Thursday, April 12, 2012

Biarawati Kuil Buddha di Kyoto



Mendapatkan teman yang baik kadang sangat sulit. Tapi dengan ketulusan biasanya jendela persahabatan akan terbuka. Itulah yang saya alami waktu belajar di Ryukoku Daigaku di Kyoto akhir abad lalu. Saya sangat terkesan oleh seorang amachan dari Seoul dan ingin sekali berteman dengannya. Tapi sang biarawati gundul dari Seoul itu sangat cuek dan tak pernah memperhatikan orang lain kalau jalan. Walau kami satu asrama dia jarang tersenyum pada saya.
Percakapan saya pertama kali pada dia adalah waktu saya naik bus universitas dari Fukakusa campus menuju Kyoto campus. Anda tak keberatan saya duduk disamping anda, tanya saya sopan padanya. Ah, dozoo, jawabnya sambil sedikit beringsut. Saya pun memulai percakapan. Dan dari situ terjalinlah persahabatan.
Suatu pagi dihari Minggu pagi yang masih sepi kami putuskan untuk jalan jalan menyusuri jalan jalan sempit diperkampungan dekat dengan Fushimi Inari. Kami lewati jalan yang banyak pohon bambunya, sampai akhirnya kami lupa jalan untuk pulang. Kami sudah jalan hampir dua jam dan benar benar mayotta (kesasar). Kami cekikikan karena merasa impulsive menuruti kaki saja. Akhirnya saya putuskan untuk mengetuk rumah orang dan minta tolong cara balik ke asrama di Fukakusa. Ibu yang tsb terkejut menyadari bahwa kami telah berjaln cukup jauh. Diapun memanggilkan taxi untuk kami.
Dari jalan jalan bersama kami jadi lebih akrab, dan diapun sering mengajak saya menghadiri ceramah bila ada tokoh budhist akan berkhotbah di campus lain. Walau saya gak mudeng bahasanya, tapi saya menikmati suasananya. Vibe dari orang orang yang hening macam amachan menyejukkan rasa.
Kami pun jadi lebih sering ngobrol dan saling kirim makanan ke kamar. Dia pinter bikin kimchi tentu saja. Lumayan enak walaupun makanan sangat sederhana. Dia memberitahu cara memasaknya juga. Dari acara makan keluar cerita dia bahwa waktu kecil dia terkena bencana kelaparan, dan pun jadi anak yatim piatu yang kemudian diasuh di biara. Maka, dia pun sekarang jadi biarawati.
Pada suatu akhir pekan kami putuskan untuk melakukan perjalanan bersama. Kami pun pergi ke Spain Village Theme Park di Shima City, Mie Perfecture. Kami selalu menarik perhatian orang karena amachan gundul sementara rambut saya jembobok kaya bidho angrem, hehehe ngandan andan campur dreadlock maksud saya! Tapi kami selalu cool, pokoknya kawai doko doko desunee! Kami benar benar having a good time di parque espana, bagi kami yang belum pernah ke Spanyol waktu itu, wah rasanya megah sekali.
Kami pun menginap di sebuah ryokan yang berada dipinggir laut dekat dengan pearl farm. Sayang lupa sudah nama tempatnya. Kami banyak ngobrol, Saya pun ajari dia melancarkan bahasa Inggris nya. Dan ngajarin dia nyanyi juga. Lagunya Bob Marley. Dari no woman no cry sampai blackman redemption, dan amachan benar benar tuned in. Whippie, terus waktu giliran lagu give thanks and praises, saya ajak dia berjoged, dia malu malu tapi saya rayu akhirnya mau juga dia berjoged sama saya. Give thanks and parises to the most God, give thanks and praises soo high..Dan kami pun cekakak cekikik kaya nak kecil.
Waktu pulang ke asrama di Fukakusa, kami kelihatan cerah dan rilek sehingga penjaga asrama menyapa kami dengan moo kihatan desuka dengan logat Kyoto nya.
Setelah itu banyak lagi acara pergi bersama dan ngobrol disela sela jadwal belajar. Suatu sore saya membawakan makanan ke kamarnya dan kami pun ngobrol ngalor ngidul. Dan waktu sampai ke topic reinkarnasi, saya tanya ke amachan di kehidupan selanjutnya dia pengin jadi apa. Pengin jadi biarawati katanya. Demo..ima mo obachan ja nai noo, tanya saya agak protes. Sekarang pun biarawati kan, kenapa pengin jadi biarawati lagi. Karena di kehidupan ini saya bukanlah seoarang biarawati yang baik, katanya. Eeeee doohite? Dia tak menjawab lagi tapi tersipu sipu dan cekikikan.
Aaa, karena amachan suka baca manga ya, tebak saya sambil melihat ke tumpukan manga di lantai yang tingginya sudah melampaui meja belajarnya. Wajah amachan pun merona merah dan tawanya meledak. Saya pun ngakak, karena saya tahu manga di Jepang isinya banyak adegan seronok dan bisa sangat menghanyutkan. Ha ha ha ha ha, tapi biarawati pun manusia juga kan.