Monday, June 27, 2011

Ketika Musim Survey Tiba, Penuh Lagi Pundi-Pundi Terisi

Saya pernah beberapa kali jadi surveyor dari banyak lembaga survey, dari banyak bidang pekerjaan, dan seringnya saat saya berangkat survey, laporan hasil survey sudah terhidang di meja ruang rapat, lengkap dengan ‘data’ mentah, hasil foto-foto lapangan, jurnal, tanda tangan surveyor, dan seabrek data pendukung dari segala penjuru instansi terkait. Belum lagi saya tiba di lokasi, rapat sudah ketok palu hasil surveynya.

Setelah reformasi, survey muncul dengan aneka nama, sesuai dengan sponsor di belakangnya, hasilnya pun mengarah sesuai keinginan sang pemesan. Survey Pesanan Siap Diantar ke Meja Makan Anda.

Musim Survey Lagi

LSI merupakan salah satu lembaga Survei yang getol sekali melakukan survei terhadap kepuasan publik pemerintahan SBY belakangan ini,terlepas dari metodenya, yang menarik untuk digarisbawahi adalah kekuatan survei mampu mendikte siapapun apakah yang disurvei atau rakyat sebagai konsumennya, hasil survei sampai saat ini masih mampu mempengaruhi opini publik secara signifikan, sebuah konsekuensi logis dari sistem demokrasi yang di anut dimana publik atau rakyat sebagai penentu.

Namun demikian,dinamika kehidupan sosial politik yang berlangsung selama ini dengan keterbukaan informasi publik mempercepat kedewasaan rakyat saat ini Rakyat mulai melek dan cerdas dalam memahami gejolak politik yang terjadi, rakyat tidak bisa lagi dijadikan amunisi yang mudah di bakar atau di provokasi,rakyat mulai bisa memahami mana kepentinganya mana kepentingan kekuasaan yang memanfaatkanya.

Kematangan masyarakat dalam memahami dinamikan politik tersebut tidak bisa lagi memposisikan lembaga survei sebagai lembaga yang bisa memutuskan sikap politik masyarakat,lembaga survei tidak lebih jauh posisisnya dengan media.massa, hanya sebatas pencerahan dan pendidikan politik saja.

Kenapa demikian,karena ternyata lembaga survei sama sekali tidak mempengaruhi keputusan publik atas hasil surveinya,seperti tentang semakin merosotnya popularitas SBY menurut survei,tetapi ternyata tidak melahirkan reaksi yang besar,setidak-tidaknya hasil tersebut tidak lantas melahirkan sikap rakyat untuk mencabut mandatnya,sampai saat ini titik konsentrasi rakyat masih pada wilayah-wilayah non politik kekuasaan,mereka masih mempunyai agenda sendiri yaitu mewujudkan mimpinya untuk maju,sejaktera,mandiri dan bermartabat dengan mengisi hasil reformasi,sedangkan hasil survei hanya menjadi senjata lawaan politiknya saja yang mempunyai agenda sendiri.

Sporadisnya pencucian otak yang dilakukan lembaga survei ternyata masih berada dalam pusaran ‘bisinis’ saja, jauh dari kepentingan rakyat,apalagi kepentingan masa depan cita – cita rakyat seperti yang di tulis di atas, tengok saja survei terakhir penelitian Lingkaran Survei Indonesia yang menunjukkan popularitas pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kembali turun. Alhasil, SBY yang dipilih 60,8 persen suara itu melorot menjadi 56 persen pada januari 2011. Sementara itu, pada Juni 2011 ini, popularitas SBY kembali anjlok pada level 47,2 persen, survei ini tidak ada hubunganya dengan Rakyat,Rakyat hanya di jadikan legitimasi saja,tidak lebih.

Bisa diperkirakan,bahwa lembaga-lembaga survei hanya memanfaatkan rakyat untuk memuluskan bisninya saka,lembaga survei sama halnya dengan lembaga-lemabaga donor,sebuah lembaga yang berlindung di balik pemberdayaan padahal sedang melakukan penyanderaan,untuk selanjutnya tentu saja ketergantungan,lembaga survei adalah celutit emas, ‘menggandengan dengan celurit emas’,sedikit lengah maka tak segan-segan menyembelih.

Lembaga survei adalah lembaga strategis seperti halnya media,strategis dalam menciptakan dan membangun opini,membangun pencitraan baik citra baik ataupun sebaliknya, lembaga surveil dalah ‘rental politik’ yang efektif dan murah,tidak jauh beda dengan lembaga pemikir di jaman orde baru seperti CSIS,bedanya ada metode tambahan yang katanya melibatkan rakyat, dan rakyat merupakan modal terbesar dalam lembaga ini,kalau satu saat rakyat menolak untuk disurvei atau memberikan Informasi palsu maka akurasi dan kredibiltas survei akan runtuh.

Lembaga survei adalah anak kandung Demokrasi,anak kandung yang lahir dari sistem pemlihan langsung,seperti halnya media kedua lembaga tersebut mempunyai peran yang strategis dalam kehidupan demokrasi, seandainya lembaga tersebut hanya bekerja untuk kekuasaan dan bisnis semata sangat disayangkan,Kedepan semoga lembaga survei bisa menjadi pelayan rakyat dan mampu berbuat untuk kebaikan rakyat,seperti memperkuat nasionalisme,memperkuat kemandirian rakyat secara ekonomi,memperkuat keyakinan menuju indonesia maju,memperkuat rasa senasib sepenangungan,memperkuat mental bangsa dan karakter,dll tidak hanya diwilayah-wilayah finalti yang memang menggiurkan apalagi dengan melakukan sandera terhadap kekuasaan.
...