Sunday, August 10, 2014

OLGA : SUNTIK MATI ATAU GUE BUNUH DIRI ATAU LOE KE GAZA ATAU LOE IKUT PKI SINTING

Prestasi dalam akademis terkadang tidak menjamin seseorang bisa sukses dalam segala hal. Ignatius Ryan Tumiwa, pria penderita depresi yang sempat menyatakan keinginannya untuk disuntik mati, menurut informasi yang kami peroleh ternyata pernah menempuh pendidikan pascasarjana di Universitas Indonesia.

Cukup mengejutkan ternyata Ryan lulus dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) 3,37. "Saya sempat melanjutkan kuliah sampai S-2 di UI. Saya pilih jurusan Ilmu Administrasi dan lulus tahun 1998," ungkapnya ketika ditemui oleh  wartawan dari kompas yang turut mewawancarainya.

Bunuh diri merupakan masalah kesehatan masyarakat yang berpotensi dicegah.  Cara terbaik untuk meminimalkan risiko bunuh diri adalah dengan mengetahui faktor risiko dan mengenali tanda-tanda peringatan seseoarang akan melakukan bunuh diri.

Jika anda memahami tanda-tanda ini dengan serius dan tahu bagaimana melakukan pendekatan dengan mereka. Anda bisa saja menyelamatkan nyawa seseorang.Apakah Ada Faktor Risiko Bunuh Diri?

Menurut penelitian ysng dilansir webMD faktor risiko untuk bunuh diri bervariasi menurut usia, jenis kelamin, dan kelompok etnis. Dan faktor risiko sering terjadi dalam kombinasi.

Lebih dari 90% orang yang meninggal karena bunuh diri mengalami depresi secara klinis atau gangguan mental lainnya. Banyak juga orang yang meninggal karena bunuh diri memiliki masalah penyalahgunaan zat / obat-obatan terlarang.

Peristiwa yang menjadikan seseoarng traumatis ditambah dengan faktor risiko lain, seperti depresi juga dapat menyebabkan seorang memiliki ide untuk bunuh diri.

Faktor risiko lain untuk bunuh diri yang lain adalah:

- Riwayat keluarga dengan gangguan mental atau penyalahgunaan zat terlarang

- Kekerasan dalam rumah tangga

- Kekerasan fisik atau seksual

- Penyakit fisik kronis, termasuk nyeri kronis yang tak kunjung sembuh

- Satu atau lebih percobaan bunuh diri sebelumnya / riwayat keluarga dengan bunuh diri

Apakah Ada Tanda atau Peringatan Bunuh Diri?

Tanda-tanda yang dapat kita pelajari dimana bisa jadi sebuah peringatan bahwa seseorang mungkin berpikir  atau merencanakan untuk bunuh diri antara lain:

- Selalu berbicara atau berpikir tentang ide-ide kematian / bunuh diri

- Terdapat tanda-tanda Depresi berupa kesedihan yang mendalam, hilangnya minat, kesulitan tidur dan makan yang semakin memburuk

- Memiliki  rasa "ingin mati," dengan mengambil risiko tindakan-tindakan diluar nalar seperti ngebut dijalan, menerobbos lampu merah dijalan ramai, menerobbos palang pintu kereta api yang bisa mengakibatkan kematian.

- Membuat status facebook, twiitter, atau komentar tentang keputus asaan, tidak berdaya, atau tidak berharga di sosial media.

- Mengatakan hal-hal seperti "akan lebih baik jika aku tidak ada di sini" atau "Aku ingin cepat ketemu Tuhan"

- perasaan yang tidak terduga dari sangat sedih menjadi sangat tenang atau muncul untuk menjadi bahagia

-  Mengirimkan pesan-pesan perpisahan, mengunjungi atau menelepon orang untuk mengucapkan selamat tinggal, membuat surat wasiat, dll.

Jika anda menemukan tanda-tanda peringatan diatas jangan dianggap sepele, walaupun belum tentu orang tersebut akan bunuh diri, setidaknya anda dapat menjadi teman bicara untuk membantu menyelesaikan masalah mereka.

Jika seseorang menunjukkan salah satu dari tanda-tanda peringatan diatas dan ditambah lagi orang tersebut memliki catatan pernah mencoba bunuh diri di masa lalu. Maka sebaiknya anda hubungi keluarga terdekatnya dan minta mereka untuk ikut mengawasi. Jika diperlukan segera bawa ke dokter ahli jiwa (psikiater) terdekat.

Mungkin anda dapat menyelamatkan nyawa seseorang dengan SHARE tulisan ini...

salam
.
.
.