Friday, March 30, 2012

Seratus



Ibu : Bagaimana, bapak dokter. Bisa tertolongkah suami saya satu-satunya?
Dokter : Suami ibu baik-baik saja. Sudah tertolong, tak ada yang luka.
Ibu : Suamiku bisa tertolong? Syukurlah, syukurlah, syukurlah. Sulit loh bapak dokter cari suami yang bisa gaya apa saja. Biarpun kerjanya serabutan, tapi lumayan lah, punya keahlian seperti itu. Bisa dikeluarkan, dok?
Dokter : Bisa, bu. Suami ibu sedang bersih-bersih dulu. Jangan khawatir. Ini bendanya.
Ibu : Oooh, ini toh penyebabnya, saya kirain apaan yang bikin saya kalang kabut. Padahal lagi asyik-asyiknya loh dok, emang suami saya suka mencoba hal-hal baru yang banyak dipublish di internet.
Dokter : Disimpan saja, bu. Untuk kenang-kenangan. Suami ibu perenang ya?
Ibu : Ho-oh. Berapa biayanya dok?
Dokter : Seratus ribu, bu.
Ibu : Berapa dok? kurang jelas. Please spelling slowly-slowly.
Dokter : s-e-r-a-t-u-s ... r-i-b-u ... r-u-p-i-a-h ... Seratus ribu rupiah.
Ibu : Hanya tertelan koin seratus perak biayanya kok segitu sih.
Dokter : Kalau yang tertelan seratus ribu biayanya malah sepuluh juta bu. Makanya lain kali jangan mengandalkan internet untuk belajar sesuatu, apalagi belajar sulap pakai koin dan dimainkan di kolam renang pula. Aya-aya wae eta suami ibu tea.
Disarikan dari berbagai sumber : BBM, FB, twitter, g+, reuters, kompas.com, detik.com, tempointeraktif.com, blogspot.com, wordpress.com, BBC, NBC, HBO, majalah dinding, buku kumpulan humor, obrolan di warung kopi, celetukan penonton OVJ, stand up comedy, sinetron, drama seri Korea, Planet Football, Indonesia Lawyers Club, Apa Kabar Indonesia Pagi Petang Malam, Indonesia Today dll. Kalau ada yang merasa ini miliknya boleh tunjuk tangan dan hubungi KPK terdekat.
Sambil nunggu angka 100 keluar........................