Monday, July 14, 2014

7 TPS Pantauan Kok Scan C1-nya di web KPU beda ya?

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan hasil surveinya yang paling benar, dan jika berbeda dengan hasil real count KPU, maka KPU dinilai keliru. Indikator merilis quick count pilpres 2014 pada 9 Juli kemarin dengan hasil Jokowi-JK 52,95 persen, dan Prabowo-Hatta 47,05 persen.

Pengamat kebijakan publik UI yang juga pendiri Cirus Surveyors Group Andrinof Chaniago menilai, makna tersirat yang hendak disampaikan Burhan melalui pernyataannya itu sesungguhnya adalah kalau quick count itu dilakukan dengan benar, dan KPU melakukan real count (rekapitulas suara) pilpres dengan benar pula, maka hasilnya tidak akan jauh berbeda.

"Karena, kedua-duanya dilakukan secara ilmiah dan sudah teruji mekanismenya," kata Adrinof kepada wartawan di Jakarta, Minggu (13/7).

Quick count, lanjut Adrinof, bisa saja salah atau disalahgunakan. Begitu pula dengan real count KPU bisa salah atau disalahgunakan sehingga terjadi penyimpangan.

"Karena Burhan menyakini hasil quick count yang dilakukan lembaganya sudah benar, maka ia yakin hasil real count KPU nanti juga tidak akan jauh berbeda," ujar Ketua Umum Perhimpunan Survai Opini Publik Indonesia (Persepsi) ini.