2 hasil konggresnya., Setelah itu belum ada lagi update baru.
Konggres tahunan di Palangkaraya, adalah konggres tahunan sebagai evaluasi tahunan saja, dan merevisi dan merevitalisasi program yag terhambat atau belum terlaksana dengan baik.
Oleh karena itu, semua mesti mengacu kepada hasil konggres di solo, termasuk ketentuan2. tentang kompetisi dan liga resmi, namun setelah beberapa saat kemudian timbul satu catatannya yaitu ditemukan adanya kompetisi liga sempalan atau yang di sebut breakaway league. Jadi  belum pernah sekalipun FIFA menganggap ISL sebagai kompetisi liga resmi, justru di nyatakan sebagai breakaway league, atau kompetisi sempalan.
Oleh karena itu FIFA menekan PSSI untuk segera menyelesaikan dan mencari jalan keluarnya, PSSI dianggap lalai bahkan dianggap ikut serta mengetahui dan memfasilitasinya
Bagi FIFA yang terjadi di Indonesia bukanlah masalah yang teramat berat, ternyata malah dianggap sepele, Maka Penyelesaian FIFA juga tidak begitu penting dan bukan hal yang merepotkan buat FIFA.
Justru FIFA menunjukkan sama sekali tak ada masalah dan tak ada kontroversi apapun disana, semua biasa saja. tak perlu ditanggapi dengan serius, sederhana, bersahaja, tetapi menggambarkan betapa kerasnya pendirian FIFA, dan dukungannya kepada PSSI Djohar. A.
Maka tak ada keraguan sedikitpun, yang dimaksud dengan Breakaway league adalah Club2 ISL yang menjalankan kompetisi sendiri diluar agenda PSSI.
INI PERINGATAN KERAS KEPADA YANG TERLIBAT DALAM BREAKAWAY LEAGUE
PSSI Hasil Konggress Solo, adalah PSSI yang di Akui dan berakibat seluruh produk dan turunan PSSI adalah syah dan merupakan keputusan FIFA.
Dan langkah PSSI tetap berusaha memasukkan Club 2 ISL berada dibawah PSSI merupakan usaha yang berat yang harus di pertanggung jawabkan kepada FIFA.
Dan saat ini, PSSI telah menunjukkan keseriusannya menyelesaikan permasalahan breakaway league dengan mengakui keberadaan club2 ISL serta Pemain yang bermain di ISL. PSSI membuka pintu lebar lebar dengan memberikan kesempatan kepada pemain2 yang bermain di club 2 ISL, untuk berpartisipasi memperkuat TIMNAS yang akan di bentuk oleh PSSI, dan masih mengharap pemain kembali kerumah PSSI.
Semoga upaya yang baik dari PSSI, akan memuaskan semua pihak dan mendukung penyatuan pemain2 berada dalam satu TIMNAS yang kuat dan berjaya di dalam Maupun di luar negeri.
Kita masih punya waktu, untuk segera merapatkan barisan dan menyelenggarakan sepakbola dengan baik dan profesional, menuju kehidupan yang mendunia, menjadi bahagian dari sepak bola dunia.